Anda di halaman 1dari 19

Halogen

Kelompok 6
Anggota :
 Herryudha
 Chindy Nataya Godelva J.S
 Ruli Octavianti
 Sarah Maulidya
 Sherly Widianty
A. Pengertian Halogen
Halogen adalah unsur-unsur golongan VIIA atau sekarang lebih dikenal dengan
golongan 17 dalam tabel sistem periodik unsur, yang mempunyai elektron valensi 7 pada
subkulit ns²np⁵.
Untuk mencapai keadaan stabil (struktur elektron gas mulia) atom-atom ini
cenderung menerima satu elektron dari atom lain atau dengan menggunakan pasangan
elektron secara bersama hingga membentuk ikatan kovalen. Atom unsur halogen sangat
mudah menerima elektron dan membentuk ion bermuatan negatif satu. Ion negatif disebut
ion halida, dan garam yang terbentuk oleh ion ini disebut halida.

Halogen digolongkan sebagai pengoksidator kuat karena


kecenderungannya membentuk ion negatif. Selain itu, halogen adalah
golongan yang paling reaktif karena unsur-unsurnya memiliki konfigurasi
elektron pada subkulit ns2np5.
Golongan halogen terdiri dari beberapa unsur yaitu Fluorin (F),
Klorin (Cl), Bromin (Br), Iodin (I), Astatin (At) dan unsur Ununseptium
yang belum diketahui dengan jelas.
B. Sifat Fisik Halogen
Sifat F Cl Br I

Nomor atom 9 17 35 53
Konfigurasi elektron [He] 2s2 2p5 [Ne] 3s2 3p5 [Ar] 3d10 4s2 4p5 [Kr] 4d10 5s2 5p5
Jari-jari kovalen (Ao) 0,64 0,99 1,14 1,33
Jari-jari ion X- (Ao) 1,19 1,67 1,82 2,06

Energi ionosasi tingkat I


1681 1251 1140 1008
(kJ/mol)

Afinitas elektron -328 -349 -325 -295

Potensial reduksi standar,


2,87 1,36 1,06 0,54
Eo (volt)

Energi ikatan X-X (kJ/mol) 155 242 193 151

Energi ikatan H-X (kJ/mol) 562 431 366 299 [1]

Keelektronegatifan 4,0 3,0 2,8 2,5


Titik didih (oC) -233 -103 -7,2 113,5
Titik beku (oC) -188 -34,5 58,8 184,4

Wujud pada 25oC Gas (kuning pucat) Gas (biru pucat) Cair (merah) Padat (metalik gelap) [2]
1. Wujud Halogen
Unsur halogen berupa molekul diatomik (X2) dengan energi ikatan X - X berkurang dari
Cl2 sampai I2, sesuai dengan pertambahan jari-jari atomnya. Semakin panjang jari-jari atom
semakin lemah ikatan antaratom sehingga semakin mudah diputuskan akibatnya energi
ikatan makin rendah. Energi ikatan F - F lebih kecil dibanding dengan energi ikatan Cl - Cl
dan Br - Br, hal ini berhubungan dengan kereaktifan F2. Semakin reaktif molekul
X2 menyebabkan ikatan semakin mudah diputuskan sehingga energi ikatan relatif kecil.

2. Titik Cair Dan Titik Didih


Titik cair dan titik didih halogen meningkat dengan
bertambahnya nomor atom. Hal ini disebabkan semakin
bertambahnya gaya dispersi antarmolekul halogen sesuai
bertambahnya massa molekul relatif (Mr). Sesuai titik cair dan titik
didihnya, maka wujud halogen pada suhu kamar bervariasi, F2 dan
Cl2 berupa gas, Br2 cair, dan I2 padat.
3. Warna
Unsur-unsur halogen dapat dikenali dari bau dan warnanya karena berbau merangsang.
Fluor berwarna kuning muda, klor hijau kekuningan, Brom cokelat, dan iodin berwarna
ungu.

C. Sifat Kimia Halogen


1. Kelarutan
Kelarutan halogen dari fluor sampai iodin dalam air semakin
berkurang. Fluor selain larut juga bereaksi dengan air.
2F2(g) + 2H2O(l) → 4HF(aq) + O2(g)
Iodin sukar larut dalam air, tetapi mudah larut dalam larutan yang
mengandung ion I- karena membentuk ion poliiodida I3-, misalnya I2 larut
dalam larutan KI.
I2(s) + KI(aq) → KI3(aq)
Karena molekul halogen nonpolar sehingga lebih mudah larut dalam
pelarut nonpolar, misalnya CCl4, aseton, kloroform, dan sebagainya.
2. Kereaktifan
Unsur-unsur halogen adalah unsur-unsur yang reaktif, hal ini terbukti keberadaan
halogen di alam sebagai senyawa. Kereaktifan halogen dipengaruhi
kelektronegatifannya. Semakin besar kelektronegatifan semakin reaktif karena
semakin mudah menarik elektron. Selain dipengaruhi keelektronegatifan, kereaktifan
halogen juga dipengaruhi oleh energi ikatan halogen. Semakin kecil energi ikatan
halogen, semakin mudah diputuskan ikatan tersebut sehingga makin reaktif halogen.
Dengan melihat data keelektronegatifan dan energi ikat halogen, dapat disimpulkan
kereaktifan halogen dari atas ke bawah semakin berkurang.

a. Kereaktifan fluor dan klor


Pada suhu kamar, fluorin berupa gas yang tidak berwarna atau
agak kekuning-kuningan dan klorin juga berupa gas dengan warna
hijau pucat. Keduanya sama seperti oksigen dapat membantu dalam
reaksi pembakaran. Hidrogen dan logam-logam aktif akan terbakar
pada salah satu gas inidengan cara membebaskan panas dan cahaya.
Reaktifitas fluor lebih besar dibandingkan dengan klor, yang dapat
dibuktikan dengan terbakarnya bahan-bahan biasa termasuk kayu
dan plastic apabila berada dalam keadaan atmosfer fluor.
b. Kereaktifan Brom
Brom pada suhu kamar merupakan cairan minyak berwarna merah tua dan
mempunyai tekanan uap yang sangat tinggi. Brom cair merupakan salah satu reagensia
laboratorium umum yang paling berbahaya, karena efek uap itu terhadap mata dan
saluran hidung. Hanya 0,1 ppm bisa ditoleransi tanpa efek yang membahayakan. Cairan ini
juga dapat menimbulkan luka bakar yang parah, bila mengenai kulit. bromin kuran
greaktif bila dibandingkan dengan Klor.

c. Kereaktifan iodium
Iodium dapat menguap pada temperature biasa, membentuk
gas berwarna ungu-biru berbau tidak enak (perih). Kristal iodine
dapat melukai kulit. Sedangkan uapnya dapat melukai mata dan
selaput lender.iodin kurang reaktif jika dibandingkan dengan Klor.
d. Kereaktifan astatin
Astatine dapat membentuk senyawa antar halogen (AtI, AtBr, AtCl), tetapi belum bisa
diketahui apakah At dapat membentuk molekul diatom seperti unsur halogen lainnya.
Senyawa yang berhasil dideteksi adalah HAt dan CH3At.

3. Daya Oksidasi
Daya Halogen merupakan oksidasi kuat. Sifat oksidator
halogen dari atas ke bawah semakin lemah, sehingga halogen-
halogen dapat mengoksidasi ion halida di bawahnya.
F2 + 2KCl → 2KF + Cl2 atau ditulis
F2 + 2Cl- → 2F- + Cl2
Cl2 + 2I- → 2Cl- + I2
Br2 + KF (tidak terjadi reaksi) atau ditulis
Br2 + F- (tidak terjadi reaksi)
Dari reaksi di atas juga berarti ion halida (X-) bersifat reduktor.
Sifat reduktor ion halida makin ke bawah semakin kuat.
D. Ciri Khas Halogen
Sifat-sifat Kimia Halogen Semua unsur halogen dapat membentuk senyawa
dengan penarikan satu elektron dari luar, maupun secara kovalen. Umumnya unsur- unsur
halogen memiliki tingkat oksidasi -1, namun demikian halogen dapat pula memiliki
tingkat oksidasi +1, +3, +5 dan +7, kecuali flourin. Semua unsur halogen merupakan oksidator
yang sangat kuat. Kekuatan oksidator ini berkurang dari fluorin ke iodin.Semua unsur
halogen dapat bereaksi dengan semua unsur logam dan beberapa unsur non logam.
Fluorin merupakan unsur yang paling reaktif dan kereaktifannya berkurang untuk
unsur-unsur halogen yang lain sesuai dengan kenaikan nomor atom.Semua unsur
halogen dapat bereaksi dengan hidrogen membentuk asam halida (HX). Kecuali fluorin,
semua unsur halogen dapat membentuk asam oksi dengan rumus HXO, HXO₂, HXO₃ dan
HXO4 yang disebut sebagai asam hipohalit, asam halit, asam halat, dan asam
perhalat.Unsur-unsur halogen dapat pula bergabung dengan sesama unsur halogen
membenuk senyawa antar halogen. Senyawa-senyawa ini dapat dibedakan ke dalam empat
kelompok senyawa yaitu : Kelompok AX, contoh : ClF, BrCl, Icl Kelompok AX3,
contoh : ClF3, BrF3, IF3 Kelompok AX5, contoh : BrF5, IF5 Kelompok AX7, contoh : IF7
E. Pembuatan Halogen
Halogen dibuat dari senyawa-senyawa yang ada di alam. Caranya ialah dengan
mengoksidasi ion-ion halida. Prosesnya sangat beragam jadi yang diungkapkan di sini
merupakan contoh dari berbagai proses yang dapat terjadi.

 Fluorin (F2)
Elektrolisis KHF2, dalam HF bebas air. Flourin diperoleh melalui proses elektrolisis
garam kalium hydrogen flourida (KHF2) dilarutkan dalam HF cair, ditambahkan LiF
3% untuk menurunkan suhu sampai 100oC. Elektrolisis dilaksanakan dalam wajah
baja dengan katode baja dan anode karbon. Campuran tersebut tidak boleh
mengandung air karena F2 yang terbentukakan oksidasinya.

 Klorin
Gas Cl2 dibuat melalui elektrolisis lelehan NaCl, reaksinya :
Anoda : Cl–(l) → Cl2(g)
Katoda : Na+(l) → Na(s)
 Bromin
Gas Br2 dibuat dari air laut melalui oksidasi dengan gas Cl2. Secara komersial,
pembuatan gas Br2 sebagai berikut:
 Air laut dipanaskan kemudian dialirkan ke tanki yang berada di puncak
menara.
 Uap air panas dan gas Cl2 dialirkan dari bawah menuju tanki. Setelah terjadi
reaksi redoks, gas Br2 yang dihasilkan diembunkan hingga terbentuk lapisan
yang terpisah. Bromin cair berada di dasar tangki, sedangkan air di atasnya.
 Selanjutnya bromin dimurnikan melalui distilasi.

 Iodin
Gas I2 diproduksi dari air laut melalui oksidasi ion iodida
denganoksidator gas Cl2. Iodin juga dapat diproduksi dari
natrium iodat (suatu pengotor dalam garam (Chili, NaNO3)
melalui reduksi ion iodat oleh NaHSO3. Endapan I2 yang
didapat, disaring dan dimurnikan.
F. Kegunaan Halogen
 Fluorin
• Membuat senyawa klorofluoro karbon (CFC), yang dikenal dengan nama Freon.
• Membuat Teflon.
• Memisahkan isotop U-235 dari U-238 melalui proses difusi gas.
 Senyawa Fluorin
• CFC (Freon) digunakan sebagai cairan pendingin pada mesin pendingin, seperti AC
dan kulkas. Freon juga digunakan sebagai propelena aerosol pada bahan-bahan
semprot. Penggunaan Freon dapat merusak lapisan ozon.
• Teflon (polietrafluoroetilena). Monomernya CF2=CF2, yaitu sejenis plastik yang
tahan panas dan anti lengket serta tahan bahan kimia, digunakan untuk melapisi
panci atau alat rumah tangga yang tahan panas dan anti lengket.
• Asam fluoride (HF) dapat melarutkan kaca, karena itu dapat digunakan untuk
membuat tulisan, lukisan, atau sketsa di atas kaca.
• Garam fluoride ditambahkan pada pasta gigi atau air minum untuk mencegah
kerusakan gigi.
 Klorin
• Untuk klorinasi hidrokarbon sebagai bahan baku industri serta karet sintesis.
• Untuk pembuatan tetrakloro metana (CCl4).
• Untuk pembuatan etil klorida (C2H5Cl) yang digunakan pada pembuatan TEL (tetra etillead)
yaitu bahan adaptif pada bensin.
• Untuk industri sebagai jenis pestisida.
• Sebagai bahan desinfektans dalam air minum dan kolam renang.
• Sebagai pemutih pada industri pulp (bahan baku pembuatan kertas) dan tekstil.
• Gas klorin digunakan sebagai zat oksidator pada pembuatan bromin.

 Senyawa Klorin
• Senyawa natrium hipoklorit (NaClO) dapat digunakan sebagai zat
pemutih pada pakaian.
• Natrium klorida (NaCl) digunakan sebagai garam dapur,
pembuatan klorin dan NaOH, mengawetkan berbagai jenis
makanan, dan mencairkan salju di jalan raya daerah beriklim
dingin.
• Asam klorida (HCl) digunakan untuk membersihkan logam dari karat pada elektroplanting,
menetralkan sifat basa pada berbagai proses, serta bahan baku pembuatan obat-obatan,
plastik, dan zat warna.
• Kapur klor (CaOCl2) dan kaporit (Ca(OCl2)) digunakan sebagai bahan pengelantang atau
pemutih pada kain.
• Polivinil klorida (PVC) untuk membuat paralon.
• Dikloro difenil trikloroetana (DDT) untuk insektisida.
• Kloroform (CHCl3) untuk obat bius dan pelarut.
• Karbon tetraklorida (CCl4) untuk pelarut organik.
• KCl untuk pembuatan pupuk.
• KClO3 untuk bahan pembuatan korek api.

 Bromin
• Untuk membuat etil bromida (C2H4Br2).
• Untuk pembuatan AgBr.
• Untuk pembuatan senyawa organik misalnya zat warna, obat-
obatan dan pestisida
 Senyawa Bromin
• Etil bromida (C2H4Br2) suatu zat aditif yang dicampurkan kedalam bensin bertimbal
(TEL) untuk mengikat tibal, sehingga tidak melekat pada silinder atau piston. Timbal
tersebut akan membentuk PbBr2 yang mudah menguap dan keluar bersama-sama
dengan gas buangan dan akan mencemarkan udara.
• AgBr merupakan bahan yang sensitif terhadap cahaya dan digunakan dalam film
fotografi.
• Natrium bromide (NaBr) sebagai obat penenang saraf.

 Iodin
• Iodin Banyak digunakan untuk obat luka (larutan iodin dalam
alkohol yang dikenal dengan iodium tingtur)
• Sebagai bahan untuk membuat perak iodida (AgI)
• Untuk menguji adanya amilum dalam tepung tapioka.
 Senyawa Iodin
• KI digunakan sebagai obat anti jamur.
• Iodoform (CHI3) digunakan sebagai zat antiseptik
• AgI digunakan bersama-sama dengan AgBr dalam film fotografi
• NaI dan NaIO3 atau KIO3 dicampur dengan NaCl untuk mencegah penyakit gondok.
Kekurangan iodium pada wanita hamil akan mempengaruhi tingkat kecerdasan pada
bayi yang dikandungnya.

G. Kelimpahan Halogen Di Alam Dalam Bentuk Mineral


1. Fluorine
Terdapat dalam senyawa fluorspar CaF2, kriolit Na3AlF6, dan
fluorapatit Ca(PO4)3F. dengan penambahan asam sulfat ke
dalam fluorspar maka akan diperoleh HF dan garam Calsium
sulfat. Selanjutnya lelehan asam florida di elektrolisis untuk
menghasilkan gas F2. CaF2 + H2SO4 --> CaSO4 + 2HF
2. Klorin
Terdapat dalam senyawa NaCl, KCl, MgCl2, dan CaCl2. Senyawa klorida ditemukan di
air laut dan garam batu/endapan garam yang terbentuk akibat penguapan air laut di masa
lalu. Setiap 1 kg air laut mengandung sekitar 30 gram NaCl. Proses untuk mendapatkan
unsure klorin adalah melalui elektrolisis larutan NaCl pekat (brine) akan menghasilkan
Cl2 pada anode dan gas H2, dan NaOH pada katode.
3. Bromin
Terdapat dalam senyawa logam bromide. Senyawa ini juga ditemukan
di air laut, endapan garam, dan air mineral. Ditemukan di perairan laut
Mati dengan kadar 4500 - 5000 ppm. Garam-garam bromine juga
diperoleh dari Arkansas
4. Iodine
Terdapat dalam senyawa natrium iodat NaIO3, yang ditemukan
dalam jumlah kecil pada deposit NaNO3 di Chili. Juga dalam larutan
bawah tanah di Jepang dan Amerika dengan kadar sampai 100 ppm.
Untuk memperoleh iodine dari natrium iodat, dilakukan penambahan
zat pereduksi natrium bisulfit NaHSO3 dengan reaksi sebagai berikut :
2IO3- + 5HSO3- --> I2 + 3HSO4- + 2SO42- + H2O
TERIMA KASIH
PERTANYAAN
1. Sebutkan Unsur-Unsur Golongan Halogen
2. Sebutukan Wujud Padat F, Cl, Br dan I
3. Sebutkan Kegunaan Bromin
4. Sebutkan Kegunaan Fluorin
5. Tuliskan Nomor Atom F, Cl, Br dan I

Anda mungkin juga menyukai