Anda di halaman 1dari 21

ORGANISASI PENYIARAN

(IZIN DAN KEPEMILIKAN SIARAN, ANGGARAN STATION PENYIARAN)

Oleh Kelompok 2
Fahrun Nugraha F (1941912022)
Herryudha (1941912018)
Khafifah Candra (1941912019)
Muhammad Hanafi Rahim (1941912015)

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM


FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SAMARINDA
Tahun 2021

1
KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirrahiim. Alhamdulillahi rabbil ‘alamin. Segala puji


syukur penyusun panjatkan kepada ALLAH SWT, yang telah memberikan rahmat
dan hidayah, sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah
Manajemen Penyiaran I yang berjudul “Organisasi Penyiaran (Izin Dan
Kepemilikan Siaran, Anggaran Station Penyiaran)”.
Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW.
Makalah ini bertujuan untuk memberikan pemahaman Organisasi Penyiaran (Izin
Dan Kepemilikan Siaran, Anggaran Station Penyiaran).
Merupakan suatu harapan pula, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca, khususnya untuk penyusun, kritik dan saran bersifat membangun
dari pembaca, tentu saja sangat kami perlukan demi perbaikan penulisan atau
penyusunan makalah selanjutnya.
Akhir kata, penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyelesaian makalah kami ini.

Samarinda, 25 Februari 2021

Disusun Kelompok 2

2
DAFTAR ISI

COVER 1
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3

BAB I : PENDAHULUAN 4
A. Latar Belakang 4
B. Rumusan Masalah 4
C. Tujuan Masalah 4

BAB II : PEMBAHASAN 5
A. Pengertian Organisasi 5
B. Izin Dan Kepemilikan Siaran Penyiaran 6
C. Anggaran Station Penyiaran 14

BAB III : PENUTUP 18


A. Kesimpulan 18

DAFTAR PUSTAKA 20

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Organisasi Penyiaran merupakan suatu aktifitas yang berhubungan
antara aktifitas satu dengan aktifitas lainnya. Aktifitas tersebut tidak hanya
dalam hal mengelola orang-orang yang bekerja disuatu perusahaan,
melainkan mencakup tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian
yang dilakukan untuk menentukan dan mencapai sasaran melalui
pemanfaatan sumber daya yang ada.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaiaman Organisasi Itu ?
2. Bagaimana Izin Dan Kepemilikan Siaran Penyiaran ?
3. Bagaiaman Anggaran Station Penyiaran ?

C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui Organisasi.
2. Mengetahui Izin Dan Kepemilikan Siaran Penyiaran.
3. Mengetahui Anggaran Station Penyiaran.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Organisasi
Organisasi adalah sebuah wadah atau tempat berkumpulnya
sekelompok orang untuk bekerjasama secara rasional dan sistematis,
terkendali, dan terpimpin untuk mencapai suatutujuan tertentu dengan
memanfaatkan sumber daya yang ada.
Pada umumnya organisasi akan memanfaatkan berbagai sumber daya
tertentu dalam rangka untuk mencapai tujuan, seperti : uang, mesin, metode
atau cara, lingkungan, sumber daya manusia, dan sumber daya lainnya, yang
dilakukan secara sistematis, rasional dan terkendali.

1. Pengertian Organisasi Menurut Para Ahli


Agar lebih memahami apa arti organisasi, maka kita perlu merujuk
pada pendapat para ahli. Beberapa ahli pernah menjelaskan definisi
organisasi, diantaranya adalah :
a. Stoner
Menurut Stoner pengertian organisasi adalah sebuah pola
hubungan-hubungan melalui mana orang-orang di bawah
pengarahan atasan untuk mencapai tujuan Bersama.
b. Stephen P. Robbins
Menurut Stephen P. Robbins pengertian organisasi adalah
kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan
sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas
dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan
bersamaatau sekelompok tujuan.
c. James D. Mooney
Menurut James D. Mooney organisasi adalah bentuk setiap
perserikatan manusia untuk mewujudkan tujuan Bersama.

5
d. Chester I. Bernard
Menurut Chester I. Bernard definisi organisasi adalah suatu
sistem aktivitas kerja samayang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
e. Drs. H. Malayu S,P, Hasibuan
Menurut Drs. H. Malayu S,P, Hasibuan pengertian
organisasi adalah sebagai proses penentuan, pengelompokan, dan
pengaturan bermacam-macam aktivitas yang diperlukan untuk
mencapai tujuan bersama.
f. Max Weber
Menurut Max Weber pengertian organisasi adalah suatu
kerangka hubungan terstruktur yang didalamnya terdapat
wewenang, dan tanggung jawab serta pembagian kerja menjalankan
sesuatu fungsi tertentu.
g. Prof. Dr. Sondang P. Siagian
Menurut Siagian pengertian organisasi adalah setiap bentuk
persekutuan antara dua orang atau lebih yang saling bekerjasama
serta terikat secara formal dalam rangka melakukan pencapaian
tujuan yang sudah ditentukan dalam ikatan yang ada pada seseorang
atau beberap orang yang dikenal sebagai atasan dan seorang atau
kelompok orang yang dikenal sebagai bawahan.

B. Izin Dan Kepemilikan Siaran Penyiaran


Izin Penyelenggaraan Penyiaran atau atau IPP adalah izin yang
dikeluarkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik
Indonesia dan Komisi Penyiaran Indonesia untuk mendapatkan lisensi
mengadakan kegiatan penyiaran. Izin penyelenggaraan Penyiaran terdiri dari
izin prinsip jaringan telekomunikasi, izin prinsip penyelenggaraan jasa
telekomunikasi dan izin prinsip jasa penyediaan konten pada jaringan
bergerak seluler dan jaringan tetap lokal dengan mobilitas terbatas. 1 Izin

1
https://bisnis.tempo.co/read/639095/menteri-rudiantara-pangkas-waktu-
perizinan.

6
Penyelenggaraan Penyiaran ini nantinya akan menjadi salah satu persyaratan
dalam permohonan Izin Stasiun Radio (ISR).
Pelayanan permohonan Izin Penyelenggaraan Penyiaran semula
berlangsung selama 60 hari kalender kerja, namun saat ini aturan tersebut
diubah menjadi paling lama 14 hari kerja.2 Selain itu, izin tentang sertifikasi
alat dan perangkat telekomunikasi yang semula 30 hari menjadi 23 hari untuk
uji fisik, penerbitan sertifikat dari 8 hari menjadi 6 hari, pengujian 22 hari
menjadi 17 hari, penyelenggaraan komunikasi radio antar penduduk dari 23
hari menjadi 10 hari. Untuk mendapatkan Izin Penyelenggaraan Penyiaran,
pemohon harus menyampaikan permohonan dalam bentuk tertulis kepada
Menteri Komunikasi dan Informatika melalui Komisi Penyiaran Indonesia.

PERATURAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA
NOMOR 3/P/KPI/08/2006
TENTANG IZIN PENYELENGGARAAN PENYIARAN

KOMISI PENYIARAN INDONESIA

BAB I
Ketentuan Umum
Pasal 1
1. Sistem penyiaran adalah tatanan penyelenggaraan penyiaran nasional
berdasarkan ketentuan peraturan perundang‐undangan yang berlaku
menuju tercapainya asas, tujuan, fungsi, dan arah penyiaran nasional
sebagai upaya mewujudkan cita‐cita nasional sebagaimana tercantum
dalam Pancasila dan Undang‐Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945.
2. Komisi Penyiaran Indonesia adalah lembaga negara yang bersifat
independen mengatur hal‐hal penyiaran yang ada di pusat dan di daerah

2
https://bisnis.tempo.co/read/639095/menteri-rudiantara-pangkas-waktu-
perizinan.

7
yang tugas dan wewenangnya diatur dalam Undang‐undang Nomor 32
Tahun 2002 sebagai wujud peran serta masyarakat di bidang penyiaran.
3. Pemohon adalah individu bertindak atas nama badan hukum.
4. Lembaga Penyiaran Swasta (LPS) adalah lembaga penyiaran yang
bersifat komersial berbentuk badan hukum Indonesia, yang bidang
usahanya hanya menyelenggarakan jasa penyiaran radio atau televisi.
5. Lembaga Penyiaran Publik (LPP) adalah lembaga penyiaran yang
berbentuk badan hukum yang didirikan oleh negara, bersifat independen,
netral, tidak komersial, dan berfungsi memberikan layanan untuk
kepentingan masyarakat.
6. Lembaga Penyiaran Komunitas (LPK) adalah lembaga penyiaran yang
berbentuk badan hukum Indonesia, didirikan oleh komunitas tertentu,
bersifat independen, dan tidak komersial, dengan daya pancar rendah,
luas jangkauan wilayah terbatas, serta untuk melayani kepentingan
komunitasnya.
7. Lembaga Penyiaran Berlangganan (LPB) adalah lembaga penyiaran
berbentuk badan hukum Indonesia, yang bidang usahanya hanya
menyelenggarakan jasa penyiaran berlangganan.
8. Pemerintah adalah Menteri atau pejabat lainnya yang ditunjuk oleh
Presiden atau Gubernur.
9. Forum Rapat Bersama adalah forum yang diadakan khusus untuk
perizinan antara KPI dan Pemerintah untuk menghasilkan kesepakatan
izin alokasi penggunaan spektrum frekuensi radio yang diusulkan oleh
KPI berdasarkan permintaan Pemohon.
10. Izin Penyelenggaraan Penyiaran adalah hak yang diberikan oleh KPI
kepada lembaga penyiaran untuk menyelenggarakan penyiaran.

8
BAB II
Tahapan Memperoleh Izin Penyelenggaraan Penyiaran
Pasal 2
Izin penyelenggaraan penyiaran merupakan bagian dari perilaku
penyiaran yang berlaku bagi jasa peyiaran radio atau jasa penyiaran televisi
yang diselenggarakan oleh :
a. Lembaga penyiaran public.
b. Lembaga penyiaran swasta.
c. Lembaga penyiaran berlangganan.
d. Lembaga penyiaran komunitas.

Pasal 3
Izin Penyelenggaraan Penyiaran diberikan kepada pemohon melalui
tahapan sebagai berikut :
a. Melengkapi persyaratan administrative dan dokumen yang ditentukan
dalam Peraturan ini.
b. Menyerahkan Studi Kelayakan ke KPI sebagaimana yang ditentukan
dalam Peraturan ini.
c. Tahap Verifikasi Administratif yang merupakan pemeriksaan
kelengkapan dokumen.
d. Tahap Verifikasi Faktual yang merupakan pemeriksaan keaslian
dokumen dan kecocokan kondisi di lapangan.
e. Prosedur Evaluasi Dengar Pendapat yang diadakan antara KPI dan
Pemohon.
f. Forum Rapat Bersama yang diadakan antara KPI dan Pemerintah khusus
untuk perizinan.

Pasal 4
Verifikasi Administratif

9
(1). Verifikasi administrative dilakukan oleh KPI Daerah atau KPI Pusat
untuk memeriksa kelengkapan dokumen dan Studi Kelayakan dari
Pemohon.
(2). Paling lambat 14 (empat) hari setelah diterima berkas Pemohon, KPI
Daerah wajib melaksanakan verifikasi administratif.
(3). Ketentuan verifikasi administrative diatur sebagaimana dalam Lampiran
Peraturan ini.

Pasal 5
Verifikasi Faktual
(1). Verifikasi faktual dilaksanakan oleh KPI Daerah atau KPI Pusat untuk
memeriksa kesesuaian dokumen Pemohon dengan kondisi di lapangan.
(2). Paling lambat 14 (empat) hari kerja setelah diterbitkannya hasil verifikasi
faktual, KPI Daerah wajib melaksanakan evaluasi dengar pendapat
dengan Pemohon.
(3). Ketentuan verifikasi faktual diatur sebagaimana dalam Lampiran
Peraturan ini.

Pasal 6
Evaluasi Dengar Pendapat
(1). Evaluasi Dengar Pendapat adalah tahap di mana pemohon
mempresentasikan studi kelayakannya di hadapan anggota KPI Daerah
atau KPI Pusat.
(2). KPI dapat menghadirkan lembaga dan/atau pihak terkait pada Evaluasi
Dengar Pendapat.
(3). Paling lambat 30 (tigapuluh) hari kerja setelah Evaluasi Dengar Pendapat
dilaksanakan, KPI menerbitkan Rekomendasi Kelayakan bagi pemohon
atau mengirim surat pemberitahuan ketidaklayakan.
(4). Ketentuan Evaluasi Dengar Pendapat diatur sebagaimana dalam
Lampiran Peraturan ini.

10
Pasal 7
Forum Parat Bersama
(1). Forum Rapat Bersama diadakan khusus untuk perizinan antara KPI Pusat
bersama Pemerintah di tingkat pusat.
(2). Apabila setelah 2 (dua) kali diundang untuk hadir dalam Forum Rapat
Bersama, Pemerintah di tingkat pusat tidak hadir, maka Forum Rapat
Bersama diadakan antara KPI Daerah bersama Pemerintah di tingkat
provinsi.
(3). Ketentuan penyelenggaraan Forum Rapat Bersama diatur sebagaimana
dalam Lampiran Peraturan ini.
(4). Atas hasil kesepakatan dalam Forum Rapat Bersama, secara administratif
Izin Penyelenggaraan Penyiaran diberikan oleh KPI.

Bab III
Izin Penyelenggaraan Penyiaran
Pasal 8
(1). KPI Pusat menerbitkan Izin Penyelenggaran Penyiaran atau perpanjangan
izin dalam waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja terhitung sejak
kesepakatan dalam Forum Rapat Bersama.
(2). Izin Penyelenggaraan Penyiaran Radio diberikan untuk jangka waktu 5
(lima) tahun; dan Izin Penyelenggaraan Penyiaran Televisi diberikan
untuk jangka waktu 10 (sepuluh) tahun.
(3). Izin penyelenggaraan penyiaran dilarang dipindahtangankan kepada
pihak lain.
(4). Pemohon wajib membayar biaya Izin Penyelenggaraan Penyiaran melalui
kas negara yang akan diatur kemudian dalam Peraturan KPI sesuai
dengan peraturan yang berlaku.

11
Bab IV
Masa Uji Coba Siaran
Pasal 9
(1). Sebelum mendapat izin tetap penyelenggaraan penyiaran, lembaga
penyiaran radio wajib melalui Masa Uji Coba Siaran paling lama 6
(enam) bulan dan untuk lembaga penyiaran televisi wajib melalui masa
uji coba siaran paling lama 1 (satu) tahun.
(2). Ketentuan mengenai Masa Uji Coba Siaran diatur dalam Lampiran
Peraturan ini.

Bab V
Pencabutan Izin Penyelenggaraan Penyiaran
Pasal 10
(1). Izin penyelenggaraan penyiaran dicabut karena :
a. tidak lulus masa uji coba siaran yang telah ditetapkan;
b. melanggar penggunaan spektrum frekuensi radio dan/atau wilayah
jangkauan siaran yang ditetapkan;
c. tidak melakukan kegiatan siaran lebih dari 3 (tiga) bulan tanpa
pemberitahuan kepada KPI;
d. dipindahtangankan kepada pihak lain;
e. melanggar ketentuan rencana dasar teknik penyiaran dan persyaratan
teknis perangkat penyiaran; dan atau
f. melanggar ketentuan mengenai standar program siaran setelah
adanya putusan pengadilan yang memperoleh kekuatan hukum tetap.
(2). Ketentuan mengenai pencabutan Izin Penyelenggaraan Penyiaran diatur
kemudian dengan Peraturan KPI.

12
Bab VI
Sanksi
Pasal 11
Sanksi atas pelanggaran terhadap peraturan ini mengacu pada sanksi
administratif dan/atau pidana yang diatur pada Undang‐undang Nomor 32
Tahun 2002 tentang Penyiaran

Bab VII
Ketentuan Peralihan
Pasal 12
(1). Apabila di daerah belum terbentuk KPI Daerah, KPI Pusat bertanggung
jawab atas seluruh tahapan memperoleh izin penyelenggaraan penyiaran.
(2). Lembaga penyiaran di daerah yang dimaksud dalam Pasal (1), dan yang
telah mempunyai Izin Stasiun Radio dari Direktorat Jenderal Pos dan
Telekomunikasi memperoleh penyesuaian izin penyelenggaraan
penyiaran melalui tahapan sebagaimana diatur dalam Pasal 3 dan Pasal 7
ayat (1) Peraturan ini.
(3). Lembaga penyiaran yang dimaksud dalam Pasal (1), dan yang telah
mempunyai Izin Frekuensi dari dinas yang bertanggung jawab masalah
frekuensi di tingkat provinsi, memperoleh penyesuaian izin
penyelenggaraan penyiaran melalui tahapan sebagaimana diatur dalam
Pasal 3 dan Pasal 7 ayat (1) dan (2) Peraturan ini.
(4). Lembaga penyiaran yang telah melakukan proses permohonan izin di
KPI Pusat atau KPI Daerah sebelum dikeluarkannya Peraturan ini diakui
keberadaannya.

BAB VII
Ketentuan Penutup

13
Pasal 13
(1). Lampiran‐lampiran yang ada di Peraturan ini merupakan bagian yang
tidak terpisahkan.
(2). Dengan berlakunya Peraturan ini, maka segala ketentuan mengenai
perizinan lembaga penyiaran dalam Surat Keputusan Komisi Penyiaran
Indonesia Nomor 40/SK/KPI/08/2005 tentang Panduan Pelaksanaan
Proses Administratif Permohonan Izin Penyelenggaraan Penyiaran Jasa
Penyiaran Radio dan Jasa Penyiaran Televisi, serta Surat Keputusan
Komisi Penyiaran Indonesia Nomor 41/SK/KPI/08/2005 tentang
Panduan Prosedur Administratif Permohonan Izin Penyelenggaraan
Penyiaran Jasa Penyiaran Radio dan Jasa Penyiaran Televisi dinyatakan
tidak berlaku.
(3). Peraturan Komisi Penyiaran Indonesia ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman
Peraturan Komisi Penyiaran Indonesia ini dengan penempatannya dalam
Berita Negara Republik Indonesia.3

C. Anggaran Station Penyiaran


Sebenarnya sumber pendapatan radio secara umum mirip dengan media
broadcast lain, misalnya menjual iklan dan membuat event on air atau of air.
Namun yang jarang diketahui oleh masyarakat adalah sumber pendapatan lain
seperti penjualan program radio yang populer dan penjualan feed siaran
berita. Untuk lebih detil, berikut penjelasan tentang darimana sumber
pendapatan radio konvensional.
1. Menjual Iklan
Iklan On-Air merupakan pendapatan paling besar di radio. Mereka
menjual “Airtime” kepada perusahaan atau individu yang ingin

3
N.d., https://tongkal09.files.wordpress.com/2010/03/peraturan-kpi-no-3-tahun-
2006-tentang-izin-penyelenggaraan-penyiaran.pdf.

14
menjangkau khalayak dengan menyiarkan pesan produk atau jasa
mereka.
Harga spot yang ditawarkan tergantung pada panjang konten yang
akan disiarkan, jam siaran yang akan digunakan dan dimana event
tersebut disiarkan.
Penempatan setiap spot juga dapat mempengaruhi harga, misalnya
saja spot iklan yang disiarkan segera setelah program radio selesai dan
beralih ke iklan komersial, memiliki harga yang berbeda dengan
penempatan spot iklan yang berada di tengah-tengah iklan yang lainnya.
Dalam beberapa kasus, iklan yang dibaca secara pribadi oleh
penyiar yang sudah menjadi favorit pendengar, dengan harapan dapat
memperoleh perhatian yang lebih dari masyarakat, biasanya memiliki
harga yang lebih mahal daripada bentuk iklan yang tradisional.
2. Sponsor
Menjadi sponsor sebuah program radio adalah teknik beriklan
tanpa menjual. Biasanya pada awal atau akhir acara, penyiar akan
mengatakan kepada pendengar seperti, “Acara ini disponsori oleh
perusahaan AAA.”
Pengumuman tersebut biasanya tidak kurang dari 15 detik dan
pesan yang disampaikan tidak terlalu detil hingga tentang produk atau
jasa yang dimiliki perusahaan.
Perusahaan yang mensponsori program radio harus menyadari
branding yang akan mereka sasar. Dan hal itu juga berlaku bagi radio
yang menerima perusahaan tersebut sebagai sponsor.
3. Event
Stasiun radio sering mengadakan event khusus yang terkadang
dibuat secara mandiri atau dengan mitra iklan. Bentuk event biasanya
berupa konser musik, karena musik merupakan salah satu daya tarik
utama untuk pendengar.

15
Secara umum, tujuan dibuatnya event adalah menarik pendengar
baru dan memperoleh pendapatan tambahan dari penjualan tiket dan
merchandise.
Selain itu ada juga radio talkshow yang disiarkan langsung di luar
studio, misalnya talkshow di sekitar tempat wisata yang terdapat banyak
orang. Mereka biasanya juga mengundang pengunjung untuk sekedar
wawancara dan siaran bersama.
Siaran talkshow dengan gala dinner juga bisa dilakukan, mereka
dapat lebih membaur dengan pendengar. Secara umum, event
mempersilahkan masyarakat untuk masuk ke dunia mereka. Tiket yang
dijual pun dapat bersifat premium, tergantung dimana event tersebut
dilaksanakan dan siapa bintang tamu yang hadir.
4. Menjual Program Radio
Stasiun radio selalu mencari program yang akan menjadi andalan
atau populer saat on air, hal ini merupakan bagian dari upaya
meningkatkan rating dan mengundang pengiklan masuk ke program
tersebut.
Dengan adanya peluang untuk kebutuhan suatu program, stasiun
radio dapat menjual salah satu programnya ke stasiun radio lain dengan
imbalan uang yang cukup besar. Biasanya antar stasiun radio juga bisa
melakukan barter dengan hak yang lebih istimewa.
Semakin besar program radio dan semakin banyak pasar yang
diraih, maka akan semakin banyak host dan stasiun radio yang saling
membuat program populer.
5. Menjual Siaran Berita
Stasiun radio dengan fokus berita biasanya menjual feed per jam
dan produk berita kawat ke stasiun radio di berbagai negara. Idenya
adalah untuk menghilangkan kebutuhan setiap stasiun radio dalam
mengelola reporter dan news anchor untuk membuat siaran per jam dan
update breaking news.

16
Misalnya, Radio Berita AAA menawarkan layanan radio nasional
dengan reporter yang sudah tersebar, dan setiap reporter dapat
memberikan berita sedikit demi sedikit dan siaran berita per jamnya.
Siaran tersebut dapat tersedia melalui layanan jaringan digital terpadu
atau ISDN, mengudara ke stasiun radio lain di berbagai negara.
Setiap stasiun radio dapat memutuskan untuk membeli feed dan
menyiarkan berita secara mandiri, selama menggunakan slot di waktu
yang tepat.

Layanan berita ini dapat ditawarkan ke beberapa stasiun yang


berbeda dan tentunya akan membawa banyak pendapatan.4

4
Https://Www.Kompasiana.Com/Boy_cj/564ae77a799373ee06f775a8/Mengintip-
5-Sumber-Pendapatan-Radio-Konvensional?Page=1

17
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Organisasi adalah sebuah wadah atau tempat berkumpulnya
sekelompok orang untuk bekerjasama secara rasional dan sistematis,
terkendali, dan terpimpin untuk mencapai suatutujuan tertentu dengan
memanfaatkan sumber daya yang ada.
Menurut Stephen P. Robbins pengertian organisasi adalah kesatuan
sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif
dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk
mencapai suatu tujuan bersamaatau sekelompok tujuan. H. Malayu S,P,
Hasibuan pengertian organisasi adalah sebagai proses penentuan,
pengelompokan, dan pengaturan bermacam-macam aktivitas yang diperlukan
untuk mencapai tujuan bersama. Menurut Max Weber pengertian organisasi
adalah suatu kerangka hubungan terstruktur yang didalamnya terdapat
wewenang, dan tanggung jawab serta pembagian kerja menjalankan sesuatu
fungsi tertentu. Menurut Siagian pengertian organisasi adalah setiap bentuk
persekutuan antara dua orang atau lebih yang saling bekerjasama serta terikat
secara formal dalam rangka melakukan pencapaian tujuan yang sudah
ditentukan dalam ikatan yang ada pada seseorang atau beberap orang yang
dikenal sebagai atasan dan seorang atau kelompok orang yang dikenal
sebagai bawahan.
Izin Penyelenggaraan Penyiaran atau atau IPP adalah izin yang
dikeluarkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik
Indonesia dan Komisi Penyiaran Indonesia untuk mendapatkan lisensi
mengadakan kegiatan penyiaran. Selain itu, izin tentang sertifikasi alat dan
perangkat telekomunikasi yang semula 30 hari menjadi 23 hari untuk uji fisik,
penerbitan sertifikat dari 8 hari menjadi 6 hari, pengujian 22 hari menjadi 17
hari, penyelenggaraan komunikasi radio antar penduduk dari 23 hari menjadi
10 hari.

18
Lembaga penyiaran public. Lembaga penyiaran swasta. Lembaga
penyiaran berlangganan. Lembaga penyiaran komunitas.
Melengkapi persyaratan administrative dan dokumen yang ditentukan
dalam Peraturan ini. Menyerahkan Studi Kelayakan ke KPI sebagaimana
yang ditentukan dalam Peraturan ini. Tahap Verifikasi Administratif yang
merupakan pemeriksaan kelengkapan dokumen. Tahap Verifikasi Faktual
yang merupakan pemeriksaan keaslian dokumen dan kecocokan kondisi di
lapangan.
Prosedur Evaluasi Dengar Pendapat yang diadakan antara KPI dan
Pemohon. Forum Rapat Bersama yang diadakan antara KPI dan Pemerintah
khusus untuk perizinan. Verifikasi faktual dilaksanakan oleh KPI Daerah atau
KPI Pusat untuk memeriksa kesesuaian dokumen Pemohon dengan kondisi di
lapangan. Paling lambat 14 hari kerja setelah diterbitkannya hasil verifikasi
faktual, KPI Daerah wajib melaksanakan evaluasi dengar pendapat dengan
Pemohon.
Ketentuan verifikasi faktual diatur sebagaimana dalam Lampiran
Peraturan ini. Forum Rapat Bersama diadakan khusus untuk perizinan antara
KPI Pusat bersama Pemerintah di tingkat pusat. Apabila setelah 2 kali
diundang untuk hadir dalam Forum Rapat Bersama, Pemerintah di tingkat
pusat tidak hadir, maka Forum Rapat Bersama diadakan antara KPI Daerah
bersama Pemerintah di tingkat provinsi. Ketentuan penyelenggaraan Forum
Rapat Bersama diatur sebagaimana dalam Lampiran Peraturan ini.
Atas hasil kesepakatan dalam Forum Rapat Bersama, secara
administratif Izin Penyelenggaraan Penyiaran diberikan oleh KPI.
Misalnya, Radio Berita AAA menawarkan layanan radio nasional
dengan reporter yang sudah tersebar, dan setiap reporter dapat memberikan
berita sedikit demi sedikit dan siaran berita per jamnya. Setiap stasiun radio
dapat memutuskan untuk membeli feed dan menyiarkan berita secara
mandiri, selama menggunakan slot di waktu yang tepat. Layanan berita ini
dapat ditawarkan ke beberapa stasiun yang berbeda dan tentunya akan
membawa banyak pendapatan.

19
20
DAFTAR PUSTAKA

https://bisnis.tempo.co/read/639095/menteri-rudiantara-pangkas-waktu-
perizinan
https://tongkal09.files.wordpress.com/2010/03/peraturan-kpi-no-3-tahun-
2006-tentang-izin-penyelenggaraan-penyiaran.pdf
https://www.kompasiana.com/boy_cj/564ae77a799373ee06f775a8/mengin
tip-5-sumber-pendapatan-radio-konvensional?page=1

21

Anda mungkin juga menyukai