Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

TEORI ORGANISASI PUBLIK

DISUSUN OLEH:

NAMA : ANNUR HASANAH

NPM : 20010102

KELAS : IID

DOSEN : RIDIANTO, SS. M.Si

SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI


STIA BENGKULU
TAHUN AJARAN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang
telah melimpahkan karunia-Nya, sehingga penulisdiberikan kemudahan dan
kelancaran dalam menyelesaikanmakalah tentang Teori Organisasi
Publik.Tersusunnya makalah ini adalah berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, dalam kesempatan ini penulismenyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam
menyelesaikan makalah ini.

Dengan disusunnya makalah ini diharapkan dapat memberikan informasi


kepada berbagai pihak yang membutuhkannya. Penulis menyadari bahwa makalah
ini masih jauh dari kesempurnaan.Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran
dan kritik yang membangun demi kesempurnaan pembuatan makalah ini untuk
masa yang akan datang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca
sekalian.

Bengkulu, 3 Mei 2021


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…..

KATA PENGANTAR…..

DAFTAR ISI…..

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN.

A. Pengertian dan Konsep Organisasi Publik

B. Ciri-Ciri dan Karakteristik Organisasi Publik

C. Tujuan dan Ruang Lingkup Organisasi Publik

D. Masalah yang Terjadi dalam Organisasi Publik

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dewasa ini penyelenggaraan pelayanan publik masih dihadapkan pada kondisi yang belum sesuai
dengan kebutuhan dan perubahan di berbagai bidang kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Hal tersebut bisa disebabkan oleh ketidaksiapan untuk menanggapi terjadinya transformasi nilai yang
berdimensi luas serta dampak berbagai masalah pembamgunan yang kompleks. Sementara itu, tatanan
baru masyarakat Indonesia dihadapkan pada harapan dan tantangan global yang dipicu oleh kemajuan di
bidang ilmu pengetahuan, informasi, komunikasi, transportasi, investasi, dan perdagangan. Aparatur
pemerintah dalam hal ini pegawai negeri sipil adalah ’ujung tombak’ dalam mewujudkan kewajiban
negara melayani setiap warga negara dan penduduk untuk memenuhi kebutuhan dasarnya melalui
pelayanan publik, sesuai dengan yang diamanatkan di dalam Undang-Undang Dasar RI 1945, bahwa
dalam rangka membangun kepercayaan masyarakat atas pelayanan publik yang dilakukan pemerintah
merupakan kegiatan yang senantiasa dilakukan seiring dengan harapan dan tuntutan seluruh warga negara
dan penduduk tentang kualitas pelayanan publik.

Organisasi publik terfokus pada pelayanan publik, oleh karena itu diperlukan pemahaman terhadap
payung hukum dengan cakupan mengenai: (1) aturan kekuasan dan wewenang organisasi pelayanan
publik, (2) norma dan etika aparat pemegang kekuasan dan wewenang organisasi pelayanan publik,
dan (3) hak-hak publik dalam hubungannya dengan kekuasan dan wewenang organisasi dan aparatur
pelayanan publik. Dalam hal ini pegawai negeri sipil dituntut memiliki dan menunjukkan integritas diri
dalam melakukan pelayanan public berdasarkan nilai-nilai dan norma-norma pelayanan public
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka rumusan masalah dalam makalah
ini adalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian dan konsep organisasi public ?
2. Apa saja ciri-ciri dan karakteristik organisasi public ?
3. Apa saja tujuan dan ruang lingkup organisasi public ?
4. Apakah masalah yang timbul di organisasi public ?

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan yang ingin dicapai dalam makalah ini adalah
untuk mempelajari dan mendeskripsikan tentang:
1. Pengertian dan konsep organisasi publik.
2. Caja ciri-ciri dan karakteristik organisasi publik.
3. Tujuan dan ruang lingkup organisasi publik.
4. Masalah yang timbul di organisasi publik.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Konsep Organisasi Publik

Organisasi berasal dari kata Yunani organon, dan istilah Latin organum yang berarti alat, bagian,
anggota atau badan. Menurut James D Mooney, “Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia
untuk mencapai suatu tujuan bersama”. Sedangkan Chester I. Barnard memberi pengertian organisasi
sebagai suatu sistem dari aktifitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih. Selanjutnya
menurut Prajudi Atmosudirdjo organisasi adalah struktur tata pembagian kerja dan struktur tata hubungan
kerja antara kelompok orang pemegang posisi yang bekerjasama secara tertentu untuk tujuan tertentu.
Dari beberapa definisi di atas dapatlah dikatakan bahwa definisi dari organisasi itu adalah sekelompok
orang yang bekerja sama untuk mencapai suatu atau beberapa tujuan tertentu. Publik berasal dari bahasa
latin “public” yang berarti “of people” berkenaan dengan masyarakat. Mengenai pengertian publik, Inu
Kencana Syafiie dkk (1999) memberikan pengertian sebagai berikut: “Sejumlah manusia yang memiliki
kebersamaan berpikir, perasaan, harapan, sikap dan tindakan yang benar dan baik berdasarkan nilai-nilai
norma yang mereka miliki”. Itulah sebabnya, Inu Kencana Syfiie dkk., mengatakan bahwa public tidak
langsung diartikan sebagai penduduk, masyarakat, warga negara ataupun rakyat, karena kata-kata tersebut
berbeda.

Organisasi publik sering dilihat pada bentuk organisasi pemerintah yang dikenal sebagai birokrasi
pemerintah (organisasi pemerintahan). Menurut Prof. Dr. Taliziduhu Ndraha, organisasi publik adalah
organisasi yang didirikan untuk memenuhi kebutuhan msyarakat akan jasa publik dan layanan sipil.
Organisasi publik adalah organisasi yang terbesar yang mewadahi seluruh lapisan masyarakat dengan
ruang lingkup negara dan mempunyai kewenangan yang absah (terlegitimasi) di bidang politik,
administrasi pemerintahan, dan hukum secara terlembaga sehingga mempunyai kewajiban melindungi
warga negaranya, dan melayani keperluannya, sebaliknya berhak pula memungut pajak untuk pendanaan,
serta menjatuhkan hukuman sebagai sanksi penegakan peraturan. Organisasi ini bertujuan untuk melayani
kebutuhan masyarakat demi kesejahteraan sebagaimana diamanatkan oleh konstitusi sebagai pijakan
dalam operasionalnya. Organisasi publik berorientasi pada pelayanan kepada masyarakat tidak pada
profit/ laba/ untung.

B. Ciri-Ciri dan Karakteristik Organisasi Publik


Organisasi sektor publik memiliki ciri sebagai berikut :
1. Tidak mencari keuntungan finansial.
2. Dimiliki secara kolektif oleh publik.
3. Kepemilikan sumber daya tidak dalam bentuk saham.
4. Keputusan yang terkait kebijakan maupun operasi berdasarkan konsensus.

Beberapa tugas dan fungsi sektor publik dapat juga dilakukan oleh sektor swasta, misalnya :
layanan komunikasi, penarikan pajak, pendidikan, transportasi publik, dan sebagainya. Adapun tugas
sektor publik yang tidak bisa digantikan oleh sector swasta, misalnya fungsi birokrasi pemerintahan.
Adapun karakteristik organisasi sektor publik adalah sebagai
berikut:
1. Tujuan organisasi publik adalah untuk mensejahterakan masyarakat secara bertahap, baik dalam
kebutuhan dasar dan kebutuhan lainnya baik jasmani maupun rohani.
2. Aktivitas utamanya pelayanan publik (public services) seperti dalam bidang pendidikan, kesehatan,
keamanan, penegakan hukum, transportasi publik dan penyediaan pangan.
3. Sumber pembiayaan berasal dari dana masyarakat yang berwujud pajak dan retribusi, laba perusahaan
negara, pinjaman pemerintah, serta pendapatan lain-lain yang sah dan tidak bertentangan sengan
perundangan yang berlaku.
4. Organisasi publik bertanggung jawab kepada masyarakat melalui lembaga perwakilan masyarakat
seperti Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan Daerah (DPD), dan Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah (DPRD).
5. Kultur organisasi bersifat birokratis, formal dan berjenjang
6. Penyusunan anggaran dilakukan bersama masyarakat dalam perencanaan program. Penurunan program
publik dalam anggaran dipublikasikan untuk dikritisi dan didiskusikan oleh masyarakat dan akhirnya
disahkan oleh wakil dari masyarakat di DPR, DPD. Dan DPRD.
7. Stakeholder dapat dirinci sebagai masyarakat Indonesia, para pegawai organisasi, para kreditor, para
investor, lembaga-lembaga internasional termasuk lembaga donor internasional seperti Bank Dunia,
IMF (International Monetary Fund), ADP (Asian Development Bank), PBB (Perserikatan Bangsa-
Bangsa), UNDP (United Nation Depelopment Program), USAID, dan pemerintah luar negeri.

C. Tujuan dan Ruang Lingkup Organisasi Publik

Pendirian organisasi publik bertujuan secara optimal bagi peningkatan :


1. Kesejahteraan rakyat, karena pada hakekatnya pelayanan publik merupakan infrastruktur bagi setiap
warga negara untuk mencapai suatu kesejahteraan.
2. Budaya dan kualitas aparat pemerintah untuk menjadi abdi bagi negara dan masyarakatnya, bukan
sebagai penguasa terhadap negara dan masyarakatnya.
3. Kualitas pelayanan umum atau publik di berbagai bidang pemerintahan umum dan pembangunan
terutama pada unit-unit kerja pemerintah pusat dan daerah, sehingga masyarakat diharapkan akan
mendapatkan perilaku pelayanan yang lebih cepat, tepat, murah, dan memuaskan. Selain itu, era
reformasi menuntut pelayanan umum harus transparan dan tidak diskriminatif dengan menerapkan
prinsip-prinsip akuntabilitas dan pertimbangan efisiensi.

Berikut ini dijelaskan mengenai ruang lingkup pelayanan publik yang merupakan tugas dan fungsi
organisasi public meliputiː
1. Pelayanan barang publik dan jasa publik serta pelayanan administratif yang diatur dalam peraturan
perundangundangan.
2. Pendidikan, pengajaran, pekerjaan dan usaha, tempat tinggal, komunikasi dan informasi, lingkungan
hidup, kesehatan, jaminan sosial, energi, perbankan, perhubungan, sumber daya alam, pariwisata, dan
sector strategis lainnya.
3. Pelayanan atas barang publik.
4. Pelayanan atas jasa publik.
5. Pelayanan publik harus memenuhi skala kegiatan yang didasarkan pada ukuran besaran biaya tertentu
yang digunakan dan jaringan yang dimiliki dalam kegiatan pelayanan publik untuk dikategorikan
sebagai penyelenggara pelayanan publik.
6. Pelayanan publik yang bersifat administratif. Tuntutan baru muncul agar organisasi sektor public
memperhatikan value of money dalam menjalankan aktivitasnya, di mana value of money merupakan
konsep pengelolaan organisasi sektor publik yang mendasarkan pada 5 elemen utama, yaitu:
1. Ekonomi, Pemerolehan input dengan kualitas tertentu pada harga yang terendah.
2. Efisiensi, Pencapaian output yang maksimum dengan input tertentu atau penggunaan input yang
terendah untuk mencapai output tertentu.
3. Efektivitas, Tingkat pencapaian hasil program dengan target yang ditetapkan atau perbandingan
outcome dengan ouput.
4. Keadilan (equity), mengacu pada adanya kesempatan sosial yang sama untuk mendapatkan pelayan
publik yang mberkualitas dan kesejahteraan ekonomi.
5. Pemerataan (equality), penggunaan uang publik tidak terkonsentrasi pada kelompok tertentu melainkan
secara merata.

Value of money memiliki beberapa manfaat, yaitu :


1. Meningkatkan pelayanan publik.
2. Meningkatkan efektifitas pelayan publik dan pelayanan tepat sasaran.
3. Menurunkan biaya pelayanan publik karena hilangnya inefisiensi dan penghematan dalam penggunaan
input.

D. Masalah yang Terjadi dalam Organisasi Publik


Sebuah konflik yang terjadi dalam sebuah organisasi public sangat banyak terjadi. Apalagi dalam
konteks sebuah organisasi besar yang dalam hal ini kita sebut sebagai pemerintah. Pemerintah yang
dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat sangat dituntut untuk meberikan usaha
terbaiknya yang dalam melakukan proses tersebut terjadi berbagai permasalahan atau konflik yang tak
urung membuat masyarakat yang merasa dikecewakan. Pelayanan merupakan pilar penting yang
dilakukan dalam meberikan kepuasaan kepada masyarakat. Dari beberapa tahun yang lalu kita telah
melihat berbagai pelayanan yang telah diberikan pemerintah dalam melaksanakan tugasnya. Namun tak
ayal juga kita bisa memperhatikan berbagai kekecewaan yang tercipta karena konflik yang terjadi saat
dilakukan proses pelayanan.

Dari hal itulah bisa terjadi berbagai macam cabang-cabang konflik yang lambat laun jika didiamkan maka
bisa terjadi permasalahan yang susah untuk dielakkan lagi. Permasalahan utama yang kadang timbul
dalam usaha organisasi publik untuk melakukan pelayanan kepada masyarakatnya antara lain:
1. Ketidakjelasan bentuk pelayanan.
2. Kualitas pelayanan yang dilakukan.
3. Keterlambatan pelayanan.

Dari hal tersebut dapatlah dibuat sebuah bentuk tanggung jawab penyelesaian agar tercipta pelayanan
yang lebih baik lagi seperti:
1. Pemberian pelayanan fisik dalam bentuk yang transparan di mana para petugas atau anggota dalam
organisasi publik tersebut bisa terjun langsung memberikan pelayanannya.
2. Kualitas itu bisa terjadi karena adanya sebuah harapan dari pelayanan yang diberikan yang di mana
masyarakat menuntut untuk diberikan pelayanan terbaik atau kualitas agar terciptanya kepuasaan.
Dengan memberikan pelayanan sesuai dengan kebutuhan masyarakat maka dengan sendirinya tercipta
ekpektasi atau pemikiran bahwa kualitas telah tercapai karena telah memenuhi keinginan dari
masyarakat itu sendiri.
3. Dalam menentukan pelayanan yang baik, lebih diutamakan untuk menjadikan sebuah pelayanan
tersebut menjadi pelayanan yang terarah dan tepat waktu di mana penyampaian layanan tersebut tidak
tertunda yang akan menjadi sebuah konflik atau permasalahan, diperlukanlah sebuah kehandalan dari
anggota organisasi publik untuk melakukan tugasnya.
BAB II
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari penjelasan yang telah dipaparkan dalam pembahasan makalah ini dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
1. Organisasi publik adalah organisasi yang terbesar yang,mewadahi seluruh lapisan masyarakat
dengan ruang lingkup negara dan mempunyai kewenangan yang abash (terlegitimasi) di
bidang politik, administrasi pemerintahan, dan hukum secara terlembaga sehingga mempunyai
kewajiban melindungi warga negaranya, dan melayani keperluannya, sebaliknya berhak pula
memungut pajak untuk pendanaan, serta menjatuhkan hukuman sebagai sanksi penegakan
peraturan.
2. Organisasi ini bertujuan untuk melayani kebutuhan masyarakat demi kesejahteraan
sebagaimana diamanatkan oleh konstitusi sebagai pijakan dalam operasionalnya. Organisasi
publik berorientasi padapelayanan kepada masyarakat tidak pada profit/ laba/untung.

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, aparat pemerintahan sebagai organisasi publik
hendaknya lebih menempatkan diri sebagai abdi masyarakat dan bukan penguasa masyarakat,
lebih mengutamakan untuk melayani masyarakat dan bukan dilayani oleh masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

Handoko, T. Hani. 2000. Manajemen, Edisi Kedua. Yogyakarta: BPFE.


Wexley, Kenneth M. and Gary, A. Yuki. 2005 Perilaku Organisasi dan Psikologi Personalia.
Jakarta: Rineka Cipta.
Winardi, J. 2002. Motivasi dan Pemotivasian dalam Manajemen. Jakarta: Rajawali Pers. 2003.
Teori Organisasi dan Pengorganisasian. Rajawali Pers: Jakarta: Rajawali Pers.

Anda mungkin juga menyukai