Disusun 0leh:
Dioz Darmawan
S1A122124
Kelas C
KENDARI
2023
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirahim
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................................2
C. Tujuan................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................3
A. Kesimpulan......................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Organisasi berasal dari bahasa Yunani organon, yang berarti “alat” (tool).
Kata ini termasuk ke bahasa Latin, menjadi organization. Pengertian pada
awalnya tidak merujuk pada benda atau proses, melainkan tubuh manusia atau
makhluk biologis lainnya. Secara konseptual ada dua batasan yang perlu
dikemukakan, yakni istilah “organization” sebagai kata benda dan “organizing”
(pengorganisasian) sebagai kata kerja, menunjukkan pada rangkaian aktivitas
yang harus dilakukan secara sistematis.
Istilah organisasi memiliki dua arti umum, pertama, mengacu pada suatu
lembaga (institution) atau kelompok fungsional, sebagai contoh kita mengacu
pada perusahaan, badan pemerintah, rumah sakit, atau suatu perkumpulan
olahraga. Arti kedua mengacu pada proses pengorganisasian, sebagai salah satu
dari fungsi manajemen.
Organisasi sektor publik merupakan organisasi yang menjalankan
pemerintahan Daerah dan sumber legitimasinya berasal dari masyarakat. Oleh
karena itu, kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat kepada penyelenggara
pemerintah harus diimbangi dengan kinerja yang baik, sehingga pelayanan dapat
ditingkatkan secara efektif dan menyentuh pada masyarakat (Ramandei, 2009).
Kinerja yang dicapai oleh organisasi pada dasarnya adalah prestasi para
anggota organisasi itu sendiri, mulai dari tingkat atas sampai pada tingkat bawah,
konsep kinerja pemerintah daerah sendiri muncul ketika institusi pemerintah
mulai mencoba mengenalkan konsep baru dalam pengelolaan urusan publik
menjadi good governance. Organisasi yang berhasil merupakan, organisasi yang
memiliki visi dan misi secara terukur. Artinya bahwa visi dan misi tidak akan
bermakna ketika tidak terakualisi dalam kinerja organisasi dalam kerangka dalam
menciptakan good governance. Menurut Kumorotomo dkk (2005:103) kinerja
organisasi, transparan dalam pertanggungjawaban, efisien sesuai dengan
kehendak pengguna jasa informasi, visi dan misi organisasi, berkualitas, adil,
serta diselenggarakan sarana dan prasarana yang memadai.
Penyelenggaraan pemerintah daerah tidak lepas dari anggaran, dalam
melaksanakan aktivitas keuangan dibutuhkan anggaran. Penggunaan anggaran
merupakan konsep yang sering digunakan untuk melihat kinerja organisasi
publik. Anggaran yang disusun harus dengan pendekatan kinerja. Anggaran
iv
menjadi penting karena digunakan dalam mengalokasikan dana untuk
pelaksanaan kegiatan-kegiatan pemerintah daerah.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
v
BAB II
PEMBAHASAN
vi
B. TIPE ORGANISASI SEKTOR PUBLIK
Setiap organisasi pasti mempunyai tujuan spesifik dan unik yang hendak
dicapai. Tujuan tiap-tiap organisasi sangat bervariasi tergantung pada tipe
organisasi. Pada dasarnya terdapat 4 (empat) jenis tipe organisasi, yaitu (1) pure-
profit organization, (2) quasi-profit organization, (3) quasi-nonprofit
organization dan (4) pure-nonprofit organization. Perbedaan empat tipe
organisasi tersebut terutama dilihat dari tujuan operasi dan sumber
pendanaannya.
a. Pure-Profit Organization, tujuan organisasi ini adalah menyediakan atau
menjual barang dan/atau jasa dengan maksud utama untuk memperoleh laba
sebanyak-banyaknya sehingga bisa dinikmati oleh para pemilik. Sumber
pendanaan organisasi ini berasal dari para investor swasta dan kreditor.
Contohnya pasar swalayan, salon kecantikan dan distro.
b. Quasi-Profit Organization, tujuan organisasi ini adalah menyediakan atau
menjual barang dan/atau jasa dengan maksud utama untuk memperoleh laba dan
mencapai sasaran atau tujuan lainnya sebagaimana yang dikehendaki para
pemilik. Sumber pendanaan organisasi ini berasal dari investor swasta, investor
pemerintah, kreditor dan para anggota. Contohnya PT PLN Persero, PT KAI, PT.
Telkom, dan BUMD.
c. Quasi-Nonprofit Organization, menyediakan atau menjual barang dan/atau
jasa dengan maksud utama untuk melayani masyarakat dan memperoleh
keuntungan (surplus). Sumber pendanaan organisasi ini berasal dari investor
pemerintah, investor swasta dan kreditor. Contohnya rumah sakit dan institusi
pendidikan.
d. Pure-Nonprofit Organization, menyediakan atau menjual barang dan/atau jasa
dengan maksud utama untuk melayani dan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Sumber pendanaan organisasi ini berasal dari pajak, retribusi, utang,
obligasi, laba BUMN/BUMD, hibah dan sumbangan. Contohnya panti asuhan,
lembaga swadaya masyarakat, dan organisasi pemerintahan.
vii
C. CIRI –CIRI ORGANISASI SEKTOR PUBLIK
viii
Karakteristik masyarakat
Tingkat pendidikan
Faktor demografi meliputi antara lain :
Pertumbuhan penduduk
Struktur usia penduduk
Migrasi
Tingkat kesehatan
ix
ADP ( Asian Development Bank ), PBB ( Perserikatan Bangsa – Bangsa ),
UNDP (United Nation Depelopment Program, USAID, dan Pemerintah luar
negeri.
Organisasi sektor publik memiliki wilayah yang lebih luas dan kompleks
dibandingkan dengan sektor swasta. Luasnya wilayah public bukan hanya karena
luasnya jenis dan bentuk organisasi publik, tapi juga karena kompleksnya
lingkungan yang mempengaruhi lembaga - lembaga publik tersebut. Secara
kelembagaan, organisasi sektor publik meliputi badan-badan pemerintahan
(pemerintah pusat dan daerah serta unit kerja pemerintah), perusahaan milik
Negara (BUMN dan BUMD), yayasan, organisasi politik dan organisasi massa,
lembaga swadaya masyarakat, universitas, dan organisasi nirlaba lainnya.
Istilah “sektor publik” memiliki pengertian yang bermacam-macam. Dari
sudut pandang ilmu ekonomi, sektor publik dapat dipahami sebagai suatu entitas
yang berhubungan dengan usaha untuk menghasilkan barang dan pelayanan
public dalam rangka memenuhi kebutuhan dan hak publik (Mardiasmo 2009).
Beberapa tugas dan fungsi sektor publik sebenarnya dapat juga dilakukan oleh
sektor swasta, misalnya tugas untuk menghasilkan beberapa jenis pelayanan
publik, seperti layanan komunikasi, penarikan pajak, pendidikan, transportasi
x
publik, dlsb. Namun, untuk tugas tertentu, keberadaan sector swasta tidak dapat
menggantikan sektor publik, misalnya fungsi birokrasi pemerintahan.
Perbedaan mendasar antara organisasi bisnis dan organisasi publik adalah
organisasi bisnis berorientasi profit sedangkan organisasi public berorientasi
nonprofit. Selain itu perbedaan lainnya adalah dari segi tujuan strategis, tujuan
finansial, stakeholders, dan outcome, sumber pendanaan, pertanggungjawaban,
struktur organisasi, karakteristik anggaran, dan system akuntansinya.
Tabel 1.
Perbedaan Tujuan-Tujuan Organisasi Publik
Dengan Swasta
xi
Tabel 2.
Perbedaan Sifat dan Karakteristik Sektor
Publik dengan Sektor Swasta
Perbedaan Sektor publik Sektor swasta
xii
Sumber pembiayaan sektor publik berbeda dengan sektor swasta.
Kebijakan pemilihan struktur modal pada sektor swasta lebih banyak dipengaruhi
oleh faktor ekonomi, seperti tingkat suku bunga, nilai tukar dan tingkat inflasi.
Pada sektor publik, keputusan pemilihan struktur pembiayaan tidak hanya
dipengaruhi oleh pertimbangan ekonomi semata, namun juga pertimbangan
politik dan sosial.
Pada sektor publik, manajemen bertanggungjawab kepada masyarakat
karena sumber dana yang digunakan berasal dari masyarakat (public funds). Pola
pertanggungjawaban di sektor publik bersifat vertikal (pertanggungjawaban
pengelolaan dana kepada otoritas yang lebih tinggi, misalnya, pemerintah daerah
kepada pemerintah pusat) dan horizontal (pertanggungjawaban kepada
masyarakat luas).
Struktur organisasi berhubungan erat dengan fungsi, strategi, dan tujuan
organisasi. Organisasi sektor publik sangat dipengaruhi oleh kondisi politik. Tipe
pemimpin, pilihan dan orientasi kebijakan politik, sangat berpengaruh terhadap
pilihan struktur birokrasi pada sector publik.
Jika dilihat dari karakteristik anggaran, pada sektor publik rencana
anggaran dipublikasikan kepada masyarakat secara terbuka untuk dikritisi dan
didiskusikan. Namun, pada sektor swasta, anggaran bersifat tertutup bagi publik
karena anggaran merupakan rahasia perusahaan. Sistem akuntansi yang
digunakan sector swasta dan sektor publik juga berbeda.
Sistem akuntansi yang digunakan sektor swasta adalah akuntansi akrual,
sedangkan sektor publik lebih banyak menggunakan sistem akuntansi kas.
Pengertian “publik” berkaitan dengan stakeholder organisasi. Sektor publik
memiliki cakupan yang lebih luas dibandingkan sector swasta, sehingga
stakeholder pada sektor public lebih beragam dibandingkan dengan sector
swasta. Perbedaan stakeholder sektor public dengan sektor swasta dapat dilihat
pada tabel 3.
Meskipun sektor publik memiliki sifat dan karakter yang berbeda dengan
sektor swasta, namun dalam beberapa hal memiliki kesamaan, yaitu (Mardiasmo
2009) :
xiii
1. sektor publik dan sektor swasta merupakan bagian integral dari sistem
ekonomi di suatu negara dan keduanya menggunakan sumberdaya yang
sama untuk mencapai tujuan organisasi.
2. sektor publik dan sektor swasta menghadapi masalah yang sama, yaitu
masalah kelangkaan sumber daya, sehingga baik sektor publik maupun
sektor swasta dituntut untuk menggunakan sumberdaya organisasi secara
ekonomis, efisien, dan efektif.
3. sektor publik dan sektor swasta membutuhkan informasi yang handal dan
relevan untuk melakanakan fungsi manajemen.
4. dalam beberapa hal, sektor publik dan sektor swasta menghasilkan produk
yang sama, misalnya sektor publik dan sektor swasta sama-sama bergerak
dibidang transportasi massa, pendidikan, kesehatan, penyediaan energi, dsb.
5. sektor publik dan sektor swasta terikat pada peraturan perundangan dan
ketentuan hukum lain yang disyaratkan
Tabel 3.
Perbedaan Stakeholder Sektor Publik dengan
Sektor Swasta
xiv
stakeholder eksternal : eksternal :
• Masyarakat pengguna jasa public • Bank sebagai kreditor
• Masyarakat pembayar pajak • Serikat buruh
• Perusahaan dan organisasi social • Pemerintah
ekonomi yang menggunakan • Pemasok
pelayanan public sebagai input atas • Distributor
aktivitas organisasi • Pelanggan
• Bank sebagai kreditor pemerintah • Masyarakat
• Badan-badan internasional, misalnya • Serikat dagang
Bank Dunia, IMF, ADB, PBB, dsb • Pasar modal
• Investor asing dan country analyst
• Generasi yang akan datang
xv
formal dan berjenjang, penyusunan anggaran dilakukan bersama masyarakat
dalam perencanaan program dan akhirnya disahkan oleh wakil dari masyarakat di
DPR, DPD. Dan DPRD, stakeholder dapat dirinci sebagai masyarakat Indonesia,
para pegawai organisasi, para kreditor, para investor, lembaga – lembaga
internasional termasuk lembaga donor internasional seperti Bank Dunia, IMF
( International Monetary Fund ), ADB ( Asian Development Bank ), PBB
( Perserikatan Bangsa – Bangsa ), UNDP ( United Nation Depelopment Program,
USAID, dan Pemerintah luar negeri.
Ruang lingkup organisasi sektor publik yaitu bergerak dalam lingkungan
yang sangat kompleks dan variatif, sektor publik menyerap banyak tenaga kerja,
dipengaruhi oleh faktor Lingkungan, yaitu : faktor ekonomi, politik, kultural dan
demografi.
DAFTAR PUSTAKA
xvi
http://trane03bm.blogspot.com/2013/07/organisasi-publik.html
xvii