Anda di halaman 1dari 17

TUGAS:

TEORI ORGANISASI SEKTOR PUBLIK

Disusun 0leh:

Dioz Darmawan

S1A122124

Kelas C

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

JURUSAN ILMU ADMINISTRASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2023
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirahim

Asslamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillahirabbil’alamin.Segala puji dan syukur


panjatkan kehadian Allah Subhanahu Wa Ta’ala atas limpah rahmat dan karunianya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas maklah penelitian ini yang diberikan dari
Bapak Dosen Yang berjdul ”TEORI ORGANISASI SEKTOR PUBLIK” ini
dengan baik. Serta tak lupa shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada baginda
Rasulullah SAW yang mengantarkan manusia dari zaman kegelapan ke zaman yang
terang benderang seperti yang kita rasakan saat ini. Tugas makalah ini di susun untuk
melengkapi tugas mata kuliah Teori Organisasi, Prodi Ilmu Administrasi Negara,
Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Universita Halu Oleo,Kendari.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari


bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan tetapi
atas bantuan,bimbingan dan kerja sama dari berbagai pihak makalah ini dapat
terselesaikan dengan baik.

Kendari, 18 Desember 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................ii

DAFTAR ISI................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1

A. Latar Belakang...................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................................2
C. Tujuan................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................3

A. Tujuan Pendirian Organisasi Publik..................................................................3


B. Tipe Organisasi Sektor Publik...........................................................................4
C. Ciri –Ciri Organisasi Sektor Publik...................................................................5
D. Lingkup Organisasi Sektor Publik.....................................................................5
E. Karakteristik Organisasi Sektor Publik..............................................................6
F. Untuk Mengetahui Lingkungan Dalam Organisas............................................7
G. Perbedaan Organisasi Publik Dan Organisasi Swasta.......................................7
H. Persamaan Sektor Publik Dan Sektor Swasta..................................................10

BAB III PENUTUP.....................................................................................................12

A. Kesimpulan......................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................13

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Organisasi berasal dari bahasa Yunani organon, yang berarti “alat” (tool).
Kata ini termasuk ke bahasa Latin, menjadi organization. Pengertian pada
awalnya tidak merujuk pada benda atau proses, melainkan tubuh manusia atau
makhluk biologis lainnya. Secara konseptual ada dua batasan yang perlu
dikemukakan, yakni istilah “organization” sebagai kata benda dan “organizing”
(pengorganisasian) sebagai kata kerja, menunjukkan pada rangkaian aktivitas
yang harus dilakukan secara sistematis.
Istilah organisasi memiliki dua arti umum, pertama, mengacu pada suatu
lembaga (institution) atau kelompok fungsional, sebagai contoh kita mengacu
pada perusahaan, badan pemerintah, rumah sakit, atau suatu perkumpulan
olahraga. Arti kedua mengacu pada proses pengorganisasian, sebagai salah satu
dari fungsi manajemen.
Organisasi sektor publik merupakan organisasi yang menjalankan
pemerintahan Daerah dan sumber legitimasinya berasal dari masyarakat. Oleh
karena itu, kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat kepada penyelenggara
pemerintah harus diimbangi dengan kinerja yang baik, sehingga pelayanan dapat
ditingkatkan secara efektif dan menyentuh pada masyarakat (Ramandei, 2009).
Kinerja yang dicapai oleh organisasi pada dasarnya adalah prestasi para
anggota organisasi itu sendiri, mulai dari tingkat atas sampai pada tingkat bawah,
konsep kinerja pemerintah daerah sendiri muncul ketika institusi pemerintah
mulai mencoba mengenalkan konsep baru dalam pengelolaan urusan publik
menjadi good governance. Organisasi yang berhasil merupakan, organisasi yang
memiliki visi dan misi secara terukur. Artinya bahwa visi dan misi tidak akan
bermakna ketika tidak terakualisi dalam kinerja organisasi dalam kerangka dalam
menciptakan good governance. Menurut Kumorotomo dkk (2005:103) kinerja
organisasi, transparan dalam pertanggungjawaban, efisien sesuai dengan
kehendak pengguna jasa informasi, visi dan misi organisasi, berkualitas, adil,
serta diselenggarakan sarana dan prasarana yang memadai.
Penyelenggaraan pemerintah daerah tidak lepas dari anggaran, dalam
melaksanakan aktivitas keuangan dibutuhkan anggaran. Penggunaan anggaran
merupakan konsep yang sering digunakan untuk melihat kinerja organisasi
publik. Anggaran yang disusun harus dengan pendekatan kinerja. Anggaran

iv
menjadi penting karena digunakan dalam mengalokasikan dana untuk
pelaksanaan kegiatan-kegiatan pemerintah daerah.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Tujuan Pendirian Organisasi Publik


2. Tipe Organisasi Sektor Publik
3. Ciri –ciri Organisasi Sektor Publik
4. Lingkup Organisasi Sektor Publik
5. Karakteristik Organisasi Sektor Publik
6. Lingkungan dalam Organisasi Publik
7. Perbedaan Organisasi Publik dan Organisasi Swasta
8. Persamaan Sektor Publik Dan Sektor Swasta

C. TUJUAN

1. Untuk Mengetahui Tujuan Pendirian Organisasi Publik


2. Untuk Mengetahui Tipe Organisasi Sektor Publik
3. Untuk Mengetahui Ciri –Ciri Organisasi Sektor Publik
4. Untuk Mengetahui Lingkup Organisasi Sektor Publik
5. Untuk Mengetahui Karakteristik Organisasi Sektor Publik
6. Untuk Mengetahui Lingkungan Dalam Organisasi
7. Untuk Mengetahui Perbedaan Organisasi Publik Dan Organisasi Swasta
8. Persamaan Sektor Publik Dan Sektor Swasta

v
BAB II

PEMBAHASAN

A. TUJUAN PENDIRIAN ORGANISASI PUBLIK

Pendirian organisasi publik merupakan upaya untuk mempertegas hak dan


kewajiban setiap warga negara dan penduduk serta terwujudnya tanggung jawab
negara dan korporasi dalam penyelenggaraan pelayanan publik. Pendirian
organisasi publik bertujuan secara optimal bagi peningkatan :
1. Kesejahteraan rakyat, karena pada hakekatnya pelayanan publik merupakan
infrastruktur bagi setiap warga negara untuk mencapai suatu kesejahteraan;
2. Budaya dan kualitas aparat pemerintah untuk menjadi abdi bagi negara dan
masyarakatnya, bukan sebagai penguasa terhadap negara dan
masyarakatnya.
3. Kualitas pelayanan umum atau publik diberbagai bidang pemerintahan umum
dan pembangunan terutama pada unit-unit kerja pemerintah pusat dan
daerah, sehingga masyarakat diharapkan akan mendapatkan perilaku
pelayanan yang lebih cepat, tepat, murah, dan memuaskan. Selain itu, era
reformasi menuntut pelayanan umum harus transparan dan tidak
diskriminatif dengan menerapkan prinsip-prinsip akuntabilitas dan
pertimbangan efisiensi.

Kegiatan organisasi publik mencakup antara lain mengalihkan fungsi-


fungsi pelayanan publik tertentu dari instansi pemerintah kepada badan
swasta/LSM. Berikut ini diidentifikasi secara garia besar kegiatan organisasi
publik sebagai berikut ini.
1. Menyusun standar pelayanan publik yang cepat, tepat, murah, memuaskan,
transparan, dan tidak diskriminatif;
2. Mengembangkan konsep indeks tingkat kepuasan masyarakat sebagai tolok
ukur terhadap optimalisasi pelayanan umum oleh penyelenggara negara
kepada masyarakat;
3. Melakukan upaya deregulasi dan debirokratisasi khususnya kebijakan-
kebijakan di bidang ekonomi untuk menghilangkan seluruh hambatan yang
menghambat mekanisme pasar.

vi
B. TIPE ORGANISASI SEKTOR PUBLIK

Setiap organisasi pasti mempunyai tujuan spesifik dan unik yang hendak
dicapai. Tujuan tiap-tiap organisasi sangat bervariasi tergantung pada tipe
organisasi. Pada dasarnya terdapat 4 (empat) jenis tipe organisasi, yaitu (1) pure-
profit organization, (2) quasi-profit organization, (3) quasi-nonprofit
organization dan (4) pure-nonprofit organization. Perbedaan empat tipe
organisasi tersebut terutama dilihat dari tujuan operasi dan sumber
pendanaannya.
a. Pure-Profit Organization, tujuan organisasi ini adalah menyediakan atau
menjual barang dan/atau jasa dengan maksud utama untuk memperoleh laba
sebanyak-banyaknya sehingga bisa dinikmati oleh para pemilik. Sumber
pendanaan organisasi ini berasal dari para investor swasta dan kreditor.
Contohnya pasar swalayan, salon kecantikan dan distro.
b. Quasi-Profit Organization, tujuan organisasi ini adalah menyediakan atau
menjual barang dan/atau jasa dengan maksud utama untuk memperoleh laba dan
mencapai sasaran atau tujuan lainnya sebagaimana yang dikehendaki para
pemilik. Sumber pendanaan organisasi ini berasal dari investor swasta, investor
pemerintah, kreditor dan para anggota. Contohnya PT PLN Persero, PT KAI, PT.
Telkom, dan BUMD.
c. Quasi-Nonprofit Organization, menyediakan atau menjual barang dan/atau
jasa dengan maksud utama untuk melayani masyarakat dan memperoleh
keuntungan (surplus). Sumber pendanaan organisasi ini berasal dari investor
pemerintah, investor swasta dan kreditor. Contohnya rumah sakit dan institusi
pendidikan.
d. Pure-Nonprofit Organization, menyediakan atau menjual barang dan/atau jasa
dengan maksud utama untuk melayani dan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Sumber pendanaan organisasi ini berasal dari pajak, retribusi, utang,
obligasi, laba BUMN/BUMD, hibah dan sumbangan. Contohnya panti asuhan,
lembaga swadaya masyarakat, dan organisasi pemerintahan.

vii
C. CIRI –CIRI ORGANISASI SEKTOR PUBLIK

Organisasi sektor publik memiliki ciri sebagai berikut :arget /


1. Tidak mencari keuntungan finansial
2. Dimiliki secara kolektif oleh publik
3. Kepemilikan sumber daya tidak dalam bentuk saham
4. Keputusan yang terkait kebijakan maupun operasi berdasarkan konsensus

D. LINGKUP ORGANISASI SEKTOR PUBLIK

Ruang lingkup organisasi sektor publik, antara lain :


a. Bergerak dalam lingkungan yang sangat kompleks dan variatif
b. Sektor publik menyerap banyak tenaga kerja
c. Faktor Lingkungan yang mempengaruhi, yaitu :
 Faktor ekonomi, yang meliputi :
 Pertumbuhan ekonomi
 Tingkat inflasi
 Tenaga kerja
 Nilai tukar mata uang
 Infrastruktur
 Pertumbuhan pendapatan per kapita (GNP/GDP)
 Faktor politik, yang meliputi :
 Hubungan negara dan masyarakat
 Legitimasi pemerintah
 Tipe rezim yang berkuasa
 Ideologi negara
 Elit politik dan massa
 Jaringan Internasional
 Kelembagaan
 Faktor kultural, yang meliputi :
 Keragaman suku, ras, agama, bahasa dan budaya
 Sistem nilai di masyarakat
 Historis
 Sosiologi masyarakat

viii
 Karakteristik masyarakat
 Tingkat pendidikan
 Faktor demografi meliputi antara lain :
 Pertumbuhan penduduk
 Struktur usia penduduk
 Migrasi
 Tingkat kesehatan

E. KARAKTERISTIK ORGANISASI SEKTOR PUBLIK

Organisasi sektor publik memiliki karakteristik sebagai berikut :


a. Tujuan
Untuk mensejahterakan masyarakat secara bertahap, baik dalam kebutuhan
dasar dan kebutuhan lainnya baik jasmani maupun rohani
b. Aktivitas
Pelayanan publik ( publik services ) seperti dalam bidang pendidikan,
kesehatan, keamanan, penegakan hukum, transportasi publik dan penyediaan
pangan.
c. Sumber Pembiayaan
Berasal dari dana masyarakat yang berwujud pajak dan retribusi, laba
perusahaan negara, peinjaman pemerintah, serta pendapatan lain – lain yang
sah dan tidak bertentangan sengan perundangan yang berlaku.
d. Pola Pertanggungjawaban
Bertanggung jawab kepada masyarakat melalui lembaga perwakilan
masyarakat seperti Dewan Perwakilan Rakyat ( DPR ), Dewan Perwakilan
Daerah ( DPD ), dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ( DPRD )
e. Kultur Organisasi
Bersifat birokratis, formal dan berjenjang
f. Penyusunan Anggaran
Dilakukan bersama masyarakat dalam perencanaan program. Penurunan
program publik dalam anggaran dipublikasikan untuk dikritisi dan
didiskusikan oleh masyarakat dan akhirnya disahkan oleh wakil dari
masyarakat di DPR, DPD. Dan DPRD.
g. Stakeholder
Dapat dirinci sebagai masyarakat Indonesia, para pegawai organisasi, para
kreditor, para investor, lembaga – lembaga internasional termasuk lembaga
donor internasional seperti Bank Dunia, IMF ( International Monetary Fund ),

ix
ADP ( Asian Development Bank ), PBB ( Perserikatan Bangsa – Bangsa ),
UNDP (United Nation Depelopment Program, USAID, dan Pemerintah luar
negeri.

F. LINGKUNGAN DALAM ORGANISASI PUBLIK

Didalam organisasi public terdapat beberapa lingkungan yang


mencerminkan organisasi public, yaitu:
 Lingkungan otorisasi, artinya untuk melakukan sesuatu, organisasi
publik terlebih dahulu harus mendapat izin atau legalitas.
 Sumber pendanaan dan wewenang diperoleh melalui lingkungan
otorisasi tersebut. Misalnya dalam pengajuan anggaran kepada DPR,
untuk mendapat pengabsahan atas suatu rencana kegiatan pemerintah. Ini
merupakan dasar bagi organisasi publik untuk membangun kapasitas
organisasi dan kemampuan operasionalnya.
 Proses penciptaan nilai dalam organisasi publik, bukan didasarkan pada
hukum penawaran dan permintaan pasar, melainkan melalui proses
birokratis, yaitu izin dari lingkungan otorisasi.

G. PERBEDAAN ORGANISASI PUBLIK DAN ORGANISASI SWASTA

Organisasi sektor publik memiliki wilayah yang lebih luas dan kompleks
dibandingkan dengan sektor swasta. Luasnya wilayah public bukan hanya karena
luasnya jenis dan bentuk organisasi publik, tapi juga karena kompleksnya
lingkungan yang mempengaruhi lembaga - lembaga publik tersebut. Secara
kelembagaan, organisasi sektor publik meliputi badan-badan pemerintahan
(pemerintah pusat dan daerah serta unit kerja pemerintah), perusahaan milik
Negara (BUMN dan BUMD), yayasan, organisasi politik dan organisasi massa,
lembaga swadaya masyarakat, universitas, dan organisasi nirlaba lainnya.
Istilah “sektor publik” memiliki pengertian yang bermacam-macam. Dari
sudut pandang ilmu ekonomi, sektor publik dapat dipahami sebagai suatu entitas
yang berhubungan dengan usaha untuk menghasilkan barang dan pelayanan
public dalam rangka memenuhi kebutuhan dan hak publik (Mardiasmo 2009).
Beberapa tugas dan fungsi sektor publik sebenarnya dapat juga dilakukan oleh
sektor swasta, misalnya tugas untuk menghasilkan beberapa jenis pelayanan
publik, seperti layanan komunikasi, penarikan pajak, pendidikan, transportasi

x
publik, dlsb. Namun, untuk tugas tertentu, keberadaan sector swasta tidak dapat
menggantikan sektor publik, misalnya fungsi birokrasi pemerintahan.
Perbedaan mendasar antara organisasi bisnis dan organisasi publik adalah
organisasi bisnis berorientasi profit sedangkan organisasi public berorientasi
nonprofit. Selain itu perbedaan lainnya adalah dari segi tujuan strategis, tujuan
finansial, stakeholders, dan outcome, sumber pendanaan, pertanggungjawaban,
struktur organisasi, karakteristik anggaran, dan system akuntansinya.

Tabel 1.
Perbedaan Tujuan-Tujuan Organisasi Publik
Dengan Swasta

Feature Private Sector Public


Sector
General Strategic Goals Competitiveness; Mission success;
uniqueness best practices
Financial Goals Profit; growth; market Productivity;
share efficiency; value
Stakeholders Stakeholders; buyers; Taxpayers;
managers recipients;
legislators
Desired Outcome Customer satisfaction Customer
satisfaction
Sumber: Averson , 1999 dalam Wartaka 2008

Meskipun organisasi publik tidak bertujuan untuk mencari profit,


organisasi ini terdiri dari unit-unit yang saling terkait yang mempunyai misi yang
sama yaitu melayani masyarakat. Untuk itu organisasi publik harus dapat
menterjemahkan misinya kedalam strategi, tujuan, ukuran serta target yang ingin
dicapai. Yang kemudian dikomunikasikan kepada unit-unit yang ada untuk dapat
dilaksanakan sehingga semua unit mempunyai tujuan yang sama yaitu pencapaian
misi organisasi. Untuk itu organisasi publik dapat menggunakan Balanced
Scorecard dalam menterjemahkan misi organisasi kedalam serangkaian tindakan
untuk melayani masyarakat. Perbedaan sifat dan karakteristik sector publik
dengan sektor swasta adalah sbb:

xi
Tabel 2.
Perbedaan Sifat dan Karakteristik Sektor
Publik dengan Sektor Swasta
Perbedaan Sektor publik Sektor swasta

Perbedaan Sektor publik Sektor swasta


Tujuan organisasi Non profit motif profit motif
Sumber Pendanaan Pajak, retribusi, utang, Pembiayaan internal :
obligasi pemerintah, laba modal sendiri, laba
BUMN / BUMD, penjualan ditahan, Penjualan aktiva
aset negara, dsb. Pembiayaan eksternal :
Utang bank, obligasi,
penerbitan saham
Pertanggung Peranggung jawaban kepada Pertanggung jawaban
Jawaban masyarakat (publik) dan kepada pemegang saham
parlemen (DPR/DPRD) dan kreditor
Struktur organisasi Birokratis, kaku, dan Fleksibel : datar, piramid,
hierarkis lintas
fungsional,
dsb.
Karakteristik Terbuka untuk publik Tertutup untuk publik
anggaran
Sistem akuntansi Cash accounting Acctual accounting
Sumber : Mardiasmo, 2009

Dilihat dari tujuannya, organisasi sector publik berbeda dengan sektor


swasta. Pada sector swasta, tujuan utama adalah memaksimalkan laba,
sedangkan pada sektor publik, tujuan utama organisasinya adalah pemberian
pelayanan (public service), misalnya : pendidikan, kesehatan masyarakat,
keamanan, penegakan hukum, transportasi publik, dan penyediaan barang
kebutuhan publik. Meskipun tujuan utamanya adalah pelayanan publik,
organisasi sektor public tetap memiliki tujuan finansial, contohnya usaha
pemerintah meningkatkan penerimaan negara, peningkatan laba BUMN/BUMD,
dan peningkatan PAD. Tujuan finansial diorientasikan pada maksimisasi
pelayanan publik, karena pelayanan publik membutuhkan dana.

xii
Sumber pembiayaan sektor publik berbeda dengan sektor swasta.
Kebijakan pemilihan struktur modal pada sektor swasta lebih banyak dipengaruhi
oleh faktor ekonomi, seperti tingkat suku bunga, nilai tukar dan tingkat inflasi.
Pada sektor publik, keputusan pemilihan struktur pembiayaan tidak hanya
dipengaruhi oleh pertimbangan ekonomi semata, namun juga pertimbangan
politik dan sosial.
Pada sektor publik, manajemen bertanggungjawab kepada masyarakat
karena sumber dana yang digunakan berasal dari masyarakat (public funds). Pola
pertanggungjawaban di sektor publik bersifat vertikal (pertanggungjawaban
pengelolaan dana kepada otoritas yang lebih tinggi, misalnya, pemerintah daerah
kepada pemerintah pusat) dan horizontal (pertanggungjawaban kepada
masyarakat luas).
Struktur organisasi berhubungan erat dengan fungsi, strategi, dan tujuan
organisasi. Organisasi sektor publik sangat dipengaruhi oleh kondisi politik. Tipe
pemimpin, pilihan dan orientasi kebijakan politik, sangat berpengaruh terhadap
pilihan struktur birokrasi pada sector publik.
Jika dilihat dari karakteristik anggaran, pada sektor publik rencana
anggaran dipublikasikan kepada masyarakat secara terbuka untuk dikritisi dan
didiskusikan. Namun, pada sektor swasta, anggaran bersifat tertutup bagi publik
karena anggaran merupakan rahasia perusahaan. Sistem akuntansi yang
digunakan sector swasta dan sektor publik juga berbeda.
Sistem akuntansi yang digunakan sektor swasta adalah akuntansi akrual,
sedangkan sektor publik lebih banyak menggunakan sistem akuntansi kas.
Pengertian “publik” berkaitan dengan stakeholder organisasi. Sektor publik
memiliki cakupan yang lebih luas dibandingkan sector swasta, sehingga
stakeholder pada sektor public lebih beragam dibandingkan dengan sector
swasta. Perbedaan stakeholder sektor public dengan sektor swasta dapat dilihat
pada tabel 3.

H. PERSAMAAN SEKTOR PUBLIK DAN SEKTOR SWASTA

Meskipun sektor publik memiliki sifat dan karakter yang berbeda dengan
sektor swasta, namun dalam beberapa hal memiliki kesamaan, yaitu (Mardiasmo
2009) :

xiii
1. sektor publik dan sektor swasta merupakan bagian integral dari sistem
ekonomi di suatu negara dan keduanya menggunakan sumberdaya yang
sama untuk mencapai tujuan organisasi.
2. sektor publik dan sektor swasta menghadapi masalah yang sama, yaitu
masalah kelangkaan sumber daya, sehingga baik sektor publik maupun
sektor swasta dituntut untuk menggunakan sumberdaya organisasi secara
ekonomis, efisien, dan efektif.
3. sektor publik dan sektor swasta membutuhkan informasi yang handal dan
relevan untuk melakanakan fungsi manajemen.
4. dalam beberapa hal, sektor publik dan sektor swasta menghasilkan produk
yang sama, misalnya sektor publik dan sektor swasta sama-sama bergerak
dibidang transportasi massa, pendidikan, kesehatan, penyediaan energi, dsb.
5. sektor publik dan sektor swasta terikat pada peraturan perundangan dan
ketentuan hukum lain yang disyaratkan

Tabel 3.
Perbedaan Stakeholder Sektor Publik dengan
Sektor Swasta

Stakeholder sector publik Stakeholder sector swasta

xiv
stakeholder eksternal : eksternal :
• Masyarakat pengguna jasa public • Bank sebagai kreditor
• Masyarakat pembayar pajak • Serikat buruh
• Perusahaan dan organisasi social • Pemerintah
ekonomi yang menggunakan • Pemasok
pelayanan public sebagai input atas • Distributor
aktivitas organisasi • Pelanggan
• Bank sebagai kreditor pemerintah • Masyarakat
• Badan-badan internasional, misalnya • Serikat dagang
Bank Dunia, IMF, ADB, PBB, dsb • Pasar modal
• Investor asing dan country analyst
• Generasi yang akan datang

stakeholder internal : stakeholder internal :


• Lembaga Negara (Kabinet, MPR, • Manajemen
DPR/DPRD, dsb) • Karyawan
• Partai politik • Pemegang saham
• Manajer public (Gubernur, Bupati,
Direktur BUMN/BUMD)
• Pegawai pemerintah
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Organisasi publik sering dilihat pada bentuk organisasi pemerintah yang


dikenal sebagai birokrasi pemerintah (organisasi pemerintahan). Organisasi
sektor publik adalah organisasi yang berorientasi pada kepentingan publik.
Karena orientasinya pada kepentingan publik maka organisasi ini biasanya tidak
berorientasi pada laba sebagai tujuan akhirnya. Namun sebagai sebuah organisasi,
proses manajemen tetap berjalan dalam organisasi sektor publik.
Organisasi sektor publik memiliki beberapa karakteristik, yaitu bertujuan
untuk mensejahterakan rakyat, memberikan pelayanan publik, sumber
pembiayaan berasal dari dana masyarakat yang berwujud pajak dan retribusi,
laba, pinjaman pemerintah, serta pendapatan lain yang sah dan tidak bertentangan
dengan perundangan yang berlaku, bertanggung jawab kepada masyarakat
melalui lembaga perwakilan masyarakat, kultur organisasi bersifat birokratis,

xv
formal dan berjenjang, penyusunan anggaran dilakukan bersama masyarakat
dalam perencanaan program dan akhirnya disahkan oleh wakil dari masyarakat di
DPR, DPD. Dan DPRD, stakeholder dapat dirinci sebagai masyarakat Indonesia,
para pegawai organisasi, para kreditor, para investor, lembaga – lembaga
internasional termasuk lembaga donor internasional seperti Bank Dunia, IMF
( International Monetary Fund ), ADB ( Asian Development Bank ), PBB
( Perserikatan Bangsa – Bangsa ), UNDP ( United Nation Depelopment Program,
USAID, dan Pemerintah luar negeri.
Ruang lingkup organisasi sektor publik yaitu bergerak dalam lingkungan
yang sangat kompleks dan variatif, sektor publik menyerap banyak tenaga kerja,
dipengaruhi oleh faktor Lingkungan, yaitu : faktor ekonomi, politik, kultural dan
demografi.

DAFTAR PUSTAKA

Waluyo, S. Sos, M.Si, 2007, Manajemen Publik (Konsep, Aplikasi dan


Implementasi Dalam Pelaksanaan Otonomi Daerah), Penerbit Mandar Maju;
Jakarta.
Kusdi, 2009, Teori Organisasi dan Administrasi, Penerbit Salemba
Humanika; Jakarta
Prof. DR. Winardi, SE, 2010, Asas-asas Manajemen, Asas-asas Manajemen;
Bandung
-http://mudaandikameiza.blogspot.com/
http://universityofmanagers.wordpress.com/2013/11/17/manajemen-strategi-
sektor-publik-rumusan-teori-dan-model/
http://dewidewma.blogspot.com/2012/03/makalah-asp.html
http://reformasi-birokrasi-indonesia.blogspot.com/2013/03/organisasi-
publik.html

xvi
http://trane03bm.blogspot.com/2013/07/organisasi-publik.html

xvii

Anda mungkin juga menyukai