Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

TEORI ORGANISASI PUBLIK

BIROKRASI ETIKA DALAM PELAYANAN PUBLIK

DISUSUN OLEH:
NAMA : CHIKA TRI ARYANI
NPM : 20010314
KELAS : 2 D Semester 2

Dosen Pembimbing : Ridianto, SS. M.Si

SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI


STIA BENGKULU
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang

telah melimpahkan karunia-Nya, sehingga penulis diberikan kemudahan dan

kelancaran dalam menyelesaikan makalah tentang Teori Organisasi Publik.

Tersusunnya makalah ini adalah berkat bantuan dari berbagai pihak.

Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu

penulis dalam menyelesaikan makalah ini.

Dengan disusunnya makalah ini diharapkan dapat memberikan

informasi kepada berbagai pihak yang membutuhkannya. Penulis menyadari

bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis

mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan

pembuatan makalah ini untuk masa yang akan datang.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian.

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................................................ i
KATA PENGANTAR.................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................. 1
A. Latar Belakang......................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................. 2
C. Tujuan......................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................... 3
A. Pengertian dan Konsep Organisasi Publik...................................................3
B. Ciri-Ciri dan Karakteristik Organisasi Publik..............................................4
C. Tujuan dan Ruang Lingkup Organisasi Publik............................................6
D. Masalah yang Terjadi dalam Organisasi Publik.........................................8
BAB III PENUTUP..................................................................................................................... 10
A. Kesimpulan............................................................................................................. 10
B. Saran......................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................. 11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dewasa ini penyelenggaraan pelayanan publik masih dihadapkan pada

kondisi yang belum sesuai dengan kebutuhan dan perubahan di berbagai

bidang kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Hal tersebut

bisa disebabkan oleh ketidaksiapan untuk menanggapi terjadinya

transformasi nilai yang berdimensi luas serta dampak berbagai masalah

pembamgunan yang kompleks. Sementara itu, tatanan baru masyarakat

Indonesia dihadapkan pada harapan dan tantangan global yang dipicu oleh

kemajuan di bidang ilmu pengetahuan, informasi, komunikasi, transportasi,

investasi, dan perdagangan.

Aparatur pemerintah dalam hal ini pegawai negeri sipil adalah ’ujung

tombak’ dalam mewujudkan kewajiban negara melayani setiap warga negara

dan penduduk untuk memenuhi kebutuhan dasarnya melalui pelayanan

publik, sesuai dengan yang diamanatkan di dalam Undang-Undang Dasar RI

1945, bahwa dalam rangka membangun kepercayaan masyarakat atas

pelayanan publik yang dilakukan pemerintah merupakan kegiatan yang

senantiasa dilakukan seiring dengan harapan dan tuntutan seluruh warga

negara dan penduduk tentang kualitas pelayanan publik.

1
Organisasi publik terfokus pada pelayanan publik, oleh karena itu

diperlukan pemahaman terhadap payung hukum dengan cakupan mengenai:

(1) aturan kekuasan dan wewenang organisasi pelayanan publik, (2) norma

dan etika aparat pemegang kekuasan dan wewenang organisasi pelayanan

publik, dan (3) hak-hak publik dalam hubungannya dengan kekuasan dan

wewenang organisasi dan aparatur pelayanan publik.

Dalam hal ini pegawai negeri sipil dituntut memiliki dan menunjukkan

integritas diri dalam melakukan pelayanan publik berdasarkan nilai-nilai dan

norma-norma pelayanan publik berdasarkan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka rumusan

masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Apa pengertian dan konsep organisasi publik?

2. Apa saja ciri-ciri dan karakteristik organisasi publik?

3. Apa saja tujuan dan ruang lingkup organisasi publik?

4. Apakah masalah yang timbul di organisasi publik?

2
C. Rumusan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan yang ingin dicapai

dalam makalah ini adalah untuk mempelajari dan mendeskripsikan tentang:

1. Pengertian dan konsep organisasi publik.

2. Caja ciri-ciri dan karakteristik organisasi publik.

3. Tujuan dan ruang lingkup organisasi publik.

4. Masalah yang timbul di organisasi publik.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Konsep Organisasi Publik

Organisasi berasal dari kata Yunani organon, dan istilah Latin organum

yang berarti alat, bagian, anggota atau badan. Menurut James D Mooney,

“Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai

suatu tujuan bersama”. Sedangkan Chester I. Barnard memberi pengertian

organisasi sebagai suatu sistem dari aktifitas kerja sama yang dilakukan oleh

dua orang atau lebih. Selanjutnya menurut Prajudi Atmosudirdjo organisasi

adalah struktur tata pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja

antara kelompok orang pemegang posisi yang bekerjasama secara tertentu

untuk tujuan tertentu. Dari beberapa definisi di atas dapatlah dikatakan

bahwa definisi dari organisasi itu adalah sekelompok orang yang bekerja

sama untuk mencapai suatu atau beberapa tujuan tertentu.

Publik berasal dari bahasa latin “public” yang berarti “of people”

berkenaan dengan masyarakat. Mengenai pengertian publik, Inu Kencana

Syafiie dkk (1999) memberikan pengertian sebagai berikut: “Sejumlah

manusia yang memiliki kebersamaan berpikir, perasaan, harapan, sikap dan

tindakan yang benar dan baik berdasarkan nilai-nilai norma yang mereka

miliki”. Itulah sebabnya, Inu Kencana Syfiie dkk., mengatakan bahwa publik

4
tidak langsung diartikan sebagai penduduk, masyarakat, warga negara

ataupun rakyat, karena kata-kata tersebut berbeda.

Organisasi publik sering dilihat pada bentuk organisasi pemerintah yang

dikenal sebagai birokrasi pemerintah (organisasi pemerintahan). Menurut

Prof. Dr. Taliziduhu Ndraha, organisasi publik adalah organisasi yang

didirikan untuk memenuhi kebutuhan msyarakat akan jasa publik dan

layanan sipil. Organisasi publik adalah organisasi yang terbesar yang

mewadahi seluruh lapisan masyarakat dengan ruang lingkup negara dan

mempunyai kewenangan yang absah (terlegitimasi) di bidang politik,

administrasi pemerintahan, dan hukum secara terlembaga sehingga

mempunyai kewajiban melindungi warga negaranya, dan melayani

keperluannya, sebaliknya berhak pula memungut pajak untuk pendanaan,

serta menjatuhkan hukuman sebagai sanksi penegakan peraturan.

Organisasi ini bertujuan untuk melayani kebutuhan masyarakat demi

kesejahteraan sebagaimana diamanatkan oleh konstitusi sebagai pijakan

dalam operasionalnya. Organisasi publik berorientasi pada pelayanan kepada

masyarakat tidak pada profit/ laba/ untung.

5
B. Ciri-Ciri dan Karakteristik Organisasi Publik

Organisasi sektor publik memiliki ciri sebagai berikut :

1. Tidak mencari keuntungan finansial.

2. Dimiliki secara kolektif oleh publik.

3. Kepemilikan sumber daya tidak dalam bentuk saham.

4. Keputusan yang terkait kebijakan maupun operasi berdasarkan

konsensus.

Beberapa tugas dan fungsi sektor publik dapat juga dilakukan oleh sektor

swasta, misalnya : layanan komunikasi, penarikan pajak, pendidikan,

transportasi publik, dan sebagainya. Adapun tugas sektor publik yang tidak

bisa digantikan oleh sektor swasta, misalnya fungsi birokrasi pemerintahan.

Adapun karakteristik organisasi sektor publik adalah sebagai berikut:

1. Tujuan organisasi publik adalah untuk mensejahterakan masyarakat

secara bertahap, baik dalam kebutuhan dasar dan kebutuhan lainnya

baik jasmani maupun rohani.

2. Aktivitas utamanya pelayanan publik (public services) seperti dalam

bidang pendidikan, kesehatan, keamanan, penegakan hukum,

transportasi publik dan penyediaan pangan.

3. Sumber pembiayaan berasal dari dana masyarakat yang berwujud

pajak dan retribusi, laba perusahaan negara, pinjaman pemerintah,

serta pendapatan lain-lain yang sah dan tidak bertentangan sengan

perundangan yang berlaku.

6
4. Organisasi publik bertanggung jawab kepada masyarakat melalui

lembaga perwakilan masyarakat seperti Dewan Perwakilan Rakyat

(DPR), Dewan Perwakilan Daerah (DPD), dan Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah (DPRD).

5. Kultur organisasi bersifat birokratis, formal dan berjenjang

6. Penyusunan anggaran dilakukan bersama masyarakat dalam

perencanaan program. Penurunan program publik dalam anggaran

dipublikasikan untuk dikritisi dan didiskusikan oleh masyarakat dan

akhirnya disahkan oleh wakil dari masyarakat di DPR, DPD. Dan

DPRD.

7. Stakeholder dapat dirinci sebagai masyarakat Indonesia, para

pegawai organisasi, para kreditor, para investor, lembaga-lembaga

internasional termasuk lembaga donor internasional seperti Bank

Dunia, IMF (International Monetary Fund), ADP (Asian Development

Bank), PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa), UNDP (United Nation

Depelopment Program), USAID, dan pemerintah luar negeri.

C. Tujuan dan Ruang Lingkup Organisasi Publik

Pendirian organisasi publik bertujuan secara optimal bagi

peningkatan :

1. Kesejahteraan rakyat, karena pada hakekatnya pelayanan publik

merupakan infrastruktur bagi setiap warga negara untuk mencapai

suatu kesejahteraan.

7
2. Budaya dan kualitas aparat pemerintah untuk menjadi abdi bagi

negara dan masyarakatnya, bukan sebagai penguasa terhadap

negara dan masyarakatnya.

3. Kualitas pelayanan umum atau publik di berbagai bidang

pemerintahan umum dan pembangunan terutama pada unit-unit

kerja pemerintah pusat dan daerah, sehingga masyarakat

diharapkan akan mendapatkan perilaku pelayanan yang lebih cepat,

tepat, murah, dan memuaskan. Selain itu, era reformasi menuntut

pelayanan umum harus transparan dan tidak diskriminatif dengan

menerapkan prinsip-prinsip akuntabilitas dan pertimbangan

efisiensi.

Berikut ini dijelaskan mengenai ruang lingkup pelayanan publik

yang merupakan tugas dan fungsi organisasi publik meliputiː

1. Pelayanan barang publik dan jasa publik serta pelayanan

administratif yang diatur dalam peraturan perundang-undangan.

2. Pendidikan, pengajaran, pekerjaan dan usaha, tempat tinggal,

komunikasi dan informasi, lingkungan hidup, kesehatan, jaminan

sosial, energi, perbankan, perhubungan, sumber daya alam,

pariwisata, dan sektor strategis lainnya.

3. Pelayanan atas barang publik.

4. Pelayanan atas jasa publik.

5. Pelayanan publik harus memenuhi skala kegiatan yang didasarkan

pada ukuran besaran biaya tertentu yang digunakan dan jaringan

8
yang dimiliki dalam kegiatan pelayanan publik untuk dikategorikan

sebagai penyelenggara pelayanan publik.

6. Pelayanan publik yang bersifat administratif.

Tuntutan baru muncul agar organisasi sektor publik memperhatikan

value of money dalam menjalankan aktivitasnya, di mana value of money

merupakan konsep pengelolaan organisasi sektor publik yang

mendasarkan pada 3 elemen utama, yaitu:

1. Ekonomi, Pemerolehan input dengan kualitas tertentu pada harga

yang terendah.

2. Efisiensi, Pencapaian output yang maksimum dengan input tertentu

atau penggunaan input yang terendah untuk mencapai output

tertentu.

3. Efektivitas, Tingkat pencapaian hasil program dengan target yang

ditetapkan atau perbandingan outcome dengan ouput.

4. Keadilan (equity), mengacu pada adanya kesempatan sosial yang

sama untuk mendapatkan pelayan publik yang berkualitas dan

kesejahteraan ekonomi.

5. Pemerataan (equality), penggunaan uang publik tidak terkonsentrasi

pada kelompok tertentu melainkan secara merata.

Value of money memiliki beberapa manfaat, yaitu :

1. Meningkatkan pelayanan publik.

2. Meningkatkan efektifitas pelayan publik dan pelayanan tepat

sasaran.

9
3. Menurunkan biaya pelayanan publik karena hilangnya inefisiensi

dan penghematan dalam penggunaan input.

D. Masalah yang Terjadi dalam Organisasi Publik

Sebuah konflik yang terjadi dalam sebuah organisasi publik sangat

banyak terjadi. Apalagi dalam konteks sebuah organisasi besar yang dalam

hal ini kita sebut sebagai pemerintah. Pemerintah yang dibentuk untuk

memberikan pelayanan kepada masyarakat sangat dituntut untuk meberikan

usaha terbaiknya yang dalam melakukan proses tersebut terjadi berbagai

permasalahan atau konflik yang tak urung membuat masyarakat yang

merasa dikecewakan. Pelayanan merupakan pilar penting yang dilakukan

dalam meberikan kepuasaan kepada masyarakat. Dari beberapa tahun yang

lalu kita telah melihat berbagai pelayanan yang telah diberikan pemerintah

dalam melaksanakan tugasnya. Namun tak ayal juga kita bisa memperhatikan

berbagai kekecewaan yang tercipta karena konflik yang terjadi saat

dilakukan proses pelayanan.

Dari hal itulah bisa terjadi berbagai macam cabang-cabang konflik yang

lambat laun jika didiamkan maka bisa terjadi permasalahan yang susah

untuk dielakkan lagi. Permasalahan utama yang kadang timbul dalam usaha

organisasi publik untuk melakukan pelayanan kepada masyarakatnya antara

lain:

1. Ketidakjelasan bentuk pelayanan.

2. Kualitas pelayanan yang dilakukan.

3. Keterlambatan pelayanan.

10
Dari hal tersebut dapatlah dibuat sebuah bentuk tanggung jawab

penyelesaian agar tercipta pelayanan yang lebih baik lagi seperti:

1. Pemberian pelayanan fisik dalam bentuk yang transparan di mana

para petugas atau anggota dalam organisasi publik tersebut bisa

terjun langsung memberikan pelayanannya.

2. Kualitas itu bisa terjadi karena adanya sebuah harapan dari

pelayanan yang diberikan yang di mana masyarakat menuntut untuk

diberikan pelayanan terbaik atau kualitas agar terciptanya

kepuasaan. Dengan memberikan pelayanan yang sesuai dengan

kebutuhan masyarakat maka dengan sendirinya tercipta ekpektasi

atau pemikiran bahwa kualitas telah tercapai karena telah

memenuhi keinginan dari masyarakat itu sendiri.

3. Dalam menentukan pelayanan yang baik, lebih diutamakan untuk


menjadikan sebuah pelayanan tersebut menjadi pelayanan yang
terarah dan tepat waktu di mana penyampaian layanan tersebut
tidak tertunda yang akan menjadi sebuah konflik atau permasalahan,
diperlukanlah sebuah kehandalan dari anggota organisasi publik
untuk melakukan tugasnya.

11
BAB II

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari penjelasan yang telah dipaparkan dalam pembahasan makalah ini

dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Organisasi publik adalah organisasi yang terbesar yang mewadahi

seluruh lapisan masyarakat dengan ruang lingkup negara dan

mempunyai kewenangan yang absah (terlegitimasi) di bidang politik,

administrasi pemerintahan, dan hukum secara terlembaga sehingga

mempunyai kewajiban melindungi warga negaranya, dan melayani

keperluannya, sebaliknya berhak pula memungut pajak untuk

pendanaan, serta menjatuhkan hukuman sebagai sanksi penegakan

peraturan.

2. Organisasi ini bertujuan untuk melayani kebutuhan masyarakat

demi kesejahteraan sebagaimana diamanatkan oleh konstitusi

sebagai pijakan dalam operasionalnya. Organisasi publik

berorientasi pada pelayanan kepada masyarakat tidak pada profit/

laba/ untung.

12
B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, aparat pemerintahan sebagai organisasi

publik hendaknya lebih menempatkan diri sebagai abdi masyarakat dan

bukan penguasa masyarakat, lebih mengutamakan untuk melayani

masyarakat dan bukan dilayani oleh masyarakat.

13
DAFTAR PUSTAKA

Handoko, T. Hani. 2000. Manajemen, Edisi Kedua. Yogyakarta: BPFE.

Wexley, Kenneth M. and Gary, A. Yuki. 2005 Perilaku Organisasi dan Psikologi
Personalia. Jakarta: Rineka Cipta.

Winardi, J. 2002. Motivasi dan Pemotivasian dalam Manajemen. Jakarta:


Rajawali Pers.

________. 2003. Teori Organisasi dan Pengorganisasian. Rajawali Pers: Jakarta:


Rajawali Pers.

14

Anda mungkin juga menyukai