by Turnitin 14
OLEH :
YUNHI HERNAWAN
2023
KATA PENGANTAR
Tiada kata yang dapat menggantikan ungkapan puji syukur atas kesempatan yang diberikan
Tuhan Yang Maha Esa, karena atas karunia-Nya lah, makalah ini dapat terselesaikan. Adapun penulisan
makalah ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi dari para pembaca sekalian dan kemudian dapat
pula menjadi bahan penulis untuk memperkuat kemampuan pun juga pemahaman dihidang ke penulisan
dan penelitian.
Adapun tulisan ini sepenuhnya adalah hasil olah pikir, rasa dan bahan bacaan serta referensi
yang diolah oleh penulis untuk kemudian menjadi sebuah tulisan yang dihharapkan padu. Untuk itu
kepada seluruh pihak yang membantu dalam menyelesaikan tulisan ini diucapkan banyak terima kasih.
Permohonan maaf yang sebesar-besarnya penulis utarakan kepada seluruh pembaca sekalian
apabila terdapat kesalahan pun juga kekurangan dalam penulisan makalah ini.
Penulis,
2
c) Mengetahui solusi yang dapat ditawarkan untuk menjawab permasalahan
pengelolaan barang dan jasa di Indonesia.
6
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Adam Smith (1976), pemerintahan suatu negara melayani tiga tujuan
utama:
7
4. Fungsi Pembangunan: Pembangunan terkendali pada saat keadaan masyarakat
membaik (ke tingkat yang lebih sejahtera), sedangkan pembangunan terkendali
pada saat keadaan masyarakat memprihatinkan. Tugas ini lebih sering
dilakukan di negara berkembang dan terbelakang daripada di negara maju.
5. Fungsi pemberdayaan. Jika orang tidak memiliki keterampilan dan kemampuan
untuk keluar dari zona nyaman atau amannya, fungsi ini terpenuhi. Misalnya
orang bodoh, miskin, tertindas, dll. Pemerintah harus memberikan kesempatan
kepada masyarakat untuk menghilangkan kebiasaan ini. Agar masyarakat tidak
menjadi beban pemerintah, tujuan pemberdayaan adalah untuk menyalurkan
bakat-bakat yang ada. Tujuan pemberdayaan adalah untuk mengangkat derajat
sumber daya manusia atau masyarakat. Seiring dengan pemberdayaan
masyarakat, ketergantungan terhadap pemerintah semakin berkurang, sehingga
pemerintah dapat lebih mudah mencapai tujuan rakyat. Masyarakat tidak selalu
terbebani oleh peran pemerintah dalam pemberdayaan, yaitu, mengarahkan
masyarakat menuju kemandirian dan tumbuh untuk kesejahteraan.
8
Dapat disimpulkan bahwa pemerintah negara bagian dan kabupaten memegang peranan
penting dalam menjaga prinsip-prinsip pelayanan publik antara lain di bidang
pendidikan, kesehatan, koperasi dan ekonomi kerakyatan. Salah satunya adalah
pelayanan publik tidak tersedia sebagaimana mestinya, terutama di pulau- pulau dan
daerah terpencil lainnya.
Dalam prakteknya, negara dapat menyewa atau meminta perusahaan pusat atau daerah
untuk menyediakan jasa. Kontraktor adalah perusahaan swasta; Misalnya, pemerintah
menyewa perusahaan swasta untuk memelihara rambu-rambu jalan, lampu jalan, dan
mesin pembersih. Harga yang dibayarkan konsumen kepada produsen untuk layanan
bersifat Langsung. Pemerintah dapat bekerja dengan bisnis untuk menurunkan harga
barang dan jasa dengan memberikan subsidi produsen sebagai bentuk kerjasama
lainnya. Misalnya, sudah menjadi praktik umum bagi pemerintah untuk menawarkan
tarif pajak yang lebih rendah kepada produsen agar konsumen dapat membeli barang
dengan harga lebih murah. Bentuk kerjasama lainnya termasuk pemerintah
mengenakan tarif pada konsumen dan memberikan hak monopoli kepada perusahaan
swasta untuk menyediakan layanan di wilayah geografis tertentu. Dalam skenario ini,
pemerintah bertanggung jawab untuk mengatur perusahaan swasta, tetapi pelanggan
membayar perusahaan tersebut secara langsung.
9
22. Permasalahan Praktik Pengadaan Barang dan Jasa
Pemerintah dan lembaga publik menggunakan pengadaan publik untuk memperoleh barang, pekerjaan, dan jasa secara
transparan, efisien, dan efektif yang memenuhi kebutuhan masyarakat itu sendiri dan jenis individu (pejabat), unit organisasi
(biro, fakultas, dll.) dan pengguna lain atau komunitas yang lebih besar. Tujuan barang dan jasa negara adalah untuk
mendukung kesejahteraan masyarakat dan memenuhi tugas negara. Penyempurnaan organisasi PBJ terus dilakukan, mulai dari
segi regulasi, dan akan terus dilaksanakan dengan meningkatkan sumber daya manusia dan kelembagaan untuk mewujudkan
ketersediaan barang atau jasa yang berkualitas. Jika diatur oleh undang-undang, sangat masuk akal untuk pengadaan barang
atau jasa untuk komponen utama pemerintah seperti anggaran, personel, dan barang. Hal ini memastikan bahwa semua
penegakan ini memiliki status hukum yang sama dengan undang-undang.Selain itu, pengadaan barang dan jasa (PBJ)
pemerintah memainkan peran penting dalam penggunaan anggaran negara. Menurut LKPP, anggaran PBJ adalah sekitar 40%
dari APBN dan APBD setiap tahunnya. Tujuan pengadaan tidak hanya untuk mendapatkan barang, bangunan,dan layanan; itu
juga harus untuk mendapatkan nilai uang, yang berarti menghasilkan uang lebih berharga dan membantu ekonomi dan
masyarakat mendapat manfaat dari lebih sedikit kerusakan lingkungan. Efisiensi, ekonomi, dan efektivitas adalah semua aspek
dari nilai uang itu sendiri. Tujuan dari aspek efisiensi adalah pengambilan keputusan yang efektif sebagai bentuk efisiensi
teknis atau efisiensi biaya dan pemanfaatan sumber daya yang lebih baik.
Oleh karena itu, prinsip-prinsip tersebut di atas harus menjadi pedoman bagi pihak kontraktor dan panitia pengadaan
dalam mengambil keputusan, peraturan, prosedur, dan tindakan lainnya. Padahal sudah ada Keputusan Presiden No.
Berdasarkan Pasal 5
Tahun 2010 yang disusun dengan cermat dan tepat, masih banyak tantangan dalam i m p le me nt as iny a. Selain itu,
dalam rangka pengelolaan barang dan jasa publik, sesuat dengan undang-undang dan keputusan presiden terkait,
1
0
Tingkat daya saing suatu negara menentukan tingkat pembangunannya. Proses
pembangunan terjadi lebih cepat di suatu negara ketika sektor tenaga keija,
infrastruktur, manajemen dan bisnis sangat kompetitif. Namun, kasus korupsi dapat
menghambat pembangunan suatu bangsa karena memiliki dampak negatif yang
signifikan terhadap perekonomian atau keuangan publik. Itulah sebabnya korupsi harus
diberantas jika kita ingin mencapai tujuan pembangunan dan mewujudkan masyarakat
yang adil dan makmur. Pertumbuhan ekonomi sulit dicapai karena biaya kasus korupsi,
terutama di negara-negara dengan institusi yang lemah. Korupsi juga dapat
menyebabkan birokrasi yang tidak efisien dan kebijakan publik yang buruk, yang
keduanya menghambat pertumbuhan ekonomi. Infrastruktur merupakan bagian yang
sangat penting dalam pertumbuhan ekonomi. Dengan infrastruktur yang memadai,
dimungkinkan untuk memperpendek jarak antar wilayah dan mengintegrasikan pasar
untuk menghubungkan pusat-pusat ekonomi. Dibandingkan infrastruktur yang tidak
efisien, pertumbuhan produktivitas lebih tinggi dengan infrastruktur yang efisien.
1
2
serta investigasi pejabat yang korup untuk memerangi korupsi dan meningkatkan
transparansi. 17 Indeks Kesiapan e-Government PBB mengukur rasio penggunaan
teknologi informasi dan komunikasi. E-readiness dan e-participation yang baik dari
suatu negara menunjukkan tingkat korupsi yang rendah.
1
3
dan sesuai rencana, pemerintah harus memberikan perhatian khusus pada pelaksanaannya. Peraturan Pemerintah Nomor 82
Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik memberikan jaminan keamanan atas konvergensi
transaksi elektronik yang berbasis dana negara seperti Undang- Undang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 11 tentang
Informasi dan Transaksi Elektronik.
1
4
pengadaan elektronik, pemerintah, swasta, dan publik dapat menerapkan praktik
produksi, distribusi, dan konsumsi serta memantau prosesnya dengan sangat
transparan melalui sistem elektronik.
1
6
DAFTAR PUSTAKA
Baulir, M., dan M. Grimes. “What is Government Transparency?”, QoG Working Paper Series, 2012:16.
Djumialdi. 1996. Hukum Bangunan Dasar-Dasar Hukum Dalam Proyek dan Sumber Daya Manusia, Rineka
Cipta, Jakarta.
Ibrahim R., 2006, Pernak Pernik Yuridis dalam Nalar Hukum, UPT Penerbit Universitas Udayana,
Denpasar.
Menko Perekonomian, 2010, Buku Panduan bagi Investor dalam Investasi di Bidang Infrastruktur di
Indonesia, Public Private Partnership Investor Guide, Menko Perekonomian RI, Jakarta.
1
7
YUNHI HERNAWAN
ORIGINALITY REPORT
25 %
SIMILARITY INDEX
23%
INTERNET SOURCES
7%
PUBLICATIONS
10%
STUDENT PAPERS
PRIMARY SOURCES
jhp.ui.ac.id
Internet Source 10%
www.coursehero.com
Internet Source 3%
pt.scribd.com
Internet Source 1%
Submitted to Tabor College
Student Paper 1%
www.scribd.com
Internet Source 1%
Submitted to Universitas Negeri Jakarta
Student Paper 1%
docplayer.info
Internet Source 1%
novianurfatika.blogspot.com
8 Internet Source
1
%
9
Submitted to Universitas Airlangga
Student Paper 1%
repository.radenintan.ac.id
10 Internet Source
11
www.slideshare.net
Internet Source 1%
12
taslinaang.wordpress.com
Internet Source 1%
13
core.ac.uk
Internet Source 1%
14
id.scribd.com
Internet Source 1%
15
media.neliti.com
Internet Source 1%
16
www.itb.ac.id
Internet Source 1%
17
amarsuteja.blogspot.com
Internet Source <1
%
18
hukum.studentjournal.ub.ac.id
Internet Source <1 %
19
www.buahpeer.com
Internet Source <1 %
20
jumardy.wordpress.com
Internet Source <1 %
bappeda.jatimprov.go.id
Internet Source
<1
%
eprints.undip.ac.id
<1
22 Internet Source
PAGE 2
PAGE 3
PAGE 4
PAGE 5
PAGE 6
PAGE 7
PAGE 8
PAGE 9
PAGE 10
PAGE 11
PAGE 12
PAGE 13
PAGE 14
PAGE 15
PAGE 16
PAGE 17