Anda di halaman 1dari 22

YUNHI HERNAWAN

by Turnitin 14

Submission date: 21-Jan-2023 08:57PM (UTC-0500)


Submission ID: 1988129351
File name: YUNHI_HERNAWAN.docx (467.89K)
Word count: 2617
Character count: 17663
MAKALAH

ANALISIS KONSEP MODEL PERAN PEMERINTAH DAN PENYEDIA


(SWASTA) DALAM PENGADAAN BARANG/JASA

OLEH :

YUNHI HERNAWAN

INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI

2023
KATA PENGANTAR

Tiada kata yang dapat menggantikan ungkapan puji syukur atas kesempatan yang diberikan
Tuhan Yang Maha Esa, karena atas karunia-Nya lah, makalah ini dapat terselesaikan. Adapun penulisan
makalah ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi dari para pembaca sekalian dan kemudian dapat
pula menjadi bahan penulis untuk memperkuat kemampuan pun juga pemahaman dihidang ke penulisan
dan penelitian.

Adapun tulisan ini sepenuhnya adalah hasil olah pikir, rasa dan bahan bacaan serta referensi
yang diolah oleh penulis untuk kemudian menjadi sebuah tulisan yang dihharapkan padu. Untuk itu
kepada seluruh pihak yang membantu dalam menyelesaikan tulisan ini diucapkan banyak terima kasih.

Permohonan maaf yang sebesar-besarnya penulis utarakan kepada seluruh pembaca sekalian
apabila terdapat kesalahan pun juga kekurangan dalam penulisan makalah ini.

Jatinangor, 20 Januari 2023

Penulis,

2
c) Mengetahui solusi yang dapat ditawarkan untuk menjawab permasalahan
pengelolaan barang dan jasa di Indonesia.

6
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Distribusi Peran Pemerintah dan Swasta

Dewan ditentukan oleh posisi lingkungan umum organisasi. Seluruh aparatur


negara, termasuk eksekutif, legislatif, yudikatif, dan suprastruktur lainnya, adalah
pemerintah sebagai lingkungan jabatan dalam organisasi negara. Jabatan ini berarti
pekerjaan tetap dengan wewenang khusus. Fungsi pengaturan pemerintah adalah
pelaksanaan kebijakan dalam bentuk undang-undang, perintah dinas dan peraturan
lainnya di semua bidang. Fitur ini diperlukan agar bumi tetap stabil dan tumbuh
sebagaimana mestinya.

Menurut Adam Smith (1976), pemerintahan suatu negara melayani tiga tujuan
utama:

1. Melindungi dan memelihara keamanan dalam negeri.


2. Menertibkan keadilan.
3. Menyediakan layanan yang tidak ditawarkan oleh sektor swasta.

Sementara itu, Richard A. Musgrave mengatakan bahwa tugas dan tujuan


kebijakan fiskal pemerintah dibagi menjadi tiga :

1. Fungsi Alokasi (Allocation Branch), atau tanggung jawab pemerintah untuk


memenuhi kebutuhan publik (public requirements).
2. Fungsi distribusi (Distribution Branch), yang didasarkan pada pertimbangan
pengaruh faktor sosial ekonomi; khususnya aspek kekayaan dan distribusi
pendapatan, kesempatan pendidikan, mobilitas sosial dan struktur pasar, warga
negara dengan berbagai kemampuan, termasuk tugas posisi ini.
3. Fungsi Pemantapan (Cabang Pemantapan), terutama fungsi yang bertanggung
jawab untuk menjaga stabilitas dan berpedoman pada pedoman yang ada.

7
4. Fungsi Pembangunan: Pembangunan terkendali pada saat keadaan masyarakat
membaik (ke tingkat yang lebih sejahtera), sedangkan pembangunan terkendali
pada saat keadaan masyarakat memprihatinkan. Tugas ini lebih sering
dilakukan di negara berkembang dan terbelakang daripada di negara maju.
5. Fungsi pemberdayaan. Jika orang tidak memiliki keterampilan dan kemampuan
untuk keluar dari zona nyaman atau amannya, fungsi ini terpenuhi. Misalnya
orang bodoh, miskin, tertindas, dll. Pemerintah harus memberikan kesempatan
kepada masyarakat untuk menghilangkan kebiasaan ini. Agar masyarakat tidak
menjadi beban pemerintah, tujuan pemberdayaan adalah untuk menyalurkan
bakat-bakat yang ada. Tujuan pemberdayaan adalah untuk mengangkat derajat
sumber daya manusia atau masyarakat. Seiring dengan pemberdayaan
masyarakat, ketergantungan terhadap pemerintah semakin berkurang, sehingga
pemerintah dapat lebih mudah mencapai tujuan rakyat. Masyarakat tidak selalu
terbebani oleh peran pemerintah dalam pemberdayaan, yaitu, mengarahkan
masyarakat menuju kemandirian dan tumbuh untuk kesejahteraan.

8
Dapat disimpulkan bahwa pemerintah negara bagian dan kabupaten memegang peranan
penting dalam menjaga prinsip-prinsip pelayanan publik antara lain di bidang
pendidikan, kesehatan, koperasi dan ekonomi kerakyatan. Salah satunya adalah
pelayanan publik tidak tersedia sebagaimana mestinya, terutama di pulau- pulau dan
daerah terpencil lainnya.

Seperti kita ketahui bersama, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia


(1945) menjamin bahwa pemerintah memiliki peluang yang cukup untuk bekerja sama
dengan pihak ketiga dalam dinamika pelaksanaan otonomi daerah. Untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat, daerah dan pusat dapat bekerjasama dengan
daerah lain dan swasta, berdasarkan efisiensi dan efektivitas pelayanan publik, sinergi
dan saling menguntungkan. Selama layanan publik terlibat, kesepakatan antara sektor
swasta dan pemerintah kota dimungkinkan. Interaksi masyarakat dengan negara, sektor
swasta, dan masyarakat itu sendiri membutuhkan pengaturan hukum yang dihasilkan
baik dari undang-undang maupun kontrak antara negara dan sektor swasta.

Dalam prakteknya, negara dapat menyewa atau meminta perusahaan pusat atau daerah
untuk menyediakan jasa. Kontraktor adalah perusahaan swasta; Misalnya, pemerintah
menyewa perusahaan swasta untuk memelihara rambu-rambu jalan, lampu jalan, dan
mesin pembersih. Harga yang dibayarkan konsumen kepada produsen untuk layanan
bersifat Langsung. Pemerintah dapat bekerja dengan bisnis untuk menurunkan harga
barang dan jasa dengan memberikan subsidi produsen sebagai bentuk kerjasama
lainnya. Misalnya, sudah menjadi praktik umum bagi pemerintah untuk menawarkan
tarif pajak yang lebih rendah kepada produsen agar konsumen dapat membeli barang
dengan harga lebih murah. Bentuk kerjasama lainnya termasuk pemerintah
mengenakan tarif pada konsumen dan memberikan hak monopoli kepada perusahaan
swasta untuk menyediakan layanan di wilayah geografis tertentu. Dalam skenario ini,
pemerintah bertanggung jawab untuk mengatur perusahaan swasta, tetapi pelanggan
membayar perusahaan tersebut secara langsung.

9
22. Permasalahan Praktik Pengadaan Barang dan Jasa

Pemerintah dan lembaga publik menggunakan pengadaan publik untuk memperoleh barang, pekerjaan, dan jasa secara
transparan, efisien, dan efektif yang memenuhi kebutuhan masyarakat itu sendiri dan jenis individu (pejabat), unit organisasi
(biro, fakultas, dll.) dan pengguna lain atau komunitas yang lebih besar. Tujuan barang dan jasa negara adalah untuk
mendukung kesejahteraan masyarakat dan memenuhi tugas negara. Penyempurnaan organisasi PBJ terus dilakukan, mulai dari
segi regulasi, dan akan terus dilaksanakan dengan meningkatkan sumber daya manusia dan kelembagaan untuk mewujudkan
ketersediaan barang atau jasa yang berkualitas. Jika diatur oleh undang-undang, sangat masuk akal untuk pengadaan barang
atau jasa untuk komponen utama pemerintah seperti anggaran, personel, dan barang. Hal ini memastikan bahwa semua
penegakan ini memiliki status hukum yang sama dengan undang-undang.Selain itu, pengadaan barang dan jasa (PBJ)
pemerintah memainkan peran penting dalam penggunaan anggaran negara. Menurut LKPP, anggaran PBJ adalah sekitar 40%
dari APBN dan APBD setiap tahunnya. Tujuan pengadaan tidak hanya untuk mendapatkan barang, bangunan,dan layanan; itu
juga harus untuk mendapatkan nilai uang, yang berarti menghasilkan uang lebih berharga dan membantu ekonomi dan
masyarakat mendapat manfaat dari lebih sedikit kerusakan lingkungan. Efisiensi, ekonomi, dan efektivitas adalah semua aspek
dari nilai uang itu sendiri. Tujuan dari aspek efisiensi adalah pengambilan keputusan yang efektif sebagai bentuk efisiensi
teknis atau efisiensi biaya dan pemanfaatan sumber daya yang lebih baik.

Oleh karena itu, prinsip-prinsip tersebut di atas harus menjadi pedoman bagi pihak kontraktor dan panitia pengadaan
dalam mengambil keputusan, peraturan, prosedur, dan tindakan lainnya. Padahal sudah ada Keputusan Presiden No.
Berdasarkan Pasal 5

Tahun 2010 yang disusun dengan cermat dan tepat, masih banyak tantangan dalam i m p le me nt as iny a. Selain itu,
dalam rangka pengelolaan barang dan jasa publik, sesuat dengan undang-undang dan keputusan presiden terkait,

1
0
Tingkat daya saing suatu negara menentukan tingkat pembangunannya. Proses
pembangunan terjadi lebih cepat di suatu negara ketika sektor tenaga keija,
infrastruktur, manajemen dan bisnis sangat kompetitif. Namun, kasus korupsi dapat
menghambat pembangunan suatu bangsa karena memiliki dampak negatif yang
signifikan terhadap perekonomian atau keuangan publik. Itulah sebabnya korupsi harus
diberantas jika kita ingin mencapai tujuan pembangunan dan mewujudkan masyarakat
yang adil dan makmur. Pertumbuhan ekonomi sulit dicapai karena biaya kasus korupsi,
terutama di negara-negara dengan institusi yang lemah. Korupsi juga dapat
menyebabkan birokrasi yang tidak efisien dan kebijakan publik yang buruk, yang
keduanya menghambat pertumbuhan ekonomi. Infrastruktur merupakan bagian yang
sangat penting dalam pertumbuhan ekonomi. Dengan infrastruktur yang memadai,
dimungkinkan untuk memperpendek jarak antar wilayah dan mengintegrasikan pasar
untuk menghubungkan pusat-pusat ekonomi. Dibandingkan infrastruktur yang tidak
efisien, pertumbuhan produktivitas lebih tinggi dengan infrastruktur yang efisien.

23. Langkah Solutif

Tingkat daya saing suatu negara menentukan tingkat pembangunannya. Proses


pembangunan terjadi lebih cepat di suatu negara ketika sektor tenaga keija,
infrastruktur, manajemen dan bisnis sangat kompetitif. Namun, masih ada kendala
dalam pelaksanaan Perpres Tahun 2010 Nomor 5 yang mengatur tentang pengadaan
barang dan jasa. Sistem pembelian online atau sistem pembelian elektronik dapat
diimplementasikan sebagai solusi dari permasalahan tersebut. Perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi berperan penting dalam pemberantasan korupsi dengan
memfasilitasi ketersediaan informasi antar lembaga pemerintah, antara pemerintah
dengan masyarakat, dan antar masyarakat sebagai bagian dari pelaksanaan transparansi
dan akuntabilitas. Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dapat membawa
perubahan positif, seperti mengurangi jumlah informasi asimetris yang dibagi antara
pejabat dan publik, membatasi kekuasaan pegawai sektor publik, mengembangkan
prosedur otomatis atau menghilangkan banyak perantara. Peran teknologi informasi
dan komunikasi memungkinkan pemantauan pengeluaran dan kegiatan pemerintah

1
2
serta investigasi pejabat yang korup untuk memerangi korupsi dan meningkatkan
transparansi. 17 Indeks Kesiapan e-Government PBB mengukur rasio penggunaan
teknologi informasi dan komunikasi. E-readiness dan e-participation yang baik dari
suatu negara menunjukkan tingkat korupsi yang rendah.

Keberhasilan atau kegagalan TIK sebagai strategi antikorupsi ditentukan oleh


beberapa faktor, antara lain: kondisi politik yang mendukung kebebasan berekspresi,
potensi penyalahgunaan, jaminan keamanan dan kerahasiaan dalam pengiriman
informasi sensitif, dan pengoperasian . . isu-isu terkait pemanfaatan teknologi, seperti
regulasi dan pertimbangan hukum, dari aplikasi ke ponsel dan biaya pengoperasian.
Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi harus disertai dengan aspek hukum
dan harus menjadi dasar wajib untuk semua pembelian elektronik, terlepas dari biaya
proyek atau kegiatan. Peraturan perundang-undangan yang dapat dijadikan acuan untuk
melakukan perdagangan elektronik untuk memastikan legalitas transaksi tersebut
tercakup dalam aspek hukum yang dipersyaratkan. Aspek hukum lain yang diperlukan
antara lain aspek hukum tanda tangan elektronik dan materai pada berbagai dokumen.

Sebuah lembaga juga harus dibentuk dengan wewenang untuk memverifikasi


pendaftaran penyedia layanan, menentukan lokasi dan waktu pengiriman, serta
menyetujui dokumen tender. Juga dalam hal ini, pemeriksaan media elektronik (e-
awards) harus dijamin untuk proses tender. Implementasi No. Salah satu landasan
hukum sistem pengadaan barang/jasa secara elektronik di Indonesia adalah UU No.
11/2008 Mengatur Informasi dan Transaksi Elektronik. Tanda tangan elektronik dan
aspek hukum lainnya didasarkan pada penerapan hukum. Dengan bantuan hukum,
legalitas dokumen tender elektronik dapat dipertanggung jawabkan secara hukum.
Akibatnya, diharapkan kemampuan untuk membeli barang dan jasa secara online akan

membantu meningkatkan tata kelola. Untuk nngim25i


memastikan pengadaan barang dan jasa pemerintah dilakukan secara profesional

1
3
dan sesuai rencana, pemerintah harus memberikan perhatian khusus pada pelaksanaannya. Peraturan Pemerintah Nomor 82
Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik memberikan jaminan keamanan atas konvergensi
transaksi elektronik yang berbasis dana negara seperti Undang- Undang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 11 tentang
Informasi dan Transaksi Elektronik.

1
4
pengadaan elektronik, pemerintah, swasta, dan publik dapat menerapkan praktik
produksi, distribusi, dan konsumsi serta memantau prosesnya dengan sangat
transparan melalui sistem elektronik.

1
6
DAFTAR PUSTAKA

Andersen, Thomas, B. “E-Govemment as an anti-corruption strategy”, Information Economics and Policy,


Vol. 21, Issue 3, 2009: 201-210.

Baulir, M., dan M. Grimes. “What is Government Transparency?”, QoG Working Paper Series, 2012:16.

Djumialdi. 1996. Hukum Bangunan Dasar-Dasar Hukum Dalam Proyek dan Sumber Daya Manusia, Rineka
Cipta, Jakarta.

Ibrahim R., 2006, Pernak Pernik Yuridis dalam Nalar Hukum, UPT Penerbit Universitas Udayana,
Denpasar.

Menko Perekonomian, 2010, Buku Panduan bagi Investor dalam Investasi di Bidang Infrastruktur di
Indonesia, Public Private Partnership Investor Guide, Menko Perekonomian RI, Jakarta.

Soerjono Soekanto, 1990, Sosiologi Suatu Pengantar, RajaGrafindo Persada, Jakarta.

1
7
YUNHI HERNAWAN
ORIGINALITY REPORT

25 %
SIMILARITY INDEX
23%
INTERNET SOURCES
7%
PUBLICATIONS
10%
STUDENT PAPERS

PRIMARY SOURCES

jhp.ui.ac.id
Internet Source 10%
www.coursehero.com
Internet Source 3%
pt.scribd.com
Internet Source 1%
Submitted to Tabor College
Student Paper 1%
www.scribd.com
Internet Source 1%
Submitted to Universitas Negeri Jakarta
Student Paper 1%
docplayer.info
Internet Source 1%
novianurfatika.blogspot.com
8 Internet Source
1
%
9
Submitted to Universitas Airlangga
Student Paper 1%
repository.radenintan.ac.id
10 Internet Source

11
www.slideshare.net
Internet Source 1%
12
taslinaang.wordpress.com
Internet Source 1%
13
core.ac.uk
Internet Source 1%
14
id.scribd.com
Internet Source 1%
15
media.neliti.com
Internet Source 1%
16
www.itb.ac.id
Internet Source 1%
17
amarsuteja.blogspot.com
Internet Source <1
%
18
hukum.studentjournal.ub.ac.id
Internet Source <1 %
19
www.buahpeer.com
Internet Source <1 %
20
jumardy.wordpress.com
Internet Source <1 %
bappeda.jatimprov.go.id
Internet Source
<1
%
eprints.undip.ac.id
<1
22 Internet Source

Cosmas Sakti Wijaya Adi. "Analisis Penerapan E- %


id.123dok.com
Procurement
23 Internet Source Menggunakan Sistem
Pengadaan Secara Elektronik: Studi Kasus pada Layanan
1
< %

Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kementerian Keuangan


jurnal.uns.ac.id
24 Internet
Papua Barat",
Source Indonesian Treasury Review Jurnal 1
< %
Perbendaharaan Keuangan Negara dan
Kebijakan
25
Publication
Publik, 2018
<1 %

Exclude quotes Off Exclude matches Off


Exclude bibliography On
YUNHI HERNAWAN
PAGE 1

PAGE 2

PAGE 3

PAGE 4

PAGE 5

PAGE 6

PAGE 7

PAGE 8

PAGE 9

PAGE 10

PAGE 11

PAGE 12

PAGE 13

PAGE 14

PAGE 15

PAGE 16

PAGE 17

Anda mungkin juga menyukai