Nim : 045295398
Prodi : Manajemen
Indonesia merupakan negara yang besar baik dari segi wilayahnya maupun dari segi
penduduknya. Indonesia merupakan negara kepualaian dengan jumlah lebih dari 17.000 yang
sudah cukup dapat dikatakan bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di
dunia. Oleh karena itu, Indonesia mempunyai gagasan tentang otonomi daerah. Bersamaan
dengan bergulirnya era reformasi di Tahun 1998 yang memunculkan tuntutan dari
masyarakat tentang perlunya managemen pemerintahan yang baru. Hal tersebut disebabkan
bahwa pemerintahan yang sentralistik pada kenyataannya masih banyak kekurangan.
Tuntutan tersebut kemudian ditindak lanjuti dengan disahkannya UU No. 22 tahun 1999
Tentang Pemerintah daerah.
Dari uraian di atas lakukanlah analisis faktor-faktor yang dapat memperngaruhi keberhasilan
otonomi daerah di Indonesia!
(Petunjuk: silahkan baca dan pahami terlebih dahulu tentang otonomi daerah yang ada dalam
BMP MKDU4111)
Dari uraian di atas lakukanlah analisis faktor apa saja hambatan dalam melaksanakan
otonomi daerah di Indonesia!
(Petunjuk: silahkan baca dan pahami terlebih dahulu tentang pelaksanaan otonomi yang ada
di BMP MKDU4111)
Pada kurun waktu lebih dari satu dasawarsa berjalannya otonomi daerah sejak disahkan UU
No. 22 Tahun 1999 Tentang Otonomi Daerah sudah banyak yang dicapai, namun amsih
banyak hal yang belum bisa ditangani terkait dengan upaya dalam mengatasi implementasi
kebijakan otonomi daerah. Contoh keberhasilan dari otonomi daerah dalah semakin luasnya
kewenangan dari DPRD selaku Lembaga legeslatif serta kewenangan kepala daerah selaku
eksekutif dan semakin terbukanya informasi serta partisipasi dari masyarakan dalam hal
pengambilan keputusan dan penagwasan terhadap jalannya pemerintahan di tingkat daerah.
Namun, keberhasilan tersebut juga diiringi dengan hambatan seperti munculnya istilah raja-
raja kecil di daerah dan banyak kasus korupsi yang melibatkan kepala daerah sehingga
menyebabkan anggaran yang seharusnya untuk membangun daerahnya dikorupsi dan
pembangunan menjadi terhambat.
Dari uraian di atas lakukanlah telaah terkait dengan solusi nyata kita sebagai masyarakat
untuk menanggulangi hambatan pelaksanaan otonomi daerah!
(Petunjuk: silahkan baca dan pahami terlebih dahulu tentang hambatan otonomi daerah yang
ada di dalam BMP MKDU4111)
Pada praktek good governance menyaratkan harus terdapat transparasi dalam proses
penyelenggaraan pemerintah secara keseluruhan. Transparasi merupakan konsep yang
penting yang mengringi kuatnyakeinginan untuk praktek good governance. Masyarakat
diberikan kesempatan yang luas untuk mengetahui informasi mengenai penyelenggaraan
pemerintahan, sehingga masyarakat dapat memberikan penilaian keberpihakan pemerintah
terhadap kepentingan public. Oleh karena itu, masyarakat dapat dengan mudah menetukan
apakah akan memerikan dukungan kepada pemerintah atau malah sebaliknya.
Dari uaraian di atas lakukanlah telaah terkait peran mahasiswa dalam upaya mewujudkan
praktek good governance!
(Petunjuk: silahkan baca dan pahami terlbih dahulu tentang good governance yang ada di
dalam BMP MKDU4111!)
Jawaban:
Jawab:
Sedangkan yang dimaksud dengan daerah otonom adalah kesatuan masyarakat hukum
yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan
aspirasi masyarakat.
Jawab:
a. Tidak semua daerah otonom di Indonesia memiliki sumber daya manusia yang tinggi
sehingga masih memerlukan bantuan dari pusat atau daerah lain
b. Para pejabat di daerah merasa tidak lagi bergantung kepada pejabat tingkat pusat
c. Pemerintah pusat tidak mau lagi mengurusi kegiatan pejabat-pejabat pemerintah
daerah
d. Pejabat tingkat pusat merasa kekuasaannya berkurang sehingga kurang semangat
dalam bekerja
e. Pemerintah pusat tidak memiliki dana yang cukup untuk membantu pemerintah
daerah
f. Tidak semua daerah otonom memiliki sumber daya alam ( SDA ) yang tinggi,
sehingga sulit mendapatkan pemasukan kas daerah dari potensi alam.
g. Adanya Tarik menarik antar pemerintah pusat dan daerah tentang wewenang masalah.
h. Ada kebiasaan sentralisasi, sehingga kreativitas daerah sulit berkembang.
i. Sebagian besar daerah otonom masih bergantung pada pemerintah pusat.
j. Kesulitan dalam mengatur sumber daya alam ( SDA ) yang dimiliki oleh daerah yang
berbatasan.
a. Komitmen Politik
Penyelenggaraan otonomi daerah yang dilakukan oleh pemerintah pusat
selama ini cenderung tidak dianggap sebagai amanat konstitusi.
b. Masih Terpaku pada Sentralisai
Daerah masih memiliki ketergantungan tinggi terhadap pusat, sehingga
mematikan kreativitas masyarakat dan perangkat pemerintahan di daerah.
c. Kesenjangan Antardaerah
Kesenjangan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia, serta intra struktur
ekonomi.
d. Ketimpangan Sumber Daya Alam
Daerah yang tidak memiliki kekayaan sumber daya alam tetapi populasi
penduduknya tinggi akan terengah-engah dalam melaksanakan otonomi.
e. Benturan Kepentingan
Adanya perbedaan kepentingan yang sangat melekat pada berbagai pihak yang
menghambat proses otonomi daerah, seperti benturan keinginan pimpinan daerah
dengan kepentingan partai politik.
f. Keinginan Politik atau Political Will
Keinginan politik yang tidak seragam dari pemerintah daerah untuk menata
kembali hubungan kekuasaan pusat dan daerah.
g. Perubahan perilaku elit lokal
Elit lokal mengalami perubahan perilaku dalam penyelenggaraan pemerintah
daerah karena pengaruh kekuasaan yang dimilikinya.
3. Dari uraian di atas lakukanlah telaah terkait dengan solusi nyata kita sebagai
masyarakat untuk menanggulangi hambatan pelaksanaan otonomi daerah!
Jawab:
Ada berbagai bentuk partisipasi yang dapat dilakukan oleh masyarakat pada setiap
proses pembangunan daerah tersebut. Pada saat perencanaan pembangunan masayarakat
dapat berpartisipasi dalam bentuk penyampaian aspirasi konsultasi publik, diskusi dan
musyawarah pada tahapan penyusunan rancangan awal maupun pada musrenbang.
Dalam penganggaran, penyampaian aspirasi juga dilakukan dengan konsultasi publik
diskusi, dan musyawarah untuk mengawasi kesesuaian antara Rencana Kerja Pemerintah
Daerah (RKPD) dengan Kebijakan Umum Anggaran/ Prioritas dan Plafon Anggaran
Sementara (KUA/PPAS), Selanjutnya pada pelaksanaan, masyarakat dapat melibatkan diri
sebagai mitra dalam bentuk pemberian hibah kepada pemerintah daerah dalam bentuk
uang, barang, dan/atau jasa. Terakhir, pada pengawasan dan evaluasi masyarakat dapat
memastikan kesesuaian antara jenis kegiatan, volume dan kualitas pekerjaan, waktu
pelaksanaan dan penyelesaian kegiatan, dan/atau spesifikasi dan mutu hasil pekerjaan
dengan rencana pembangunan daerah yang telah ditetapkan (Pasal Pasal 14 ayat (1) PP
Nomor 45 Tahun 2017).
Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Aset dan Sumber Daya Alam Daerah
Jawab:
LSM sendiri memiliki tempat yang berbeda dalam mengisi perannya sebagai
salah satu elemen dalam masyarakat sipil (civil society). LSM memegang peranan yang
penting karena sifatnya yang tidak menggantungkan diri pada pemerintah, terutama dalam
support capital dan sarana prasarana. LSM berperan dalam pemberdayaan masyarakat
dengan melakukan berbagai kajian terhadap beragam isu-isu yang berkembang dan
menyangkut proses berjalannya sistem demokrasi dalam sebuah negara. Selain itu LSM
juga memberikan pendidikan politik, agar masyarakat dapat terbuka dan ikut berpartisipasi
baik dalam pembangunan negara.
Di Indonesia telah banyak LSM yang berdiri dan berfokus pada peningkatan
good governance terutama dalam fungsinya untuk mengawasi praktik-praktik korupsi dan
pelayanan publik. Di Kabupaten Tasikmalaya misalnya, ada salah satu organisasi
nonpemerintah yang terdiri dari mahasiswa dan rakyat Tasikmalaya itu sendiri.
Organisasi itu bernama Koalisi Mahasiswa dan Rakyat Tasikmalaya (yang selanjutkan akan
disingkat menjadi KMRT). KMRT adalah organisasi perkumpulan nonpemerintah yang
didirikan pada tanggal 09 Desember 2004 di tengah tidak berjalannya semangat reformasi
1998 di Tasikmalaya dengan implikasi semakin maraknya korupsi di sektor legislatif
dan eksekutif. Keberadaan KMRT bertujuan untuk mewujudkan good governance dan
mengembangkan partisipasi publik di Tasikmalaya. KMRT mengambil posisi untuk
bersama-sama rakyat dalam membangun gerakan sosial anti korupsi dan berupaya
mengimbangi persekongkolan kekuatan elit birokrasi pemerintah, DPRD dan bisnis.
KMRT yang sudah berdiri selama 14 tahun ini telah banyak berkonstribusi dalam
upaya mewujudkan good governance khususnya mengenai isu-isu korupsi dan pelayanan
publik di Tasikmalaya. Hal tersebut dapat dilihat dari jumlah kasus ataupun dugaan
tindak pidana korupsi yang telah diterima dan ditangani oleh KMRT dari kurun waktu
tahun 2004-sekarang.
Mendorong dan memandu masyarakat secara langsung atau pun tidak untuk memilih
parpol dan calon wakil rakyat yang jujur, amanah, cerdas, pejuang, berani, dan mempunyai
track record yang baik dan pantas untuk dipilih, agar hasil pemilu dapat membawa bangsa ini
semakin maju di bawah pemimpin yang tepat.
Memberikan aspirasi dan juga kritis atas kebijakan dan juga tindakan yang
dilaksanakan oleh pemerintah yang didasari oleh penelitian atau kajian
Referensi: