Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 3

Nama Mata Kuliah : Pendidikan Kewarganrgaraan

Nama : Rahmawati

NIM : 044793675

Prodi : S1-Manajemen

Soal !

Indonesia merupakan negara yang besar baik dari segi wilayahnya maupun dari segi
penduduknya. Indonesia merupakan negara kepualaian dengan jumlah lebih dari 17.000
yang sudah cukup dapat dikatakan bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar
di dunia. Oleh karena itu, Indonesia mempunyai gagasan tentang otonomi daerah.
Bersamaan dengan bergulirnya era reformasi di Tahun 1998 yang memunculkan tuntutan
dari masyarakat tentang perlunya managemen pemerintahan yang baru. Hal tersebut
disebabkan bahwa pemerintahan yang sentralistik pada kenyataannya masih banyak
kekurangan. Tuntutan tersebut kemudian ditindak lanjuti dengan disahkannya UU No. 22
tahun 1999 Tentang Pemerintah daerah.

1. Dari uraian di atas lakukanlah analisis faktor-faktor yang dapat


memperngaruhi keberhasilan otonomi daerah di Indonesia!
2. Dari uraian di atas lakukanlah analisis faktor apa saja hambatan dalam
melaksanakan otonomi daerah di Indonesia!
3. Pada kurun waktu lebih dari satu dasawarsa berjalannya otonomi daerah sejak disahkan
UU No. 22 Tahun 1999 Tentang Otonomi Daerah sudah banyak yang dicapai, namun
amsih banyak hal yang belum bisa ditangani terkait dengan upaya dalam mengatasi
implementasi kebijakan otonomi daerah. Contoh keberhasilan dari otonomi daerah
dalah semakin luasnya kewenangan dari DPRD selaku Lembaga legeslatif serta
kewenangan kepala daerah selaku eksekutif dan semakin terbukanya informasi serta
partisipasi dari masyarakan dalam hal pengambilan keputusan dan penagwasan
terhadap jalannya pemerintahan di tingkat daerah. Namun, keberhasilan tersebut juga
diiringi dengan hambatan seperti munculnya istilah raja-raja kecil di daerah dan banyak
kasus korupsi yang melibatkan kepala daerah sehingga menyebabkan anggaran yang
seharusnya untuk membangun daerahnya dikorupsi dan pembangunan menjadi
terhambat.
Dari uraian di atas lakukanlah telaah terkait dengan solusi nyata kita sebagai
masyarakat untuk menanggulangi hambatan pelaksanaan otonomi daerah!
4. Pada praktek good governance menyaratkan harus terdapat transparasi dalam proses
penyelenggaraan pemerintah secara keseluruhan. Transparasi merupakan konsep yang
penting yang mengringi kuatnyakeinginan untuk praktek good governance.
Masyarakat diberikan kesempatan yang luas untuk mengetahui informasi mengenai
penyelenggaraan pemerintahan, sehingga masyarakat dapat memberikan penilaian
keberpihakan pemerintah terhadap kepentingan public. Oleh karena itu, masyarakat
dapat dengan mudah menetukan apakah akan memerikan dukungan kepada pemerintah
atau malah sebaliknya.
Dari uaraian di atas lakukanlah telaah terkait peran mahasiswa dalam upaya
mewujudkan praktek good governance!

Jawab !
1. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan otonomi daerah di
Indonesia adalah :

✓ Faktor manusia sebagai subjek penggerak ( factor dinamis ) dalam


penyelenggaraan otonomi daerah.
✓ Faktor keuangan yang merupakan tulang punggung bagi
terselenggaranya aktivitas pemerintahan daerah.
✓ Faktor peralatan yang merupakan sarana pendukung bagi
terselenggaranya aktivitas pemerintahan daerah.
✓ Faktor organisasi dan manajemen yang merupakan sarana
untuk melakukan penyelenggaraan pemerintahan daerah
secara baik, efisien, dan efektif.

2. Faktor penghambat dalam melaksanakan otonomi daerah di Indonesia adalah :


• Tidak semua daerah otonom memiliki sumber daya manusia (
SDM ) yang tinggi, sehingga memerlukan bantuan dari daerah
yang lain.
• Tidak semua daerah otonom memiliki sumber daya alam ( SDA ) yang
tinggi, sehingga sulit mendapatkan pemasukan kas daerah dari potensi
alam.
• Adanya Tarik menarik antar pemerintah pusat dan daerah tentang
wewenang masalah.

• Ada kebiasaan sentralisasi, sehingga kreativitas daerah sulit berkembang.


• Sebagian besar daerah otonom masih bergantung pada pemerintah pusat.

• Kesulitan dalam mengatur sumber daya alam ( SDA ) yang dimiliki


oleh daerah yang berbatasan.

3. Solusi untuk menanggulangi hambatan pelaksanaan otonomi daerah yakni dengan


:

▪ Pemerintah daerah dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas


penyelenggaraan otonomi daerah, perlu memperhatikan hubungan
antarsusunan pemerintahan dan antarpemerintah daerah, potensi dan
keanekaragaman daerah.
▪ Konsep otonomi luas, nyata, dan bertanggungjawab tetap dijadikan
acuan dengan meletakkan pelaksanaan otonomi pada tingkat tingkat
daerah yang paling dekat dengan masyarakat.
▪ Keterlibatan masyarakat dalam pengawasan terhadap pemerintah daerah
juga perlu diupayakan. Kesempatan yang seluas-luasnya perlu diberikan
kepada masyarakat untuk berpartisipasi dan mengambil peran.
Masyarakat dapat memberikan kritik dan koreksi membangun atas
kebijakan dan Tindakan aparat pemeritah yang merugikan masyarakat
dalam pelaksanaan otonomi daerah. Karena pada dasarnya otonomi
daerah diajukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Oleh
karena itu masyarakat juga perlu bertindak aktif dan berperan serta
dalam rangka menyukseskan pelaksanaan otonomi daerah.
4. Peran mahasiswa sebagai kaum terpelajar dalam Good Governance yakni :
➢ Memberikan pencerahan kepada seluruh masyarakat agar berpartisipasi
dalam pemilu dengan menggunakan hak pilih sebaik-baiknya, guna
membawa bangsa dan NKRI maju seperti negara lain di dunia.
➢ Mendorong dan memandu masyarakat secara langsung atau pun tidak
untuk memilih parpol dan calon wakil rakyat yang jujur, amanah, cerdas,
pejuang, berani, dan mempunyai track record yang baik dan pantas untuk
dipilih, agar hasil pemilu dapat membawa bangsa ini semakin maju di
bawah pemimpin yang tepat.

Sumber referensi :

- BMP MKDU 4111 Pendidikan Kewarganegaraan

- http://rochem.wordpress.com/category/makalah/makalah-sosial

- JurnalAkutansi-ISSN 2337-4314/Faisal/Akmalhudanasution

Anda mungkin juga menyukai