Anda di halaman 1dari 3

TUGAS 3

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

1. Dari uraian di atas lakukanlah analisis faktor-faktor yang dapat memperngaruhi


keberhasilan otonomi daerah di Indonesia!
Sejak awal kemerdekaan RI kewenangan menjadi permasalahan yang paling serius dan
dapat dikatakan sangat mewarnai sejarah hubungan pusat dan daerah di Indonesia.
Dengan adanya otonomi daerah mewujudkan praktek Demokrasi yang sebenarnya di
negara kita. Otonomi daerah meningkatkan efisiensi administrasi dan peningkatan
pembangunan sosial ekonomi sesuai peraturan perundangan yang berlaku. Berbagai
macam prinsip dan asas yang diterapkan pada otonomi daerah bertujuan agar mampu
mengantarkan bangsa Indonesia pada kondisi yang adil dan makmur secara merata.
Faktor – faktor yang mempengaruhi keberhasilan otonomi daerah antara lain :
- Kualitas SDM yang unggul dapat mendorong kemandirian. Aspek SDM sangat
menentukan derajat kebersamaan, harkat, dan martabat dalam tatanan ekonomi
politik daerah. SDM unggul lebih mudah memahami tujuan dari diadakannya
otonomi daerah dan dapat berperan dalam proses pelaksanaan otonomi daerah..
- Kondisi ekonomi berkaitan dengan pembiayaan, penyediaan sarana dan prasarana
guna mendukung penerapan otonomi daerah.
- Adanya kerjasama yang baik antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
- Partisipasi aktif dan kontrol dari rakyat.
- Kepemimpinan kepala daerah yang mendukung penerapan otonomi daerah.
2. Dari uraian di atas lakukanlah analisis faktor apa saja hambatan dalam melaksanakan
otonomi daerah di Indonesia!
Dengan diberlakukannya otonomi daerah, memberikan kewenangan penyelenggaraan
pemerintah daerah yang lebih luas. Harapannya masing –masing daerah dapat memiliki
kesejahteraan, kemandirian dan kemajuan dalam bidang pemerintahan dan
pembangunan. Namun dalam prakteknya seringkali ditemukan penyimpangan –
penyimpangan yang menghambat kemajuan otonomi daerah. Faktor yang menghambat
antara lain :
- Eksploitasi pendapatan daerah. Kewenangan daerah dalam mengelola keuangan
serta pemanfaatannya memunculkan resiko bawaan (inherent risk), bahwa daerah
akan melakukan maksimalisasi bukannya optimalisasi. Pemerintah daerah akan
mengintensifkan pendapatan daerah dengan pemungutan pajak dan retribusi yang
akan membebani rakyat. Tingginya pajak juga akan menurunkan minat investor
atau pengusaha untuk berbisnis di daerah tersebut.
- Kualitas SDM yang rendah menimbulkan beberapa permasalahan seperti tidak
meratanya kemampuan masyarakat untuk mengikuti proses otonomi daerah,
potensi munculnya kelompok yang melancarkan aksi protes terhadap jalannya
otonomi daerah.
- Aturan otonomi daerah yang belum mantap.
- Kondisi SDM aparatur pemerintahan daerah yang tidak memadai, sehingga
mengundang tindak perilaku korupsi yang merugikan daerah. Hal ini menyebabkan
pembangunan daerah jadi terhambat.
- Potensi munculnya konflik antar daerah karena adanya kesenjangan kesejahteraan
antar daerah. Kondisi daerah yang satu dengan daerah lainnya tidak sama, ada
daerah yang sudah siap mandiri menjalankan otonomi daerah dan ada daerah yang
masih lemah. Hal tersebut bisa memicu masalah karean akan ada daerah yang
merasa tidak dikembangkan.
3. Dari uraian di atas lakukanlah telaah terkait dengan solusi nyata kita sebagai
masyarakat untuk menanggulangi hambatan pelaksanaan otonomi daerah!
Pelaksanaan otonomi daerah yang baik tidak bisa dilepaskan dari birokrasi. Birokrasi
yang tidak profesional dan tidak netral akan menghambat pelayanan pada masyarakat.
Hal ini mendasari perlu adanya langkah –langkah nyata untuk mengatasi haambatan
pelaksananaan otonomi daerah, antara lain :
- Penertiban kebijakan di tingkat pusat dan daerah yang tidak pro rakyat.
- Menata dan mengawasi peraturan pilkada.
- Membuat rencana pembangunan nasional untuk membuat sinergi pembangunan
daerah guna menjadi landasan dan adanya pemerataan pembangunan.
- Melakukan pengawasan terhadap Perda agar tidak terjadi penyimpangan.
- Meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dario sektor yang tidak membebani
rakyat.
- Penerapan Good Governence untuk reformasi birokrasi dan efisiensi anggaran.
4. Dari uaraian di atas lakukanlah telaah terkait peran mahasiswa dalam upaya
mewujudkan praktek good governance!
Mahasiswa sebagai agent of change diharapkan mampu berperan sebagai penggerak
perubahan positif bagi bangsa dan negara. Salah satunya dengan mendukung gerakan
good governence yaitu upaya menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik dan
bersih dari praktek KKN. Gerakan ini mengacu pada nilai – nilai yang menjunjung
tinggi keinginan atau kehendak rakyat guna meningkatkan kemampuan rakyat dalam
pencapaian tujuan nasional, kemandirian, pembangunann berkelanjutan serta keadilan
sosial. Peran yang dapat dialkukan oleh mahasiswa antara lain :
- Mengimplementasikan praktek good governence dalam organisasi mahasiswa
dengan transparansi di semua bidang yang terkait pengelolaaan informasi.
- Menghormati supremasi hukum sebagai wujud penghormatan terhadap penegak
hukum, negara dan sistem pemerintahan yang berlangsung.
- Kritis terhadap peristiwa – peristiwa sosial yang terjadi di sekitar.
- Mengawal proses akuntabilitas publik dalam praktek –praktek yang menyimpang
dari good governence.
- Menciptakan individu yang komunikatif demokratis guna membentuk kapasitas
intelektual yang memadai.

Sumber :
BMP MKDU4111/MODUL 8-9
https://babelprov.go.id/content/tiga-kunci-sukses-otonomi-daerah
http://lipi.go.id/berita/lipi:-pelaksanaan-otonomi-daerah-masih-gagal/4931
https://media.neliti.com/media/publications/122594-ID-implementasi-good-governance-pada-
organi.pdf

Anda mungkin juga menyukai