Anda di halaman 1dari 10

Tugas.

 Soal 1 (skor 25)


Setiap negara mempunyai identitas nasional masing-masing tak terkecuali
dengan Indonesia. Fungsi dari identitas nasional adalah untuk membbedakan negara
yang stau dengan negara yang lainnya. Identitas nasional tersebut baisanya lahir dari
berbagai nilai-nilai yang ada di suatu bangsa. Dari paparan tersebut silahkan uraikan
makna dari identitas nasional dan berikanlah contoh identitas nasional yang ada di
Indonesia! (Petunjuk: silakan baca dan pahami terlebih dahulu definisi identitas
nasional yang ada dalam BMP MKDU4111!)
 Soal 2 (Skor 25)
Pancasila sebagai dasar dan ideologi bangsa Indonesia sudah final dan menjadi
harga mati. Sebagai ideologi dan dasar negara Pancasila mempunyai nilai-nilai luhur
untuk kehidupan berbangsa dan bernegara serta menjadi sumber dari segala sumber
hukum yang ada di Indonesia. Sila-sila dalam Pancasila mempunyai keterkaitan dan
membentuk sebuah hirarki pyramidal. Oleh karena itu, Pancasila mempunyai makna
yag mendasar dan tidak dapa dipisahkan satu dengan yang lainnya.Dari uraian di atas
lakukanlah analisis terkait dengan sila-sila Pancasila dilihat dari causa materialis dari
Pancasila! (Petunjuk: silakan baca dan pahami terlebih dahulu tentang sila-sila
Pancasila di BMP MKDU4111)
 Soal 3 (Skor 25)
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa mempunyai makna bahwa segala
aktivitas dalam kehidupan sehari-hari harus berdasarkan Pancasila. Nilai-nilai yang
terdapat di dalam Pancasila dijadikan teladan dan acuan agar hidup bisa lebih tertat
dan teratur baik dalam kehidupan bermasyarakt, berbangsa, dan bernegara. Dari
uraian di atas lakukanlah analisis terkait dengan internalisasi nilai-nilai dari sila-sila
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari! (Perunjuk: silahkan baca dan pahami terlebih
dahulu tentang Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa yang ada di BMP
MKDU4111)
 Soal 4 (Skor 25)
Pancasila lahir pada tanggal 1 Juni 1945 dan disahkan sebagai dasar negara
pada tanggal 18 Agustus 1945. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
mempunyai fungsi utama sebagai dasar negara Indonesia. Kedudukan Pancasila
adalah yang paling tinggi karena sebagai sumber dari segala sumber hukum yang ada
di Indonesia. Dari uraian di atas lakukanlah silahkan lakukan analisis kedudukan
Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indoneisa dalam kehidupan sehari-hari!
(Petunjuk: silakan baca dan pahami terlebih dahulu tentang kedudukan Panacsila
sebagai kepribadian bangsa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari yang ada di dalam
BMP MKDU4111)

JAWAB
1. Dari paparan tersebut silahkan uraikan makna dari identitas nasional dan berikanlah
contoh identitas nasional yang ada di Indonesia!
o Seperti hal nya pada manusia, yang mana setiap individunya memiliki
identitas yang berbeda dengan individu lainya. Setiap Negara pun juga
memiliki identitas nasional yang berbeda-beda. Identitas ini tentunya berguna
untuk membedakan setiap negara. Setiap negara yang merdeka dan berdaulat
sudah dapat dipastikan berupaya memiliki identitas nasional. Jawabannya
sudah jelas, identitas ini digunakan agar negara tersebut dapat dikenali oleh
negara dan bangsa lain.
Identitas biasa disebut sebagai sifat atau jati diri yang melekat pada sesuatu hal
itu. Sedangkanidentitas nasional merupakan sebuah rancangan buatan karena
identitas nasional ini dibuat, dan disepakati oleh warga masyarakat yang
tinggal dari suatu bangsa sebagai identitasnya yang melekat pada dirinya.
Banyak ragam macam identitas negara yang ada di dunia, tak terkecuali pada
bangsa Indonesia. Negara Kesatuan Republik Indonesia mempunyai identitas
yang telah lama melekat dari nilai-nilai budaya yang ada diberbagai daerah
yang kemudian menjadi suatu kesatuan utuh dalam sebuah negara. Identitas
nasional di Indonesia juga tercipta dari berbagai macam faktor yakni agama
yang menciptakan ideologi yang menciptakan sebuah identitas, tokoh bangsa
dan pemimpin bangsa yang berperan penting yang dianggap sebagai simbol
persatuan dan sejarah bangsa yang dapat mempengaruhi pola pikir masyarakat
terhadap masa lalu yang telah dialaminya. Identitas nasional bertujuan untuk
mempertahankan kesatuan sebuah negara, pembeda dari negara lain, landasan
negara, dan alat pemersatu bangsa. Identitas nasional juga mampu menjaga
eksistensi dan keberlangsungan hidup berbangsa. Artinya dimilikinya sebuah
identitas nasional ini akan menjadikan negara bangsa memiliki kewibawaan
dan kehormatan.Indonesia memiliki berbagai macam suku, ras, agama dan
kebudayaan. Dari berbagai suku dan ras saja yang ada mulai sabang sampai
dengan merauke, kita temui bersama betapa kaya nya kebudayaan yang
Indonesia miliki. Bukan hanya sebagai penciri Indonesia di mata dunia akan
tetapi juga menjadi sebuah kewibawaan dan kehormatan bangsa tersebut.
Bahkan ada warga negara asing pernah menyampaikan rasa kekagumannya
yang mendalam terhadap beraneka ragam budaya yang telah ada yang mana
telah menjadi suatu identitas nasional negeri ini, rasa Kagumnya ia tulis dalam
sebuah buku berjudul “Real Paradise Not Just Story”. Ragam nya yang ada
mulai dari kebudayaan sukunya seperti baju adatnya, tari-tariannya, lagu
daerahnya dan tak terlepas dari itu adalah sumber kekayaan alam nya yang
melimpah telah menjadikan suatu ciri khas bangsa ini. Bahkan warga asing
tersebut menyampaikan bagaimana indahnya alam yang ada, bisa berpakaian
sesederhana apa dinegara ini karna iklim cuaca yang lebih stabil dibanding
negara lain, dan aneka ragam kekayaan yang bisa diolah dan disantap oleh
masyarakatnya seperti aneka buah, umbi-umbian, bunga-bungaan, kacang-
kacangan, semua tersebut mirip seperti serpihan surga jelasnya. Dari sini bisa
disimpulkan Identitas nasional menjadikan sebuah kehormatan tersendiri yang
hadinya kemudian dapat mempersatukan keberagaman masyarakat Indonesia.
Dalam buku Pendidikan Kewarganegaraan (2020) karya Rosmawati dan
Hasanal Mulkan, jelaskan bentuk-bentuk identitas nasional bangsa Indonesia,
yaitu:
 Bahasa nasional atau bahasa persatuan, yaitu Bahasa Indonesia.
 Bendera negara, yaitu Sang Merah Putih.
 Lagu Kebangsaan, yaitu Indonesia Raya.
 Lambang negara, yaitu Garuda Pancasila.
 Semboyan negara, yaitu Bhinneka Tunggal Ika.
 Dasar falsafah negara, yaitu Pancasila.
 Konstitusi negara, yaitu UUD 1945.
 Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan
rakyat.Bagi bangsa Indonesia, identitas nasional merupakan hal yang
sangat penting karena telah memiliki dasar yang sangat kuat, sehingga
sudah seharunya kita warga nya bangga sebangga-bangga nya
merupakan salah satu pemilik aset yang luar biasa ragamnya ini dan
memeliharanya dengan baik ragam yang menjadi identitas nasional ini.
o Segala sesuatu ciptaan atau makhluk yang berada di dalam waktu, pasti
memiliki proses, penjadian artinya dulunya tidak ada lalu menjadi ada,
sehingga dapat dikatakan mempunyai permulaan, Proses menjadinya ada itu
disebabkan oleh sesuatu yang lain yang dinamakan asal mula atau sebab
musabab. Pancasila sebagai dasar filsafat Negara pernah tidak ada, maka
mempunyai hal lain yang mengadakan disebut asal mula atau sebab. Pancasila
itu terdapat dalam hukum dasar Negara kita yang tertinggi, yaitu Pembukaan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang
merupakan naskah penjelasan terperinei dari proklamasi kemerdekaan.

2. Dari uraian di atas lakukanlah analisis terkait dengan sila-sila Pancasila dilihat dari
causa materialis dari Pancasila!
Seperti hal nya yang lain setiap sesuatu sudah dipastikan memiliki asal mula,
demikian juga Pancasila tidak ada secara begitu saja, namun keberadaannya memiliki
asal mula. A.T. Soegito (1999: 29-33) menjelaskan, bahwa Notonagoro ketika
membahas asal mula Pancasila dasar filsafat Negara mengatakan bahwa pembicaraan
mengenai asal mula Paneasila memiliki pengaruh yang sangat penting terhadap
kedudukan Pancasila sebagai dasar filsafat atau dasar kerohanian Negara.
Causa Pancasila atau yang bias disebut dengan asal mula dari Pancasila
terbagi menjadi beberapa causa. Causa materialis atau asal mula bahan, causa
normalis atau asal mula bentuk, causa efisien atau asal mula karya, dan causa finalis
atau asal mula tujuan. Sebenarya keempat-empat asal mula memiliki kedudukan yang
sama- sama penting, dalam arti tidak dapat diabaikan, diibarat sebuah asal mula kursi
yang terbuat dari kayu. Yang mana dalam terbentuknya kursi melewati tahapan
pemilihan kayu yang baik, pengrajin yang handal dan terampil, model kursi yang laku
dipasaran hingga pewaraannya. Kesemua asal mula kursi tersebut menjadi sebuah hal
yang semua pentinguntuk membedakan kursi yang baik.
Causa materialis (asal mula bahan) ialah berasal dari bangsa Indonesia sendiri,
semua elemen yang ada diadopsi dari hal yang melekat pada negara Indonesia. Asal
mula bahannya terdapat dalam adat kebiasaan, kebudayaan dan dalam agama-
agamanya sehingga pada hakikatnya nilai-nilai yang menjadi unsur-unsur Pancasila
adalah digali dari bangsa Indonesia sendiri yang berupa nilai-nilai adat kebudayaan
dan nilai-nilai religius yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia.
Jadi asal mula bahan atau causa materialis Pancasila adalah bangsa Indonesia sendiri
yang berupa kepribadian dan pandangan hidup. Catatan yang perlu mendapatkan garis
bawah, bahwa nilai-nilai yang terdapat pada kelima sila Pancasila merupakan
kristalisasi nilai- nilai yang ideal, sedangkan yang dianggap tidak ideal tidak
diakomodasikan. Jika kita Bersama secara rinci dan seksama, maka tidak dapat
dipungkiri dalam kehidupan bahwa terdapat hal-hal yang kurang baik dan berat
sebelah, seperti terlalu individual atau sebaliknya terlalu sosial,sehingga
mengorbankan kepentingan sosial atau sebaliknya mengorbankan kepentingan sendiri,
sedangkan sila-sila Pancasila berupaya mencari jalan tengah di antara kedua kutub itu.
Sebenarnya keberadaan Pancasila sudah ada sejak dalam zaman kerajaan
majapahit dan sriwijaya, Namun waktu perumusannya belum dirumuskan secara
konkrit yang mana sila nya juga diambil dari pola berkehidupan masyarakat yang ada
juga pada zaman tersebut. Disimpulakan bahwa nilai yang sudah ada dikembangkan
dan dipikir mendalam melalu proses pemikiran yang panjang dari berbagai macam
unsur asal mula atau yang disebut causa, hingga terlahir dan di resmikan pada hari
yang setiap tahunnya kita peringati hari kelahiran Pancasila, yaitu pada 1 Juni 1945.
Untuk menerangkan keberadaan dan hakikat Pancasila, digunakan berbagai
pendekatan, Dalam merenungkan Paneasila secara filosofis itu para pemikir tidak
hanya berhenti pada perumusan Pancasila, tetapi mereka masing-masing juga
memikirkan bagaimana Pancasila yang sudah dirumuskan menjadi rumusan filsafat
yang umum abstrak itu dapat dilaksanakan dalam kehidupan konkret dalam bidang
kenegaraan clan kemasyarakatan. Dalam hal ini mereka menyebut istilah transformasi
Pancasila. Masing-masing dengan menggunakan dimensi yang sesuai dengan dimensi
yang digunakan waktu mereka merumuskan Pancasila formal tersebut (Suwarno,
1993: 80-81).
Pancasila sebagai dasar filsafat Negara, maka kita mendapatkan asal mula-asal
mula atau sebab - sebab sebagai berikut: asal mula langsung dan asal mula tidak
langsung. Pembagian asal mula menjadi langsung dan tidak langsung didasarkan atas
hubungannya dengan proses menjadinya Pancasila sebagai dasar filsafat negara. Asal
mula langsung meliputi pembahasan-pembahasan menjelang dan sesudah proklamasi
kemerdekaan yang menunjukkan aspek langsung menjadinya Pancasila sebagai dasar
negara. Asal mula tidak langsung lebih menunjuk pada aspek bahan dalam dimensi
historis masa lampau khususnya yakni sebelum kemerdekaan, tidak dihubungkan
dengan kegiatan secara langsung dengan proses pembahasannya di sekitar proklamasi
Diharapkan dari pengetahuan kita tentang asal mula Pancasila ini, menjadikan
individu lebih mendalami lagi sila-sila Pancasila dan tidak enggan untuk
menjalankannya dalam kehidupan sehari-hari.

3. Dari uraian di atas lakukanlah analisis terkait dengan internalisasi nilai-nilai dari sila-
sila Pancasila dalam kehidupan sehari-hari!
o Dalam sepanjang sejarah bangsa Indonesia, sesungguhnya nilai-nilai Pancasila
sebagai pandangan hidup bangsa sudah terwujud dalam kehidupan masyarakat
sejak sebelum Pancasila sebagai dasar negara dirumuskan dalam satu system nilai.
Terbukti pada zaman dulu wilayah, wilayah di Nusantara memiliki beberapa nilai
yang dipegang teguh oleh masyarakatnya sebagai contoh kepercayaannya
terhadap Tuhan, rasa toleransi sikap gotong royong, musyawarah, solidaritasnya
dan lain lain, Nilai yang ada sebelumnya tersebut menjadi bekal hingga
terbentuknya rumusan rumusan yang dibahas oleh beberapa orang yang kemudian
disahkanya Pancasila.
Namun kita perhatikan bersama, tentang internalisasi nilai nilai Pancasila
dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Nilai nilai yang ada beberapanya masih
kita temui dalam masyarakat, masyarakat bangsa yang ada sebagai contoh masih
banyaknya yang mempercai adanya Tuhan Yang Maha Esa, masyarakat bangsa
Indonesia juga masih banyak yang mempraktikkan toleransi, gotong royong,
musyawarah mufakat dan lain sebagainya. Namun yang atut disesali segian dari
masyarakat bangsa kita ada yang mengabaikan nila tersebut, sehingga munculnya
masalah- masalah yang serius. Seperti masih ditemuinya masyarakat yang enggan
membayar pajak, yang man sebesar 83,5% penerimaan negara itu dari pajak.
Namun opnum yang wajib pajak baik itu pajak perorangan maupun pajak badan
masih belum sadar dalam memenuhi kewajiban perpajakan. Sebagai contohnya
lainnya korupsi, berdasarkan data dari Transparency Internasional dari 188 negara
pada tahun 2019, negara indonesia masih menduduki peringkat ke 85 dalam
urutan negara paling korup di dunia. Dari 2 kasus diatas artinya para oknum masih
mengabaikan nilai-nilai yang sudah menjadi pedoman hidup bernegara saat ini
yaitu Pancasila. Yang mana jika tidak diamalkan isi nilainya kita akan mengalami
maslahyang serius, dilansir dari masalah diatas maka sudah dipastikan ekonomi
bangsa ini akan terus mengalami kesusahan dan dari kehimpitan ekonomi tersebut
menjadikan bangsa memili hutang-hutang yang cukup besar, tidak meratanya
ekonomi negara, dan untuk masyarakat kebawahakan rawan terjadinya tindakan
kriminal.Untuk mengintemalisasikan nillai Pancasila pada generasi muda
khususnya pada mahasiswa dan pelajar sebagai tombak estafet perjuangan nasib
bangsa ataupun kepada masyarakat yang luas perlu diberikan motivasi, dorongan,
dan pemahaman tentang manfaat dari pelaksanaan kegiatan-kegiatan positif yang
salah satun kegiatan tersebut adalah internalisasi atau penanaman nilai-nilai
Pancasila yang meliputi nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan,
musyawarah, serta keadilan, serta kegiatan yang bermanfaat lainnya. Menurut
(Supriadi, Matnuh, & Mitha,2014) internalisasi merupakan suatu proses
penanaman sikap yang fokus langsung kepada pribadi seseorang melalui
pengajaran untuk menimbulkan kesadaran tentang nilai-nilai, sehingga generasi
muda tersebut dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Umumnya
internalisasi nilai ini lebih mengarahkan orang kepada pribadi yang lebih baik,
sebagai contoh ialah dengan berpartisipasi dalam penyuluhan kegiatan anti
narkoba, mengikuti pengajian rohani, serta mengikuti kegiatan sosial
kemasyarakatan, schingga nilai-nilai tersebut tertanam dalam diri seseorang dan
terus berkembang menjadi sebuah kebiasaan.
Berdasarkan temuan proses intemalisasi nilai-nilai Pancasila dan faktor
penghambat proses internalisasi nilai-nilai Pancasila dapat disimpulkan bahwa
proses internalisasi nilai-nilai Pancasila. Proses internalisasi nilai-nilai Pancasila,
yaitu dari melalui proses pembelajaran, proses pembiasaan, proses keteladanan.
Faktor penghambat internalisasi nilai-nilai Pancasila pun bisa melalui faktor
internal adalah kurangnya motivasi dari dalam diri masyarakat yang enggan
berpartisipasi dalam proses internalisasi nilai-nilai Pancasila dan faktor eksternal,
yaitu pada lingkungan masyarakat yang kurang terjalinnya kerjasama antara
masyarakat.
Pancasila merupakan falsafah hidup yang didalamnya memuat perihal norma-
norma. Menurut Sunoto (1985 : 6), inti dari isi sila-sila pancasila pada hakikatnya
merupakan norma paneasila. Norma pancasila ini meliputi ketuhanan,
kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Sebagai suatu postulat, maka
norma pancasila harus menjadi tolak ukur bagi seluruh penilaian terhadap segala
kegiatan kenegaraan, kemasyarakatan, dan perorangan di Indonesia. Hakikat isi
pancasila merupakan norma dan tolak ukur bagi segala kegiatan kenegaraan,
kemasyarakatan, dan perorangan yang menyangkut nilai etika atau kesusilaan atau
baik buruk. Dikatakan bermoral atau berkesusilaan atau beretika jika sesuai
dengan atau memenuhi syarat tolak ukur tersebut. Sila-sila dalam paneasila sudah
semestinya perlu diinternalisasikan ke dalam sendi-sendi pemahaman masyarakat,
dihayati oleh setiap masyarakat pelayan public, diimplementasikan dalam setiap
kegiatan masyarakat.
o Menurut pengertian KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) pada hakikatnya
kepribadian adalah sifat hakiki yang tercermin pada sikap seseorang atau suatu
bangsa yang membedakannya dari orang atau bangsa lain. Namun secara umum
kepribadian adalah keseluruhan cara seorang_ individu bereaksi dan berinteraksi
dengan individu lain. Kama kepribadian sendiri adalah tergolong sifat, maka
macam kepribadian yang sehat adalah mampu menerima tanggung jawab, dapat
mengontrol emosi, berorientasi tujuan. Sedang contoh yang tidak sehat seperti
mudah marah atau tersinggung, menunjukkan ke-khawatiran atau ke-cemasan
berlebih, sering merasa tertekan stress atau depresi. Dapat disimpulkan bahwa
kepribadian bangsa Indonesia adalah refleksi dari perubahan dan perkembangan
dari masa ke masa yang perubahan terjadi pada lingkungan masyarakat yang ada.
Pancasila digali dari budaya bangsa Indonesia sendiri yang sudah ada berabad
abad lamanya. Oleh karna itu Pancasila adalah kepribadian bangsa Indonesia itu
sendiriyang hanya dimiliki bangsa Indonesia sejak keberadaannya sebagai sebuah
bangsa.Menurut Dewan Perancang Nasional, kepribadian Indonesia dimaksud
sebagai keseluruhan ciri has bangsa Indonesia yang membedakan bangsa
Indonesia dengan bangsa yang lain. Dimana keseluruhan citi khas tersebut adalah
bentuk pencerminan dari garis pertumbuhan dan perkembangan bangsa indonesia
sepanjang masa.

4. Dari uraian di atas lakukanlah silahkan lakukan analisis kedudukan Pancasila sebagai
kepribadian bangsa Indoneisa dalam kehidupan sehari-hari!
Sejak | Juni 1945, Pancasila berada pada peranan penting sebagai dasar dan
landasan kepribadian bangsa Indonesia. Setiap silanya memiliki nilai kehidupan yang
harus diamalkan semua warga negara Indonesia. Pancasila sebagai kepribadian
bangsa Indonesia mengandung makna bahwa semua aktivitas kehidupan bangsa
Indonesia sehari-hari harus sesuai dengan sila-sila dari Pancasila.Hal tersebut
dikarenakan Pancasila merupakan kristali ilai yang dimiliki oleh bangsa Indonesia
sendiri. Nilai-nilai tersebut antara lain nilai ketuhanan- keagamaan, nilai
kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan-demokrasi, dan nilai keadilan sosial.
Adapun yang dimkasud Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia
dicontohkan seperti diantaranya adalah gotong royong. Gotong royong sendiri
merupakan sebuah aktifitas bekerja sama-sama, tolong menolong, dan bantu
membantu. Nilai yang terkandung dalam aksi gotong royong pun sangat beragam
diantaranya nilai kebersamaan.nilai kesatuan, nilai rela berkorban, nilai tolong
menolong, dan nilai sosialisasi yang mana kepribadian ini tidak semua negara
memilikinya.
Contoh kepribadian lain yang ada dalam bangsa Indonesia dan yang paling
menonjol adalah bangsa Indonesia terkenal dengan sifat keramahan nya kepada orang
lain. Masyarakat dari zaman nenek moyang atau leluhur terdahulu memang memiliki
sifat yang anggun lemah lembut dan murah senyum, yang mana nilai keramah
tamahan tersebut masih dipelihara turun menurut hingga saat ini sehingga di adopsi
atas kesepakatan bersama menjadi sebuah cerminan diri kepribadian bangsa
indonesia. Nilai yang mencerminkan semua sila yang terkandung dalam pancasila.
Tujuan sebuah Pancasila dicerminkan sebagai jiwa bangsa atau kepribadian
suatu negara tidak lain agar tercapai masyarakat yang adil dan makmur yang merata
material dan spiritual berdasarkan sila pada Pancasila di dalam wadah negara
kesatuan Republik Indonesia yang merdeka, berdaulat, bersatu, berkedaulatan rakyat
dalam sebuah suatu perkehidupan bangsa yang aman, tertib, dan dinamis, serta masuk
dalam lingkunga pergaulan dunia yang merdeka, bersahabat, tertib dan damai.

Sebagai kepribadian bangsa, Pancasila harus selalu dijunjung tinggi oleh


setiap warga masyarakat, Karena kepribadian bangsa Pancasila sendiri berakar
sumber pada budaya dan pandangan hidup masyarakat Indonesia, jadi bukan semata-
mata hanyalah sebuah karangan saja kepribadian hidup yang ada dalam masyarakat
Indonesia menjelma menjadi kepribadian hidup bangsa yang dirin sejak jaman
Sriwijaya hingga Sumpah Pemuda 1928. Kemudian diangkat dan dirumuskan oleh
para penditi negara ini serta disepakati dan ditentukan sebagai dasar negara Republik
Indonesia. Dalam pengertian yang demikian, maka Pancasila selain sebagai
kepribadian bangsa Indonesia, sekaligus juga sebagai ideologi negara. Dengan
demikian Pancasila merupakan cita-cita moral bangsa yang memberikan pedoman dan
kekuatan rohaniah bagi tingkah laku hidup sehari-hari dalam menjalankan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dengan Pancasila sebagai pandangan hidup
bangsa maka segala daya upaya bangsa Indonesia dalam membangun dirinya akan
terarah sesuai garis pedoman dari pandangan hidup bangsa Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai