Anda di halaman 1dari 2

1) Bagaimana konsep integrasi antara ilmu pengetahuan, Teknologi dan seni?

2) Bagaimana pandangan Islam terhadap perkembangan teknologi?

3) Coba Anda jelaskan pengertian berpikir ilmiah!

4) Kendala berpikir ilmiah di Indonesia pada masa kini, yaitu masih

Kokohnya keyakinan yang menentukan sikap keagamaan secara tradisional.

Bagaimana strategi untuk mengantisipasi kendala tersebut, jelaskan?

1. Allah menciptakan manusia sebagai khalifah di muka bumi. Tentu dalam menjalankannya,
manusia dibekali ilmu dan segala macam pengetahuan. Dalam Q.S Ali Imran: 14. Dapat
ditafsirkan ayat tersebut bahwa untuk memenuhi keinginan fitrah manusia dalam hidupnya
maka manusia mencari jalan keluar mengatasi permasalahannya dan atau memenuhi
kebutuhan hidupnya dengan menggunakan segala potensi yang dimilikinnya. Dengan akal
manusia menumbuhkan ide dan tata-cara pencapainnya sehingga berkembanglah ilmu
pengetahuan dan teknologi.

Dan teknologi merupakan perpanjangan organ manusia, yang dimana dia hadir karena
adanya kebutuhan dari manusia itu sendiri, karena manusia dibekali ilmu untuk
menyelesaikan permasalahnnya, dan dengan segala ilmu yang telah dimiliki maka
teknologi pun tercipta untuk memudahkan, serta mengatasi hal tersebut.

Seni yang islami adalah seni yang dapat menggambarkan wujud ini dengan bahasa yang
indah serta sesuai dengan cetusan fitrah. Seni islam adalah ekspresi tentang keindahan
wujud dari sisi pandangan islam tentang alam, hidup, dan manusia yang mengantar menuju
pertemuan sempurna antara kebenaran dan keindahan (Manhaj Al-Tarbiyah Al-islamiyah,
119).

2. Dalam islam, islam mendukung perkembangan teknologi karena membantu manusia dalam
meengerjakan tugasnya dalam pekerjaan atau kegiatan sehingga menjadi lebih efektif dan
menjadi sebuah kebaikan. Seandainya penggunaan satu hasil teknologi telah melalaikan
seseorang dari zikir dan tafakur serta mengantarkannya kepada keruntuhan nilai-nilai
kemanusiaan maka ketika itu bukan hasil teknologinya yang mesti ditolak, melainkan kita
harus memperingatkan dan mengarahkan manusia yang menggunakan teknologi itu. Jika
hasil teknologi sejak semula diduga dapat mengalihkan manusia dari jati diri dan tujuan
penciptaan sejak dini pula kehadirannya ditolak oleh islam. Karena itu menjadi suatu
persoalan besar bagi martabat manusia mengenai cara memadukan kemampuan mekanik
demi penciptaan teknologi dengan pemeliharaan nilai-nilai fitrahnya.

3. Berpikir ilmiah merupakan sebuah tindakan yang dimana ketika melihat sebuah kejadian
atau suatu hal, kita menanggapinya dengan pikiran yang rasional, kritis dan realistis. Tidak
mengkaitkannya dengan suatu hal yang lainnya lagi tanpa ada bukti, informasi atau data
yang belum jelas dan belum bisa dipercayai statusnya. Karenanya sebelum bersikap atau
mengambil keputusan, diperlukan berpikir untuk mengetahui hasil serta kemungkinan-
kemungkinan yang akan terjadi. Dan itu dinyatakan dalam Al-Quran anatar lain QS. Al-
Israa/17: 36.

4. Umumnya memang masih banyak mayarakat yang berpikiran seperti itu, karena memang
pada dasarnya yang mempengaruhi hal itu adalah pola pikir, dan pola pikir yang seperti
itu masih banyak ditemukan dilingkungan keluarga atau lingkungan sekitar. Dibutuhkan
keterbukaan berpikir dan bersikap, karena kebanyakan yang terjadi dimasyarakat adalah
orang-orang dari kecil sudah disuapi dengan pemikiran tradisonal tersebut, sehingga
Ketika ada orang yang berbeda sikap atau berpikir, mereka sering menyalahkan karena
ketidak sesuaiannya. Sehingga pemikiran kita hanya sebatas itu saja, hanya pemikiran yang
dari dulu turun temurun disampaikan oleh orang-orang terdahulu. Menyebabkan kita sudah
terlebih dahulu menolak pikiran atau pendapat yang baru, dan membuat kita tidak kritis
dan tidak berpikiran terbuka.

Sumber/referensi : MODUL MKDU 4221

Anda mungkin juga menyukai