NIM : 044323724
JAWABAN TUGAS 3
Pelaksanaan otonomi daerah menimbulkan berbagai harapan baik bagi masyarakat, swasta
bahkan pemerintah sendiri. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi Pemerintah Daerah,
terutama Kabupaten dan atau Kota dalam menjalankan kebijakan otonominya. Disinilah
perlunya mengidentifikasi berbagai dimensi/faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan
pelaksanaan otonomi daerah. Menurut UndangUndang Nomor 22 Tahun 1999, tujuan pemberian
otonomi daerah bertujuan untuk meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat yang
semakin baik, mengembangkan kehidupan demokrasi, keadilan dan pemerataan serta
memelihara hubungan yang serasi antara Pusat dan Daerah serta antar Daerah dalam rangka
menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Oleh karena itu, jika tujuan
tersebut dapat tercapai (achieved), pelaksanaan otonomi daerah dikatakan berhasil atau berhasil.
Untuk mengetahui apakah daerah otonom dapat mengatur dan mengurus daerah otonom, Syamsi
(1986: 199) menekankan langkah-langkah sebagai berikut:
• Keterampilan struktur organisasi Struktur organisasi pemerintahan negara harus berlaku adil
untuk semua kegiatan dan tugas yang merupakan beban dan tanggung jawab, jumlah dan jenis
unit harus memenuhi kebutuhan, dan pembagian tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang
jelas.
• Kemampuan peralatan kota Pejabat pemerintah daerah harus mampu menjalankan tugasnya
dalam pengaturan dan pengelolaan anggaran daerah. Keahlian, moralitas, disiplin dan integritas
saling mendukung dalam mencapai tujuan yang diinginkan.
• Tidak semua daerah otonom di Indonesia memiliki sumber daya manusia yang tinggi, sehingga
masih memerlukan bantuan dari pusat atau daerah lain.
• Tidak semua daerah otonom di Indonesia memiliki sumber daya alam yang memadai, sehingga
sulit untuk menggali dana dari potensi alam.
• Masih adanya banding antara pemerintah pusat dan daerah atas kewenangan isu-isu tertentu.
• Karena kebiasaan sentralisasi atau sentralisasi, sulit untuk mengembangkan kreativitas daerah.
• Sebagian besar daerah otonom masih terbiasa mengandalkan pusat, terutama dalam hal sumber
daya dan keuangan, sehingga sulit untuk mandiri.
1) Peran aktif mahasiswa dalam berpartisipasi aktif dalam pencapaian good governance di
masyarakat. Secara khusus, karena pelaksanaan otonomi daerah pada prinsipnya ditujukan untuk
membangun masyarakat yang sejahtera di daerah, maka masyarakat daerah merupakan bagian
yang sangat penting dari sistem pemerintahan daerah, baik sebagai kesatuan sistem maupun
sebagai individu. Mahasiswa berperan aktif dan kritis dalam mewujudkan tata pemerintahan
yang baik di masyarakat.