Anda di halaman 1dari 3

JAWABAN TUGAS 3

Nama: Daniel Teguh


NIM: 043956231

1. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan Otonomi Daerah

Pelaksanaan otonomi daerah menimbulkan berbagai harapan baik bagi masyarakat, swasta bahkan
pemerintah sendiri. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi Pemerintah Daerah, terutama Kabupaten
dan atau Kota dalam menjalankan kebijakan otonominya. Disinilah perlunya mengidentifikasi berbagai
dimensi/faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan otonomi daerah. Menurut Undang-
Undang Nomor 22 Tahun 1999, tujuan pemberian otonomi daerah bertujuan untuk meningkatkan
pelayanan dan kesejahteraan masyarakat yang semakin baik, mengembangkan kehidupan demokrasi,
keadilan dan pemerataan serta memelihara hubungan yang serasi antara Pusat dan Daerah serta antar
Daerah dalam rangka menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Oleh karena itu,
pelaksanaan otonomi daerah dikatakan berhasil atau sukses jika mampu mencapai (mewujudkan) tujuan-
tujuan tersebut. Untuk mengetahui apakah suatu daerah otonom mampu mengatur dan mengurus rumah
tangganya sendiri, Syamsi (1986: 199) menegaskan beberapa ukuran sebagai berikut:
• Kemampuan struktural organisasi
Struktur organisasi pemerintah daerah harus mampu menampung segala aktivitas dan tugas-tugas
yang menjadi beban dan tanggung jawabnya, jumlah dan ragam unit cukup mencerminkan
kebutuhan, pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab yang cukup jelas.
• Kemampuan aparatur pemerintah daerah
Aparat pemerintah daerah harus mampu menjalankan tugasnya dalam mengatur dan mengurus
rumah tangga daerah. Keahlian, moral, disiplin dan kejujuran saling menunjang
tercapainya tujuan yang diinginkan.

• Kemampuan mendorong partisipasi masyarakat


Pemerintah daerah harus mampu mendorong masyarakat agar memiliki kemauan untuk berperan
serta dalam kegiatan pembangunan.
• Kemampuan keuangan daerah
Pemerintah daerah harus mampu membiayai kegiatan pemerintahan, pembangunan dan
kemasyarakatan secara keseluruhan sebagai wujud pelaksanaan, pengaturan dan

pengurusan rumah tangganya sendiri. Sumber-sumber dana antara lain berasal dari PAD atau
sebagian dari subsidi pemerintah pusat.
2. Penghambat pelaksanaan otonomi daerah antara lain sebagai berikut:
• Tidak semua daerah otonom di Indonesia memiliki sumber daya manusia yang tinggi,
sehingga masih memerlukan bantuan dari pusat atau daerah lain.
• Tidak semua daerah otonom di Indonesia memiliki sumber daya alam yang memadai,
sehingga sulit untuk menggali dana dari potensi alam.
• Masih adanya daya tarik menarik antar pemerintah pusat dan daerah tentang kewenangan masalah
tertentu.
• Adanya kebiasaan sentralisasi atau terpusat, sehingga kreativitas daerah sulit berkembang.

3. Solusi Masyarakat menanggulangi hambatan otonomi daerah :


Peningkatan keterlibatan masyarakat di berbagai kalangan, bukan hanya pada golongan
masyarakat elit saja. Peningkatan keterlibatan bisa dilakukan melalui pemberian akses seluas-
luasnya pada seluruh masyarakat tanpa menimbulkan diskriminiasi bagi beberapa pihak serta
dengan memberikan tata cara partisipasi mereka secara jelas dan juga tersosialisasi.
Penguatan partisipasi masyarakat bisa diwujudkan melalui optimalisasi kegiatan Musrembang,
dimulai dari Musrenbangdes, Musrenbangcam sampai Musrnebang tingkat kabupaten. Dengan
demikian, kesepakatan di Musrembang harus bisa dijawab oleh pihak pemerintah, sehingga
masyarakat akan merasa keberadaan dan partisipasi mereka dibutuhkan dalam proses
pembangunan didalam otonomi daerah. Pemerintah juga harus cerdas, kreatif serta inovatif
dalam merumuskan suatu kebijakan, terutama kemampuan untuk memprioritaskan program-
program di daerah, supaya jangan sampai menimbulkan kecemburuan social di lingkungan
masyarakat sendiri

4. Peran mahasiswa dalam mewujudkan good governance adalah


1) Peran aktif mahasiswa untuk partisipasi aktif terhadap terwujudnya good
governance di masyarakat. Khususnya Masyarakat Daerah, baik secara kesatuan sistem maupun sebagai
individu, merupakan bagian integral yang sangat penting dari sistem pemerintahan daerah, karena secara
prinsip penyelenggaraan otonomi daerah ditujukan guna mewujudkan masyarakat yang sejahtera di daerah
yang bersangkutan maka dari itu mahasiswa turut serta aktif dan kritis

2) Organisasi Mahasiswa dalam Menjalankan Transparansi, Akuntabilitas dan Mengakomodi Partisipasi


Mahasiswa serta Faktor Pendukung dan Penghambatnya. Ketiga Konsep good student governance yang baik dan
ideal untuk dapat diterapkan pada organisasi mahasiswa di UGM.

Anda mungkin juga menyukai