0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
63 tayangan6 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang tugas mengenai pemberdayaan masyarakat, partisipasi masyarakat, dan kearifan lokal dalam perencanaan dan pembangunan. Terdapat penjelasan mengenai konsep pemberdayaan masyarakat, prinsip-prinsipnya, faktor-faktor yang mempengaruhinya, berbagai kasus pemberdayaan masyarakat, serta hubungan antara pemberdayaan masyarakat, partisipasi masyarak
Dokumen tersebut membahas tentang tugas mengenai pemberdayaan masyarakat, partisipasi masyarakat, dan kearifan lokal dalam perencanaan dan pembangunan. Terdapat penjelasan mengenai konsep pemberdayaan masyarakat, prinsip-prinsipnya, faktor-faktor yang mempengaruhinya, berbagai kasus pemberdayaan masyarakat, serta hubungan antara pemberdayaan masyarakat, partisipasi masyarak
Dokumen tersebut membahas tentang tugas mengenai pemberdayaan masyarakat, partisipasi masyarakat, dan kearifan lokal dalam perencanaan dan pembangunan. Terdapat penjelasan mengenai konsep pemberdayaan masyarakat, prinsip-prinsipnya, faktor-faktor yang mempengaruhinya, berbagai kasus pemberdayaan masyarakat, serta hubungan antara pemberdayaan masyarakat, partisipasi masyarak
NPM : 173060045 Tugas Materi Pemberdayaan Masyarakat dan Kearifan Lokal (Minggu ke 11)
1. Jelaskan pemahaman tentang pemberdayaan masyarakat!
Pemberdayaan masyarakat yakni upaya dalam mempersiapkan masyarakat dengan upaya memperkuat kelembagaan masyarakat agar masyarakat mampu mewujudkan kemandirian dan kesejahteraan dalam suasana keadilan sosial yang berkelanjutan. Pemberdayaan masyarakat juga merupakan proses pembangunan yang mana masyarakat memiliki inisiatif untuk memulai proses kegiatan sosial untuk memperbaiki situasi dan kondisi diri sendiri. Pemberdayaan masyarakat dapat terjadi apabila masyarakat itu sendiri ikut pula berpartisipasi. 2. Jelaskan berbagai prinsip pemberdayaan masyarakat! Prinsip-prinsip pemberdayaan masyarakat: 1) Harus disadari bahwa dalam pengelolaan prasarana terdapat dua sektor yakni formal dan non formal, 2) Bahwa dalam pengelolaan prasarana memerlukan teknologi yang mampu dioperasionalisasikan oleh pengelolanya sendiri (masyarakat) dan menggunakan prinsip cost recovery, 3) Status tanah menjadi masalah yang harus bisa diselesaikan dengan bijak supaya tidak memberikan dampak yang merugikan terhadap sistem perkotaan, 4) Prasarana informal harus didesain dan dibangun dengan bantuan teknis dari luar sehingga dapat disatukan dalam sistem perkotaan, yang harus disadari memerlukan waktu yang lama, 5) Pengelolaan prasarana dan sarana harus melibatkan seluruh lapisan masyarakat dalam setiap tahapan pembangunan mulai dari perencanaan, pembangunan, operasional serta pemeliharaan. Keterlibatan pemerintah dan pihak ketiga (fasilitator) hanya sebagai supporter bukan lagi sebagai pemilik dan manager dari suatu kegiatan pembangunan, 6) Teknologi yang dipilih harus mampu dioperasionalkan dan dipelihara sendiri oleh masyarakat, 7) Prasarana harus mampu melayani pengguna dengan tingkatan pendapatan yang rendah (miskin), 8) Prasarana yang dibangun harus diterima secara sosial oleh masyarakat lokal/setempat, 9) Peningkatan peran pemerintah sebagai enabler dan fasilitator dalam pembangunan prasarana diperlukan untuk mencapai cakupan layanan prasarana yang lebih luas, dan 10) Organisasi non pemerintah (LSM) dapat lebih berperan/terlibat dalam membantu pemberdayaan masyarakat sehingga implementasi pembangunan berbasis partisipasi lebih diterima sebagai pendekatan pembangunan terkini. 3. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pemberdayaan masyarakat! Kesediaan suatu komunitas untuk menerima pemberdayaan bergantung pada situasi yang dihadapinya. Pemikiran bahwa pemberdayaan tidak untuk semua orang, dan adanya persepsi dari pemegang kekuasaan dalam komunitas tersebut bahwa pemberdayaan dapat mengorbankan diri mereka sendiri. Ketergantungan adalah budaya, dimana masyarakat sudah terbiasa berada dalam hirarki, birokrasi dan kontrol manajemen yang tegas sehingga membuat mereka terpola dalam berpikir dan berbuat dalam rutinitas. Dorongan dari para pemimpin setiap komunitas untuk tidak mau melepaskan kekuasaannya, karena inti dari pemberdayaan adalah berupa pelepasan sebagian kewenangan untuk diserahkan kepada masyarakat sendiri. Adanya batas pemberdayaan, terutama terkait dengan siklus pemberdayaan yang membutuhkan waktu relatif lama dimana pada sisi yang lain kemampuan dan motivasi setiap orang berbeda-beda. Adanya kepercayaan dari para pemimpin komunitas untuk mengembangkan pemberdayaan dan mengubah persepsi mereka tentang anggota komunitasnya. Pemberdayaan tidak kondusif bagi perubahan yang cepat. Pemberdayaan membutuhkan dukungan sumber daya resource yang besar, baik dari segi pembiayaan maupun waktu. 4. Jelaskan berbagai kasus pemberdayaan masyarakat! Judul : Pemberdayaan Masyarakat Adat dalam Pembangunan Kehutanan Ditulis oleh : Mohammad Mulyadi Institusi : Pusat Pengkajian Pengolahan Data dan Informasi (P3DI) Pembahasan : Pemberdayaan merujuk pada pengertian penguatan potensi yang dimiliki oleh masyarakat adat, dengan melakukan reorientasi, gerakan sosial, pengembangan institusi lokal dan pengembangan kapasitas. Reorientasi berfokus pada upaya melihat kembali arti maupun tujuan pendekatan pemberdayaan masyarakat, agar masyarakat dan pemerintah dapat mengambil sikap terhadap program pemberdayaan masyarakat. Pendekatan pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan mengandung arti bahwa manusia ditempatkan pada posisi pelaku dan penerima manfaat dari proses mencari solusi dan meraih hasil pembangunan. Dengan demikian maka masyarakat harus mampu meningkatkan kualitas kemandirian mengatasi masalah yang dihadapi. Cara pandang seperti tersebut diatas membutuhkan gerakan sosial yang dapat menciptakan iklim dalam kehidupan bermasyarakat dalam merumuskan kebijakan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat adat. Gerakan sosial yang dilakukan oleh masyarakat lokal membutuhkan institusi lokal yang berfungsi untuk memfasilitasi tindakan bersama yang sudah terpola, sehingga fungsinya bukan semata mata sebagai suatu organisasi, melainkan juga sebagai pranata sosial. Oleh sebab itu, dalam hubungannya dengan pemberdayaan masyarakat, gerakan sosial sebagai gerakan sukarela merupakan bagian yang dapat menjembatani antara kebijakan pemerintah dan kebutuhan masyarakat. Untuk mencapai itu semua, dibutuhkan pengembangan kapasitas masyarakat adat, agar dalam setiap tahapan pembangunan, mereka dapat mengikutinya dengan baik. Pemberdayaan masyarakat adat merupakan upaya mengubah kondisi masyarakat adat yang seringkali berada pada posisi terbelakang menjadi posisi yang setara dengan komunitas masyarakat lainnya. Agar pemberdayaan masyarakat adat dapat berlangsung secara efektif, maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah khususnya PemerintahKota Palopo, yaitu: 1) Pemerintah Kota Palopo Sulawesi Selatan perlu melakukan reorientasi melalui perubahan pola pikir dan sikap untuk menyesuaikan diri dengan pandangan baru yaitu menempatkan masyarakat sebagai subyek dan tidak hanya sebagai obyek pembangunan. 2) Pemerintah Kota Palopo Sulawesi Selatan perlu menyesuaikan peraturan, ketentuan, mekanisme kelembagaan, nilai-nilai dan perilaku yang memungkinkan masyarakat adat berinteraksi secara efektif dengan pemerintah. 3) Masyarakat adat Battang dapat dilibatkan dalam setiap pengambilan keputusan dan tindakan pemerintah yang menyangkut kehidupan masyarakat adat. Adanya keterlibatan masyarakat adat secara aktif dalam pembangunan akan menghasilkan sebuah kondisi yang dapat mengangkat harkat dan martabat masyarakat adat. 5. Jelaskan hubungan pemberdayaan masyarakat, partisipasi masyarakat dan kearifan lokal dalam proses perencanaan dan pembangunan! Hubungan partisipasi masyarkat dengan kearifan lokal dalam proses perencanaan dan pembangunan adalah dalam hal hasil atau output dari rencana yang direncanakan, dimana jika rencana tersebut melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat dan melibatkan kearifan lokal yang ada maka hasil dari kegiatan perencanaan tersebut dapat sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan dapat sesuai dengan sasaran. Selain itu, Berbicara mengenai pembangunan berbasis masyarakat, maka sebenarnya secara tidak langsung berbicara mengenai pembangunan yang berpusat pada manusia (people centered development). Hal ini dapat terjadi karena kata masyarakat di situ bukanlah hanya sebagai suatu institusi sosial, tetapi juga sebagai manusia yang merupakan individu dalam masyarakat. Tujuan pembangunan sosial menurut pandangan UN-ESCAP (United Nations-The Economic and Social Commission for Asia and the Pacific) pada dasarnya adalah pembangunan untuk meningkatkan taraf hidup manusia. Berdasarkan tujuan tersebut, UN-ESCAP melihat bahwa penekanan dari pembangunan sosial pada dasarnya adalah pembangunan yang berpusat pada manusia, sehingga terlihat kesamaan pola gerak dari pembangunan sosial dan pembangunan yang berpusat pada manusia, yaitu pada upaya meningkatkan taraf hidup masyarakat dengan menfokuskan pada pemberdayaan dan pembangunan manusia itu sendiri. pembangunan berbasis masyarakat berupaya memaksimalkan peran individu-individu dalam masyarakat guna mengangkat kehidupan mereka sendiri. Hal ini sangat penting, karena kesejahteraan masyarakat tidak dapat dicapai jika hanya bergantung pada pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah saja, masyarakat juga harus terlibat aktif di dalam usaha pembangunan yang dilakukan. 6. Jelaskan berbagai kasus tentang gambaran pemberdayaan masyarakat, partisipasi masyarakat dan kearifan lokal dalam proses perencanaan dan pembangunan! Judul : Partisipasi Masyarakat dalam Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengembangan Desa Wisata (DEWI) Menari Dusun Tanon Desa Ngrawan Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang Ditulis oleh : Krisna Ardhi Wicaksono Institusi : Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Komunikasi dan Informatika, Universitas Muhammadiyah Surakarta Pembahasan : Pemberdayaan desa menjadi desa wisata tidak lepas dari peran masyarakat didalamnya. Tanpa adanya partisipasi masyarakat sangat sulit untuk memberdayakan desa menjadi desa wisata karena satu desa wisata itu akan memanfaatkan potensi alam maupun sumber daya masyarakat sebagai andalannya sehingga jika masyarakt tidak mau berpartisipasi maka akan membuat pemberdayaan desa sulit tercapai apalagi memberdayakan menjadi desa wisata. Partisipasi masyarakat dalam pemberdayaan desa Dusun Tanon Desa Ngrawan Getasan Semarang sebagai desa wisata ini juga sesuai dengan tingkatan partisipasi masyarakat meliputi partisipasi perencanaan, pelaksanaan, pemanfaatan hasil dan evaluasi serta monitoring.
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu