Anda di halaman 1dari 4

Nama : Rizka Rachmad Kurniawan

NIM : 043098713
Program Studi : S-1 Ilmu Hukum

TUGAS 3
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Soal 1
Dari uraian di atas lakukanlah analisis faktor-faktor yang dapat memperngaruhi keberhasilan
otonomi daerah di Indonesia!
Pengertian otonomi daerah sebagaimana UU Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan
Daerah adalah kewenangan Daerah Otonom untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat
setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai dengan
peraturan perundang-undangan. Sedangkan pengertian menurut Wahidin, otonomi daerah diartikan
sebagai hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan
pemerintahannya, kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku di NKRI (Wahidin, 2015:85).
Sesuai dengan Ketetapan MPR-RI Nomor XV/MPR/1998, penyelenggaraan Otonomi Daerah
dilaksanakan dengan memberikan kewenangan yang luas, nyata, dan bertanggung jawab kepada
Daerah secara proporsional yang diwujudkan dengan pengaturan, pembagian, dan pemanfaatan
sumber daya nasional yang berkeadilan, serta perimbangan keuangan Pusat dan Daerah. Di samping
itu, penyelenggaraan Otonomi Daerah juga dilaksanakan dengan prinsip-prinsip demokrasi, peran
serta masyarakat, pemerataan, dan keadilan, serta memperhatikan potensi dan keanekaragaman
Daerah.
Pemberian otonomi daerah dan desentralisasi fiskal dari pemerintah pusat ke daerah
dimaksudkan untuk mempercepat pembangunan daerah agar dapat tercipta, antara lain:
a. Peningkatan pelayanan dan kesejahteraan seluruh masyarakat di daerah;
b. Berkembangnya kehidupan yang demokratis yang disertai dengan peningkatan peran serta
masyarakat dalam perencanaan pembangunan di daerah; serta
c. Terpeliharanya hubungan yang serasi antara pusat dan daerah serta antar daerah dalam rangka
menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (Soedjito dalam Mulyanto, 2002: 1-2).
Secara umum, faktor-faktor yang akan menentukan dan mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan
otonomi daerah di Indonesia, antara lain yaitu (Kaho, 2002: 60):
a. Faktor manusia sebagai subjek penggerak (faktor dinamis) dalam penyelenggaraan otonomi
daerah;
b. Faktor keuangan yang merupakan tulang punggung bagi terselenggaranya aktivitas
pemerintahan daerah;
c. Faktor peralatan yang merupakan sarana pendukung bagi terselenggaranya aktivitas
pemerintahan daerah; serta
d. Faktor organisasi dan manajemen yang merupakan sarana untuk melakukan penyelenggaraan
pemerintahan daerah secara baik, efisien, dan efektif.

Soal 2
Dari uraian di atas lakukanlah analisis faktor apa saja hambatan dalam melaksanakan otonomi
daerah di Indonesia!
Faktor-faktor yang dapat menghambat jalannya otonomi daerah di Indonesia antara lain:
a. Komitmen Politik: Penyelenggaraan otonomi daerah yang dilakukan oleh pemerintah pusat
selama ini cenderung tidak dianggap sebagai amanat konstitusi.
b. Masih Terpaku pada Sentralisasi: Daerah masih memiliki ketergantungan tinggi terhadap
pusat, sehingga mematikan kreativitas masyarakat dan perangkat pemerintahan di daerah.
c. Kesenjangan Antardaerah: Kesenjangan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia, serta
infra struktur ekonomi.
d. Ketimpangan Sumber Daya Alam: Daerah yang tidak memiliki kekayaan sumber daya alam
tetapi populasi penduduknya tinggi akan terengah-engah dalam melaksanakan otonomi.
e. Benturan Kepentingan: Adanya perbedaan kepentingan yang sangat melekat pada berbagai
pihak yang menghambat proses otonomi daerah, seperti benturan keinginan pimpinan daerah
dengan kepentingan partai politik.
f. Keinginan Politik atau Political Will: Keinginan politik yang tidak seragam dari pemerintah
daerah untuk menata kembali hubungan kekuasaan pusat dan daerah.
g. Perubahan perilaku elit lokal: elit lokal mengalami perubahan perilaku dalam penyelenggaraan
pemerintah daerah karena pengaruh kekuasaan yang dimilikinya.

Soal 3
Dari uraian di atas lakukanlah telaah terkait dengan solusi nyata kita sebagai masyarakat
untuk menanggulangi hambatan pelaksanaan otonomi daerah!
Menurut pendapat saya, solusi nyata sebagai masyarakat dalam membantu terlaksananya
otonomi daerah sebagaimana tujuan dari pelaksanaannya antara lain;
1. Ikut serta dalam pemilihan umum daerah, dengan memilih pemimpin daerah baik DPRD atau
Gubernur, Bupati/Walikota berdasarkan hati nurani masing-masing tanpa adanya tekanan
maupun sogokan serta masyarakat harus pandai menyeleksi para calon dengan melihat latar
belakangnya dan prestasi sehingga dapat mengemban amanah dari rakyat
2. Masyarakat sebagai pengawas segala bentuk kebijakan dan program pemerintah daerah,
partisipasi masyarakat dalam bentuk kritik dan saran membangun kepada pemerintah daerah
merupakan bentuk peran serta masyarakat yang sejalan akan tujuan otonomi daerah
3. Masyarakat desa yang merupakan bagian terkecil dalam pelaksanaan otonomi daerah dapat
mandiri maksudnya masyarakat desa dapat memetakan dan memanfaatkan sumber daya yang
ada di sekitarnya untuk meningkatkan pendapatan Desa. Terciptanya masyarakat mandiri
terutama pada tingkat desa merupakan salah satu kesuksesan daripada otonomi daerah
4. Ikut menjaga dan melestarikan kekayaan, budaya dan sumber daya daerah.

Soal 4
Dari uaraian di atas lakukanlah telaah terkait peran mahasiswa dalam upaya mewujudkan
praktek good governance!
Istilah Good Governance dalam bahasa Indonesia biasa dikenal sebagai tata kelola
pemerintahan yang bersih dan baik. Penerapan pemerintahan yang baik ini tidak spesifik ditujukan
kepada pemerintah sebagai eksekutif namun secara luas Good governance ini merupakan hubungan
sejajar, setara dan saling mengontrol antara pemerintah (eksekutif, legislatif & Yudikatif), swasta, dan
masyarakat serta saling membentuk struktur dalam suatu sistem sosial – politik. Sehingga dapat
diartikan pemerintahan yang baik itu tidak hanya bersih dari praktik KKN namun juga dalam
kebijakan-kebijakannya mengedepankan keinginan dan kehendak rakyat serta bijaksana dengan dunia
usaha guna mencapai tujuan nasional yang dilaksanakan dengan prinsip-prinsip good governance
antara lain; partisipasi, taat hukum, transparansi, responsif, berorientasi kesepakatan atau konsensus,
kesetaraan, efektif & efisien, akuntabilitas dan visi strategis.
Apabila dilihat dari prinsip-prinsip penerapan good govenance di atas, mahasiswa yang
merupakan bagian dari masyarakat dapat berperan serta dalam rangka mewujudkan good governance
tersebut, adapun hal-hal yang dapat dilakukan antara lain;
1. Berpartisipasi dalam pemerintahan melalui penyampaian kritik dan saran kepada
pemerintah terkait kebijakan-kebijakan yang dianggap tidak pro kepada rakyat
2. Menerapkan prinsip-prinsip good governance dalam kehidupan bermasyarakat terutama
dalam kehidupan berorganisasi di kampus
3. Memupuk sikap jujur dan amanah pada diri mahasiswa terutama dalam mengerjakan tugas
dan kewajibannya, hal ini dimaksudkan dalam rangka membentuk generasi kedepan yang
lebih berkualitas

Referensi :
Lasiyo dkk, Pendidikan kewarganegaraan (edisi 3), Tanggerang Selatan, Universitas Terbuka,
2021, hlm. 5.1 – 5.30.
Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah
Kaho, Joseph Riwu, Prospek Otonomi Daerah di Negara Republik Indonesia (identifikasi
beberapa faktor yang mempengaruhi penyelenggaraannya), Jakarta, Raja Grafindo, 2002.
Yudi Hardian, Skripsi Analisis Faktor-faktor yang memperngaruhi derajat ekonomi fiskal
daerah Sumatera Barat, Padang, Universitas Andalas, 2011, hlm. 3-5.
Artikel “Faktor Keberhasilan dan penghambat otonomi daerah” diakses pada laman
https://nasional.kompas.com/read/2022/02/16/01450011/faktor-keberhasilan-dan-penghambat-
otonomi-daerah diakses pada 12 Juni 2022 Pukul 12.30.

Anda mungkin juga menyukai