Anda di halaman 1dari 3

Nama : Diah Wulan Kriswanti

NIM : 858894787

Indonesia merupakan negara yang besar baik dari segi wilayahnya maupun dari segi
penduduknya. Indonesia merupakan negara kepualaian dengan jumlah lebih dari
17.000 yang sudah cukup dapat dikatakan bahwa Indonesia merupakan negara
kepulauan terbesar di dunia. Oleh karena itu, Indonesia mempunyai gagasan tentang
otonomi daerah. Bersamaan dengan bergulirnya era reformasi di Tahun 1998 yang
memunculkan tuntutan dari masyarakat tentang perlunya managemen pemerintahan
yang baru. Hal tersebut disebabkan bahwa pemerintahan yang sentralistik pada
kenyataannya masih banyak kekurangan. Tuntutan tersebut kemudian ditindak lanjuti
dengan disahkannya UU No. 22 tahun 1999 Tentang Pemerintah daerah.

Soal 1 (skor 25)

Dari uraian di atas lakukanlah analisis faktor-faktor yang dapat memperngaruhi


keberhasilan otonomi daerah di Indonesia!

(Petunjuk: silahkan baca dan pahami terlebih dahulu tentang otonomi daerah yang
ada dalam BMP MKDU4111)

Soal 2 (skor 25)

Dari uraian di atas lakukanlah analisis faktor apa saja hambatan dalam melaksanakan
otonomi daerah di Indonesia!

(Petunjuk: silahkan baca dan pahami terlebih dahulu tentang pelaksanaan otonomi
yang ada di BMP MKDU4111)

Soal 3 (skor 25)

Pada kurun waktu lebih dari satu dasawarsa berjalannya otonomi daerah sejak disahkan
UU No. 22 Tahun 1999 Tentang Otonomi Daerah sudah banyak yang dicapai, namun
amsih banyak hal yang belum bisa ditangani terkait dengan upaya dalam mengatasi
implementasi kebijakan otonomi daerah. Contoh keberhasilan dari otonomi daerah
dalah semakin luasnya kewenangan dari DPRD selaku Lembaga legeslatif serta
kewenangan kepala daerah selaku eksekutif dan semakin terbukanya informasi serta
partisipasi dari masyarakan dalam hal pengambilan keputusan dan penagwasan
terhadap jalannya pemerintahan di tingkat daerah. Namun, keberhasilan tersebut juga
diiringi dengan hambatan seperti munculnya istilah raja-raja kecil di daerah dan banyak
kasus korupsi yang melibatkan kepala daerah sehingga menyebabkan anggaran yang
seharusnya untuk membangun daerahnya dikorupsi dan pembangunan menjadi
terhambat.
Dari uraian di atas lakukanlah telaah terkait dengan solusi nyata kita sebagai
masyarakat untuk menanggulangi hambatan pelaksanaan otonomi daerah!

(Petunjuk: silahkan baca dan pahami terlebih dahulu tentang hambatan otonomi
daerah yang ada di dalam BMP MKDU4111)

Soal 4 (skor 25)

Pada praktek good governance menyaratkan harus terdapat transparasi dalam proses
penyelenggaraan pemerintah secara keseluruhan. Transparasi merupakan konsep yang
penting yang mengringi kuatnyakeinginan untuk praktek good governance. Masyarakat
diberikan kesempatan yang luas untuk mengetahui informasi mengenai
penyelenggaraan pemerintahan, sehingga masyarakat dapat memberikan penilaian
keberpihakan pemerintah terhadap kepentingan public. Oleh karena itu, masyarakat
dapat dengan mudah menetukan apakah akan memerikan dukungan kepada
pemerintah atau malah sebaliknya.

Dari uaraian di atas lakukanlah telaah terkait peran mahasiswa dalam upaya
mewujudkan praktek good governance!

(Petunjuk: silahkan baca dan pahami terlbih dahulu tentang good governance yang


ada di dalam BMP MKDU4111!)

Jawaban :

1. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan otonomi daerah di Indonesia


adalah :
- Faktor manusia sebagai subjek penggerak ( factor dinamis ) dalam pertunjukan
otonomi daerah.
- Faktor keuangan yang merupakan tulang punggung bagi aktivitas terselenggaranya
pemerintahan daerah.
- Faktor peralatan yang merupakan sarana pendukung bagi aktivitas terselenggaranya
pemerintahan daerah.
- Faktor organisasi dan manajemen yang merupakan sarana untuk melakukan
penyelenggaraan pemerintahan daerah secara baik, efisien, dan efektif.

2. Faktor penghambat dalam melaksanakan otonomi daerah di Indonesia adalah :


- Tidak semua daerah otonom memiliki sumber daya manusia ( SDM ) yang
tinggi,sehingga memerlukan bantuan dari daerah yang lain.
- Tidak semua daerah otonom memiliki sumber daya alam ( SDA) yang tinggi,
sehinggasulit mendapatkan penyelesaian kas daerah dari potensi alam.
- ada Tarik menarik antar pemerintah pusat dan daerah tentang wewenang masalah.
- Ada kebiasaan sentralisasi, sehingga kreativitas daerah sulit berkembang.
- Sebagian besar daerah otonom masih bergantung pada pusat pemerintahan.
- berdamai dalam mengatur sumber daya alam ( SDA) yang dimiliki oleh daerah yang
lega.
3. Solusi untuk menanggulangi hambatan pelaksanaan otonomi daerah yakni dengan :
- Pemerintah daerah dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas
penyelewenga annggaraanotonomi daerah, perlu memperhatikan hubungan antar
susunan pemerintahan dan antar pemerintah daerah, potensi dan kekayaan daerah
- Konsep otonomi luas, nyata, dan tanggung jawab tetap dijadikan acuan dengan
letakkan pelaksanaan otonomi pada tingkat daerah yang paling dekat dengannya
masyarakat.
- masyarakat dalam pengawasan terhadap pemerintah daerah juga perlu diupayakan.
Kesempatan yang seluas-luasnya perlu diberikan kepada masyarakat untuk
berpartisipasi dan mengambil peran. Masyarakat dapat memberikan kritik dan koreksi
membangun atas kebijaksanaan dan Tindakan aparat pemeritah yang merugikan
masyarakat dalam pelaksanaan otonomi daerah. Karena pada dasarnya otonomi
daerah ditawarkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu
masyarakat juga perlubertindak aktif dan berperan serta dalam rangka menyukseskan
pelaksanaan otonomidaerah

4. Peran mahasiswa sebagai kaum terpelajar dalam Good Governance yakni :


Memberikan pencerahan kepada seluruh masyarakat agar berpartisipasi dalam pemilu
dengan menggunakan hak pilih sebaik-baiknya, guna membawa bangsa dan NKRI
majuseperti negara lain di dunia.
Mendorong dan memandu masyarakat secara langsung atau pun tidak untuk memilih
parpoldan calon wakil rakyat yang jujur, amanah, cerdas, pejuang, berani, dan punya
jejakrekor yang baik dan pantas untuk dipilih, agar hasil pemilu dapat membawa
bangsa inisemakin maju di bawah pemimpin yang tepat

Anda mungkin juga menyukai