Anda di halaman 1dari 6

Nama : Nur Alamyah

NIM : 044918961
Tugas 3 PKN

1. Dari uraian di atas lakukanlah analisis faktor-faktor yang dapat memperngaruhi


keberhasilan otonomi daerah di Indonesia!
Jawab :
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan otonomi daerah di
indonesia:
• Faktor Sumber Daya Manusia: Manusia sebagai pelaku pemerintahan daerah harus
mampumenjalankan tugasnya dalam mengurus rumah tangga daerah demitercapainya tujuan.
• Kemampuan Struktural Organisasi: Struktur organisasi pemerintah daerah harus mampu
menampung segala aktivitas dan tugas yang menjadi tanggung jawabnya.
• Kemampuan Mendorong Partisipasi Masyarakat: Pemerintah daerah harus mampu mendorong
peran serta masyarakat dalam pembangunan.
• Kemampuan Keuangan Daerah: Keuangan daerah harus mampu mendukung pembiayaan
kegiatan pemerintahan, pembangunan,dan kemasyarakatan.
• Faktor Anggaran: Sebagai alat utama dalam pengendalian keuangan daerah,sehingga dibutuhkan
rencana anggaran yang tepat guna.
• Faktor Peralatan: Setiap alat yang digunakan harus mampu memperlancar kegiatan pemerintah
daerah.
• Manajemen yang Baik: susunan organisasi beserta pejabat, tugas, dan wewenang harus memiliki
hubungan yang baik dalam rangka mencapai tujuan.

2. Dari uraian di atas lakukanlah analisis faktor apa saja hambatan dalam melaksanakan
otonomi daerah di Indonesia!
Jawab :
Faktor-faktor yang dapat menghambat jalannya otonomi daerah di Indonesia
adalah:
• Komitmen Politik : Penyelenggaraan otonomi daerah yang dilakukan oleh pemerintah pusat
selama ini cenderung tidak dianggap sebagaiamanat konstitusi.
• Masih Terpaku pada Sentralisai : Daerah masih memiliki ketergantungan tinggi terhadap pusat,
sehingga mematikan kreativitas masyarakat dan perangkat pemerintahan di daerah.
• Kesenjangan Antardaerah : Kesenjangan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia, serta intra
struktur ekonomi.
• Ketimpangan Sumber Daya Alam : Daerah yang tidak memiliki kekayaan sumber daya alam
tetapi populasi penduduknya tinggi akan terengah - engah dalam melaksanakan otonomi.
• Benturan Kepentingan:Adanya perbedaan kepentingan yang sangat melekat pada berbagai pihak
yang menghambat proses otonomi daerah, seperti benturan keinginan pimpinan daerah dengan
kepentingan partai politik.
• Keinginan Politik atau Political Will : Keinginan politik yang tidak seragam dari pemerintah
daerah untuk menata kembali hubungan kekuasaan pusat dan daerah.
• Perubahan perilaku elit lokal : elit lokal mengalami perubahan perilaku dalam penyelenggaraan
pemerintah daerah karena pengaruh kekuasaan yang dimilikinya.

Referensi
- Kaho, Josef Riwu. 2002. Prospek Otonomi Oaerah di Negara Republik Indonesia.
Jakarta: Rajawali Press.
- BMP MKDU4111

3. Dari uraian di atas lakukanlah telaah terkait dengan solusi nyata kita sebagai masyarakat
untuk menanggulangi hambatan pelaksanaan otonomi daerah!
Jawab :

Dari masalah-masalah diatas yang telah disebutkan, kita dapat melakukan suatu solusi nyata
sebagai masyarakat agar dapat menanggulangi hambatan pelaksanaan otonomi daerah.
Diantaranya ialah:

Kita sebagai masyarakat disuatu daerah, harus menjadi pribadi yang kreatif, unggul dan harus bisa
ikut serta dan berperan dalam kegiatan pelaksanaan otonomi daerah di daerahnya. Dengan ikut
serta dalam kegiatan otonomi daerah, artinya kita selaku masyarakat telah turut membantu
suksesnya pelaksanaan otomo daerah di daerahnya.
Kita juga harus bisa untuk meningkatkan rasa nasionalisme dengan mengadakan berbagai kegiatan
nasionalisme seperti kegiatan wajib untuk mengibarkan bendera merah putih, mengharumkan
nama bangsa, mengamalkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari, dan sebagainya.

Kita sebagai masyarakat juga harus selalu memperhatikan, mengawasi jika ada suatu kesalahan-
kesalahan fatal yang terjadi yang bisa mengakibatkan gagalnya pelaksanaan otonomi di daerah
tempat kita tinggal, seperti perilaku korupsi dan konflik antar daerah harus segera diatasi dan
ditindaklanjuti agar masalah nya dapat segera diselesaikan.

Jika kita sebagai masyarakat telah ikut serta dalam pelaksanaan otonomi daerah, sebaiknya hindari
perlakuan menyimpang dari peraturan-peraturan yang telah ditetapkan, seharusnya kita harus
selalu mengikuti peraturan dan ketentuan yang telah berlaku agar pelaksanaan otonomi daerah
dapat berjalan dengan baik, kita juga berhak untuk melarang anggota keluarga dari kepala daerah
untuk maju dalam pemilihan daerah demi mencegah terbenuknya dinasti politik.

Selain dari itu kita sebagai masyarakat di daerah yang melaksanakan otonomi daerah, bisa
meningkatkan kontrol dan pengawasan terhadp pembangunan di daerah dengan memilih mentri
dalam negeri yang berkapasitas dan amanah agar pembangunan di daerah dapat selalu diawasi.

Jika mendapatkan informasi daerah kita mendapatkan masalah mengenai pendanaan yang kurang
untuk melaksanakan otonomi daerah, maka kita sebagai masayarakat di daerah tersebut harus bisa
bekerjasama dengan pemerintah daerah dan mencari solusi bagaimana masalah pendanaan ini
dapat segera diatasi dan diselesaikan. Misalkan dengan cara, membantu dan menciptakan produk
yang memiliki nilai jual sebagai pendanaan bantuan yang berguna untuk pelaksanaan otonomi
daerah di daerahnya.

Juga dari itu semua, hendaknya kita sebagai masyarakat harus selalu mau dan ikut membantu
pemerintah daerah dalam melaksanakan otonomi agar daerah yang kita tinggali semakin maju dan
berkembang.

Referensi:
 Lasiyo, dkk. (2021). Pendidikan Kewarganegaraan. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.
 https://ja.ejournal.unri.ac.id/index.php/JA/article/download/3370/3287

4. Dari uaraian di atas lakukanlah telaah terkait peran mahasiswa dalam upaya mewujudkan
praktek good governance!
Jawab :

Good Governance yang diartikan dalam tata pemerintahan ialah penggunaan suatu wewenang
ekonomi, politik dan administrasi untuk mengelola urusan-urusan negara pada semua tingkatan.
Terdapat empat karakteristik seorang pemimpin yang dapat memimpin suatu negara, yaiu
cendekia, jujur, berani dan teguh pendirian atau dapat diartikan sebagai wujud tata kelola
pemerintahan yang baik.

Dalam praktek good governance, mahasiswa mempunyai peranan sebagai berikut:

Sebagai Agent of Change, mahasiswa sebagai kaum intelektual dituntut agar membuat suatu
perubahan ke arah yang lebih baik lagi. Jika terjadi kondisi yang sedang tidak baik-baik saja
disekitarnya, maka mahasiswa harus segera bertindak tidak boleh diam. Karena saat ini banyak
sekali penyakit-penyakit pada masyarakat yang menghinggapi hati bangsa Indonesia ini, mulai
dari pejabat-pejabat diatas sana hingga pejabat-pejabat dibawahnya, dan ini tentunya akan tertular
pada banyak masyarakat. Sudah seharusnya mahasiswa bisa menghadapi masalah ini dan
mahasiswa harus bisa melakukan perubahan sebab perubahan itu merupakan harga mutlak dan
pasti akan terjadi walaupun mahasiswa diam.

Sebagai Agent of Control, mahasiswa juga harus berperan sebagai pengontrol atas kebijakan-
kebijakan yang telah dibuat dan ditetapkan oleh pemerintah, karena kebijakan-kebijakan tersebut
didalamnya terdapat katitan dengan kehidupan orang banyak. Mahasiswa bisa menjadi peranan
penting good governance pasa sistem pemerintahan. Mahasiswa harus berperan aktif sebagai
pengawal dan pendorong good governance yang dilakukan agar menciptakan kesejahteraan yang
seluruh lapisan masyarakat di Indonesia.
Sebagai Iron Stock, mahasiswa merupakan aset, harapan bangsa dan cadangan di masa depan,
mahasiswa diharapkan bisa menjadi generasi yang tangguh serta mempunyai kemampuan, akhlaku
mulia dan moralitas agar dapat menggantikan generasi sebelumnya dengan lebih baik lagi. Hal ini
bisa dibuktikan dengan adanya organisasi yang ada dikampus yang pengurusannya selalu berganti-
ganti tiap generasinya, yang muda akan menjadi pemimpin. Bisa juga dilakukan dengan cara
mempelajari berbagai pengetahuan baik dari segi profesi maupun segi kemasyarakatan.

Mahasiswa sebagai aktor dalam social development berperan sebagai tenaga-tenaga terdidik yang
bisa menyalurkan keterampilan yang dimilikinya pada masyarakat mengenai isu-isu masyarakat,
contohnya dengan memberikan penyuluhan, pelatihan, program pendampingan masyarakat, kuliah
kerja nyata (KKN), dan sebagainya.

Mahasiswa sebagai "Guardian of Value", artinya mahasiswa mempunyai peran sebagai penjaga
nilai-nilai yang ada di masyarakat, nilai apa yang harus dijaga? yaitu nilai mahasiswa sebagai insan
akademis yang dalam memecahkan masalah dan mencari kebenaran selalu dengan cara berpikir
ilmiah, tidak dengan asal-asalan. Nilai yang dijaga harus terbukti kebenarannya dan mahasiswa
wajib menjaga kebenaran itu.

Mahasiswa Mempunyai keinsafan tanggung jawab terkait kesejahteraan masyarakat, Cekatan dan
mandiri dalam memperoleh, memelihara, dan memajukan ilmu pengetahuan, Mampu memangku
jabaran atau pekerjaan di masyarakat dengan amanah dan adil.

Mahasiswa memberikan informasi pada masyarakat agar ikut berpartisipasi dalam pemilihan
umum dengan menggunakan hak pilih sebaik-baiknya, agar bangsa dan negara Indonesia bisa maju
seperti negara lainnya di berbagai belahan dunia.

Mahasiswa memberikan dorongan dan dukungan serta memandu masyarakat secara langsung
untuk memilih partai politik dan calon wakil rakyat yang jujur, amanah, cerdas, berani, pejuang
serta mempunyai perjalanan hidup yang baik di mata masyarakat.
Mahasiswa memberikan infomasi pada masyarakat mengenai partai politik dan calon wakil rakyat
yang baik dan pantas untuk dipilih, agar hasil pemilihan umum bisa membawa bangsa ini semakin
maju dibawah pemimpin yang benar dan tepat.

Referensi :
 Lasiyo, dkk. (2021). Pendidikan Kewarganegaraan. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.
 https://slideplayer.info/slide/2608898/
 https://www.slideserve.com/star/peran-mahasiswa-dalam-mewujudkan-pemerintahan-yang-
baik-good-governance

Anda mungkin juga menyukai