Anda di halaman 1dari 4

Nama: Moch.

Chabib Umarsani

Nim : 049581981

TUGAS 3
Indonesia merupakan negara yang besar baik dari segi wilayah nya mau pun dari segi penduduknya.
Indonesia merupakan Negara kepualaian dengan jumlah lebih dari 17.000 yang sudah cukup dapat
dikatakan bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia.Oleh karena itu, Indonesia
mempunyai gagasan tentang otonomi daerah.Bersamaan dengan bergulirnya era reformasi di Tahun 1998
yang memunculkan tuntutan dari masyarakat tentang perlunya managemen pemerintahan yang baru.Hal
tersebut disebabkan bahwa pemerintahan yang sentra listik pada kenyataan nya masih banyak
kekurangan.Tuntutan tersebut kemudian ditindak lanjuti dengan disahkannya UU No. 22 tahun 1999
Tentang Pemerintah daerah.

Soal 1 (skor 25)

Dari uraian di atas lakukan lahan alisis faktor-faktor yang dapat memperngaruhi keberhasilan otonomi
daerah di Indonesia!

(Petunjuk: silahkan baca dan pahami terlebih dahulu tentang otonomi daerah yang ada dalam BMP
MKDU4111)

Soal 2 (skor 25)

Dari uraian di atas lakukanlah analisis faktor apa saja hambatan dalam melaksanakan otonomi daerah di
Indonesia!

(Petunjuk: silahkan baca dan pahami terlebih dahulu tentang pelaksanaan otonomi yang ada di BMP
MKDU4111)

Soal 3 (skor 25)

Pada kurun waktu lebih dari satu dasawarsa berjalannya otonomi daerah sejak disahkan UU No. 22 Tahun
1999 Tentang Otonomi Daerah sudah banyak yang dicapai, namun masih banyak hal yang belum bisa
ditangani terkait dengan upaya dalam mengatasi implementasi kebijakan otonomi daerah. Contoh
keberhasilan dari otonomi daerah adalah semakin luasnya kewenangan dari DPRD selaku Lembaga
legeslatif serta kewenangan kepala daerah selaku eksekutif dan semakin terbukanya informasi serta
partisipasi dari masyarakat dalam hal pengambilan keputusan dan pengawasan terhadap jalannya
pemerintahan di tingkat daerah.Namun, keberhasilan tersebut juga diiringi dengan hambatan seperti
munculnya istilah raja-raja kecil di daerah dan banyak kasus korupsi yang melibatkan kepala daerah
sehingga menyebabkan anggaran yang seharusnya untuk membangun daerahnya dikorupsi dan
pembangunan menjadi terhambat.

Dari uraian di atas lakukanlah telaah terkait dengan solusinya kita sebagai masyarakat untuk
menanggulangi hambatan pelaksanaan otonomi daerah!

(Petunjuk: silahkan baca dan pahami terlebih dahulu tentang hambatan otonomi daerah yang ada di dalam
BMP MKDU4111)

Soal 4 (skor 25)

Pada praktek good governance menyaratkan harus terdapat transparasi dalam proses penyelenggaraan
pemerintah secara keseluruhan. Transparasi merupakan konsep yang penting yang mengringi kuatnya
keinginan untuk praktek good governance.Masyarakat diberikan kesempatan yang luas untuk mengetahui
informasi mengenai penyelenggaraan pemerintahan, sehingga masyarakat dapat memberikan penilaian
keberpihakan pemerintah terhadap kepentingan public.Oleh karena itu, masyarakat dapat dengan mudah
menetukan apakah akan memberikan dukungan kepada pemerintah atau malah sebaliknya.

Dari uraian di atas lakukanlah telaah terkait peran mahasiswa dalam upaya mewujudkan praktek good
governance!

Jawab :

1. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan Otonomi Daerah

Pelaksanaan otonomi daerah menimbulkan berbagai harapan baik bagi masyarakat, swasta bahkan
pemerintah sendiri. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi Pemerintah Daerah, terutama
Kabupaten dan atau Kota dalam menjalankan kebijakan otonominya. Disinilah perlunya
mengidentifikasi berbagai dimensi/faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan
otonomi daerah. Menurut Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999, tujuan pemberian otonomi
daerah bertujuan untuk meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat yang semakin baik,
mengembangkan kehidupan demokrasi, keadilan dan pemerataan serta memelihara hubungan
yang serasi antara Pusat dan Daerah serta antar Daerah dalam rangka menjaga keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Oleh karena itu, pelaksanaan otonomi daerah dikatakan
berhasil atau sukses jika mampu mencapai (mewujudkan) tujuan-tujuan tersebut. Untuk
mengetahui apakah suatu daerah otonom mampu mengatur dan mengurus rumah tangganya
sendiri, Syamsi (1986: 199) menegaskan beberapa ukuran sebagai berikut:
 Kemampuan struktural organisasi
Struktur organisasi pemerintah daerah harus mampu menampung segala aktivitas dan tugas-
tugas yang menjadi beban dan tanggung jawabnya, jumlah dan ragam unit cukup
mencerminkan kebutuhan, pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab yang cukup jelas.
 Kemampuan aparatur pemerintah daerah
Aparat pemerintah daerah harus mampu menjalankan tugasnya dalam mengatur dan mengurus
rumah tangga daerah. Keahlian, moral, disiplin dan kejujuran saling menunjang tercapainya
tujuan yang diinginkan.
 Kemampuan mendorong partisipasi masyarakat
Pemerintah daerah harus mampu mendorong masyarakat agar memiliki kemauan untuk
berperan serta dalam kegiatan pembangunan.
 Kemampuan keuangan daerah
Pemerintah daerah harus mampu membiayai kegiatan pemerintahan, pembangunan dan
kemasyarakatan secara keseluruhan sebagai wujud pelaksanaan, pengaturan dan pengurusan
rumah tangganya sendiri. Sumber-sumber dana antara lain berasal dari PAD atau sebagian
dari subsidi pemerintah pusat.

2. Penghambat pelaksanaan otonomi daerah antara lain sebagai berikut:


 Tidak semua daerah otonom di Indonesia memiliki sumber daya manusia yang tinggi,
sehingga masih memerlukan bantuan dari pusat atau daerah lain.
 Tidak semua daerah otonom di Indonesia memiliki sumber daya alam yang memadai,
sehingga sulit untuk menggali dana dari potensi alam.
 Masih adanya daya tarik menarik antar pemerintah pusat dan daerah tentang kewenangan
masalah tertentu.
 Adanya kebiasaan sentralisasi atau terpusat, sehingga kreativitas daerah sulit berkembang.
 Sebagian besar daerah otonom masih membiasakan diri tergantung kepada pusat terutama
masalah dana atau keuangan, sehingga sulit untuk mandiri.

3. Solusi Masyarakat menanggulangi hambatan otonomi daerah :

 Peningkatan keterlibatan masyarakat di berbagai kalangan, bukan hanya pada


golongan masyarakat elit saja. Peningkatan keterlibatan bisa dilakukan melalui
pemberian akses seluas-luasnya pada seluruh masyarakat tanpa menimbulkan
diskriminiasi bagi beberapa pihak serta dengan memberikan tata cara partisipasi
mereka secara jelas dan juga tersosialisasi.

 Pemberian hak seluas-luasnya pada masyarakat untuk mendapatkan informasi


tentang penyelenggaraan pemerintah daerah juga sebagai kewajiban pemerintah.
Menyediakan tempat dan juga SOP mekanisme pengaduan masyarakat, bukan
hanya dengan melalui kotak pengaduan, via email, call center ataupun surat pos,
namun menyediakan wadah/lembaga yang secara khusus melayani pengaduan
masyarakat disertai usaha merealisasikannya.

 Penguatan partisipasi masyarakat bisa diwujudkan melalui optimalisasi kegiatan


Musrembang, dimulai dari Musrenbangdes, Musrenbangcam sampai Musrnebang
tingkat kabupaten. Dengan demikian, kesepakatan di Musrembang harus bisa
dijawab oleh pihak pemerintah, sehingga masyarakat akan merasa keberadaan dan
partisipasi mereka dibutuhkan dalam proses pembangunan didalam otonomi
daerah. Pemerintah juga harus cerdas, kreatif serta inovatif dalam merumuskan
suatu kebijakan, terutama kemampuan untuk memprioritaskan program-program
di daerah, supaya jangan sampai menimbulkan kecemburuan social di lingkungan
masyarakat sendiri.

4. Peran mahasiswa dalam mewujudkan good governance


1) Peran aktif mahasiswa untuk partisipasi aktif terhadap terwujudnya good
governance di masyarakat. Khususnya Masyarakat Daerah, baik secara kesatuan
sistem maupun sebagai individu, merupakan bagian integral yang sangat penting
dari sistem pemerintahan daerah, karena secara prinsip penyelenggaraan otonomi
daerah ditujukan guna mewujudkan masyarakat yang sejahtera di daerah yang
bersangkutan maka dari itu mahasiswa turut serta aktif dan kritis dalam
mewujudkan good governance di masyarakat kepada pemerintah.
2) Organisasi Mahasiswa dalam Menjalankan Transparansi, Akuntabilitas dan
Mengakomodir Partisipasi Mahasiswa serta Faktor Pendukung dan
Penghambatnya. Ketiga Konsep good student governance yang baik dan ideal
untuk dapat diterapkan pada organisasi mahasiswa di UGM.

Anda mungkin juga menyukai