Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 3 PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

NAMA : ALINDA AZILIA

NIM : 857029783

PRODI : S-1 PGSD

UPBJJ : BANDAR LAMPUNG

KODE/MATA KULIAH : MKDU4111/PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Indonesia merupakan negara yang besar baik dari segi wilayahnya maupun dari segi
penduduknya. Indonesia merupakan negara kepualaian dengan jumlah lebih dari 17.000
yang sudah cukup dapat dikatakan bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan
terbesar di dunia. Oleh karena itu, Indonesia mempunyai gagasan tentang otonomi daerah.
Bersamaan dengan bergulirnya era reformasi di Tahun 1998 yang memunculkan tuntutan
dari masyarakat tentang perlunya managemen pemerintahan yang baru. Hal tersebut
disebabkan bahwa pemerintahan yang sentralistik pada kenyataannya masih banyak
kekurangan. Tuntutan tersebut kemudian ditindak lanjuti dengan disahkannya UU No. 22
tahun 1999 Tentang Pemerintah daerah.

SOAL 1

Dari uraian di atas lakukanlah analisis faktor-faktor yang dapat memperngaruhi


keberhasilan otonomi daerah di Indonesia!

JAWABAN

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan otonomi daerah di Indonesia adalah :

1. Faktor manusia sebagai subjek penggerak ( factor dinamis ) dalam penyelenggaraan


otonomi daerah.
2. Faktor keuangan yang merupakan tulang punggung bagi terselenggaranya aktivitas
pemerintahan daerah.
3. Faktor peralatan yang merupakan sarana pendukung bagi terselenggaranya aktivitas
pemerintahan daerah.
4. Faktor organisasi dan manajemen yang merupakan sarana untuk melakukan
penyelenggaraan pemerintahan daerah secara baik, efisien, dan efektif.

SOAL 2

Dari uraian di atas lakukanlah analisis faktor apa saja hambatan dalam melaksanakan
otonomi daerah di Indonesia!

JAWABAN

Faktor penghambat dalam melaksanakan otonomi daerah di Indonesia adalah :

1. Tidak semua daerah otonom memiliki sumber daya manusia ( SDM ) yang tinggi,
sehingga memerlukan bantuan dari daerah yang lain.
2. Tidak semua daerah otonom memiliki sumber daya alam ( SDA ) yang tinggi, sehingga
sulit mendapatkan pemasukan kas daerah dari potensi alam.
3. Adanya Tarik menarik antar pemerintah pusat dan daerah tentang wewenang masalah.
4. Ada kebiasaan sentralisasi, sehingga kreativitas daerah sulit berkembang.
5. Sebagian besar daerah otonom masih bergantung pada pemerintah pusat.
6. Kesulitan dalam mengatur sumber daya alam ( SDA ) yang dimiliki oleh daerah yang
berbatasan.

SOAL 3

Pada kurun waktu lebih dari satu dasawarsa berjalannya otonomi daerah sejak disahkan
UU No. 22 Tahun 1999 Tentang Otonomi Daerah sudah banyak yang dicapai, namun
amsih banyak hal yang belum bisa ditangani terkait dengan upaya dalam mengatasi
implementasi kebijakan otonomi daerah. Contoh keberhasilan dari otonomi daerah dalah
semakin luasnya kewenangan dari DPRD selaku Lembaga legeslatif serta kewenangan
kepala daerah selaku eksekutif dan semakin terbukanya informasi serta partisipasi dari
masyarakan dalam hal pengambilan keputusan dan penagwasan terhadap jalannya
pemerintahan di tingkat daerah. Namun, keberhasilan tersebut juga diiringi dengan
hambatan seperti munculnya istilah raja-raja kecil di daerah dan banyak kasus korupsi
yang melibatkan kepala daerah sehingga menyebabkan anggaran yang seharusnya untuk
membangun daerahnya dikorupsi dan pembangunan menjadi terhambat.

Dari uraian di atas lakukanlah telaah terkait dengan solusi nyata kita sebagai masyarakat
untuk menanggulangi hambatan pelaksanaan otonomi daerah!

JAWABAN

Solusi untuk menanggulangi hambatan pelaksanaan otonomi daerah yakni dengan :

 Pemerintah daerah dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas


penyelenggaraanotonomi daerah, perlu memperhatikan hubungan antarsusunan
pemerintahan dan antarpemerintah daerah, potensi dan keanekaragaman daerah.
 Konsep otonomi luas, nyata, dan bertanggungjawab tetap dijadikan acuan dengan
meletakkan pelaksanaan otonomi pada tingkat tingkat daerah yang paling dekat dengan
masyarakat.
 Keterlibatan masyarakat dalam pengawasan terhadap pemerintah daerah juga perlu
diupayakan. Kesempatan yang seluas-luasnya perlu diberikan kepada masyarakat untuk
berpartisipasi dan mengambil peran. Masyarakat dapat memberikan kritik dan koreksi
membangun atas kebijakan dan Tindakan aparat pemeritah yang merugikan masyarakat
dalam pelaksanaan otonomi daerah. Karena pada dasarnya otonomi daerah diajukan
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu masyarakat juga perlu
bertindak aktif dan berperan serta dalam rangka menyukseskan pelaksanaan otonomi
daerah.

SOAL 4

Pada praktek good governance menyaratkan harus terdapat transparasi dalam proses
penyelenggaraan pemerintah secara keseluruhan. Transparasi merupakan konsep yang
penting yang mengringi kuatnyakeinginan untuk praktek good governance. Masyarakat
diberikan kesempatan yang luas untuk mengetahui informasi mengenai penyelenggaraan
pemerintahan, sehingga masyarakat dapat memberikan penilaian keberpihakan
pemerintah terhadap kepentingan public. Oleh karena itu, masyarakat dapat dengan
mudah menetukan apakah akan memerikan dukungan kepada pemerintah atau malah
sebaliknya.

Dari uaraian di atas lakukanlah telaah terkait peran mahasiswa dalam upaya mewujudkan
praktek good governance!

JAWABAN

Peran mahasiswa sebagai kaum terpelajar dalam Good Governance yakni :

 Memberikan pencerahan kepada seluruh masyarakat agar berpartisipasi dalam pemilu


dengan menggunakan hak pilih sebaik-baiknya, guna membawa bangsa dan NKRI maju
seperti negara lain di dunia.
 Mendorong dan memandu masyarakat secara langsung atau pun tidak untuk memilih
parpol dan calon wakil rakyat yang jujur, amanah, cerdas, pejuang, berani, dan
mempunyai track record yang baik dan pantas untuk dipilih, agar hasil pemilu dapat
membawa bangsa ini semakin maju di bawah pemimpin yang tepat.

Anda mungkin juga menyukai