NIM : 045081833
Prodi : Manajemen S1
Indonesia merupakan negara yang besar baik dari segi wilayahnya maupun dari segi
penduduknya. Indonesia merupakan negara kepualaian dengan jumlah lebih dari 17.000 yang
sudah cukup dapat dikatakan bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di
dunia. Oleh karena itu, Indonesia mempunyai gagasan tentang otonomi daerah. Bersamaan
dengan bergulirnya era reformasi di Tahun 1998 yang memunculkan tuntutan dari
masyarakat tentang perlunya managemen pemerintahan yang baru. Hal tersebut disebabkan
bahwa pemerintahan yang sentralistik pada kenyataannya masih banyak kekurangan.
Tuntutan tersebut kemudian ditindak lanjuti dengan disahkannya UU No. 22 tahun 1999
Tentang Pemerintah daerah.
Dari uraian di atas lakukanlah analisis faktor-faktor yang dapat memperngaruhi keberhasilan
otonomi daerah di Indonesia!
Jawab :
Penerapan otonomi daerah menjadi salah satu wujud demokratisasi yang memberikan
ruang terhadap partisipasi masyarakat sipil dalam merespon permasalahan daerah.
Faktor Keberhasilan
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan otonomi daerah di indonesia :
Faktor Sumber Daya Manusia: Manusia sebagai pelaku pemerintahan daerah harus
mampu menjalankan tugasnya dalam mengurus rumah tangga daerah demi
tercapainya tujuan.
Kemampuan Struktural Organisasi: Struktur organisasi pemerintah daerah harus
mampu menampung segala aktivitas dan tugas yang menjadi tanggung jawabnya.
Kemampuan Mendorong Partisipasi Masyarakat: Pemerintah daerah harus mampu
mendorong peran serta masyarakat dalam pembangunan.
Kemampuan Keuangan Daerah: Keuangan daerah harus mampu mendukung
pembiayaan kegiatan pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan.
Faktor Anggaran: Sebagai alat utama dalam pengendalian keuangan daerah, sehingga
dibutuhkan rencana anggaran yang tepat guna.
Faktor Peralatan: Setiap alat yang digunakan harus mampu memperlancar kegiatan
pemerintah daerah.
Manajemen yang Baik: susunan organisasi beserta pejabat, tugas,dan wewenang harus
memiliki hubungan yang baik dalam rangka mencapai tujuan.
2.
Dari uraian di atas lakukanlah analisis faktor apa saja hambatan dalam melaksanakan
otonomi daerah di Indonesia!
Jawab :
Referensi :
Haris, Syamsuddin. 2005. Desentralisasi dan Otonomi Daerah. Jakarta: LIPI Press
Kaho, Josef Riwu. 2002. Prospek Otonomi Daerah di Negara Republik Indonesia.
Jakarta: Rajawali Press
Sudantoko, Djoko. 2003. Dilema Otonomi Daerah. Yogyakarta: Penerbit ANDI
3.
Pada kurun waktu lebih dari satu dasawarsa berjalannya otonomi daerah sejak
disahkan UU No. 22 Tahun 1999 Tentang Otonomi Daerah sudah banyak yang dicapai,
namun amsih banyak hal yang belum bisa ditangani terkait dengan upaya dalam mengatasi
implementasi kebijakan otonomi daerah. Contoh keberhasilan dari otonomi daerah dalah
semakin luasnya kewenangan dari DPRD selaku Lembaga legeslatif serta kewenangan kepala
daerah selaku eksekutif dan semakin terbukanya informasi serta partisipasi dari masyarakan
dalam hal pengambilan keputusan dan penagwasan terhadap jalannya pemerintahan di tingkat
daerah. Namun, keberhasilan tersebut juga diiringi dengan hambatan seperti munculnya
istilah raja-raja kecil di daerah dan banyak kasus korupsi yang melibatkan kepala daerah
sehingga menyebabkan anggaran yang seharusnya untuk membangun daerahnya dikorupsi
dan pembangunan menjadi terhambat.
Dari uraian di atas lakukanlah telaah terkait dengan solusi nyata kita sebagai masyarakat
untuk menanggulangi hambatan pelaksanaan otonomi daerah!
Jawab :
Upaya revitalisasi perusahaan daerah pun kurang mendapatkan porsi yang memadai
karena kurangnya sifat kewirausahaan pemerintah. Sudah menjadi hakekatnya bahwa
pemerintah cenderung melakukan kegiatan atas dasar kekuatan paksa hukum, dan tidak
berdasarkan prinsip-prinsip pasar, sehingga ketika dihadapkan pada situasi yang bermuatan
bisnis, pemerintah tidak bisa menjalankannya dengan baik. Salah satu cara untuk mengatasi
hal ini pemerintah daerah bisa menempuh jalan dengan menyerahkan pengelolaan perusahaan
daerah kepada swasta melalui privatisasi.
4.
Pada praktek good governance menyaratkan harus terdapat transparasi dalam proses
penyelenggaraan pemerintah secara keseluruhan. Transparasi merupakan konsep yang
penting yang mengringi kuatnyakeinginan untuk praktek good governance. Masyarakat
diberikan kesempatan yang luas untuk mengetahui informasi mengenai penyelenggaraan
pemerintahan, sehingga masyarakat dapat memberikan penilaian keberpihakan pemerintah
terhadap kepentingan public. Oleh karena itu, masyarakat dapat dengan mudah menetukan
apakah akan memerikan dukungan kepada pemerintah atau malah sebaliknya.
Dari uaraian di atas lakukanlah telaah terkait peran mahasiswa dalam upaya
mewujudkan praktek good governance!
Jawab :
Dalam hal ini kita akan menyoroti 3 peran penting mahasiswa, yaitu Agent of Change,
Agent of Control dan Iron Stock. Tiga hal ini menjadi pokok utama mahasiswa.
1. Agent of Change
Sebagai mahasiswa harus peka dan mau bergerak untuk mengajak masyarakat atau
bahkan merubah masyarakat menjadi lebih baik apabila ada kesalahan dan perlu diperbaiki.
Artinya, mahasiswa tidak boleh hanya diam saja di kampus untuk mengikuti kelas kemudian
mengabaikan sekitar.
Sebagai mahasiswa yang benar, yaitu harus bisa bertindak sebagai katalis atau bisa
disebut sebagai pemicu terjadinya sebuah perubahan dan mengakselerasi perubahan tersebut.
Perubahan ini tidak hanya akan dirasakan oleh mahasiswa saja tetapi juga bisa menyebar ke
seluruh masyarakat yang berdampak.
2. Agent of Control
Pemerintah yang baik adalah pemerintah yang anti kritik. Artinya hal ini juga berlaku
untuk organisasi-organisasi yang ada di mahasiswa sendiri yang harus mengedepankan
demokrasi. Selain itu, sebagai mahasiswa, Kalian harus bisa menjadi kontrol sosial dan juga
kontrol pemerintah apabila ada kebijakan yang tidak sesuai dengan lapangan dan
menyengsengsarakan rakyat.
Agen penggerak tidak hanya mengkritik dan menyuarakan saja dengan demo atau
malah duduk-duduk manis bak penguasa. Akan tetapi, juga harus bisa bercengkrama dan
terjun langsung ke masyarakat dan merasakan kondisi langsung di lapangan yang sedang
terjadi.
3. Iron Stock
Dan yang terakhir, peran mahasiswa dalam upaya mewujudkan praktek good governance
adalah dengan menjadi iron stock untuk masa depan bangsa dan negara.
Mahasiswa sangat diharapkan bisa menjadi generasi yang berani dan kuat serta memiliki
jiwa kepemimpinan yang bermoral baik. Tujuannya adalah supaya bisa menggantikan
kepemimpinan generasi yang sebelumnya sudah pernah memimpin dan memiliki pandangan
yang lebih luas dan bisa menumpas hal-hal yang tidak adil.