NIM : 858084768
MATKUL : PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
UPBJJ : 47/PONTIANAK
Indonesia merupakan negara yang besar baik dari segi wilayahnya maupun dari
segi penduduknya. Indonesia merupakan negara kepualaian dengan jumlah lebih dari 17.000
yangsudah cukup dapat dikatakan bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan
terbesar didunia. Oleh karena itu, Indonesia mempunyai gagasan tentang otonomi daerah.
Bersamaandengan bergulirnya era reformasi di Tahun 1998 yang memunculkan tuntutan
darimasyarakat tentang perlunya managemen pemerintahan yang baru. Hal tersebut disebabkan
bahwa pemerintahan yang sentralistik pada kenyataannya masih banyak kekurangan.Tuntutan
tersebut kemudian ditindak lanjuti dengan disahkannya UU No.22 tahun 1999 Tentang
Pemerintah daerah.
Soal 1 (skor 25)
Dari uraian di atas lakukanlah analisis faktor-faktor yang dapat memperngaruhi keberhasilan
otonomi daerah di Indonesia!
(Petunjuk: silahkan baca dan pahami terlebih dahulu tentang otonomi daerah yang ada
dalamBMP MKDU4111)
Jawab: Gagasan tentang otonomi daerah adalah gagasan yang relatif belum lama diterapkan di
Indonesia. Bersamaan dengan bergulirnya reformasi pada tahun 1998, muncul tuntutan
masyarakat tentang perlunya manajemen pemerintah yang baru mengingat pemerintah yang
sentralistik dianggap memiliki banyak kekurangan. Pemerintah yang sentralistik kenyataannya
tidak mampu membawa pemerataan pembangunan tersebut sampai ke wilayah terluar
Indonesia. Akibat kesenjangan pembangunan terjadi antara pulau yang satu dengan pulau yang
lainnya. Apabila dibiarkan hal ini berdampak pada muncul gerakan-gerakan separatis yang
menjadikan isu ketimpangan pembangunan sebagai alasan utama mereka. Menindaklanjutin
tuntutan tersebut, serta untuk menunjukan semangat pembaruan didalam penataan pemerintahan,
pemerintah akhirnya mengesahkan undang-undang no.22 tahun 1999 tentang pemerintahan
daerah. Pada peraturan inilah gagasan tentang otonomi daerah tersebut muncul. Selain
ketentuan yang terdapat didalam UUD NKRI Tahun 1945 diterapkannya kebijakan otonomi
daerah juga didasari oleh peraturan perundang-undangan yang lain, yaitu: TAP No
IV/MPR/2000 Tentang rekomendasi kebijakan dalam penyelenggaraan otonomi daerah:
undang-undang no.32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah : undang undang no.33 tahun
2004 tentang perimbangan keuangan pusat dan daerah serta Undang undang No.8 tahun 2005
tentang penerapan perppu no 3 tahun 2005 tentangperubahan RUU No.32 tahun 2004 menjadi
undang-undang dengan melihat berbagai beberapa peraturan hukum yang mengatur tentang
otonomi daerah tersebut, dapat diketahui bahwa isu tentang hubungan pemerintah pusat dan
pemerintah daerah ini memang salah satu persoalan serius. Adanya beberapa peraturan hukum
yang menjadi landasan pelaksanaan otonomi daerah menunjukan komitmen pemerintah
Indonesia untuk mengakhiri masalah ketimpangan pembangunan dipusat dan daerah tersebut dan
Secara istilah, otonomi daerah dapat di artikan sebagai hak, wewenang dan kewajiban daerah
otonomi / untuk mengatur atau mengurus sendiri urusan pemerintah, kepentingan masyarakat
setempat sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku di negara republik
Indonesia ( Wahidin,2015;95). Dengan otonomi daerah ini dimaksudkan setiap daerah memiliki
otonomi atau kebebasan di dalam mengelola wilayahnya. Sebagai konsep yang baru dalam
pengolaan pemerintah ini, tiap warga negara perlu mendapatkan pengetahuan yang memadai
tentang otonomi daerah serta good and clean governmet ini. Istilah good and clean governmet,
dalam Bahasa Indonesia biasa di kenal dengan istilah tata Kelola pemerintah yang baik dan
bersih. Secara umum, factor-faktor yang akan menentukan dan mempengaruhi keberhasilan
pelaksanaan otonomi daerah di Indonesia,antara lain yaitu (kaho,2002:60):
(i) factor manusiasebagai subjek penggerak (factor dinamis) dalam penyelenggaraan
otonomi daerah:
(ii) factor keuangan.Dan factor pendukung yang mempengaruhi otonomi daerah,yaitu
sebagai berikut:
(iii) Kemampuan atau kualitas sumber daya manusia yaitu kualitas sumber daya
manusiamerupakan salah satu kunci kelancaran otonomi daerah. Dalam pelaksanaan
otonomidaerah tidak akan berjalan dengan lancar tanpa adanya kerja sama
masyarakatnya dengan pemerintah,dengan demikian dapat kita simpulkan
bahwa sumber daya manusia yang berkualitas tinggi (secara Pendidikan),
kemampuan, keterampilan dan kemauan mampu menciptakan tenaga kerja yang
berkualitas.
(iv) Kemampuan keuangan/ekonomi yaitu pertumbuhan ekonomi yang tinggi akan
mempengaruhi otonomi daerah. Dengan pendapatan masyarakat tinggi.
Penyelenggaraan otonomi daerah akan meningkat. Tujuan dari sebuah otonomi
daerah yaitu memperlancar pembangunan diseluruh wilayah indonesia secara
merata sehingga pembangunan daerah dengan diwujudkan pembangunan nasional
yang menyeluruh. koho (1998) menyebutkan bahwa factor yang sangat
mempengaruhi dalam pelaksanaan otonomi daerah ialah manusia sebagai
pelaksana yang baik. Manusia ialah factor yang paling esensial dalam
penyelenggaraan pemerintah daerah sebagai pelaku dan penggerak proses
mekanisme dalam sistem pemerintahan. Dengan keberhasilan suatu otonomi
daerah ternyata mempunyai dampak positif antara lain:
(v) Setiap daerah bisa memaksimalkan potensi masing-masing Pembangunan untuk
daerah yang punya pendapatan tinggi akan lebih cepatberkembang. Derah
punya kewenangan untuk mengatur dan memberikan kebijakan tertentu adanya
desentralisasi kekuasaan. Sebagai prinsip manajemen pemerintah yang baru tentunys
otonomi daerah menjadi harapan baru seluruh rakyat yang diharapkan mampu
mengantarkan masyarakat kepada kondisi yang adil, Makmur dan sejahtera. Otonomi
daerah mempunyai prinsip otonomi daerah secara garis besar(Wahidin,2015:86)
(vi) Pelaksanaan otonomi daerah harus memperhatikan aspekdemokratis, keadilan,
pemerataan, potensi dan keanekaragaman daerah. Pelaksanaan otonomi daerah
didasarkan pada otonomi luas nyata dan bertanggung jawab. Pelaksanaan otonomi
luas di tingkat kabupaten dan kota sedangkan di tingkat provinsiotonomi terbatas.
Pelaksanaan otonomi daerah harus sesuai dengan konsitusi. Pelaksanaan otonomi
daerah harus meningkatkan kemandirian daerah. DLLTimbul pertanyaan mengapa
Indonesia menerapkan sistem otonomi daerah? Jawabannyakarena dalam
pelaksanaannya tentu terdapat tujuan otonomi daerah yang harus dicapai
masing-masing pemerintahannya. Tujuan otonomi daerah ini tidak lain
berkaitan dengan upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pelayanan
umum bagi masyarakat, hingga daya saing daerah dengan meningkatkan potensi
yang ada. Berdasarkan undang-undang nomor32 tahun 2004 tentang pemerintah
daerah, pemerintah daerah mempunyai beberapa hak dalam penyelenggaraan otonomi
daerah. Beberapa hak sebagai berikut:
- Mengatur dan mengurus urusa pemerintahan secara mandiri
- Memilih pimpinan daerah
- Mengelolah aparatur daerah
- Mengelola kekayaan daerah
- Memungut pajak dan retribusi daerah
- Mendapatkan bagi hasil dari pengelolaan sumber daya lainnya yang terdapat di
daerahtersebut.
- Mendapatkan sumber-sumber pendapatan lain yang sah
- Mendapatkan hak lainnya yang diatur dalam peraturan perundang-undangan.
- REFERENSI MKDU4111/MODUL HALAMAN 9.4 SAMPAI
9.6/KONSEPOTONOMI DAERAH SERTA GOOD AND CLEAN
GOVERNMENT DAN WWWJURNAL.ID