Anda di halaman 1dari 6

NAMA.

: HENI NURMIYANTI

NIM. : 045031807

PRODI. : PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

FAKULTAS. : FKIP

SEMESTER : 1(SATU)

UPBJJ. : BANDAR LAMPUNG

SALUT. : HMPTI BANJAR AGUNG, UNIT 2, TULANG BAWANG

MATA KULIAH. : PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

1.Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan otonomi daerah di indonesia:

*Faktor Sumber Daya Manusia(SDM): Manusia adalah sebagai sumber dari pelaku pemerintahan
daerah. Manusia harus mampu menjalankan tugasnya dalam mengurus daerahnya sendiri demi
tercapainya tujuan otonomi daerah. Jika kualitas SDM tinggi maka semua tujuan otonomi daerah akan
terwujud. Karena manusia adalah segala sesuatu nya dari perbuatan-perbuatan dan tingkah laku dari
kegiatan. Kualitas SDM menentukan masa depan dan maju dan berkembang nya suatu daerah.
Sejahtera dan makmur daerah tersebut.

*Kemampuan Dalam Struktural Organisasi: Struktur organisasi dalam pemerintah daerah harus mampu
menampung segala sesuatu aktivitas dan tugas yang sudah menjadi tanggung jawabnya. Karena jika
pemerintah daerah mampu dalam membangun struktur organisasi yang benar, maka struktur organisasi
ini dianggap mampu untuk melakukan otonomi daerah. Struktur organisasi juga sangat penting dalam
melakukan otonomi daerah. Supaya dalam pelaksanaan nya dapat dengan mudah dan teratur.

*Kemampuan Dalam Mendorong Partisipasi Masyarakat: Sebagai Pemerintahan daerah, harus mampu
mendorong peran masyarakat dalam pembangunan otonomi daerah. Pemerintah daerah harus
melakukan sesuatu yang bersifat membantu meningkatkan dan membangun partisipasi masyarakat
dalam kegiatan otonomi daerah. Agar masyarakat juga menjadi masyarakat dengan SDM yang
berkualitas. Masyarakat pun akan maju dan berkembang, dalam mengelola daerahnya. Partisipasi-
partisipasi nya pun harus disaring dan dipilih sesuai dengan yang terbaik. Jangan asal berpartisipasi dan
jangan asal menerima semua partisipasi tanpa menyaring nya terlebih dahulu. Karena partisipasi
tersebut belum tentu berguna dalam pelaksanaan otonomi daerah. Dan dalam peningkatan ini dapat
menciptakan keberhasilan dalam pembentukan otonomi daerah.
*Kemampuan Dalam Mengelola Keuangan Daerah: Pada Keuangan daerah harus mampu mendukung
pembiayaan kegiatan pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan. Sehingga pemerintah daerah
diharuskan mampu untuk mengelola keuangan daerah dengan baik dan benar. Karena jika pengelolaan
keuangan daerah dilakukan dengan baik dan benar maka akan terlaksana semua kegiatan yang akan
dilakukan. Pembiayaan-pembiayaan untuk pemerintah, pembangunan dan bermasyarakat pun
tercukupi. Sehingga tidak akan ada atau terciptanya suatu tindakan yang melanggar aturan hukum.
Contohnya yaitu korupsi, karena biasanya banyak terjadi tindakan korupsi yang dikarenakan tidak
mampunya dalam mengelola keuangan daerah.

*Faktor Anggaran: Anggaran adalah sebagai alat utama dalam pengendalian keuangan daerah, sehingga
dibutuhkannya rencana anggaran yang tepat guna dan pengelolaan nya yang benar. Maka tidak akan
disalah gunakan anggaran tersebut. Dan berada pada jalur yang tepat. Karena anggaran ini juga biasanya
menjadi rawan mengalami tindak kejahatannya. Contohnya seperti keuangan daerah yaitu korupsi.
Karena anggaran sangat sensitif terhadap tindakan korupsi. Sehingga jika anggaran dilakukan dengan
cara yang tepat maka itu akan menjadi keberhasilannya otonomi daerah tersebut.

*Faktor Peralatan: Dalam setiap alat yang digunakan harus mampu memperlancar suatu kegiatan
pemerintah daerah. Dalam suatu pembangunan otonomi daerah harus dilengkapi dengan fitur-fitur atau
peralatan yang memadai. Agar proses pembangunan tersebut lancar dan cepat. Jika kualitas peralatan
memadai, maka tingkat keberhasilan dalam pembentukan otonomi daerah pun berhasil.

*Manajemen yang Baik: Dalam susunan organisasi para pejabat, tugas,dan wewenang harus memiliki
hubungan yang baik dalam rangka mencapai suatu tujuan. Sehingga kegiatan otonomi daerah akan
berjalan dengan baik dan terlaksana sesuai aturan. Dan tingkat keberhasilan dalam masyarakat pun
tercipta. Masyarakat pun sejahtera dan makmur dalam kehidupan nya.

2.Otonomi daerah adalah penyerahan wewenang dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah
untuk mengatur dan mengurus urusan daerahnyasendiri. Ada beberapa hal yang menjadi penghambat
dalam otonomi daerah,yaitu sebagai berikut:

•Komitmen Politik: Otonomi daerah yang dilakukan oleh pemerintah pusat selama ini sering tidak
dianggap atau diacuhkan sebagai amanat konstitusi. Sering dianggap sebagai omongan belakang saja.
Tidak dilaksanakan sebagai amanat yang sesuai penyelenggaraan nya. Sebab itu lah, menjadi
penghambat dalam otonomi daerah.

•Masih Terpaku pada Sentralisai: Daerah masih banyak yang memillih untuk ketergantungan terhadap
pusat, sehingga membuat kreativitas masyarakat dan perangkat pemerintahan di daerah menjadi mati.
Karena mereka segala sesuatu nya mengandalkan pemerintah pusat, tidak mengembang kreativitas
masyarakat. Sehingga,itu termasuk ke dalam penghambat dalam otonomi daerah. Dan membuat segala
sesuatu nya menjadi bergantung ke pemerintah, dan tidak mempunyai pendirian sendiri daerah nya.

•Kesenjangan Antardaerah: Kesenjangan sosial yang baik dari segi kuantitas dan kualitas sumber daya
manusia, baik dari yang bisa dihitung secara baik maupun tidak bisa dihitung secara pasti. Contohnya
dari segi kuantitas yaitu banyaknya sistem kelahiran yang disebab kan nikah muda, kemudian banyak
penduduk yang migrasi ke daerah tersebut dikarenakan suatu ekonomi dan lain lain. Kemudian dari segi
kualitas yaitu dari segi kesehatan penduduk yang rendah, pendididikan yang rendah juga didaerah
tersebut, dan dari kualitas kesejahteraan rakyat nya. Itu menjadi pertimbangan dan penghambat dalam
otonomi daerah. Kemudian dari intra struktur ekonomi di suatu daerah juga menjadi penghambat dalam
otonomi daerah. Karena hampir rata-rata penghambat otonomi daerah yaitu dari infrastruktur nya yang
kurang maju. Contohnya yaitu jalan, jalan adalah hal yang paling penting dalam mewujudkan otonomi
daerah. Jika jalan nya sudah bagus, maka untuk menjangkau daerah tersebut akan mudah. Tapi jika
sebaliknya, maka akan menjadi penghambat otonomi daerah tersebut.

•Ketimpangan Sumber Daya Alam: Didaerah yang tidak memiliki kekayaan sumber daya alam namun
tingkat populasi penduduknya banyak akan kembang kempis dalam melaksanakan otonomi. Karena
Sumber Daya Alam tidak, sehingga sektor perkejaan nya langka dan minim. Sehingga banyak orang yang
susah untuk mengembangkan ekonomi daerah tersebut. Jadi itu masuk kedalam penghambat dari
otonomi daerah.

•Benturan Kepentingan: Adanya beberapa perbedaan kepentingan yang terdapat pada berbagai pihak
dan sangat melekat, sehingga bisa menghambat proses otonomi daerah, seperti benturan keinginan
pimpinan daerah dengan kepentingan partai politik, kemudian benturan dari kepentingan
ras,suku,agama dan budaya itu juga menjadi penghambat dalam otonomi daerah.

•Keinginan Politik atau Political Will: Keinginan politik yang tidak sama dan berbeda dari pemerintah
daerah untuk menata kembali hubungan kekuasaan pusat dan daerah. Yang seharusnya memiliki tujuan
yang sama, namun justru Itu menjadikan terhambat nya suatu daerah yang ingin mengembangkan
otonomi daerah tersebut. Keinginan politik yang menggebu itu membuat para politik untuk bersaing dan
membuat kekuasaan kuasaan yang menjadikan terhambatnya proses otonomi daerah.

•Perubahan perilaku elit lokal: Perubahan perilaku elit lokal terjadi karena dalam penyelenggaraan
pemerintah daerah berpengaruh pada kekuasaan yang dimilikinya. Sehingga perubahan yang tak
terbendung, membuat terhambat nya otonomi daerah di daerah tersebut. Maka dari itu, pemerintah
dan masyarakat harus saling bersatu dalam menyaring perubahan-perubahan elit lokal. Perubahan elit
lokal ini biasanya terjadi karena adanya pengaruh dari orang luar daerah yang budayanya juga elit, dan
terhalang gengsi. Sehingga mereka melakukan perubahan elit pada warga lokal.

3.Solusi yang dapat dilakukan dalam mengatasi hambatan pelaksanaan otonomi daerah yaitu:
* adanya sosialisasi bagi masyarakat daerah tentang pelaksanaan otonomi daerah yang akan
dilaksanakan pemerintah pusat ataupun pemerintah daerah. Sehingga masyarakat akan tahu tentang
bagaimana pelaksanaan otonomi daerah yang ada di daerahnya. Serta masyarakat bisa menilai Apa
manfaat dan pengaruhnya terhadap pelaksanaan otonomi daerah. Maka dengan begitu, pelaksanaan
otonomi daerah akan terlaksana dan tercapai.

* meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia(SDM) daerah. Dalam mendorong pemberdayaan


masyarakat daerah, sebaiknya meningkatkan potensi sumber daya manusia terlebih dahulu. Karena itu
dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan demokrasi. Serta dapat meningkatkan
dalam daya guna dan hasil guna pemerintah daerah. Karena sumber daya manusia itu sangat penting
dalam mewujudkan otonomi daerah. Dengan meningkatnya kualitas SDM di daerah tersebut. Maka
kualitas SDM didaerah tersebut akan terjamin begitu pun disektor perekonomian. Maka perekonomian
didaerah tersebut akan terjamin dan baik.

* mengurangi sistem penyerahan kewenangan pemerintah Pusat pada pemerintah daerah. Agar
pemerintah daerah mampu mengurusi urusan daerahnya sendiri berdasarkan aspirasi dan karya dari
rakyatnya. Karena jika daerah tersebut tidak bisa mengurangi dan selalu bergantungan terhadap
pemerintah pusat. Maka daerah tersebut akan tertinggal dan bahkan bisa tergantikan dengan daerah
lain.

* pemerataan kebijakan dan pengelolaan potensi Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia
(SDM) keseluruhan daerah Indonesia. Guna pemerataan dan pengelolaan potensi SDA maupun SDM
yaitu untuk memaksimalkan setiap potensi baik dari sumber SDM dan SDA,agar suatu daerah tersebut
mengalami peningkatan dan dapat berjalannya otonomi daerah. Serta tidak adanya ketimpangan sosial
yang terdapat pada daerah tersebut. Kalau pun ketimpangan, tidak akan parah. Jika sampai
menimbulkan ketimpangan yang parah maka akan susah untuk diatur dan dibuat otonomi daerah.

* menanggulangi pemfokusan ekonomi pada pusat pemerintahan. Untuk mengatasi hambatan


pelaksanaan otonomi daerah sebaiknya menanggulangi pemfokusan ekonomi pada pemerintah pusat.
Agar ekonomi di daerah tersebut stabil dan tidak terjadi ketimpangan sosial. Serta mewujudkan
masyarakat sejahtera dan makmur.

* meningkatkan pelayanan masyarakat yang dilakukan oleh pemerintah daerah maupun pemerintah
pusat. Dalam setiap daerah pelayanan masyarakat yang baik sangat diperlukan. Agar masyarakat
menjadi lebih berpikir Inovasi dan kreatif dalam membangun daerahnya. Dan masyarakat daerah
tersebut tidak berlaku perbuatan menyimpang. Dan akan selalu percaya terhadap pemerintah.
Masyarakat pun makmur dan sejahtera kehidupannya.

* pemerataan ekonomi dan pelayanan bagi Seluruh daerah di Indonesia. Dalam pembangunan otonomi
daerah hal yang paling utama adalah pemerataan ekonomi dan pelayanan bagi Seluruh daerah di
Indonesia, agar dapat memberikan keadilan bagi seluruh masyarakat Indonesia. Dan menyejahterakan
rakyat nya. Jika pembangunan ekonomi diratakan maka tidak akan ada faktor kemiskinan. Karena sektor
perekonomian nya tercukupi.
* memberikan kebebasan bagi pemerintah pusat kepada pemerintah daerah untuk mengelola dan
melaksanakan otonomi daerah. Agar pemerintah pusat maupun masyarakat dapat mengambil kebijakan
yang tepat dalam rangka memecahkan masalah yang sedang dihadapi. Serta bebas dalam
menyampaikan pendapat-pendapat yang inovatif, tidak terhalang oleh pemerintah pusat.

* mengurangi ketergantungan pemerintah daerah terhadap pemerintah pusat. Agar daerah tersebut
bisa berdiri sendiri atau mandiri dan tidak Ketergantungan dengan pemerintah pusat. Daerah tersebut
pun akan mandiri dan memecahkan masalahnya sendiri tanpa bergantung pada pemerintah. Cara
berpikir inovasi pun akan maju dan berkembang, sehingga daerah tersebut akan mengalami
peningkatan.

4.Mahasiswa adalah suatu kelompok atau kaum intelektual muda yang nanti bakal akan menjadi
generasi penerus bangsa, sehingga mahasiswa mempunyai peranan yang sangat penting dalam
mewujudkan good governance di lingkungan masyarakat. Mahasiswa juga memiliki kewajiban untuk
memberi upaya yang terbaik bagi mereka, di sela-sela waktu perkuliahan. Demi menciptakan perubahan
yang baik di lingkungan masyarakat sekitarnya. 3 (tiga) peranan penting yang harus dilakukan
mahasiswa terhadap masyarakat untuk mewujudkan good governance, diantaranya yaitu Agent of
Change (agen perubahan), Agent of Control (agen kontrol), dan Iron Stock (stok
besi/kekuatan/cadangan).

Sebagai Agent of Change atau pelaku perubahan, mahasiswa tidak boleh hanya diam saja terhadap
kondisi lingkungan sekitarnya, melainkan mahasiswa dituntut untuk dapat melakukan suatu perubahan
atau merubah kondisi lingkungan sekitarnya menuju kearah yang lebih baik. Mahasiswa harus bisa dan
mampu untuk bertindak sebagai katalis atau bisa disebut sebagai pemicu terjadinya sebuah perubahan
yang nantinya akan ada dampak positif serta perjuangan perubahan-perubahan yang akan mengarah
pada perbaikan di dalam kehidupan masyarakat. Sehingga mahasiswa pun bisa dikatakan sebagai Agent
of Change.

Mahasiswa juga sangat berperan penting untuk mewujudkan good governance dalam sistem
pemerintahan sebagai kontrol terhadap kebijakan yang telah dibuat atau Agent of Control. Contohnya
seperti mengkritisi dan mengamati bagaimana keadaan yang sedang terjadi di lingkungan masyarakat di
sekitarnya, baik mau di lingkungan kampus maupun di lingkungan masyarakat luas sana. Sehingga
sebagai Agent of Control, mahasiswa diharuskan untuk ikut terlibat sebagai pelaku di dalam lingkungan
masyarakat. Agar bisa menjadi panutan dalam lingkungan masyarakat, bukan hanya sebagai pengamat
yang hanya duduk manis sembari menikmati apa yang terjadi di lingkungan masyarakat nya. Melainkan
mereka harus aktif juga dalam membantu sebagai Agent of Control.
Kemudian sebagai aset atau cadangan masa depan suatu negara (Iron Stock), mahasiswa juga
diharapkan bisa menjadi generasi yang tangguh, memiliki jiwa kepemimpinan serta memiliki moralitas
atau sikap perilaku yang baik sehingga dapat menggantikan kepemimpinan generasi yang sebelumnya
sudah pernah memimpin. Dan menyelematkan daerahnya dari orang-orang yang tamak dan rakus akan
pemerintahan. Mahasiswa juga orang yang terpelajar dan terdidik sehingga pemikiranya jauh lebih luas
dibandingkan dengan lulusan SMA.

Maka sebab itu untuk mewujudkan ketiga dari peranan penting tersebut mahasiswa diharuskan untuk
menjadi peduli dan melek terhadap keadaan di lingkungan sekitarnya. Sehingga dari itu,mahasiswa akan
menyadari tentang semua permasalahan-permasalahan yang kini sedang terjadi di tengah masyarakat.
Karena, yang akan menjadi layak dan akan mampu mengangkat perubahan bangsa ini di kemudian hari
hanyalah para mahasiswa yang sadar dan peduli dengan keadaan yang sedang terjadi di lingkungan
sekitarnya.

Sumber referensi dari https://nasional.kompas.com, https:// brainly.com, https://Kompasiana.com.

Anda mungkin juga menyukai