NIM ; 858941324
NAMA ; Dadang Aldi Setiawan
UPBJJ ; Jember
Mata Kuliah ; Pendidikan Kewarganegaraan MKDU 4111
Jurusan ; PGSD S-1
Semester ;1
Sistem otonomi daerah memungkinkan daerah memiliki hak dan kewajiban untuk
mengatur daerahnya sendiri.
Berdasarkan Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 Pasal 1 ayat (5) tentang
Pemerintahan Daerah, yang dimaksud otonomi daerah adalah:
"Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk
mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat
setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan."
Otonomi daerah diselenggarakan di negara kesatuan Republik Indonesia dipengaruhi
oleh beberapa faktor. Salah satu faktor yang memengaruhinya adalah efisiensi dan
efektivitas Indonesia, negara yang luas dan penduduk yang beragam.
Selain itu, ada beberapa fator lain yang juga memengaruhi terselenggaranya otonomi
daerah, yaitu:
- Faktor latar belakang otonomi daerah
Terdapat dua faktor yang berperan kuat dalam mendorong lahirnya kebijakan
otonomi daerah, sesuai dengan UU Nomor 22 tahun 1999, yakni:
1. Faktor internal, didorong oleh berbagai protes atas kebijakan politik
sentralisasi di masa lalu.
2. Faktor eksternal, dipengaruhi oleh dorongan internasional dengan
kepentingan investasi.
- Faktor pendukung terselenggaranya otonomi daerah Terdapat dua faktor yang
mendukung terselenggaranya otonomi daerah, di antaranya:
1. Kemampuan sumber daya manusia
Keberhasilan otonomi daerah sangat bergantung pada sumber daya
manusianya. Pembangunan daerah juga tidak mungkin berjalan lancar tanpa
adanya kerja sama pemerintah dan masyarakat.
Untuk membangun kesuksesan, dibutuhkan masyarakat yang berpengetahuan
tinggi, keterampilan tinggi, dan kemauan tinggi.
2. Kemampuan ekonomi
Dengan pendapatan yang memadai, kemampuan daerah untuk
menyelenggarakan otonomi akan tinggi. Adanya sumber daya manusia yang
berkualitas, daerah mampu membuka peluang potensi ekonomi.
Penyelenggaraan otonomi daerah yang sehat dapat di wujudkan pertama-tama dan terutama
di tentukan oleh kapasitas yang di miliki manusia sebagai pelaksananya. Penyeenggaraan
otonomi daerah hanya dapat berjalan dengan sebaik-baiknya apabil manusia pelaksananya
baik,dalam arti mentalitas maupun kapasitasnya.
Pentingnya posisi manusia pelakana ini karena manusia merupakan unsur dinamis dalam
organisasi yang bertindak/berfungsi sebagai subjek penggerak roda organisasi
pemerintahan. Oleh sebap itu kualitas mentalitas dan kapasitas manusia yang kurang
memadai dengan sendirinya melahirkan impikasi yang kurang menguntungkan bagi
penyelenggaraan otonomi daerah. Anusia pelaksana pemerintah daerah dapat di
kelompokkan menjadi:
1.Pemerintah daerah yang terdiri dari kepala daerah dan dewan perwakilan
daerah(DPRD).
Dalam negara kesatuan republik indonesia tugas kepla daerah di samping sebagai
kepala daerah juga merupakan alat pemerintah pusat yang menjalani tugas yang sangat
berat. Oleh sebap itu kualifikasi yang di tuntut seorang kepala daerah seharusnya juga
memadai dalam pengertian harus sebanding dengan beban tugas ing dengan beban tugas
yang ada di pundaknya.
Dalam kenyataan syarat syarat yang di tentukan bagi seorang kepala daerah belum
cukup menjamin tuntutan kualitas yang ada. Di mana yang berkaitan dengan kapasitas
(pengetahuan dan kecakapan) hanya tiga syarat yang di penuhi masing-
masing;cerdas,berkemampuan,dan keterampilan;mempunyai kecakapan dan
pengelaman kerja yang cukup di bidang pemerintahan;berpengetahuan yang sederajat
degan perguruan tinggi atau sekurang kurangnya di persamakan dengan sarjana muda
Demikian pula halnya dengan mentalitas tidak terdapat ukuran-ukuran yang dapat di
pergunakan sebagai tolok ukur objektif,sehinggga terdapat cukup banyak kesulitan
dalam penilaian padahal peranan mental ini sangat penting dalam penyelenggaraan
otonomi daerah. Seperti halnya kepala daerah,DPRDpun memiliki beban tugas yang
tidak ringan,karena tugas pokoknya adalah bersama-sama kepala daerah menetapkan
kebijakan daerah baik yang berupa peraturan-peraturan daerah dan anggaran
pendapatan dan belanja daerah(APBD). Di samping itu DPRD ujga menjalankan fungsi
pengawasan atas pelakanaan kebijakan daerah oleh kepala daerah. Dengan tugas dan
fungsi semacam ini DPRD di tuntut untuk memiliki kualitas yang memadai
Dalam kenyataannya pendidikan dan pengelaman yang di miliki oleh DPRD masih di
bawah rata-rata dan masih sangat terbatas .rata- rata DPRD tidak di bekali dengan
pendidikan dan pengelaman yang cukup di bidang pemerintahan. Hal ini akan sangat
berpengaruh dalam penyelenggaraan otonomi daerah
Untuk meningkatkan kemampuan aparatur pemerintah daerah ini maka suatu langka
sistematis harus di ambil. Upaya-upaya meningkatkan syarat pendidikan dan
pengelaman berorganisasi ataupun peningkatan frekuensi latihan,kursus,dan
sebagainya,yang berkaitan dengan bidang tugas yang menjadi tanggungjawabnya
masing-masing perlu di tingkatkan.
Salah satu atribut penting yang menandai suatu daerah otonom adalah di miliki aparatur
pemerintah daerah tersendiri yang terpisah dengan aparatur pemerintah pusat yaang
mampu menyelemggarakan urusan-urusan rumah tangganya sendiri
Sebagai unsur pelaksana aparatur pemerintah daerah menduduki peranan yang sangat
vital dalam keseluruhan prose penyelenggaraan otonomi daerah. Oleh karena itu tidak
berlebihan bila di katakan bahwa keberhasilan penyelenggaraan otonomi daerah sangat
bergantung kepada kemampuan aparaturnya.
Dalam kenyataan tuntutan akan kualitas yang memadai belum sepenuhnya terpenuhi
sehingga akan menghambat proses penyelenggaraan otonomi daerah karena aparatur
yang akan bersentuhan langsung dengan tugas yang akan dilaksanakan,sehingga
penyelenggaraan otonomi daerah belum sesuai dengan yang di harapkan.
B.Faktor Keuangan
Keberhasilan otonomi daerah tidak terlepas dari cukup tidaknya kemampuan daerah dalam
bidang keuangan,karena kemampuan keuangan ini merupakan salah satu indikator penting
guna mengukur tingkat ekonomi suatu daerah. Hal ini muda di pahami karena adalah
mustahil bagi daerah-daerah utnuk dapat menjalankan berbagai tugas ddan pekerjaannya
dengan efisien dan efektif dan dapat melaksanakan pelayanan dan pembangunan masyarakat
tanpa tanpa ketersediaan dana.
Sumber-sumber keuangan daerah dapt dikelompokan kedalam dua kelompok utama yakni
sumber pendapatan asli daerah(PAD) dan sumber pendapatan non asli daerah(non PAD).
Penyelenggaraan otonomi daerah yang sehat hanya tercapai apabila sumber utama keuangan
guna membiayai aktivitas daerah berasal dari PAD atau paling tidak pembiayan rutinnya
ditutup oleh hasil PAD
Dalam kenyataanya hasil dari kelima sumber ini masih sangat terbatas dalam memberikan
kontribusinya bagi keuangan daerah secara keseluruhan sehingga sama sekali tidak dapat di
andalkan sebagai sumber pendapatan keuangan daerah.inilah salah satu faktor penghambat
penyelenggaraan otonomi daerah. Maka dengan itu daerah masih membutuhkan bantuan
dari pemerintahan pusat kepada daerah guna memperlancar dan menunjang pembangunan
otonomi daerah ke arah yang lebih baik.sehingga adanya pemerataan pembangunan di
seluruh daerah otonom di seluruh Indonesia guna menciptakan masyarakat yang adil dalam
kemakmuran dan makmur dalam keadialan guna tercapainya cita-cita luhur bangsa yang di
proklamirkan oleh the founding father.
C.Faktor Peralatan
Peralatan merupakan perantara dan pembantu bagi aparatur pemerintah daerah ddalm
melaksanakan berbagai tugas pekerjaannya. Karena itulah peralatan menduduki peranan
penting pula.
Dalam realitanya peralatan yang di perlukan baik di tinjau dari segi jumlah maupun
kualitasnya msaih belum cukup memadai guna menopang kelancaran pelaksanaan tugas
pemerintahan di daerah. Keterbatasan peralatan yang dimiliki daerah-daerah ini telah
menyulitkan pemerintah di daerah dalam memberian pelayanan kepada masyarakat karena
tugasnya sebagai pelayan publik sehingga di mata masyarakat terkesan kinerja pemerintah
belum sesuai dengan apa yang di harapkan oleh masyarakat daerah. Ini juga yang akan
menghambat proses penyelenggaraan pemerintah otonomi daerah.
D.Faktor Organisasi
Agar penyelenggaraan pemerintahan di daerah dapat berjalan dengan baik maka di
perlukan suatu organisasi untuk mengatur proses penyelenggaraan tersebut. Karena
dalam sebuah organisasi terdapat beberapa asas untuk mengatur proses penyelenggaraan
tersebut. Karena dalam sebuah organisasi terdapat beberapa asas ang menunjang
pelaksanaan suatu tugas tertentu yaitu;
2.Pembagian pekerjaan
3.Pelimpahan wewenang
4.koordinasi dan
Rumusan tujuan yang jelas merupakan tujuan dari sebuah organisasi karena merupakan
landasan bagi sebuah organisasi dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan selanjutnya dan
juga dapat memudahkan para anggota dan juga pimpinan organisasi memahami dan
menyakini sehingga mendorong mereka untku bekerja lebih sungguh-sungguh. Tujuan
organisasi merupakan suatu pernyataan tentang suatu keadaan yang di inginkan dan
organisasi sebagai kolektivitas berusaha utnuk merealisasikannya Agar penyelenggaraan
otonomi daerah dapat berjalan dengan lancar,baik dan efektif haruslah senantiasa
memperhatikkan dan menerapkan berbagai asas tanpa ada kemauan dan kemampuan
akan itu,sulit di harapkan penyeenggaraan otonomi daerah yang benar-benar,baik dan
sehat
1. Tidak semua daerah otonom memiliki sumber daya manusia ( SDM ) yang tinggi,
sehingga memerlukan bantuan dari daerah yang lain.
2. Tidak semua daerah otonom memiliki sumber daya alam ( SDA ) yang tinggi,
sehingga
sulit mendapatkan pemasukan kas daerah dari potensi alam.
3. Adanya Tarik menarik antar pemerintah pusat dan daerah tentang wewenang
masalah.
4. Ada kebiasaan sentralisasi, sehingga kreativitas daerah sulit berkembang.
5. Sebagian besar daerah otonom masih bergantung pada pemerintah pusat.
6. Kesulitan dalam mengatur sumber daya alam ( SDA ) yang dimiliki oleh daerah
yang
berbatasan.
Maka dari itu untuk mewujudkan ketiga peranan penting tersebut mahasiswa
diharuskan untuk peduli dan melek dengan keadaan di lingkungan sekitarnya,
sehingga mahasiswa akan menyadari semua permasalahan-permasalahan yang sedang
terjadi di tengah masyarakat. Karena, yang akan layak dan akan mampu mengusung
perubahan bangsa ini di kemudian hari hanyalah para mahasiswa yang sadar dan
peduli dengan keadaan yang terjadi di lingkungan sekitarnya.