TUGAS 3
2) Otonomi daerah merupakan sebuah kebijakan besar yang diambil oleh pemerintah untuk
mengelola bangsa dalam rangka pencapaian tujuan atau cita masyarakat madani, yaitu
masyarakat yang adil dan makmur dibawah naungan NKRI. Otonomi daerah dipillih sebagai
sebuah sistem pengelenggaraan pemerintah daerah menggantikan sistem sentralistik yang
dianggap gagal dalam menciptakan pemerataan pembangunan disetiap wilayah NKRI. Hanya
saja, sebagai sebuah kebijakan, akan selalu ada tantangan dan hambatan yang harus dihadapi.
Soal
a. Setelah anda memahami ilustrasi diatas, analisislah hambatan – hambatan yang ditemukan
dalam implementasi otonomi daerah di Indonesia!
Jawaban:
Peneliti Utama Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro pernah
mengungkapkan mengenai tantangan yang dihadapi Indonesia dalam penerapan otonomi
daerah setelah 20 tahun diterapkan. Tantangan-tantangan tersebut diantaranya adalah
sebagai berikut:
1. Konsistensi pemerintah dalam bidang hukum atau pembuatan peraturan dan sulitnya
melakukan harmonisasi antara UU Pemerintahan Daerah dengan UU terkait.
2. Persepsi sepihak daerah mengenai kewenangannya yang acap kali lebih mementingkan
daerah sendiri tanpa mempertimbangkan secara sungguh-sungguh manfaatnya dalam
konteks lebih luas.
3. Kerumitan pengelolaan hubungan kewenangan daerah dan antardaerah
4. Adanya kolaborasi elite dan pengusaha dalam mengeksploitasi daerah guna mencari
keuntungan sebanyak-banyaknya tanpa mempedulikan kemaslahatan umum dan
kesehatan lingkungan.
b. Jelaskan faktor yang menjadi penyebab munculnya berbagai macam hambatan di dalam
pelaksanaan otonomi daerah tersebut!
Jawaban:
a) Faktor Manusia
Penyelenggaraan otonomi daerah yang sehat dapat di wujudkan pertama-tama dan
terutama di tentukan oleh kapasitas yang di miliki manusia sebagai pelaksananya.
Penyeenggaraan otonomi daerah hanya dapat berjalan dengan sebaik-baiknya apabil
manusia pelaksananya baik,dalam arti mentalitas maupun kapasitasnya.
Pentingnya posisi manusia pelakana ini karena manusia merupakan unsur dinamis dalam
organisasi yang bertindak/berfungsi sebagai subjek penggerak roda organisasi
pemerintahan. Oleh sebap itu kualitas mentalitas dan kapasitas manusia yang kurang
memadai dengan sendirinya melahirkan impikasi yang kurang menguntungkan bagi
penyelenggaraan otonomi daerah.
b) Faktor Keuangan
Keberhasilan otonomi daerah tidak terlepas dari cukup tidaknya kemampuan daerah
dalam bidang keuangan,karena kemampuan keuangan ini merupakan salah satu
indikator penting guna mengukur tingkat ekonomi suatu daerah. Hal ini muda di pahami
karena adalah mustahil bagi daerah-daerah utnuk dapat menjalankan berbagai tugas
ddan pekerjaannya dengan efisien dan efektif dan dapat melaksanakan pelayanan dan
pembangunan masyarakat tanpa tanpa ketersediaan dana.
Sumber-sumber keuangan daerah dapt dikelompokan kedalam dua kelompok utama
yakni sumber pendapatan asli daerah(PAD) dan sumber pendapatan non asli daerah(non
PAD). Penyelenggaraan otonomi daerah yang sehat hanya tercapai apabila sumber
utama keuangan guna membiayai aktivitas daerah berasal dari PAD atau paling tidak
pembiayan rutinnya ditutup oleh hasil PAD
c) Faktor Peralatan
Peralatan merupakan perantara dan pembantu bagi aparatur pemerintah daerah ddalm
melaksanakan berbagai tugas pekerjaannya. Karena itulah peralatan menduduki peranan
penting pula.
Untuk memperlancar jalannya tugas penyelenggaraan pemerintahan daerah maka di
perlukan sejumlah alat yang cukup memadai baik dalam kuantitas maupun
kualitasnya.alat-alat tersebut harus cukup dari jumlahnya dan efisien,efektif serta praktis
dari segi penggunaannya. Guna memenuhi tuntutan syarat tersebut diatas maka di
perlukan suatu manajemen peralatan daerah yang menjamin dapat segera tersedianya
peralatan yang tepat pada waktu yang tepat pula.
Dalam realitanya peralatan yang di perlukan baik di tinjau dari segi jumlah maupun
kualitasnya msaih belum cukup memadai guna menopang kelancaran pelaksanaan tugas
pemerintahan di daerah. Keterbatasan peralatan yang dimiliki daerah-daerah ini telah
menyulitkan pemerintah di daerah dalam memberian pelayanan kepada masyarakat
karena tugasnya sebagai pelayan publik sehingga di mata masyarakat terkesan kinerja
pemerintah belum sesuai dengan apa yang di harapkan oleh masyarakat daerah. Ini juga
yang akan menghambat proses penyelenggaraan pemerintah otonomi daerah.
d) Faktor Organisasi
Agar penyelenggaraan pemerintahan di daerah dapat berjalan dengan baik maka di
perlukan suatu organisasi untuk mengatur proses penyelenggaraan tersebut. Karena
dalam sebuah organisasi terdapat beberapa asas untuk mengatur proses penyelenggaraan
tersebut. Karena dalam sebuah organisasi terdapat beberapa asas ang menunjang
pelaksanaan suatu tugas tertentu yaitu;
1. Perumusan tujuan dengan jelas
2. Pembagian pekerjaan
3. Pelimpahan wewenang
4. koordinasi dan
5. rentangan kontrol serta kesatuan komando
3) Undang – Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, dalam beberapa hal masih
mengandung kelemahan – kelemahan. Walaupun demikian, kebijakan ini menjadi sebuah
tindakan reformis dalam sistem pemerintahan daerah, dari yang sentralistik ke arah desentralistik
yang dianggap lebih mewakili aspirasi rakyat. Salah satu kelemahan tersebut adalah adanya
koalisi elit pemerintahan daerah dengan para pengusaha untuk mengumpulkan keuntungan atas
pengelolaan Sumber Daya Alam yang ada bagi pribadi serta golongan tertentu, sehingga
optimalisasi pencapaian tujuan otonomi itu sendiri tidak berjalan maksimal.
Soal
Berdasarkan permasalahan di atas, kemukakan hasil analisis anda tentang solusi nyata dalam
menangani masalah tersebut di daerah!
Jawaban:
Solusi untuk mengatasi penyelewengan kekuasaan pemerintah daerah yang berkoalisi dengan
pengusaha adalah dengan cara menegaskan peraturan daerah serta regulasi mengenai
pengelolaan daerah tersebut. Sehingga pemerintah daerah tidak sewenang2 untuk mengelola
sumber daya alam untuk mendapatkan keuntungan.
4) Tata kelola pemerintahan yang baik (Good governance) tidak saja menjadi sebuah jaminan bagi
seluruh rakyat dalam memperjuangkan cita dan harapan seluruh warga negara, juga sebagai
sarana pengawasan masyarakat terhadap jalannya pemerintahan. untuk mencapai fungsi tersebut,
tentunya haru ada prinsip – prinsip yang harus dijalankan oleh pemerintah. Hal ini akan menjadi
rambu dalam memaknai serta mengimplementasikan setiap kebijakan dalam kehidupan
masyarakat di daerah.
Soal
Berdasarkan ilustrasi tersebut, analisislah bagaimana implementasi prinsip – prinsi good
governance dalam praktek penyelenggaraan pemerintahan daerah?
Jawaban:
Tata pemerintahan yang baik (good governance) merupakan isu yang paling mengemuka pada
era otonomi daerah sekarang ini. Tutuntan sangat gencar dilakukan oleh masyarakat kepada
pemerintah untuk melaksanakan pemyelenggaraan pemerintahan yang baik adalah sejalan
dengan meningkatnya tingkat pengetahuan dan pendidikan masyarakat maupun adanya
pengaruh globalisasi. Dalam kaitannya dengan penyelenggaraan pemerintahan daerah, prinsip
good governance dalam prakteknya adalah dengan menerapkan prinsip penyelenggaraan yang
baik dalam setiap pembuatan kebijakan dan pengambilan keputusan serta tindakan yang
dilakukan oleh birokrasi pemerintahan daerah dalam pelaksanaan fungsi pelayanan publik.