TUGAS 3
Jawab :
Salah satu kunci kesuksesan penyelenggaraan otonomi daerah sangat bergantung pada
sumber daya manusianya. Di samping perlunya aparatur yang kompeten,
pembangunan daerah juga tidak mungkin dapat berjalan lancar tanpa adanya kerja
sama antara pemerintah dan masyarakat. Untuk itu tidak hanya kualitas aparatur yang
harus ditingkatkan tetapi juga kualitas partisipasi masyarakat. Dalam menyukseskan
pembangunan dibutuhkan masyarakat yang berpengetahuan tinggi, keterampilan
tinggi, dan kemauan tinggi. Sehingga benar benar mampu menjadi inovator yang
mampu menciptakan tenaga kerja yang berkualitas.
b. Kemampuan keuangan/ekonomi
Tanpa pertumbuhan ekonomi yang tinggi, pendapatan daerah jelas tidak mungkin
dapat ditingkatkan. Sementara itu dengan pendapatan yang memadai, kemampuan
daerah untuk menyelenggarakan otonomi akan meningkat. Dengan sumber daya
manusia yang berkualitas, daerah akan mampu untuk membuka peluang-peluang
potensi ekonomi yang terdapat pada daerah tersebut. Pengembangan sumber daya
alam yang ada di daerah tersebut, apabila dikelola dengan secara optimal dapat
menunjang pembangunan daerah dan mewujudkan otonomi. Kemampuan daerah
untuk membiayai diri sendiri akan terus meningkat
2. Pemberlakuan oronomi daerah yang diterapkan sejak 2001 masih dibayangi kendala
dalam 20 tahun reformasi menurut Siti Zuhro (Peneliti LIPI, berita dapat diakses di
antaranews edisi 15 Mei 2018).
Jawab :
c. Ketimpangan Pembangunan
Ketimpangan pembangunan antara daerah yang satu dengan yang lain juga
menjadi hambatan dalam melaksanakan otonomi daerah. Adanya kesenjangan dalam
akses terhadap sumber daya, infrastruktur, dan layanan publik antara daerah yang
lebih maju dengan daerah yang tertinggal dapat menghambat upaya pemerataan
pembangunan di seluruh wilayah Indonesia (Suhandi & Rahmawati, 2016).
Kurangnya koordinasi yang efektif antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah
menjadi hambatan dalam pelaksanaan otonomi daerah. Ketidakselarasan kebijakan
antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, kurangnya keterbukaan informasi,
serta rendahnya partisipasi dalam pengambilan keputusan dapat menghambat
efektivitas otonomi daerah (Wahyuni & Sutawidjaya, 2019).
Adanya konflik politik antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, serta antara
daerah dengan daerah lainnya, juga menjadi hambatan dalam melaksanakan otonomi
daerah. Persaingan kekuasaan, ketegangan politik, dan perbedaan kepentingan antara
berbagai pihak dapat menghambat kerjasama dan koordinasi yang diperlukan dalam
pelaksanaan otonomi daerah (Wahyuni & Sutawidjaya, 2019).
3. Pelaksanaan otonomi daerah belum dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan
tujuan. Hal tersebut disebabkan masih terlampau banyak hambatan yang belum
ditemukan solusinya agar otonomi daerah dapat dilaksanakan dengan baik.
Soal: Berdasarkan pernyataan di atas, Anda diminta untuk menganalisis berbagai solusi
yang dapat dilakukan agar pelaksanaan otonomi daerah dapat berjalan dengan baik!
Jawab :
• Melarang anggota keluarga anggota daerah maju dalam pilkada untuk mencegah
terbentuknya dinasti politik, kolusi dan nepotisme.
• Meningkatkan pendapatan asli daerah dari sektor sumber daya alam dan pajak serta
mencari dari sektor lain seperti jasa dan pariwisata untuk dimanfaatkan bagi
kesejahteraan rakyat.
4. Persoalan good governance merupakan salah satu agenda reformasi di Indonesia. Hal itu
dilakukan dalam kerangkan mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik sehingga
Indonesia mampu menata diri.
Jawab :