Npm :041914056
Matkul :bahasa Indonesia
Dosen pengampu :Welly Santiung
No Soal
Seseorang yang sedang menjalankan kegiatan belajar mandiri lebih ditandai dan
ditentukan oleh yang mendorongnya belajar. Bukan oleh kemampuan fisiknya.
Pembelajar mandiri dapat belajar sendiri/individual, atau berkelompok. Apabila
motivasi belajar seseorang adalah untuk menguasai suatu kompetensi yang
diinginkan maka orang tersebut sedang menjalankan belajar mandiri. Belajar
mandiri jenis ini disebut Self-motivated Learning.
Pada era digital pada saat ini Internet rasanya sudah sangat mudah dijangkau dan
melekat di dalam kehidupan sehari-hari, khususnya bagi para kalangan remaja.
Namun pada jejaring internet yang disebut sosial media dan dunia maya pun tidak
terlepas dari berbagai hal yang sangat bernilai negatif dan dapat menimbulkan
dampak yang sangat buruk terhadap penggunanya.
Pada usia menginjak remaja tentu sangat masih labil dalam hal apapun baik untuk
mengambil keputusan dan melakukan apapun, tentu sangat dibutuhkan bimbingan
orang tua untuk melakukan banyak hal.
-----
”Selamat Mengerjakan
Jawab :
1.
Bencana alam dapat terjadi secara tiba-tiba maupun melalui proses yang
berlangsung secara perlahan. Pada beberapa jenis bencana seperti gempa bumi, hampir
tidak mungkin diperkirakan secara akurat kapan, dimana akan terjadi dan besar
kekuatannya. Sedangkan beberapa bencana lainnya seperti banjir, tanah longsor,
kekeringan, letusan gunung api, tsunami dan anomaly cuaca masih dapat diramalkan
sebelumnya. Meskipun demikian kejadian bencana selalu memberikan dampak kejutan
dan menimbulkan banyak kerugian baik jiwa maupun materi. Kejutan tersebut terjadi
karena kurangnya kewaspadaan dan kesiapan dalam menghadapi ancaman bahaya,
akibatnya banyak korban jiwa, korban luka-luka dan juga kerugian materi.
Bencana bermanfaat bagi manusia di bidang ilmu pengetahuan, sebagaimana
tsunami di Aceh. Pakar tsunami menemukan realitas yang sebelumnya diyakini pergerakan
lempeng berusia muda bisa menimbulkan gempa besar, ternyata juga bisa terjadi di zona
penunjaman oblik (melengkung) sebelumnya tidak banyak dikenal. Dampak kerusakan
akibat tsunami bukan hanya kecepatan gelombang 400 km per jam, tetapi kemampuan
membawa material bangunan/tanaman yang mematikan. Bencana disikapi
pemimpin/penguasa dengan penegakan hukum bagi pelanggar tataruang, membentuk
komunitas tanggap bencana, membenahi tata ruang dengan peta daerah bencana karena
daerah resapan air telah beralih fungsi, bantaran sungai dijadikan hunian, pembangunan
hunian berada di atas zona patahan gempa dan di pesisir pantai yang rentan tsunami.
Solusinya merehabilitasi lahan resapan yang menjadi hunian dan lainnya, menghijaukan
hutan gundul akibat perambahan agar rimbun1
Bencana alam yang terjadi dan menimpa pada diri manusia memiliki ragam makna.
Pertama, di balik meruahnya anugerah Tuhan pada manusia berupa alam beserta isinya,
bila tidak ditangani dengan ramah dan manusia menjauh dari sifat syukur pada-Nya maka
ancaman bencana akan menghadang manusia. Kedua, berbekal ilmu pengetahuan dan
keimanan, upaya untuk merawat alam merupakan keharusan di mana pun manusia berada.
Ketiga, datangnya musibah yang menimpa manusia tidak selalu terprediksi oleh ilmu
pengetahuan, misalnya tsunami, gempa bumi. Ada pula musibah karena ulah manusia
seperti penggundulan hutan hingga terjadi longsor. Maknanya, kesigapan dan kesiapan
mental merupakan modal diri manusia tatkala hidup bersama alam dan dinamikanya.
1
Helmy, Cornelius. Pemicu Tsunami Terlupakan. Kompas, 31 Juli 2013.
Keempat, kekuatan utama manusia yang tertinggi adalah dikabulkannya doa oleh Tuhan di
kala suka dan duka dalam kehidupan. Bila keempat poin ini dipegang teguh oleh manusia,
maka sikap waspada dan bersyukur dengan karunia Ilahi atas alam beserta isinya (yang
dijadikan sandaran hidup) selalu menjadi denyut nadi manusia. Sikap ini mengurangi
karakter sombong manusia tatkala ‘berkuasa’ bersama alam sebagai tempat berpijak dan
tempat menjunjung kehidupannya. Al-Quran telah menggambarkan bahwa musibah telah
diderita manusia sejak dulu kala. Hal ini sebagai pertanda bahwa manusia lemah dan kuasa
Ilahi adalah segala-galanya.
Latar Belakang
Bencana alam dapat terjadi secara tiba-tiba maupun melalui proses yang
berlangsung secara perlahan. Pada beberapa jenis bencana seperti gempa bumi, hampir
tidak mungkin diperkirakan secara akurat kapan, dimana akan terjadi dan besar
kekuatannya. Sedangkan beberapa bencana lainnya seperti banjir, tanah longsor,
kekeringan, letusan gunung api, tsunami dan anomaly cuaca masih dapat diramalkan
sebelumnya. Meskipun demikian kejadian bencana selalu memberikan dampak kejutan
dan menimbulkan banyak kerugian baik jiwa maupun materi. Kejutan tersebut terjadi
karena kurangnya kewaspadaan dan kesiapan dalam menghadapi ancaman bahaya,
akibatnya banyak korban jiwa, korban luka-luka dan juga kerugian materi.
Tujuan
Dengan diberikanya bencana allah bertujuan untuk mengingatkan manusia
bahwasanya perlu untuk melestarikan lingkungan dengan menanam hutan
kembali,tidak membuang sampah sembarang dan prilaku prilaku buruk yang dapat
menimnbulkan bencana alam lainya.
Manfaat
Bencana bermanfaat bagi manusia di bidang ilmu pengetahuan,
sebagaimana tsunami di Aceh. Pakar tsunami menemukan realitas yang
sebelumnya diyakini pergerakan lempeng berusia muda bisa menimbulkan gempa
besar, ternyata juga bisa terjadi di zona penunjaman oblik (melengkung)
sebelumnya tidak banyak dikenal. Dampak kerusakan akibat tsunami bukan hanya
kecepatan gelombang 400 km per jam, tetapi kemampuan membawa material
bangunan/tanaman yang mematikan. Bencana disikapi pemimpin/penguasa dengan
penegakan hukum bagi pelanggar tataruang, membentuk komunitas tanggap
bencana, membenahi tata ruang dengan peta daerah bencana karena daerah resapan
air telah beralih fungsi, bantaran sungai dijadikan hunian, pembangunan hunian
berada di atas zona patahan gempa dan di pesisir pantai yang rentan tsunami.
Solusinya merehabilitasi lahan resapan yang menjadi hunian dan lainnya,
menghijaukan hutan gundul akibat perambahan agar rimbun2.
Informasi Inti
Pada artikel ini menjelaskan mengenai bagaimana dibali musibah bencana alam
masih ada manfaat manfaat yang ditimbulkan memlalui bencana alam ini seperti
gunung meletus dapat menyuburkan tanah sekitarnya ,dan tsunami yang memberika
pengetahuan kepada manusia mengenai ilmunya,dan masih banyak lagi
Simpulan
kejadian bencana selalu memberikan dampak kejutan dan menimbulkan banyak
kerugian baik jiwa maupun materi. Kejutan tersebut terjadi karena kurangnya
kewaspadaan dan kesiapan dalam menghadapi ancaman bahaya, akibatnya banyak korban
jiwa, korban luka-luka dan juga kerugian materi. Untuk itu sangat dibutuhkan upaya-upaya
untuk menekan timbulnya dampak bencana.
2
Helmy, Cornelius. Pemicu Tsunami Terlupakan. Kompas, 31 Juli 2013.
motivasi belajar seseorang adalah untuk menguasai suatu kompetensi
yang diinginkan maka orang tersebut sedang menjalankan belajar
mandiri. /belajar
mandiri jenis ini disebut self-motivated learning.
Pada kalimat tersebut terdapat pemborosan kata yaitu kata guna yang
diikuti dengan kata untuk. Padahal dua kata tersebut memiliki makna
yang sama.
Kata pada awal kalimat harus diawali dengan huruf kapital.
Kata pada awal kalimat harus diawali dengan huruf kapital.
Subjek tidak digambarkan dengan jelas. Sebaiknya diganti dengan
"ditentukan oleh sesuatu yang memotivasinya untuk belajar".
Seharusnya menggunakan tanda baca koma (,).
Seharusnya tidak memakai tanda baca.
Kata pada awal kalimat harus diawali dengan huruf kapital.
Kata pada awal kalimat harus diawali dengan huruf kapital.
Pada era digital saat ini Internet rasanya sudah sangat mudah dijangkau dan
melekat di dalam kehidupan sehari-hari, khususnya bagi para kalangan remaja.Pada
dasarnya internet mampu membantu menyelesaikan kegiatan manusia seperti
pekerjaan, pelajaran dan komunikasi.
Namun pada jejaring internet yang disebut sosial media atau dunia maya
pun tidak terlepas dari berbagai hal yang sangat bernilai negatif dan dapat
menimbulkan dampak yang sangat buruk terhadap penggunanya.Saat usia
menginjak remaja tentu sangat masih labil dalam hal apapun baik untuk mengambil
keputusan dan melakukan apapun, tentu sangat dibutuhkan bimbingan orang tua
untuk melakukan banyak hal.
Perbaikan
Pada latar belakang diatas , perbaikan kalimat dan kesalahan ditandai
dengan huruf ataupun kata yang bercetak tebal.
Adapun teks tersebut sudah baik, hanya saja terdapat beberapa
tambahan tanda baca koma (,) serta pemilihan kata agar kalimatnya
lebih efektif.
Perbaikan kata DAN seharusnya diganti ATAU
Pada alinea pertama di kata PADA itu pemborosan katra karna
menggunakan 2 PADA di 2 kalimat
Sedangkan di PADA di alinea ke 3 kata pada seharusnya diganti menjadi
SAAT