Anda di halaman 1dari 5

TUGAS 3

Nama : Rahmawati

Nim : 044793675

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam

Soal !

1. Budaya akademik yang ingin dibangun oleh Islam, bukan sekedar menjadikan manusia
cerdas, tetapi juga manusia yang memiliki kekuatan iman dan kerendahan hati
(tawadzu').

a. Tuliskan ayat dan terjemah QS Al-Hajj/22: 54!


b. Jelaskan keterkaitan ilmu pengetahuan, iman, dan hati yang tunduk menurut QS Al-
Hajj/22: 54!
c. Tuliskan ayat dan terjemah Q.S. Al-Baqarah/2: 111!
d. Jelaskan pengertian budaya akademik menurut Q.S. Al-Baqarah/2: 111!

2. Prinsip-prinsip dalam kehidupan politik dijelaskan langsung dalam QS An-Nisaa’/4:


58-59 dan tugas amanah bagi siapa saja yang memegang kekuasaan politik dijelaskan
dalam QS Al-Baqarah/2:151.

a. Tuliskan terjemah QS. An-Nisaa’/4: 58-59!


b. Sebutkan empat konsep dasar kehidupan politik menurut QS. An-Nisaa’/4: 58-59!
c. Tuliskan ayat dan terjemah QS. Al-Baqarah/2: 151!
d. Jelaskan secara ringkas amanah-amanah mendasar bagi pemegang kekuasaan politik
menurut QS. Al-Baqarah/2: 151!

3. Agama Islam sesuai dengan fitrah interaksi manusia sebagaimana dijelaskan dalam QS
An-Nisaa’ (4): 125 melalui istilah al-Dîn dan QS. Ali Imran (3): 67 melalui istilah al-
hanîf.

a. Tuliskan ayat dan terjemahan QS An-Nisaa’ (4): 125!


b. Sebutkan dengan pihak mana saja fitrah interaksi manusia pada QS An-Nisaa’ (4): 125
tersebut!
c. Tuliskan ayat dan terjemahan QS. Ali Imran (3): 67!
d. Apakah yang dimaksud dengan al-hanafiyyat pada QS. Ali Imran (3): 67 tersebut?

Jawaban !

1. A) ‫ّلل لَ َها ِد ٱلَّذِينَ َءا َمنُ ٓو ۟ا إِلَى‬ ۟ ُ ‫َو ِليَ ْعلَ َم ٱلَّذِينَ أُوت‬
۟ ُ‫وا ٱ ْلع ِْل َم أَنَّهُ ٱ ْل َحق مِ ن َّربِكَ فَيُؤْ مِ ن‬
َ َّ ‫وا بِ ِهۦ فَت ُ ْخبِتَ لَهۥُ قُلُوبُ ُه ْم ۗ َوإِ َّن ٱ‬
‫ص َرطٍ م ْستَق ٍِيم‬
ِ
wa liya'lamallaziina uutul-'ilma annahul-haqqu mir robbika fa yu-minuu bihii
fa tukhbita lahuu quluubuhum, wa innalloha lahaadillaziina aamanuuu ilaa
shiroothim mustaqiim.
"Dan agar orang-orang yang telah diberi ilmu meyakini bahwa (Al-Qur'an) itu benar
dari Tuhanmu, lalu mereka beriman dan hati mereka tunduk kepada-Nya. Dan
sungguh, Allah pemberi petunjuk bagi orang-orang yang beriman kepada jalan yang
lurus."
(QS. Al-Hajj 22: Ayat 54)

B) Keterkaitan ilmu dengan iman dan hati yang tunduk adalah salah satu hikmah dari
mendapat ilmu akan membuat seseorang beriman kepada Allah dan juga akan
membuathati kita selalu tunduk kepada AllahSehingga kita sangat dianjurkan untuk
selalu menuntut ilmu khususnya ilmu agama.
Penjelasan :
Selain itu dalam surah al hajj juga menjalaskan bahwa orang yang mendapat ilmu akan
menyakini kebenaran dari kitab suci al qur'an. Dalam ayat tersebut juga dijelaskan
bahwa Allah memberi petunjuk kepada orang yang beriman ke jalan yang lurus.

۟ ُ ‫ص َرى ۗ ت ِْلكَ أ َ َمانِي ُه ْم ۗ قُ ْل هَات‬


َ ‫وا ب ُْر َهنَ ُك ْم ِإن ُكنت ُ ْم‬
C) َ‫ص ِدقِين‬ ۟ ُ‫َوقَال‬
َ َ‫وا لَن َيدْ ُخ َل ٱ ْل َجنَّةَ ِإ ََّّل َمن َكانَ هُودًا أ َ ْو ن‬
Wa qālụ lay yadkhulal-jannata illā mang kāna hụdan au naṣārā, tilka
amāniyyuhum, qul hātụ bur-hānakum ing kuntum ṣādiqīn
“Dan mereka (Yahudi dan Nasrani) berkata: "Sekali-kali tidak akan masuk surga
kecuali orang-orang (yang beragama) Yahudi atau Nasrani". Demikian itu (hanya)
angan-angan mereka yang kosong belaka. Katakanlah: "Tunjukkanlah bukti
kebenaranmu jika kamu adalah orang yang benar"’’
( QS : Al-Baqarah Ayat 111)
D) Budaya akademik yang dipaparkan dalam surat Al Baqarah ayat 111 adalah untuk
menunjukkan bukti tentang klaim suatu hal. Metode ilmiah yang dilakukan untuk
membuktikan apa yang dibawa sebagai klaim bisa menjadi acuan dalam bersikap
ilmiah. Hal ini menuntut setiap orang untuk berbicara dengan memberikan bukti,
bukan sekedar bicara saja tanpa bukti.
Pembahasan :
Budaya akademik adalah ketika seseorang melakukan atau mengatakan sesuatu
dengan jelas berdasarkan bukti dan fakta yang nyata, tidak sekedar klaim saja. Dalam
surat Al Baqarah ayat 111 diajarkan kepada kaum muslimin bagaimana cara bersikap
ilmiah dalam menghadapi setiap klaim atas sesuatu. Dalam ayat tersebut dikatakan:
َ َٰ ‫ُوا بُ ْر َٰ َهنَ ُك ْم إِن كُنت ُ ْم‬
‫ص ِدقِين‬ ۟ ‫ص َر َٰى ۗ تِ ْلكَ أَ َمانِيُّ ُه ْم ۗ قُ ْل َهات‬ ۟ ُ‫َو َقال‬
َ َٰ َ‫وا لَن يَ ْد ُخ َل ٱ ْل َجنَّةَ إِ ََّّل َمن كَانَ هُودًا أ َ ْو ن‬
Dan mereka (Yahudi dan Nasrani) berkata: "Sekali-kali tidak akan masuk surga
kecuali orang-orang (yang beragama) Yahudi atau Nasrani". Demikian itu (hanya)
angan-angan mereka yang kosong belaka. Katakanlah: "Tunjukkanlah bukti
kebenaranmu jika kamu adalah orang yang benar". Dalam ayat tersebut kaum ahli
kitab mengklaim bahwa hanya mereka saja yang akan masuk ke surga. Akan tetapi
dalam ayat tersebut mereka diminta menunjukkan bukti atas klaim mereka tersebut,
tidak hanya sekedar klaim sepihak tanpa bukti. Inilah sikap dan budaya akademik
yang harus menjadi kebiasaan dalam kehidupan.

2. A) ‫ظ ُكم‬ُ ‫ّلل نِ ِع َّما يَ ِع‬ ۟ ‫اس أَن تَحْ ُك ُم‬


َ َّ ‫وا بِٱ ْلعَدْ ِل ۚ إِ َّن ٱ‬ ِ َّ‫ت إِلَ ٓى أ َ ْه ِل َها َوإِذَا َح َك ْمتُم بَيْنَ ٱلن‬ ۟ ‫ّلل يَأ ْ ُم ُر ُك ْم أَن ت ُ َؤد‬
ِ َ‫وا ٱ ْْل َ َمن‬ َ َّ ‫إِ َّن ٱ‬
‫يرا‬
ً ‫ص‬ِ َ‫سمِ ي ًۢعًا ب‬
َ َ‫ّلل َكان‬ َ َّ ‫بِ ِ ٓهۦ ۗ إِ َّن ٱ‬
Innallāha ya`murukum an tu`addul-amānāti ilā ahlihā wa iżā ḥakamtum
bainan-nāsi an taḥkumụ bil-'adl, innallāha ni'immā ya'iẓukum bih, innallāha
kāna samī'am baṣīrā
“ Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak
menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia
supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran
yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi
Maha Melihat ”

B) Empat konsep dasar kehidupan politik menurut QS. An-Nisaa’/4: 58-59 :


✓ Kewajiban untuk menunaikan amanah
✓ Perintah untuk menetapkan huku dengan adil
✓ Perintah taat kepada Allah, Rasul, dan Ulil Amri
✓ Perintah untuk kembali kepada Al-Quran dan as-Sunnah

C) َ‫وا تَ ْعلَ ُمون‬ َ َ ‫علَ ْي ُك ْم َءا َٰيَتِنَا َويُزَ كِي ُك ْم َويُ َع ِل ُم ُك ُم ْٱل ِك َٰت‬
۟ ُ‫ب َو ْٱلحِ ْك َمةَ َويُ َع ِل ُم ُكم َّما لَ ْم ت َ ُكون‬ ۟ ُ‫وًل ِمن ُك ْم يَتْل‬
َ ‫وا‬ ‫س ا‬ُ ‫س ْلنَا فِي ُك ْم َر‬
َ ‫َك َما ٓ أ َ ْر‬

Kamā arsalnā fīkum rasụlam mingkum yatlụ 'alaikum āyātinā wa yuzakkīkum


wa yu'allimukumul-kitāba wal-ḥikmata wa yu'allimukum mā lam takụnụ
ta'lamụn

“ Sebagaimana (Kami telah menyempurnakan nikmat Kami kepadamu) Kami telah


mengutus kepadamu Rasul diantara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami kepada
kamu dan mensucikan kamu dan mengajarkan kepadamu Al Kitab dan Al-Hikmah,
serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui ”

(QS. Al-Baqarah/2: 151)

D) Penjelasan secara ringkas amanah-amanah mendasar bagi pemegang kekuasaan


politik menurut QS. Al-Baqarah/2: 151 : Dalam konteks pada ayat Q.S Al- Baqarah
ayat 151 menerangkan bahawa agama Islam memberikan dorongan kepada siapa saja
yang hendak atau memegang kekuasaan politik untuk selalu memperhatikan dan
membangun sebuah sistem yang dapat menjamin kemaslahatan semua warga atau
rakyat yang telah memberikan amanat kepadanya. Pada poin utamanya untuk
menetapkan hukum secara adil dan usaha untuk membangun tata sosial yang lebih
sejahterah.

َ ‫ّلل َوه َُو ُم ْح ِس ٌن َوٱتَّبَ َع مِ لَّةَ إِب َْره‬


َ ‫ِيم َحنِيفًا ۗ َوٱتَّ َخذَ ٱ َّّللُ إِب َْره‬
3. A) ‫ِيم َخلِي ًل‬ ِ َّ ِ ُ‫س ُن دِينًا ِم َّم ْن أَ ْسلَ َم َو ْج َههۥ‬
َ ‫َو َم ْن أ َ ْح‬

Wa man aḥsanu dīnam mim man aslama waj-hahụ lillāhi wa huwa muḥsinuw
wattaba'a millata ibrāhīma ḥanīfā, wattakhażallāhu ibrāhīma khalīlā

“ Dan siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang yang ikhlas menyerahkan
dirinya kepada Allah, sedang diapun mengerjakan kebaikan, dan ia mengikuti agama
Ibrahim yang lurus? Dan Allah mengambil Ibrahim menjadi kesayangan-Nya.”

(QS An-Nisaa’ (4): 125)


B) Pihak fitrah interaksi manusia pada QS An-Nisaa’ (4): 125

• Al-din

• Al-Shibghah

• Al Hanif

C) َ‫ص َرانِيًّا َولَكِن َكانَ َحنِيفًا م ْس ِل ًما َو َما َكانَ مِ نَ ٱ ْل ُم ْش ِركِين‬


ْ َ‫َما َكانَ إِب َْرهِي ُم يَ ُهو ِديًّا َو ََّل ن‬

Mā kāna ibrāhīmu yahụdiyyaw wa lā naṣrāniyyaw wa lāking kāna ḥanīfam


muslimā, wa mā kāna minal-musyrikīn

“ Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, akan tetapi dia
adalah seorang yang lurus lagi berserah diri (kepada Allah) dan sekali-kali bukanlah
dia termasuk golongan orang-orang musyrik”.

(QS. Ali Imran (3): 67)

D) Maksud al-hanafiyyat pada QS. Ali Imran (3): 67 Al – Hanafiyyat adalah kumpulan
kecenderungan yang terdapat dalam fitrah manusia. Artinya, fitrah manusia merupakan
himpunan dari kecenderungan kepada kebenaran-kebenaran dan kepada Agama Allah.

Sumber : Buku Materi Pokok MKDU 4221

Anda mungkin juga menyukai