UNIVERSITAS TERBUKA
DISUSUN OLEH :
NURUL KHAYRANI
NIM : 044983138
UPBJJ-UT PEKANBARU
1. Budaya akademik yang ingin dibangun oleh Islam, bukan sekedar menjadikan manusia cerdas,
tetapi juga manusia yang memiliki kekuatan iman dan kerendahan hati (tawadzu').
ص ٰ َر ٍط ِ وا بِ ِهۦ فَتُ ْخبِتَ لَهۥُ قُلُوبُهُ ْم ۗ َوِإ َّن ٱهَّلل َ لَهَا ِد ٱلَّ ِذينَ َءا َمنُ ٓو ۟ا ِإلَ ٰى
۟ ُك فَيُْؤ ِمن ۟ َُولِيَ ْعلَم ٱلَّ ِذينَ ُأوت
ُّ وا ْٱل ِع ْل َم َأنَّهُ ْٱل َح
َ ِّق ِمن َّرب َ
ُّم ْستَقِ ٍيم
Artinya :
dan agar orang-orang yang telah diberi ilmu, meyakini bahwa (Al-Qur'an) itu benar dari Tuhanmu
lalu mereka beriman dan hati mereka tunduk kepadanya. Dan sungguh, Allah pemberi petunjuk bagi
orang-orang yang beriman kepada jalan yang lurus.
b. Jelaskan keterkaitan ilmu pengetahuan, iman, dan hati yang tunduk menurut QS
Al-Hajj/22: 54!
Dalam ayat ini dijelaskan bahwa Al-quran adalah petunjuk yang hak dan benar berasal dari
Allah. Allah memberikan petunjuk jalan yang lurus kepada orang-orang yang beriman.
Maka wajiblah mereka beriman dan menaati perintah-Nya yang sudah jelas dalam al-quran.
Ilmu pengetahuan, iman yang kokoh, dan hati yang tunduk merupakan aspek yang saling
berkaitan. Bukti seseorang memiliki pengetahuan adalah imannya yang kokoh, dan sebagai
bukti bahwa imannya kokoh maka hatinya harus selalu tunduk (kepada kebenaran yang
bersumber dari petunjuk Allah SWT).
Artinya:
Dan mereka (Yahudi dan Nasrani) berkata: "Sekali-kali tidak akan masuk surga kecuali orang-orang
(yang beragama) Yahudi atau Nasrani". Demikian itu (hanya) angan-angan mereka yang kosong
belaka. Katakanlah: "Tunjukkanlah bukti kebenaranmu jika kamu adalah orang yang benar".
Dalam ayat ini dijelaskan bahwa dalam menjalankan kehidupan haruslah berdasarkan
kepada bukti yang jelas dan pemikiran yang rasional dan obyektif.
Budaya akademik yang dimaksud dalam ayat ini adalah mengedepankan rasionalitas ilmiah
dalam setiap tindakannya.
2. Prinsip-prinsip dalam kehidupan politik dijelaskan langsung dalam QS An-Nisaa’/4: 58-59 dan
tugas amanah bagi siapa saja yang memegang kekuasaan politik dijelaskan dalam QS
Al-Baqarah/2:151.
Artinya:
Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya,
dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan
dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu.
Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat (58).
Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri diantara kamu.
Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-
Quran) dan Rasul (Sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian.
Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya (59).
b. Sebutkan empat konsep dasar kehidupan politik menurut QS. An-Nisaa’/4: 58-59!
Sebagaimana (Kami telah menyempurnakan nikmat Kami kepadamu) Kami telah mengutus
kepadamu Rasul diantara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan
mensucikan kamu dan mengajarkan kepadamu Al Kitab dan Al-Hikmah, serta mengajarkan
kepada kamu apa yang belum kamu ketahui.
Dalam ayat ini ditegaskan bahwa amanat mendasar bagi seorang pemegang kekuasaan
politik adalah mencerdaskan umat dan membangun mental spiritual sehingga menjadi
pribadi-pribadi yang tangguh yang pada gilirannya diharapkan dapat menunaikan tugas-
tugas kekhalifahan manusia di muka bumi yaitu membangun bumi yang makmur untuk
kemaslahatan bersama. Di samping itu, amanat lainnya adalah berusaha untuk membangun
tata sosial yang lebih menyejahterakan. Bagi seorang pemegang kuasa politik haruslah
memperhatikan dan membangun sistem yang dapat menjamin kesejahteraan masyarakat
yang telah memberikan amanat kepadanya.
3. Agama Islam sesuai dengan fitrah interaksi manusia sebagaimana dijelaskan dalam QS An-
Nisaa’ (4): 125 melalui istilah al-Dîn dan QS. Ali Imran (3): 67 melalui istilah al-hanîf.
َو َم ْن َأحْ َسنُ ِدينًا ِّم َّم ْن َأ ْسلَ َم َوجْ هَهۥُ هَّلِل ِ َوه َُو ُمحْ ِس ٌن َوٱتَّبَ َع ِملَّةَ ِإب ٰ َْر ِهي َم َحنِيفًا ۗ َوٱتَّخَ َذ ٱهَّلل ُ ِإب ٰ َْر ِهي َم خَ لِياًل
Artinya :
Dan siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya
kepada Allah, sedang diapun mengerjakan kebaikan, dan ia mengikuti agama Ibrahim yang
lurus? Dan Allah mengambil Ibrahim menjadi kesayangan-Nya.
b. Sebutkan dengan pihak mana saja fitrah interaksi manusia pada QS An-Nisaa’ (4): 125
tersebut!
Interaksi yang dimaksud dalam ayat ini adalah hubungan antara dua pihak dimana pihak
yang pertama mempunyai kedudukan lebih tinggi dari pihak kedua. Dalam ayat ini
digambarkan interaksi manusia dengan Allah SWT.
ََما َكانَ ِإ ْب ٰ َر ِهي ُم يَهُو ِديًّا َواَل نَصْ َرانِيًّا َو ٰلَ ِكن َكانَ َحنِيفًا ُّم ْسلِ ًما َو َما َكانَ ِمنَ ْٱل ُم ْش ِر ِكين
Artinya :
Artinya: Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, akan tetapi dia
adalah seorang yang lurus lagi berserah diri (kepada Allah) dan sekali-kali bukanlah dia
termasuk golongan orang-orang musyrik.
d. Apakah yang dimaksud dengan al-hanafiyyat pada QS. Ali Imran (3): 67 tersebut?
Al-hanafiyyat adalah kumpulan kecenderungan yang terdapat dalam fitrah manusia. Artinya,
fitrah manusia merupakan himpunan dari kecenderungan-kecenderungan kepada kebenaran
dan kepada (agama) Allah.
SUMBER :
BUKU
INTERNET
https://tafsirweb.com