Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 3

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

OLEH :
NAMA : ROMA ANRIFALDI
NIM : 042810848

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
1. Budaya akademik yang ingin dibangun oleh Islam, bukan sekedar menjadikan manusia cerdas, tetapi
juga manusia yang memiliki kekuatan iman dan kerendahan hati (tawadzu').

a. QS Al-Hajj/22: 54

‫هّٰللا‬
‫اط ُّم ْستَقِي ٍْم‬ ِ ‫ك فَيُْؤ ِمنُوْ ا بِ ٖه فَتُ ْخبِتَ لَهٗ قُلُوْ بُهُ ۗ ْم َواِ َّن َ لَهَا ِد الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُ ْٓوا اِ ٰلى‬
ٍ ‫ص َر‬ ُّ ‫َّولِيَ ْعلَ َم الَّ ِذ ْينَ اُوْ تُوا ْال ِع ْل َم اَنَّهُ ْال َح‬
َ ِّ‫ق ِم ْن َّرب‬

Artinya : dan agar orang-orang yang telah diberi ilmu, meyakini bahwa (Al-Qur'an) itu benar dari
Tuhanmu lalu mereka beriman dan hati mereka tunduk kepadanya. Dan sungguh, Allah pemberi petunjuk
bagi orang-orang yang beriman kepada jalan yang lurus.

b. Keterkaitan ilmu pengetahuan, iman, dan hati yang tunduk menurut QS Al-Hajj/22: 54

Keterkaitan ilmu dengan iman dan hati yang tunduk adalah salah satu hikmah dari mendapat ilmu akan
membuat seseorang beriman kepada Allah dan juga akan membuathati kita selalu tunduk kepada Allah
sehingga kita sangat dianjurkan untuk selalu menuntut ilmu khususnya ilmu agama.
Surah Al-Hajj juga menjalaskan bahwa orang yang mendapat ilmu akan menyakini kebenaran dari kitab
suci al qur'an. Dalam ayat tersebut juga dijelaskan bahwa Allah memberi petunjuk kepada orang yang
beriman ke jalan yang lurus.

c. Q.S. Al-Baqarah/2: 111

َ ‫ ۗ تِ ْل‬t‫َص ٰرى‬
ٰ ‫ك اَ َمانِيُّهُ ْم ۗ قُلْ هَاتُوْ ا بُرْ هَانَ ُك ْم اِ ْن ُك ْنتُ ْم‬
َ‫ص ِدقِ ْين‬ ٰ ‫َوقَالُوْ ا لَ ْن يَّ ْد ُخ َل ْال َجنَّةَ اِاَّل َم ْن َكانَ هُوْ دًا اَوْ ن‬

Artinya : Dan mereka (Yahudi dan Nasrani) berkata, “Tidak akan masuk surga kecuali orang Yahudi atau
Nasrani.” Itu (hanya) angan-angan mereka. Katakanlah, “Tunjukkan bukti kebenaranmu jika kamu orang
yang benar.”

d. Pengertian budaya akademik menurut Q.S. Al-Baqarah/2: 111


Al-quran setiap orang yang meragukan ajaran islam untuk menggunakan budaya akademik, yaitu
menggunakan tradisi keilmuan yang di dasarkan prinsip-prinsip rasionalitas yang lurus. Dari surah Al-
Baqarah/2: 111 terlihat bahwa islam menuntut kepada manusia untuk mengedepankan rasionalitas dalam
setiap tindakannya. Inilah yang dalam era modern sering disebut dengan budaya akademik.

2. Prinsip-prinsip dalam kehidupan politik dijelaskan langsung dalam QS An-Nisaa’/4: 58-59 dan tugas
amanah bagi siapa saja yang memegang kekuasaan politik dijelaskan dalam QS Al-Baqarah/2:151.
a. QS. An-Nisaa’/4: 58-59

‫م بِ ٖه ۗ اِ َّن‬tْ ‫ بِ ْال َع ْد ِل ۗ اِ َّن هّٰللا َ نِ ِع َّما يَ ِعظُ ُك‬t‫اس اَ ْن تَحْ ُك ُموْ ا‬ ۙ ٓ ‫ ااْل َمٰ ٰن‬t‫م اَ ْن تَُؤ ُّدوا‬t ‫ا َّن هّٰللا يْأم ُر ُك‬
ِ َّ‫ت اِ ٰلى اَ ْهلِهَا َواِ َذا َح َك ْمتُ ْم بَ ْينَ الن‬
ِ ْ ُ َ َ ِ
‫ص ْيرًا‬ ۢ َ ‫هّٰللا‬
ِ َ‫َ كانَ َس ِم ْيعًا ب‬
Artinya : Sungguh, Allah menyuruhmu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan
apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia hendaknya kamu menetapkannya dengan adil.
Sungguh, Allah sebaik-baik yang memberi pengajaran kepadamu. Sungguh, Allah Maha Mendengar,
Maha Melihat.
b. Empat konsep dasar kehidupan politik menurut QS. An-Nisaa’/4: 58-59
1. Kewajiban untuk menunaikan amanah.
2. Perintah untuk menetapkan hukum dengan adil.
3. Perintah untuk taat kepada Allah, Rasul dan Ulil Amri
4. Perintah untuk kembali kepada Al-quran dan as-sunnah

c. QS. Al-Baqarah/2: 151

َ ‫م ْال ِك ٰت‬tُ ‫م َرسُوْ اًل ِّم ْن ُك ْم يَ ْتلُوْ ا َعلَ ْي ُك ْم ٰا ٰيتِنَا َويُزَ ِّك ْي ُك ْم َويُ َعلِّ ُم ُك‬tْ ‫َك َمٓا اَرْ َس ْلنَا فِ ْي ُك‬
َ‫ب َو ْال ِح ْك َمةَ َويُ َعلِّ ُم ُك ْم َّما لَ ْم تَ ُكوْ نُوْ ا تَ ْعلَ ُموْ ۗن‬

Artinya : Sebagaimana Kami telah mengutus kepadamu seorang Rasul (Muhammad) dari (kalangan)
kamu yang membacakan ayat-ayat Kami, menyucikan kamu, dan mengajarkan kepadamu Kitab (Al-
Qur'an) dan Hikmah (Sunnah), serta mengajarkan apa yang belum kamu ketahui.

d. Amanah-amanah mendasar bagi pemegang kekuasaan politik menurut QS. Al-Baqarah/2: 151
Amanah-amanah yang dasar terhadap pemegang kekuasaan politik di dalam QS Al-Baqarah /2: 151
adalah harus bisa menjadi imam (pemimpin) bagi kaum atau rakyatnya agar selalu bisa berhukum atau
berpanutan kepada kitab Al-Quran dan sunnah - sunnah dari nabi. Juga seorang pemegang kekuasaan
politik diharuskan memiliki sifat cerdas, arif, bijaksana, istiqomah dan kreatif dalam menjalankan
kekuasaan politiknya.

3. Agama Islam sesuai dengan fitrah interaksi manusia sebagaimana dijelaskan dalam QS An-Nisaa’ (4):
125 melalui istilah al-Dîn dan QS. Ali Imran (3): 67 melalui istilah al-hanîf.
a. QS An-Nisaa’ (4): 125

‫َو َم ْن اَحْ َسنُ ِد ْينًا ِّم َّم ْن اَ ْسلَ َم َوجْ هَهٗ هّٰلِل ِ َوهُ َو ُمحْ ِس ٌن َّواتَّبَ َع ِملَّةَ اِب ْٰر ِه ْي َم َحنِ ْيفًا َۗواتَّ َخ َذ هّٰللا ُ اِب ْٰر ِه ْي َم خَ لِ ْياًل‬

Artinya : Dan siapakah yang lebih baik agamanya daripada orang yang dengan ikhlas berserah diri kepada
Allah, sedang dia mengerjakan kebaikan, dan mengikuti agama Ibrahim yang lurus? Dan Allah telah
memilih Ibrahim menjadi kesayangan(-Nya).

b. Dengan pihak mana saja fitrah interaksi manusia pada QS An-Nisaa’ (4): 125
Dalam ayat tersebut, Kita berinteraksi kepada Sang Pencipta dalam sikap berserah diri, dan kita
berinteraksi kepada sesama manusia dengan melakukan perbuatan-perbuatan kebaikan. Misalnya dengan
saling tolong-menolong, bersedekah, tidak mencuri, dan tidak menipu.

c. QS. Ali Imran (3): 67

َ‫ َّو ٰل ِك ْن َكانَ َحنِ ْيفًا ُّم ْسلِ ًم ۗا َو َما َكانَ ِمنَ ْال ُم ْش ِر ِك ْين‬t‫ َّواَل نَصْ َرانِيًّا‬t‫َما َكانَ اِب ْٰر ِه ْي ُم يَهُوْ ِديًّا‬
Artinya : Ibrahim bukanlah seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, tetapi dia adalah seorang
yang lurus, Muslim dan dia tidaklah termasuk orang-orang musyrik.

d. Apakah yang dimaksud dengan al-hanafiyyat pada QS. Ali Imran (3): 67
Yang dimaksud dengan Al Hanafiyyat pada QS. Ali Imran (3): 67 adalah seseorang yang condong
menjauhi segala agama (kekafiran) seluruhnya, dan mendekat kepada agama yang lurus (Tauhid). Dan
menurut Ibnu Katsir di dalm tafsirnya menjelaskan bahwa Hanif yaitu menjauh dari kemusyrikan dan
condong mendekat kepada keimanan.

Sumber referensi : MKDU4221, Merdeka.com

Anda mungkin juga menyukai