Anda di halaman 1dari 3

NAMA : AHMAD MUNIR

NIM : 044958886
MODUL : MATEMATIKA

Jawaban Tugas Tutorial 3


PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

ِ ‫وا بِ ِهۦ فَت ُْخبِتَ لَهۥُ قُلُوبُ ُه ْم ۗ َوِإنَّ ٱهَّلل َ لَ َها ِد ٱلَّ ِذينَ َءا َمنُ ٓو ۟ا ِإلَ ٰى‬
1. a). ‫ص ٰ َر ٍط‬ ۟ ُ‫ق ِمن َّربِّ َك فَيُْؤ ِمن‬ ۟ ‫َولِيَ ْعلَ َم ٱلَّ ِذينَ ُأوت‬
ُّ ‫ُوا ٱ ْل ِع ْل َم َأنَّهُ ٱ ْل َح‬
ٍ ِ‫ستَق‬
‫يم‬ ْ ‫ُّم‬

Arab-Latin: Wa liya'lamallażīna ụtul-'ilma annahul-ḥaqqu mir rabbika fa yu`minụ bihī fa


tukhbita lahụ qulụbuhum, wa innallāha lahādillażīna āmanū ilā ṣirāṭim mustaqīm

Artinya: Dan agar orang-orang yang telah diberi ilmu, meyakini bahwasanya Al Quran
itulah yang hak dari Tuhan-mu lalu mereka beriman dan tunduk hati mereka kepadanya
dan sesungguhnya Allah adalah Pemberi Petunjuk bagi orang-orang yang beriman kepada
jalan yang lurus.
Referensi : https://tafsirweb.com/5790-surat-al-hajj-ayat-54.html
b). Keterkaitan ilmu dengan iman dan hati yang tunduk adalah orang yang berilmu akan
mengetahui kekuasaan dan kebesaran Allah salah satunya adalah dengan mempelajari al-
quran yang mana adalah hak dari allah, sehingga membuat iman yang ia miliki menjadi
meningkat. Peningkatan iman akan membuat hati seseorang lebih mudah tunduk dan
berserah diri kepada Allah. Dan sesunggunya allah telah memberi Petunjuk bagi orang-
orang yang beriman kepada jalan yang lurus.

۟ ‫ص َر ٰى ۗ تِ ْل َك َأ َمانِيُّ ُه ْم ۗ قُ ْل هَات‬
َ ٰ ‫ُوا بُ ْر ٰ َهنَ ُك ْم ِإن ُكنتُ ْم‬
c). َ‫ص ِدقِين‬ ۟ ُ‫َوقَال‬
َ ٰ َ‫وا لَن يَد ُْخ َل ٱ ْل َجنَّةَ ِإاَّل َمن َكانَ هُودًا َأ ْو ن‬
Arab-Latin: Wa qālụ lay yadkhulal-jannata illā mang kāna hụdan au naṣārā, tilka
amāniyyuhum, qul hātụ bur-hānakum ing kuntum ṣādiqīn
Artinya: “Dan mereka (Yahudi dan Nasrani) berkata: "Sekali-kali tidak akan masuk surga
kecuali orang-orang (yang beragama) Yahudi atau Nasrani". Demikian itu (hanya) angan-
angan mereka yang kosong belaka. Katakanlah: "Tunjukkanlah bukti kebenaranmu jika
kamu adalah orang yang benar".
Referensi : https://tafsirweb.com/530-surat-al-baqarah-ayat-111.html

d). menurut surat Q.S. Al-Baqarah/2: 111 pengertian budaya akademik ditunjukan dengan
cara selalu berfikir kritis dan rasional, hal ini sebagai pembuktian bahwa setiap klaim
yang dikeluarkan harus disertai dengan bukti, namun kritis disini tetap dalam aturan
kebijaksanaan.
2. a). Surat An-Nisa Ayat 58
۟ ‫س َأن ت َْح ُك ُم‬
۞ َ ‫وا ِبٱ ْل َع ْد ِل ۚ ِإنَّ ٱهَّلل َ نِ ِع َّما يَ ِعظُ ُكم ِب ِٓۦه ۗ ِإنَّ ٱهَّلل‬ ِ َ‫ُّوا ٱَأْل ٰ َم ٰن‬
ِ ‫ت ِإلَ ٰ ٓى َأ ْهلِ َها َوِإ َذا َح َك ْمتُم بَيْنَ ٱلنَّا‬ ۟ ‫ِإنَّ ٱهَّلل َ يَْأ ُم ُر ُك ْم َأن تَُؤ د‬
ِ َ‫س ِمي ۢ ًعا ب‬
‫صي ًرا‬ َ َ‫َكان‬
Arab-Latin: “Innallāha ya`murukum an tu`addul-amānāti ilā ahlihā wa iżā ḥakamtum
bainan-nāsi an taḥkumụ bil-'adl, innallāha ni'immā ya'iẓukum bih, innallāha kāna samī'am
baṣīrā”.
Artinya: “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang
berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara
manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran
yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha
Melihat”.
Referensi : https://tafsirweb.com/1590-surat-an-nisa-ayat-58.html

b). 1. Kewajiban untuk menunaikan dan menyampaikan amanah.


2. Perintah untuk menetapkan hukum dengan cara yang adil.
3. Perintah tetap taat kepada Allah, Rasul dan Ulil Amri.
4. Perintah untuk kembali kepada Al-quran dan as-Sunnah.
c). Surat Al-Baqarah/2: 151
َ‫ک ٰت َب َو ۡال ِح ۡک َمۃَ َو یُ َعلِّ ُم ُکمۡ َّما لَمۡ تَ ُک ۡونُ ۡو ت َۡعلَ ُم ۡون‬
ِ ‫س ۡواًل ِّم ۡن ُکمۡ َی ۡتلُ ۡوا َعلَ ۡی ُکمۡ ٰا ٰیتِنَا َو یُ َز ِّک ۡی ُکمۡ َو یُ َعلِّ ُم ُک ُم ۡال‬
ُ ‫س ۡلنَا فِ ۡی ُکمۡ َر‬
َ ‫َم ۤا اَ ۡر‬
Arab-latin : Kamaa arsalnaa fiikum rasuulaa minkum yatluu ‘alaikum aayaatinaa
wayuzakkiikum wayu’allimukumul kitaaba wal hikmata wayu’allimukum maa lam
takuunuu ta’lamuun
Artinya ; “Sebagaimana Kami telah mengutus kepadamu seorang Rasul (Muhammad) dari
(kalangan) kamu yang membacakan ayat-ayat Kami, menyucikan kamu, dan mengajarkan
kepadamu Kitab (Alquran) dan Hikmah (Sunnah), serta mengajarkan apa yang belum
kamu ketahui”.
d). Amanah-amanah yang mendasar pagi pemegang keuasaan politik yang tersirat dari ayat
ini adalah harus mampu menyampaikan atau menjalankan amanah, mampu melindungidan
mengayomi masyarakat, harus bisa mendidik dan memberi contoh kepada rakyatnya sesuai
ajaran al-quran dan sunah
3. a). Surat An-Nisa Ayat 125
‫سنٌ َوٱتَّبَ َع ِملَّةَ ِإ ْب ٰ َر ِهي َم َحنِيفًا ۗ َوٱت ََّخ َذ ٱهَّلل ُ ِإ ْب ٰ َر ِهي َم َخلِياًل‬ ْ ‫سنُ ِدينًا ِّم َّمنْ َأ‬
ِ ‫سلَ َم َو ْج َه ۥهُ هَّلِل ِ َوه َُو ُم ْح‬ َ ‫َو َمنْ َأ ْح‬
Arab-Latin: “Wa man aḥsanu dīnam mim man aslama waj-hahụ lillāhi wa huwa
muḥsinuw wattaba'a millata ibrāhīma ḥanīfā, wattakhażallāhu ibrāhīma khalīlā”.
Artinya: “Dan siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang yang ikhlas
menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang diapun mengerjakan kebaikan, dan ia
mengikuti agama Ibrahim yang lurus? Dan Allah mengambil Ibrahim menjadi
kesayangan-Nya”.
Referensi : https://tafsirweb.com/1657-surat-an-nisa-ayat-125.html
b). Dalam ayat tersebut, Kita berinteraksi kepada Sang Pencipta dalam sikap berserah diri,
dan kita berinteraksi kepada sesama manusia dengan melakukan perbuatan-perbuatan
kebaikan. Misalnya dengan saling tolong-menolong, bersedekah, tidak mencuri, dan tidak
menipu
c). Surat Ali ‘Imran Ayat 67
ْ ‫ص َرانِيًّا َو ٰلَ ِكن َكانَ َحنِيفًا ُّم‬
ْ ‫سلِ ًما َو َما َكانَ ِمنَ ٱ ْل ُم‬
َ‫ش ِر ِكين‬ ْ َ‫َما َكانَ ِإ ْب ٰ َر ِهي ُم يَ ُهو ِديًّا َواَل ن‬
Arab-Latin: Mā kāna ibrāhīmu yahụdiyyaw wa lā naṣrāniyyaw wa lāking kāna ḥanīfam
muslimā, wa mā kāna minal-musyrikīn
Artinya: Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, akan tetapi
dia adalah seorang yang lurus lagi berserah diri (kepada Allah) dan sekali-kali bukanlah
dia termasuk golongan orang-orang musyrik.
Referensi : https://tafsirweb.com/1199-surat-ali-imran-ayat-67.html
d). al-hanafiyyat atau al-hanif merupakan agama yang di anut oleh Nabi Ibrahim A.S,
agama tersebut bukanlah agama Yahudi maupun Nasrani. Secara etimologis al-hanif
berarti “condong dari kesesatan kepada istiqamah” bentuk jamaknya adalah
hunafa. Kemudian arti tersebut berkembang menjadi “orang yang condong kepada
kebenaran, kepada Allah, kepada tauhid. Dengan begitu al-hanafiyyat merupakan
kumpulan kecenderungan yang terdapat dalam fitrah manusia. Artinya, fitrah
manusia merupakan himpunan dari kecenderungan-kecenderungan kepada
kebenaran dan kepada(agama) Allah.

Anda mungkin juga menyukai