Anda di halaman 1dari 10

Pengertian Taqwa

Taqwa berasal dari kata waqa-yaqi-wiqayah yang artinya memelihara.


"memelihara diri dalam menjalani hidup sesuai tuntunan/petunjuk allah" Adapun
dari asal bahasa arab quraish taqwa lebih dekat dengan kata waqa yang bermakna
melindungi sesuatu, memelihara dan melindunginya dari berbagai hal yang
membahayakan dan merugikan.

Secara etimologis , kata taqwa berasal dari bahasa arab taqwa. Kata taqwa memiliki kata dasar waqa
yang berarti menjaga, melindungi, hati-hati, waspada, memerhatiakn, dan menjauhi. Adapun secara
terminologis, kata taqwa berarti menjalankan apa yang diperintahankan oleh Allah dan menjauhi
segala apa yang dilarang-Nya.

Para penerjemah Al-Quran mengartikan taqwa sebagai kepatuhan, kesalihan, kelurusan, perilaku
baik, teguh melawan kejahatan, dan takut kepada Tuhan.Allah swt berfirman:

(Q.S.Ali Imran [3]:102)

Artinya : Wahai orang-orang yang beriman! Bertaqwalah kepada Allah sebenar-benar taqwa kepada-
Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim.

Taqwa adalah sikap mental seseorang yang selalu ingat dan waspada terhadap sesuatu
dalam rangka memelihara dirinya dari noda dan dosa, selalu berusaha melakukan perbuatan-
perbuatan yang baik dan benar, pantang berbuat salah dan melakukan kejahatan pada orang lain,
diri sendiri dan lingkungannya.
Dari berbagai makna yang terkandung dalam taqwa, kedudukannya sangat penting dalam
agama islam dan kehidupan manusia karena taqwa adalah pokok dan ukuran dari segala
pekerjaan seorang muslim.
Umar bin Abdul Aziz rahimahullah juga menegaskan bahwa ketakwaan bukanlah
menyibukkan diri dengan perkara yang sunnah namun melalaikan yang wajib. Beliau
rahimahullah berkata, Ketakwaan kepada Allah bukan sekedar dengan berpuasa di siang hari,
sholat malam, dan menggabungkan antara keduanya. Akan tetapi hakikat ketakwaan kepada
Allah adalah meninggalkan segala yang diharamkan Allah dan melaksanakan segala yang
diwajibkan Allah. Barang siapa yang setelah menunaikan hal itu dikaruniai amal kebaikan maka
itu adalah kebaikan di atas kebaikan.
Termasuk dalam cakupan takwa, yaitu dengan membenarkan berbagai berita yang datang dari
Allah dan beribadah kepada Allah sesuai dengan tuntunan syariat, bukan dengan tata cara yang diada-
adakan (baca: bidah). Ketakwaan kepada Allah itu dituntut di setiap kondisi, di mana saja dan kapan
saja. Maka hendaknya seorang insan selalu bertakwa kepada Allah, baik ketika dalam keadaan
tersembunyi/sendirian atau ketika berada di tengah keramaian/di hadapan orang
( Pengertian Taqwa ) http://qinainihla.blogspot.co.id/2014/03/makalah-agama-taqwa.html

Ciri-Ciri Orang Yang Bertaqwa Menurut Al-Qur'an

1. Beriman kepada yang Ghaib, Mendirikan shalat, dan berinfaq




[yaitu] mereka yang beriman kepada yang ghaib yang mendirikan shalat
dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada
mereka, [Q.S. al-Baqarah: 3].

2. Beriman kepada kitab-kitab Allah dan meyakini adanya akhirat.




dan mereka yang beriman kepada Kitab [Al Quran] yang telah diturunkan
kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu serta mereka
yakin akan adanya [kehidupan] akhirat . (Q.S. al-Baqarah: 4).

3. Beriman kepada: Allah, Hari akhir, para malaikat, kitab-kitab, para nabi;
berinfaq, memerdekakan budak, mendirikan shalat, zakat, menepati janji
dan sabar.










Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu
kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada
Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan
memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim,
orang-orang miskin, musafir [yang memerlukan pertolongan] dan orang-
orang yang meminta-minta; dan [memerdekakan] hamba sahaya,
mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati
janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan,
penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar
[imannya]; dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa. (Q.S.al-Baqarah:
177).
4. Berinfaq di waktu lapang atau sempit, menahan amarah, dan pemaaf.


[yaitu] orang-orang yang menafkahkan [hartanya], baik di waktu lapang
maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan
memaafkan [kesalahan] orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat
kebajikan. (Q.S. Ali-Imran: 134)




5. Berpuasa Ramadhan


Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa
sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu
bertakwa, (Q.S.al-Baqarah:183)

6. Tidak Silau Keindahan duniawi



Kehidupan dunia dijadikan indah dalam pandangan orang-orang kafir, dan
mereka memandang hina orang-orang yang beriman. Padahal orang-orang
yang bertakwa itu lebih mulia daripada mereka di hari kiamat (Q.S.al-Baqarah:
212).

7. Selalu berbuat kebajikan.





Dan apa saja kebajikan yang mereka kerjakan, maka sekali-kali mereka
tidak dihalangi [menerima pahala] nya; dan Allah Maha Mengetahui orang-
orang yang bertakwa. (Q.S. Ali Imran:115).

8. Bersegera kepada ampunan Allah.





Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga
yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang
yang bertakwa, (Q.S. Ali Imran: 133)

9. Selalu mengingat Allah dan memohon ampun atas dosa-dosanya.









Dan [juga] orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau
menganiaya diri sendiri , mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun
terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa
selain daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu,
sedang mereka mengetahui. (Q.S.Ali-Imran: 135).

10. Bersabar saat diuji harta dan dirinya.








Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu. Dan [juga]
kamu sungguh-sungguh akan mendengar dari orang-orang yang diberi kitab
sebelum kamu dan dari orang-orang yang mempersekutukan Allah,
gangguan yang banyak yang menyakitkan hati. Jika kamu bersabar dan
bertakwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang
patut diutamakan. (Q.S. Ali Imran: 186).

11. Menjadikan akhirat sebagai TUJUAN hidup.




Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau
belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang
bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya? (Q.S. al-An'am: 32).

12. Menyebarkan da'wah.






Dan tidak ada pertanggungjawaban sedikitpun atas orang-orang yang
bertakwa terhadap dosa mereka; akan tetapi [kewajiban mereka ialah]
mengingatkan agar mereka bertakwa. (Q.S. al-An'm: 69).

13. Menutup aurat




Hai anak Adam sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian
untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian
takwa itulah yang paling baik. (Q.S. Al-A'raf: 26).

14. Berdzikir manakala ditimpa kebimbangan.






Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa bila mereka ditimpa was-was
dari syaitan, mereka ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka
melihat kesalahan-kesalahannya. (Q.S. al-A'raf: 201).

15. Menyuruh Keluarga Mendirikan shalat dan sabar mengerjakannya.




Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah
kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezki kepadamu,
Kamilah yang memberi rezki kepadamu. Dan akibat [yang baik] itu adalah
bagi orang yang bertakwa. (Q.S. Thaha: 132).

16. Tidak sombong dan tidak berbuat kerusakan





Negeri akhirat itu, Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin
menyombongkan diri dan berbuat kerusakan di [muka] bumi. Dan
kesudahan [yang baik] itu adalah bagi orang-orang yang bertakwa. (Q.S. al-
Qashash: 83).

17. Muslimah hendaklah menjaga pandangan dan kata-kata dalam


berbicara.




Hai isteri-isteri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika
kamu bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga
berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya , dan ucapkanlah
perkataan yang baik, (Q.S. al-Ahzab: 32).

18. Membawa kebenaran dan membenarkannya.




Dan orang yang membawa kebenaran [Muhammad] dan membenarkannya,
mereka itulah orang-orang yang bertakwa. (Q.S. Az-Zumar: 33).

19. Menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji.








[Yaitu] orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji yang
selain dari kesalahan-kesalahan kecil. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Luas
ampunan-Nya. Dan Dia lebih mengetahui [tentang keadaan]mu ketika Dia
menjadikan kamu dari tanah dan ketika kamu masih janin dalam perut
ibumu; maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling
mengetahui tentang orang yang bertakwa. (Q.S. An-Najm: 32).

20. Selalu mengambil pelajaran dari al-Qur'an.



Dan sesungguhnya Al Quran itu benar-benar suatu pelajaran bagi orang-
orang yang bertakwa. (Q.S. al-Haaqqa: 48).
Dsb.
Semoga bermanfaat.

Maha suci Engkau ya Allah, dan segala puji bagi-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Engkau. Aku
mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu.

(Ciri-ciri orang bertaqwa) http://www.jadipintar.com/2014/10/ciri-ciri-orang-bertaqwa-sifat-dan-


amalannya-menurut-alquran.html

Berikut penerapan iman dan taqwa dalam kehidupan sehari-hari, sebagai berikut:
A. Menjalankan keenam rukun iman.
B. Menaati perintah Allah dan beramal sholeh untuk mendapatkan ridhlo Allah
C. Membersihkan diri dari hal-hal yang diharamkan (menghindari keharaman)
D. Ringan tangan atau saling membantu sesama manusia.
E. Menjaga aurat pada dirinya sesuai dengan ajaran agama.Ada sebuah hadist yang
menyatakan,bahwa Rosulullah SAW bersabda:
"Barang siapa bisa menjamin diantara kedua mulut (bibir)nya (bibir atas dan bawah),niscaya aku akan
menjadi surganya".
F. Menjaga amanah dan menepati janji. Sebagai orang yang beriman dan bertaqwa haruslah bisa menjaga
amanah yang diberikan kepada dirinya dan berusahalah untuk selalu menepati janji selagi masih
mampu.
G. Menjaga sholat wajib. Menjaga sholat dalam kehidupan sehari-hari bukan persoalan yang
mudah. Menjaga sholat ini berarti orang tersebut bisa menjaga waktunya, dia selalu sholat tepat
waktu dan tidak menunda-nunda sholatnya. Disamping sholat tepat waktu orang tersebut juga
menjaga cara dan bacaannya dengan benar sesuai dengan tuntunan yang diajarkan oleh
Rasulullah SAW. Disamping itu juga harus bisa menjaga efek positif dari sholat, yaitu dengan
benar-benar menghayati dan melaksanakan apa yang telah dibaca dalam melaksanakan sholat.

ciri-ciri orang yag bertaqwa kepada swt :


1. Teguh dalam keyakinan dan bijaksana dalam pelaksanaannya
2. Tampak wibawanya karena seuma aktivitas hidupnya dilandasi kebenaran dan kejujuran
3. Menonjol rasa puasnya dalam perolehan rezeki sesuai dengan usaha dan kemampuannya
4. Senantiasa bersih dan berhias walaupun miskin
5. selalu cermat dalam perencanaan dan bergaya hidup sederhana walaupun kaya
6. Murah hati dan murah tangan
7. Tidak menghabiskan waktu dalam perbuatan yang tidak bermanfaat
8. Tidak berkeliaran dengan membawa fitnah
9. Disiplin dalam tugasnya
10. Tinggi dedikasinya
11. Terpelihara identitas muslimnya (setiap perbuatannya berorientasi kepada terciptanya
kemaslahatan/kemanfaatan masyarakat)
12. Tidak pernah menuntut yang bukan haknya serta tidak menahan hak orang lain
13. Kalau ditegur orang segera intropeksi. Kalau ternyata teguran tersebut benar maka dia
menyesal dan mohon ampun kepada Allah swt. serta minta maaf kepada orang yang tertimpa
oleh kesalahannya itu
14. Kalau dimaki orang dia tersenyum simpul sambil mengucapkan: "Kalau makian anda benar
saya bermohon semoga Allah swt. mengampuniku. Kalau teguran anda ternyata salah, saya
bermohon agar Allah mengampunimu.

( penerapan taqwa dalam kehidupan sehari-hari) http://skripsi-


dulrohman.blogspot.co.id/2013/01/contoh-makalah-pai-tentang-iman-dan.html

audaraku yang dirahmati Allah SWT


Besyukurlah bahwa Allah SWT masih memberikan kasih sayangnya kepada kita semua karena terbukti
kita masih diberi kesempatan untuk mengabdikan hidup kita kepada-Nya. Namun saudaraku pada
kesempatan ini mari kita saling bertausiyah bahwasanya setiap saat kita selalu berhadapan dengan
musuh-musuh kita yang sebenarnya yaitu syetan yang sangat jahat yang akan menyesatkan kita,
sehingga kita lupa dengan tugas kita yang sesungguhnya yaitu mengabdikan hidup kita kepada Allah
SWT.
Sungguh saudaraku seiman, selama kita masih bisa bernafas, mata kita masih bisa melihat, telinga kita
masih bisa mendengar, pikiran kita masih bisa berpikir, mulut dan hati kita masih bisa berbicara maka
mari kita selalu waspada dengan semua aktifitas dari anggota tubuh kita itu, karena jika tidak syetan
akan memanfaatkan dan mengendalikan diri kita hingga terjerumus untuk melakukan banyak kesalahan
dan dosa kepada Allah SWT. Hal inilah yang akan meyebabkan iman dan taqwa kita kepada Allah SWT
mengalami peningkatan dan penurunan. Untuk itu maka marilah kita senantiasa bertaubat kepada Allah
dengan selalu beristiqfar kepada-Nya semoga kita mendapatkan ampunan atas sega dosa yang kita
perbuat.
Allah SWT berfirman :
Artinya : Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu
beruntung.
( QS : An-Nuur : 31 )

Apabila kita lupa tidak menyadari hal itu maka Allah memberikan peringatan kepada manusia dan
mengecapnya menjadi orang yang zhalim. Hal ini seperti yang difirmankan Allah dalam surat Al- Hujurat
ayat : 11

Artinya : Dan barangsiapa yang tidak bertobat, Maka mereka Itulah orang-orang yang zalim.
Saudaraku yang dirahmati Allah SWT
Sebagai orang yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT wajib bagi kita untuk meningkatkan
ketaqwaan kita kepada Allah SWT.
Hal ini didasarkan atas firman Allah yang artinya :
Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa
diantara kamu.. Sesungguhnya Allah maha mengetahui lagi maha mengenal
Setelah kita mengetahui taqwa itu merupakan sesuatu yang sangat mulia di hadapan Allah SWT maka
kita harus menjaganya karena setiap saat iman dan taqwa kita itu selalu mengalami pasang dan surut .
Sekarang bagaiman kita mengatasinya agar taqwa kita selalu mengalami peningkatan bukan malah surut
sehingga kita akan beruntung dihadapan Allah SWT nantinya ?
Menurut Imam Al-Gazhali ada lima hal yang membuat seseorang dapat meningkatkan dan
memperkokoh ketanqwaanya kepada Allah SWT.

1. MUAHADAH
Yaitu berjanji kepada Allah untuk dan taan dalam melaksanakan perintah dan menjahui segala
laranganya
Sesungguhnya apabila kita bisa meresapi dan menghayati maknak ibadah sholat kita yang kita lakukan
setiap hari disitu kita sudah berikrar kepada Allah yaitu pada saat kita membaca Surat Al Fatikhah ayat: 5
5. Hanya Engkaulah yang kami sembah[6], dan Hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan[7].
Dari firman diatas dapat dipertegas maknanya bahwa kata Na'budu diambil dari kata 'ibaadat:
kepatuhan dan ketundukkan yang ditimbulkan oleh perasaan terhadap kebesaran Allah, sebagai Tuhan
yang disembah, Karena berkeyakinan bahwa Allah mempunyai kekuasaan yang mutlak terhadapnya dan
Nasta'iin (minta pertolongan), terambil dari kata isti'aanah: mengharapkan bantuan untuk dapat
menyelesaikan suatu pekerjaan yang tidak sanggup dikerjakan dengan tenaga sendiri.

Jadi kita sudah berjanji bahwa kita akan selalu patuh dan tunduk kepada Allah untuk selalu bersujud
menyembah-Nya dan kita selalu berharap atas segala bantuan dan pertolonganya. Karena memang
hanya Dialah yang sanggup menolong kita hingga kita bisa mencapai kebahagian baik di dunia maupun
di akherat.
Jika kita selalu ber MUAHADAH kepada Allah maka kita akan selalu memiliki ketaatan kepadanya untuk
selalu beribadah dan menggantungkan hidaup kita itu hanya kepadanya.

2. MURAQABAH
Yaitu perasaan yang tumbuh dalam diri kita bahwa Allah itu keberadaan-Nya sangat dekat dengan kita,
sehingga menumbuhkan perasaan bahwa Allah itu selalu mengawasi apa yang akan kita perbuat. Hal ini
akan membuat kita selalu melakukan perbuatan yang baik dan tidak berani berbuat yang menyimpang
dari jalan Allah. Karena sesungguhnya Allah akan meminta pertanggungjawaban dari semua yang telah
kita perbuat nati kelak di akherat.
Allah berfirman dalam QS Al-Hadid : 4

Artinya : Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa: Kemudian dia bersemayam di atas
arsy[1453] dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar daripadanya dan apa
yang turun dari langit dan apa yang naik kepada-Nya [1454]. dan dia bersama kamu di mama saja kamu
berada. dan Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan.
Di dalam QS. Ar Rad: 33 Allah berfirman :
Arinya : Maka apakah Tuhan yang menjaga setiap diri terhadap apa yang diperbuatnya (sama dengan
yang tidak demikian sifatnya)? mereka menjadikan beberapa sekutu bagi Allah. Katakanlah:
"Sebutkanlah sifat-sifat mereka itu". atau apakah kamu hendak memberitakan kepada Allah apa yang
tidak diketahui-Nya di bumi, atau kamu mengatakan (tentang hal itu) sekadar perkataan pada lahirnya
saja. Sebenarnya orang-orang kafir itu dijadikan (oleh syaitan) memandang baik tipu daya mereka dan
dihalanginya dari jalan (yang benar). dan barangsiapa yang disesatkan Allah, Maka baginya tak ada
seorangpun yang akan memberi petunjuk.

Di dalam QS. Al-Alaq: 14 Allah berfirman :

Artinya : Tidaklah dia mengetahui bahwa Sesungguhnya Allah melihat segala perbuatannya?

3. MUHASABAH
Yaitu aktifitas menghisab atau menghitung semua amal yang telah diperbuat. Hal ini harus kita lakukan
agar kita tidak rugi nantinya di akhirat apakah amal shaleh kita lebih banyak di bandingkan dengan dosa
dan kemaksiatan yang telah kita lakukan
Sahabat Umar Bin Khatab r.a berkata :
Artinya : Hisablah diri kalian sebelum dihisab
Jika kita senantiasa menghisab semua amal yang kita lakukan kita akan mengetahui apakah kita
beruntung atau rugi sehingga kita bisa introspeksi diri dan selalu meningkatkan ketaqwaan kita kepada
Allah agar kita yang menjadi orang yang beruntung.
Allah SWT berfirman di dalam A-Quran
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri
memperhatikan apa yang Telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah,
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. ( QS. Al-Hasyir : 18 )

4. MUAQABAH
Yaitu menghukum atau memberikan sangsi kepada diri atas segala kekurangan yang telah diperbuatnya
terkait dengan semua aktifitas yang melanggar atau melakukan maksiat dari ajaran Allah.

5. MUJAHADAH
Yaitu bersunggih sungguh dalam menjalankan ajaran agama Allah , meskipun nantinya dia akan
mendapatkan kesulitan dalam beramal, Allah SWT akan memberikan kemudahan dalam menghadapi
kesulitan itu.
Allah SWT berfirman :
Aartinya : Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami, benar- benar akan kami
tunjukkan kepada mereka jalan-jalan kami. dan Sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang
yang berbuat baik.

( Cara-cara meningkatkan rasa taqwa kepada allah)

http://kajianislammoderen.blogspot.co.id/2010/03/petunjuk-meningkatkan-taqwa-oleh-drs-m.html

Latar Belakang

Taqwa adalah kumpulan semua kebaikan yang hakikatnya merupakan tindakan seseorang untuk
melindungi dirinya dari hukuman Allah dengan ketundukan total kepada-Nya. Asal-usul taqwa adalah
menjaga dari kemusyrikan, dosa dari kejahatan dan hal-hal yang meragukan (syubhat).

Seruan Allah pada surat Ali Imran ayat 102 yang berbunyi, Bertaqwalah kamu sekalian dengan
sebenar-benarnya taqwa dan janganlah kamu sekali-kali mati kecuali dalam keadaan muslim, bermakna
bahwa Allah harus dipatuhi dan tidak ditentang, diingat dan tidak dilupakan, disyukuri dan tidak dikufuri.

Taqwa adalah bentuk peribadatan kepada Allah seakan-akan kita melihat-Nya dan jika kita tidak
melihat-Nya maka ketahuilah bahwa Dia melihat kita. Taqwa adalah tidak terus menerus melakukan
maksiat dan tidak terpedaya dengan ketaatan. Taqwa kepada Allah adalah jika dalam pandangan Allah
seseorang selalu berada dalam keadaan tidak melakukan apa yang dilarang-Nya, dan Dia melihatnya
selalu.

Perintah untuk bertakwa kepada Allah Azza wa Jalla senantiasa relevan dengan waktu dan tempat,
kapanpun dan dimanapun. Mengingat, ragam fitnah yang mengancam hati seorang hamba, lingkungan
yang tidak kondusif ataupun lantaran hati manusia yang rentan mengalami perubahan dan sebab-sebab
lainnya yang berpotensi menimbulkan pengaruh negatif pada keimanan dan ketakwaan.

LATAR BELAKANG

Begitu cintanya Allah terhadap orang yang bertakwa ini, sehingga Allah mempersembahkan pahala
berlipat ganda untuk orang-orang yang bertakwa ini. Tak hanya pahala dan kenikmatan surga yang
hanya bisa dirasakan di akhirat saja, namun Allah juga sangat melindungi orang-orang yang bertakwa ini.
orang-orang yang bertakwa akan dihindarkan dari segala kemadharatan dunia dan orang-orang yang
tercela, mungkin sekali waktu Allah akan menguji kesabaran orang yang bertakwa, namun sifat orang
yang bertakwa senantiasalah sabar ketika ditimpa segala kesusahan dunia.

Kesimpulan

Ketaqwaan bermakna luas. Hal ini dapat diketahui dari definisi para ulama yang
menerangkan bahwa ketakwaan ialah upaya seorang hamba membuat pelindung antara dirinya
dengan sesuatu yang ia takuti. Dengan begitu, seorang hamba yang ingin bertakwa kepada Allah
Azza wa Jalla, berarti ia ingin membangun pelindung antara dirinya dari Allah Azza wa Jalla
yang ia takuti kemarahan dan kemurkaan-Nya, dengan melaksanakan amal ketaatan dan
menjauhi larangan-Nya.

SARAN
Pada dasarnya dalam kehidupan modern, kita sebagai manusia tidak bisa
terlepas dari iman dan taqwa. Karena dengan kita beriman dan bertaqwa, kita dapat
mencegah dan menyelamatkan diri dari hal-hal yang menyesatkan atau dari segala
sesuatu yang tidak baik. Selain itu, kita juga dapat menentukan apakah
modernisasi tersebut dianggap sebagai suatu kemajuan atau tidak, dipandang
bermanfaat atau tidak, diperlukan atau sebaliknya perlu dihindari.

Anda mungkin juga menyukai