Anda di halaman 1dari 4

PROSES KEPERAWATAN MENURUT TEORI DOROTHEA E.

OREM
Asuhan keperawatan adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan pada
praktek keperawatan yang langsung diberikan kepada pasien. Pada pelaksanaan
asuhan keperawatan terdapat pendekatan dan metode utama yang digunakan yaitu
metode memecahkan masalah secara ilmiah yang selanjutnya dikenal sebagai
proses keperawatan (nursing process)
PROSES KEPERAWATAN MENURUT TEORI DOROTHEA E.
OREM
Asuhan keperawatan adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan pada
praktek keperawatan yang langsung diberikan kepada pasien. Pada pelaksanaan
asuhan keperawatan terdapat pendekatan dan metode utama yang digunakan yaitu
metode memecahkan masalah secara ilmiah yang selanjutnya dikenal sebagai
proses keperawatan (nursing process)

RESUM TEORI DEFISIT PERAWATAN DIRI


MENURUT DOROTHEA E. OREM

DI SUSUN OLEH
MEI LINA RAHMAWATI
210917153041

UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP


FAKULTAS KESEHATAN
2020-2021

PROSES KEPERAWATAN MENURUT TEORI DOROTHEA E.OREM

Asuhan keperawatan adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan padapraktek keperawatan
yang langsung diberikan kepada pasien. Pada pelaksanaanasuhan keperawatan terdapat pendekatan dan metode
utama yang digunakan yaitumetode memecahkan masalah secara ilmiah yang selanjutnya dikenal
sebagaiproses keperawatan (nursing process)
Proses keperawatan yang dijelaskan oleh Orem mempunyai tiga tahap
proses keperawatan yang dikenal sebagai kegiatan proses teknologi dari praktek
keperawatan. Tahapan tersebut meliputi: diagnosa keperawatan dan persepsi,
mendisain sistem keperawatan dan perencanaan, dan memproduksi dan mengatur
sistem keperawatan.

Proses keperawatan yang dijelaskan oleh Orem mempunyai tiga tahapproses keperawatan yang
dikenal sebagai kegiatan proses teknologi dari praktekkeperawatan. Tahapan tersebut meliputi: diagnosa
keperawatan dan persepsi,mendisain sistem keperawatan dan perencanaan, dan memproduksi dan
mengatursistem keperawatan.

Adapun masing-masing tahap dapat dijelaskan sebagai berikut:


a. Tahap 1: Diagnosa keperawatan dan persepsi
Pada tahap ini memperjelas mengapa keperawatan dibutuhkan.Analisa dan interpretasi
dalam membuat keputusan mengenai perawatanmerupakan bentuk kegiatan manajemen kasus.
Didalam diagnosakeperawatan memerlukan telaahan dan pengumpulan fakta tentang pasientermasuk
self care agent dan therapeutic self-care demand dan hubungankeduannya sehingga dapat ditetapkan
self-care deficit (Orem, 2001). Oremmenegaskan bahwa dalam diagnosa keperawatan dan
merupakan dasartujuan untuk memberikan arahan dalam melakukan tindakan keperawatandan dalam
pengobatan, kemampuan pasien dan minat keluarga sertabentuk dalam kolaborasi
mempengaruhi tindakan keperawatan yang dilakukan perawat.
Pada tahap ini perawat melakukan pengkajian dan pengumpulandata berdasarkan enam area
yang ditentukan oleh Orem yaitu: Statuskesehatan perorangan, persepsi dokter terhadap
kesehatan seseorang,persepsi pasien/individu berkaitan dengan kesehatan dirinya sendiri,
tujuankesehatan berkaitan dengan konteks riwayat kesehatan, gaya hidup danstatus kesehatan,
kebutuhan pasien/individu terhadap self-care danintegritas/kapasitas pasien/individu melakukan
self-care. Dari data-datadikumpulkan dan dikelompokkan ke dalam area masing-masing,
yaitu:Universal self-care requisites, developmental requisites dan health-deviation sel-care requisites
serta hubungan timbal baliknya. Selain data-data tersebut penting juga dikumpulkan hal-hal yang
berkaitan denganpengetahuan, ketrampilan, motivasi dan orientasi pasien.

Pada tahap pertama ini, asuhan keperawatan pada teori orem dapatdisimpulkan bahwa perawat
harus mengajukan beberapa pertanyaan danmenjawab hal-hal yang berkaitan dengan: Apakah
kebutuhan perawatan therapeutic pasien, sekarang, dan masa yang akan datang, apakah
pasienmempunyai self-care demand dan untuk memenuhi therapeutic self-caredemand-nya, apakah
sifat dan alasan hal tersebut, apakah pasien perludibantu untuk menahan diri menggunakan
self care, apakah untukmelindungi perkembagan kemampuan self-care dari tujuan terapetik,
danapakah potensi pasien untuk menggunakan self-care pada periode yang akan dating.

b. Tahap 2 : Mendisain sistem keperawatan dan perencanaan


Tahap ini merupakan tahap dalam memberikan perawatan padapasien dan membuat
nursing system yang efisien dan efektif danmenentukan cara-cara yang benar dalam membantu self
care pasien. Tahapini termasuk mendisain bagaimana peran pasien dan peran perawat dalammelakukan
self care yang dilakukan dalam memenuhi therapeutic self-care demand, dan mengatur latihan
self-care agency, melindungi danmembantu self care agency.Sedangkan perencanaan merupakan
kegiatan mengarahkan dancara untuk mengimplementasikan sistem keperawatan dan
berhubungandengan usaha untuk mendapatkan aktifitas tertentu saat perawat dengan klien berinteraksi.

c. Tahap 3: Memproduksi dan manajemen sistem keperawatan


Di dalam tahap ketiga ini, perawat bekerja untuk menghasilkan danmengatur sistem
keperawatan. Perawat selama berinteraksi dengan pasien,dapat melakukan perencanaan dan kontrol, dan
tahap ini mengatur sistemkeperawatan serta menghasilkan kegiatan yang terencana untuk
memenuhitherapeutic self-care demand dan mengatur latihan dan pengembangankemampuan
akan self-care. Kegiatan-kegiatan tersebut meliputi: membatu,menuntun, mengarahkan, menstimulus
minat, mendukung, meregulasi,mengkoordinasi dan memonitor tugas self-care sehingga sistem
perawatandapat berjalan dengan optimal.Perbandingan antara proses keperawatan Orem dengan proses
keperawata.

dapat dilihat pada tabel berikut:

Proses Keperawatan Proses Keperawatan Orem


1. Pengkajian  Produksi dan pengelolaan sistem keperawatan.

Langkah – 1 Pengumpulan data di enam area:


1. Status Kesehatan seseorang.
2. Tujuan kesehatan dalam konteks sejarah hidup, gaya hidup, dan
status Kesehatan.
3. Kebutuhan untuk perwatan diri.
4. Kemampuan individu untuk melakukan perawatan diri.

2. Diagnosa Langkah ke – 2 :
Keperawatan dan  Perawat mendesain sistem yang menyeimbangkan secara
Perencanaan beserta keseluruhan atau sebagian, atau suportif-edukatif.
Rasional  Membawa sebuah organisasi yang baik dari komponen
perawatan diri pasien terapi 'tuntutan
 Pemilihan kombinasi cara untuk membantu yang lebih
efektif dan efisien dalam menyeimbangkan/ mengatasi
deficit perawatan diri pada pasien.
3. Implementasi dan Langkah ke – 3 :
Evaluasi  Perawat membantu pasien atau keluarga dalam
halperawatan diri untuk mencapai kesehatan dan dijelaskandan
hasil kesehatan yang terkait. mengumpulkan bukti-bukti
dalam hasil evaluasi terhadap hasil yang
dicapaiditentukan dalam desain sistem keperawatan
 Tindakan diarahkan oleh komponen etiologi diagnosis
keperawan.
 Evaluasi

therapeutic pasien, sekarang, dan masa yang akan datang, apakah pasien
mempunyai self-care demand dan untuk memenuhi therapeutic self-care
demand-nya, apakah sifat dan alasan hal tersebut, apakah pasien perlu
dibantu untuk menahan diri menggunakan self care, apakah untuk
melindungi perkembagan kemampuan self-care dari tujuan terapetik, dan
apakah potensi pasien untuk menggunakan self-care pada periode ya

Anda mungkin juga menyukai