Anda di halaman 1dari 8

Makna Syahadat dan Pembatalnya

Kalimat syahadatain (Asyhadu alla ilaaha illallah wa asyhadu anna Muhammadar


Rasulullah) dalam syariat Islam adalah sebuah pernyataan kepercayaan sekaligus pengakuan
akan keesaan Tuhan (Allah SWT) dan Muhammad sebagai rasulNya. Kalimat ini hal yang paling
fundamental sebelum menjalankan seluruh ajaran Islam.

Kata asy-hadu yang terdapat dalam syahadatain memiliki beberapa arti pernyataan atau
Ikrar, sumpah dan janji. Asyhadu alla ilaaha illallah artinya aku bersaksi bahwasanya tidak ada
yang berhak disembah kecuali Allah. Dalam syahadat ini terdapat penafian (penolakan)
sesembahan selain Allah dan penetapan bahwa sesembahan yang benar hanya Allah semata.

َّ ‫ٱع ُب ْدِن َوأَقِم‬


ٓ‫ٱلصلَ َٰوةَ ِِل ِْكرى‬ ْ َ ۠ َ َ ٓ َّ َ َٰ َ ٓ َ ُ َّ َ َ ٓ َّ
‫إِن ِِن أنا ٱَّلل َل إِله إَِل أنا ف‬
ِ ِ ِ
Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah
Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku. (QS Thoha 14)

Sedangkan Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah artinya aku bersaksi bahwasanya


Muhammad adalah Rasul yang diberi wahyu oleh Allah berupa syari’at dan ia diperintahkan untuk
mendakwahkan syari’at tersebut. Oleh karena itu konsekwensi bagi yang telah bersyahadat
adalah menjadikan Allah SWT sebagai tuhan dan menjalankan syariat sesuai dengan apa yang
diajarkan oleh Rasulullah Muhammad saw.

َ َّ ‫ٱَّللِ أُ ْس َوةٌ َح َس َن ٌة ل َِمن ََك َن يَ ْر ُجوا‬


َ‫ٱَّلل َو ْٱْلَ ْو َم ْٱل َءاخِر‬ َّ ُ َ ْ ُ َ َ َ ْ َ َّ
‫لقد َكن لكم ِِف رسو ِل‬
ً ِ ‫ٱَّلل َكث‬
‫ريا‬ َ َّ ‫َو َذ َك َر‬
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi
orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut
Allah”. (QS Al Ahzab 21)

Syahadatain sangat penting untuk dipahami karena memuat hal-hal pokok atau pondasi
dalam Islam, diantaranya :

1. Pintu gerbang masuk ke dalam Islam


Islam ibarat rumah atau bangunan, maka untuk memasukinya harus melalui sebuah pintu
gerbang, yaitu syahadatain. Artinya seseorang dikatakan muslim apabila telah membaca dua
kalimat syahadat. Ketika seseorang ingin masuk Islam, hal pertama yang dilakukan adalah
mengucapkan “Asyhadu allaa ilaaha illallah wa asyhadu anna muhammaddar rosuulullaah”.
Dengan ucapan tersebut ia otomatis sudah menjadi seorang muslim yang memiliki konsekuensi
menjalankan syariat Islam.

2. Intisari doktrin Islam


Intisari ajaran Islam terdapat dalam dua kalimat syahadat, yaitu :

Pertama, kalimat syahadatain merupakan pernyataan proklamasi kemerdekaan seorang


hamba bahwa ibadah itu hanya milik dan untuk Allah semata, baik secara pribadi maupun kolektif.
Kemerdekaan yang bermakna membebaskan dari segala bentuk kemusyrikan, kekafiran dan api
neraka. Kaum muslimin tidak mengabdi kepada bangsa, negara, wanita, harta, perut, melainkan
Allah-lah yang disembah.

Kedua, kita bersaksi bahwa Rasulullah Muhammad saw adalah utusan Allah SWT, berarti
setiam muslim seharusnya meneladani Rasulullah saw dalam menjalankan ibadah kepada Allah
SWT. Hal ini dikarenakan beliau adalah orang yang paling mengerti tata cara (kaifiyat) dalam
menjalankan ibadah yang benar kepada-Nya.

3. Dasar-dasar Perubahan
Perubahan yang dimaksud adalah perubahan yang sangat mendasar dalam kehidupan
manusia, yaitu perubahan dari kegelapan (jahiliyah) menuju cahaya (Islam). Perubahan yang
dimaksud mencakup banyak aspek, diantaranya adalah keyakinan, pemikiran, dan hidupnya
secara keseluruhan, baik secara individu maupun masyarakat.

Secara individu, berubah dari ahli maksiat menjadi ahli ibadah yang taqwa, dari bodoh
menjadi pandai; dari kufur menjadi beriman, dan seterusnya. Secara masyarakat, di bidang
ibadah, merubah penyembahan komunal berbagai berhala menjadi menyembah kepada Allah
SWT saja. Dalam bidang ekonomi, merubah perekonomian riba menjadi sistem Islam tanpa riba,
dan begitu seterusnya di semua bidang.

Syahadatain akan mampu merubah manusia, sebagaimana ia telah merubah tatanan


masyarakat jahiliyah di masa Rasulullah saw dan para sahabat terdahulu menjadi jauh lebih baik.
Diawali dengan memahami syahadatain dengan benar dan mengajak manusia meninggalkan
kejahiliyahan dalam semua aspeknya kepada nilai-nilai Islam yang utuh.

4. Hakikat Dakwah para Rasul


Para nabi, sejak nabi Adam a.s sampai Muhammad saw, berdakwah dengan misi yang
sama, mengajak manusia pada doktrin dan ajaran yang sama yaitu untuk beribadah hanya
kepada Allah SWT saja dan harus berusaha dengan keras meninggalkan thogut (segala sesuatu
yang disembah selain Allah atau yang dapat memaling seseorang dari Allah SWT).

Hal Itulah yang merupakan dakwah inti yang sama antara para nabi satu dengan yang lain
yaitu dengan kalimat syahadat, bahwa tiada tuhan selain Allah semata. Konsekswensinya tiap
nabi harus mendakwahkan atau mengajak bersyahadat, dan sebaliknya juga harus menolak
menolak atau meniadakan semua yang dituhankan selain Allah SWT.

5. Keutamaan yang Besar


Kalimat syahadatain, jika benar-benar dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari
menjanjikan keutamaan yang besar. Keutamaan itu dapat berupa moral maupun material,
kebahagiaan di dunia juga di akhirat, mendapatkan jaminan surga serta dihindarkan dari
panasnya api neraka.

Selain memiliki keutamaan yang sangat besar, syahadatain juga mengharuskan


pengucapnya untuk menjaganya dengan serius dan hati-hati. Hal ini dikarenakan terdapat
perbuatan-perbuatan yang dapat berpotensi membatalkan dua kalimat syahadat, diantaranya :
1. Syirik

َّ ْ ْ ُ َ َ ُ ٓ َ َ َ َ َٰ َ َ ُ َ ُ ْ َ َ َ َ ْ ُ َ ُ ْ َ َ َ َّ َّ
ِ‫ْشك بِٱَّلل‬
ِ ‫إِن ٱَّلل َل يغفِر أن يْشك بِهِۦ ويغفِر ما دون ذل ِك ل ِمن يشاء ومن ي‬
ً ‫َف َق ْد َض َّل َض َل َٰ ً اًل بَ ِع‬
‫يدا‬
“Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan dia
mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang
mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-
jauhnya”. (QS An Nisa 116)

2. Bertawakal kepada selain Allah SWT.

َّ َ َ َ
ُ ‫ٱَّللِ َف َت َو ََّّكُ ٓوا إن ُك‬
َ ‫نتم ُّم ْؤ ِمن‬
‫ِي‬ ِ ‫ولَع‬
“Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakkal, jika kamu benar-benar orang yang
beriman" (Al Maidah 23)
3. Mengingkari nikmat Allah SWT.

ُ َْ َ َ َ ْ ََ ِ َْْ
ْ‫كم‬ َ َ َ َ َّ َّ ُ َ َّ َ َ َّ َّ َ ْ َ ََْ
‫ت وما ِِف ٱْلرض وأسبغ علي‬ ِ َٰ ‫ألم ت َروا أن ٱَّلل سخر لكم ما ِِف ٱلسمَٰو‬
َ
َ َ ً ُ َ َ ْ ْ َ َّ ُ َٰ َ ُ َ َّ‫ن َِع َم ُهۥ َظَٰه َرةً َو َباط َِن ًة ۗ َوم َِن ٱنل‬
‫ري عِل ٍم وَل هدى وَل‬
ِ ‫غ‬ِ ‫ب‬ ِ ‫ٱَّلل‬ ‫ِف‬ ِ ‫ِل‬‫د‬ ‫ج‬ ‫ي‬ ‫ن‬‫م‬ ِ
‫اس‬ ِ
‫ِري‬ ‫ن‬‫م‬ُّ ‫ك َِتَٰب‬
ٍ ٍ
“Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk (kepentingan)mu apa
yang di langit dan apa yang di bumi dan menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir dan batin.
Dan di antara manusia ada yang membantah tentang (keesaan) Allah tanpa ilmu pengetahuan
atau petunjuk dan tanpa Kitab yang memberi penerangan” (QS Luqman 20)

4. Beramal dengan tujuan karena selain Allah SWT.

َ‫ت َو َأنَا ۠ أَ َّو ُل ٱل ْ ُم ْسلِمي‬


ُ ‫يك َ َُلۥ ۖ َوب َذَٰل َِك أُم ِْر‬
َ َ َ
‫َش‬
ِ ِ ِ ‫َل‬
Tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang
yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)". (QS Al An’am 163)
5. Memberikan hak menghalalkan dan mengharamkan, memerintah dan melarang kepada
selain Allah

ْ ُْ
ُ‫كم‬ ٓ َ ُ َْ َْ َ َ ُ ْ َّ َ َ َّ َ َ َٰ ََ ُْ
‫جلون بِهِۦ إ ِ ِن ٱْل‬
ِ ‫ع‬‫ت‬ ‫س‬‫ت‬ ‫ا‬‫م‬ ‫ِى‬
‫د‬ ‫ِن‬
‫ع‬ ‫ا‬‫م‬ ‫ِۦ‬ ‫ه‬ِ ‫ب‬ ‫م‬‫ت‬ ‫ب‬ ‫ذ‬ ‫ك‬ ‫و‬ ‫ّب‬ِ ‫ر‬ ‫ِن‬ ‫م‬ ‫ة‬
ٍ ‫ن‬ ِ ‫ي‬ ‫ب‬ ‫لَع‬ ‫ِن‬
ِ ِ ‫إ‬ ‫ل‬ ‫ق‬
َ‫ري ٱلْ َفَٰصل ِي‬ ُ ْ
ْ ‫ٱْل َّق ۖ َو ُه َو َخ‬
َ ُّ ُ َ َّ َّ
ِ ‫إَِل َِّللِ ۖ يقص‬
“Katakanlah: "Sesungguhnya aku berada di atas hujjah yang nyata (Al Quran) dari Tuhanku,
sedang kamu mendustakannya. Tidak ada padaku apa (azab) yang kamu minta supaya
disegerakan kedatangannya. Menetapkan hukum itu hanyalah hak Allah. Dia menerangkan yang
sebenarnya dan Dia Pemberi keputusan yang paling baik". (QS Al An’am 57)

6. Taat secara muthlak kepada selain Allah dan Rasul-Nya

َ ُ ْ ُ ََ َْْ َ ُ ْ ُ َ َّ َ ْ ُ ْ َ ْ َ ٓ ُ ُ َ َ
‫ ٱِلِين يفسِدون ِِف ٱْلر ِض وَل يصل ِحون‬.‫ْسف ِي‬
ِ ‫وَل ت ِطيعوا أمر ٱلم‬
“Dan janganlah kamu mentaati perintah orang-orang yang melewati batas, yang membuat
kerusakan di muka bumi dan tidak mengadakan perbaikan" (QS Asy Syuara 151-152)

7. Tidak menegakkan Hukum Allah

ُ َ َ َّ ُ َ ْ َ َ َّ َ ُّ َّ َ ُ ُ ْ َ ٌ ُ َ ً ُ َ َ َٰ َ ْ َّ َ ْ َ َ ٓ َّ
‫إِنا أنزنلا ٱتلورىة فِيها هدى ونور َيكم بِها ٱنلبِيون ٱِلِين أسلموا ل َِّلِين هادوا‬
َ َ َ ٓ َ َ ُ ْ َ َ ُ َ َ َّ
َٰ َ ُ ْ ُ ْ َ ُ َ ْ َ ْ َ َ ُّ َٰ َّ َّ َ
‫ب ٱَّللِ وَكنوا عليهِ شهداء فًل‬ِ ‫وٱلربنِيون وٱْلحبار بِما ٱستحفِظوا مِن كِت‬
َ َ َ ٓ َ ُ ْ َ ْ َّ َ َ ً َ ً َ َ َ َ ُ َ ْ َ َ َ ْ َ ْ َ َ َّ ُ َ ْ َ
‫َتشوا ٱنلاس وٱخشو ِن وَل تشَتوا بِـاي َٰ ِِت ثمنا قل ِيًل ومن لم َيكم بِما أنزل‬
َ ُ َٰ َ ْ ُ ُ َ َٰٓ َ ُ َ ُ َّ
‫ٱَّلل فأولئِك هم ٱلكفِرون‬
“Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya
(yang menerangi), yang dengan Kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh nabi-nabi
yang menyerah diri kepada Allah, oleh orang-orang alim mereka dan pendeta-pendeta mereka,
disebabkan mereka diperintahkan memelihara kitab-kitab Allah dan mereka menjadi saksi
terhadapnya. Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah kepada-Ku. Dan
janganlah kamu menukar ayat-ayat-Ku dengan harga yang sedikit. Barangsiapa yang tidak
memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir.
(QS Al Maidah 44)
8. Membenci Islam, seluruh atau sebagiannya

َّ َ َ َ ٓ َ ُ َ ْ ُ َّ َ َ َٰ َ ْ ُ َ َٰ َ ْ َ َّ َ َ َ ْ ُ َّ ً ْ َ َ ُ َ َ َ َّ َ
ُ‫ٱَّلل‬ ‫وٱِلِين كفروا فتعسا لهم وأضل أعملهم ذل ِك بِأنهم ك ِرهوا ما أنزل‬
ْ‫ح َب َط أَ ْع َمَٰلَ ُهم‬
ْ َ‫فَأ‬
“Dan orang-orang yang kafir, maka kecelakaanlah bagi mereka dan Allah menyesatkan amal-
amal mereka. Yang demikian itu adalah karena Sesungguhnya mereka benci kepada apa yang
diturunkan Allah (Al Quran) lalu Allah menghapuskan (pahala-pahala) amal-amal mereka”. (QS
Muhammad 8-9)

9. Mencintai kehidupan dunia melebihi akherat atau menjadikan dunia segala-galanya

َ َ َ ْ َ َٰ َ ْ ٌ ْ َ َ ْ َْ َ َ َ َ ‫ٱلس‬
َّ َ ُ َ َّ َّ
. ‫ِيد‬
ٍ ‫د‬ ‫ش‬ ‫اب‬
ٍ ‫ذ‬ ‫ع‬ ‫ِن‬
‫م‬ ‫ين‬ ‫ر‬
ِِ ‫ف‬ ‫ك‬ ‫ِل‬ ‫ل‬ ‫ل‬‫ي‬ ‫و‬‫و‬ ۗ ‫ض‬ِ ‫ر‬ ‫ٱْل‬ ‫ِف‬
ِ ‫ا‬‫م‬ ‫و‬ ‫ت‬
ِ َٰ ‫و‬ َٰ ‫م‬ ‫ِف‬
ِ ‫ا‬‫م‬ ‫ۥ‬ ‫َل‬ ‫ٱَّللِ ٱِلِى‬
َ‫ونها‬َ ُ ْ َ َ َّ َ َ َ ُّ ُ َ َ َ َ ْ َ َ َ ْ ُّ َ َٰ َ َ ْ َ ُّ َ ْ َ َ َّ
‫يل ٱَّللِ ويبغ‬ ِ ِ ‫حبون ٱْليوة ٱدلنيا لَع ٱلءاخِرة ِ ويصدون عن سب‬ ِ ‫ٱِلِين يست‬
َ ََٰ َ َ َٰٓ َ ُ ً َ
‫يد‬ٍ ِ‫عِوجا أولئِك ِِف ضل ٍل بع‬
“Allah-lah yang memiliki segala apa yang di langit dan di bumi. Dan kecelakaanlah bagi orang-
orang kafir karena siksaan yang sangat pedih, (yaitu) orang-orang yang lebih menyukai
kehidupan dunia dari pada kehidupan akhirat, dan menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah
dan menginginkan agar jalan Allah itu bengkok. Mereka itu berada dalam kesesatan yang jauh.
(QS Ibrahim 2-3)

10. Memperolok-olok al Qur’an dan as-Sunnah, atau orang-orang yang menegakkan


keduanya, atau memperolok-olok hukum Allah atau syi’ar Islam

َّ ٓ ُ ْ َ ْ ُ ْ ُ ُ َ ُ ُ َ ُ ٌ َ ُ ْ ْ َ َ َ َّ َ ُ َ َ ُ َٰ َ ُ ْ ُ َ ْ َ
‫َيذر ٱلمنفِقون أن تَنل علي ِهم سورة تنبِئهم بِما ِِف قلوب ِ ِهم ق ِل ٱسته ِزءوا إِن‬
َّ َ ْ ُ ُ َ ْ َ َ ُ ُ َ َّ ُ َ َّ َّ ُ ُ َ َ ْ ُ َ ْ َ َ َ َ َ ُ َ ْ َ َّ ٌ ْ ُ َ َّ
ِ‫ٱَّلل ُم ِرج ما َتذرون ولئِن سأتلهم ْلقولن إِنما كنا َنوض ونلعب قل أبِٱَّلل‬
َ ُ َْ َْ ُْ ُ َ
‫وَلِۦ كنتم تسته ِزءون‬ِ ‫َو َءايَٰتِهِۦ َو َر ُس‬
Orang-orang yang munafik itu takut akan diturunkan terhadap mereka sesuatu surat yang
menerangkan apa yang tersembunyi dalam hati mereka. Katakanlah kepada mereka:
"Teruskanlah ejekan-ejekanmu (terhadap Allah dan rasul-Nya)". Sesungguhnya Allah akan
menyatakan apa yang kamu takuti itu. Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang
mereka lakukan itu), tentulah mereka akan manjawab, "Sesungguhnya kami hanyalah bersenda
gurau dan bermain-main saja". Katakanlah: "Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya
kamu selalu berolok-olok?" (QS At Taubah 64-65)
11. Menghalalkan apa yang diharamkan Allah dan mengharamkan apa yang dihalalkan-Nya

َّ َ َ ُ َ ْ َ ٌ َ َ َ َٰ َ َ ٌ َٰ َ َ َ َٰ َ َ َ ْ ُ ُ ُ َ ْ َ ُ َ َ ُ ُ َ َ َ
ِ‫صف ألسِنتكم ٱلكذِب هذا حلل وهذا حرام ِتلفَتوا لَع ٱَّلل‬ ِ ‫وَل تقولوا ل ِما ت‬
َ ْ َ َ َ ْ َّ َ َ َ ُ َ ْ َ َ َّ َّ َ َ ْ
‫ِب َل ُيفل ُِحون‬ ‫ٱلكذِب إِن ٱِلِين يفَتون لَع ٱَّللِ ٱلكذ‬
“Dan janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang disebut-sebut oleh lidahmu secara dusta
"ini halal dan ini haram", untuk mengada-adakan kebohongan terhadap Allah. Sesungguhnya
orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah tiadalah beruntung.” (QS An
Nahl 116)

12. Tidak beriman dengan seluruh nash-nash al-Qur’an dan Sunnah

َ ُ َ َٰ َ َ ْ َٰ َ ُ ً َ َ ُ ْ ُ َ ْ ُ َ ُ َ َ ُ ُ ْ َ ٓ َ ُ َٰٓ َ ْ ُ َ َّ ُ
‫ثم أنتم هؤَلءِ تقتلون أنفسكم وَت ِرجون ف ِريقا مِنكم مِن دِي ِرهِم تظهرون‬
ْ‫اج ُهم‬ ْ ْ ُ ْ َ َ ٌ َّ َ ُ َ ُ َ ْ ُ ُ َٰ َ ُ َٰ َ َٰ َ ُ ْ ُ ُ ْ َ
ُ ‫خ َر‬ َ ْ ُ ْ َ ْ ْ ْ‫َعلَي‬
‫ٱْلث ِم وٱلعدو َٰ ِن ِإَون يأتوكم أسرى تفدوهم وهو ُمرم عليكم ِإ‬ ِ ِ ِ‫ب‬ ‫م‬‫ه‬
ُ
ْ‫ِنكم‬ َ َٰ َ ُ َ ْ َ َ ُ ٓ َ َ َ َ ْ َ َ ُ ُ ْ َ َ َٰ َ ْ ْ َ َ ُ ََُْ
‫ب وتكفرون بِبع ٍض فما جزاء من يفعل ذل ِك م‬ ِ ‫أفتؤمِنون بِبع ِض ٱلكِت‬
ََٰ ُ َّ َ َ َ َ ْ َ َ َٰٓ َ َ ُّ َ ُ َ َٰ َ ْ َ ْ َ َ َ ْ ُّ َٰ َ َ ْ ٌ ْ َّ
‫اب ۗ وما ٱَّلل بِغفِ ٍل‬ ِ ‫إَِل خِزى ِِف ٱْليوة ِ ٱدلنيا ۖ ويوم ٱلقِيمةِ يردون إَِل أش ِد ٱلعذ‬
َ ُ َ ْ َ َّ َ
‫عما تعملون‬
“Kemudian kamu (Bani Israil) membunuh dirimu (saudaramu sebangsa) dan mengusir
segolongan daripada kamu dari kampung halamannya, kamu bantu membantu terhadap mereka
dengan membuat dosa dan permusuhan; tetapi jika mereka datang kepadamu sebagai tawanan,
kamu tebus mereka, padahal mengusir mereka itu (juga) terlarang bagimu. Apakah kamu
beriman kepada sebahagian Al Kitab (Taurat) dan ingkar terhadap sebahagian yang lain?
Tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian daripadamu, melainkan kenistaan dalam
kehidupan dunia, dan pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang sangat berat.
Allah tidak lengah dari apa yang kamu perbuat. (QS Al Baqarah 85)

13. Mengangkat orang-orang kafir dan munafik menjadi pemimpin dan tidak mencintai orang-
orang yang beraqidah Islam

َ َ ْ َ ُ ٓ َ ْ َ ْ ُ ُ ْ َ َ ٓ َ ْ َ َٰٓ َ َٰ َ َّ َ َ ُ َ ْ ُ َّ َ َ ُ َ َ َ َّ َ ُّ َ ََٰٓ
‫خذوا ٱْلهود وٱنلصرى أو ِْلاء بعضهم أو ِْلاء بع ٍض ومن‬ ِ ‫يأيها ٱِلِين ءامنوا َل تت‬
َٰ َّ َ ْ َ ْ
َ‫ٱلظلِمي‬ ْ َ َ َ َّ َّ ْ ُ ْ ُ َّ َ ْ ُ ُ َّ َ َ َ
ِ ‫يتولهم مِنكم فإِنهۥ مِنهم ۗ إِن ٱَّلل َل يهدِى ٱلقوم‬
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani
menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang
lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya
orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada
orang-orang yang zalim”. (QS Al Maidah 51)
14. Tidak beradab dalam bergaul dengan rasulullah saw

ْ َ ْ ُ َ ُ َ ْ َ َ َ َّ ْ َ َ ْ َ ْ ُ َ َٰ َ ْ َ ٓ ُ َ ْ َ َ ُ َ َ َ َّ َ ُّ َ ََٰٓ
‫ب وَل َتهروا َلۥ بِٱلقو ِل‬ِ ِ ‫ت ٱنل‬
ِ ‫يأيها ٱِلِين ءامنوا َل ترفعوا أصوتكم فوق صو‬
َ ُ ُ ْ َ َ ْ ُ َ َ ْ ُ ُ َٰ َ ْ َ َ َ ْ َ َ ْ َ ْ ُ ْ َ ْ َ َ
‫ضكم ِلِ ع ٍض أن َتبط أعملكم وأنتم َل تشعرون‬ ِ ‫كجه ِر بع‬
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu meninggikan suaramu melebihi suara Nabi, dan
janganlah kamu berkata kepadanya dengan suara yang keras, sebagaimana kerasnya suara
sebagian kamu terhadap sebagian yang lain, supaya tidak hapus (pahala) amalanmu, sedangkan
kamu tidak menyadari.” (QS Al Hujarat 2)

15. Tidak menyenangi tauhid, malah menyenangi kemusyrikan

َ‫ِإَوذا ُذك َِر َّٱِلِين‬


َ َ َ ْ َ ُ ْ ُ َ َ َّ ُ ُ ُ ْ َّ َ َ ْ ُ َ ْ َ ُ َّ َ ُ َ
ۖ ِ ‫ِإَوذا ذكِر ٱَّلل وحده ٱشمأزت قلوب ٱِلِين َل يؤمِنون بِٱلءاخِرة‬
َ ُ َْ َْ ْ ُ َ ٓ ُ
‫ْشون‬ِ ‫مِن دونِهِۦ إِذا هم يستب‬
“Dan apabila hanya nama Allah saja disebut, kesallah hati orang-orang yang tidak beriman
kepada kehidupan akhirat; dan apabila nama sembahan-sembahan selain Allah yang disebut,
tiba-tiba mereka bergirang hati”. (QS Al Hujurat 2)

16. Menyatakan bahwa makna yang tersirat (batin) dari suatu ayat bertentangan dengan
makna yang tersurat (sesuai dengan pengertian Bahasa)

َ ُ ْ َ ْ ُ َّ َ َّ ًّ َ َ ً ْ ُ ُ َٰ َ ْ َ َ ٓ َّ
‫إِنا أنزلنه قرَٰءنا عربِيا لعلكم تعقِلون‬
“Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu
memahaminya”. (QS Az Zumar 45)

17. Memungkiri salah satu asma’, sifat dan af’al Allah SWT
َ ُ‫ح َم َٰ َن ۖ َأيًّا َّما تَ ْد ُعوا فَلَه‬ ْ َ َ َّ
ْ‫ِن َو ََل ََتْ َهر‬ ُ ْ ‫ْٱْل ْس َما ٓ ُء‬
ََٰ ‫ٱْل ْس‬ ْ ‫ٱلر‬
َّ ‫ٱد ُعوا‬ ْ ُ
‫ق ِل ٱد ُعوا ٱَّلل أ ِو‬
ً َ َ َٰ َ َ ْ َ َ ْ َ َ ْ َ ُ َ َ َ َ َ
‫بِصًلت ِك وَل َتاف ِت بِها وٱبتغِ بي ذل ِك سبِيًل‬
“Katakanlah: "Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru,
Dia mempunyai al asmaaul husna (nama-nama yang terbaik) dan janganlah kamu mengeraskan
suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara
kedua itu". (Al Isra 110)

18. Memungkiri salah satu sifat Rasulullah saw yang telah ditetapkan oleh Alah SWT, atau
memberi sifat yang tidak baik, atau tidak meyakininya sebagai contoh teladan utama bagi
umat manusia
َ َّ ‫ٱَّللِ أُ ْس َوةٌ َح َس َن ٌة ل َِمن ََك َن يَ ْر ُجوا‬
َ‫ٱَّلل َو ْٱْلَ ْو َم ْٱل َءاخ َِر َو َذ َكر‬ َّ ُ َ ْ ُ َ َ َ ْ َ َّ
‫لقد َكن لكم ِِف رسو ِل‬
ً ِ ‫ٱَّلل َكث‬
‫ريا‬ َ َّ
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi
orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut
Allah. (Al Ahzab 21)

19. Mengkafirkan orang Islam atau menghalakan darahnya, atau tidak mengkafirkan orang
kafir

ْ ُ ُُ َ َ ٌ ْ ُ ُ ْ ُْ ُ َ
‫اَل كف ٌر‬ ‫سِباب المسل ِ ِم فسوق وق ِت‬
“Mencaci orang muslim adalah kefasikan dan membunuhnya adalah kekufuran” (HR Bukhari
muslim)

20. Beribadah kepada selain Allah SWT

َ َ َ َٰ َ َّ ُ ْ ُ َ َ ُ َ َٰٓ َ َ ْ َ َ ُ ْ َّ ‫َوي ُ َسب ُح‬


َ
‫صيب بِها من‬ ُ ِ ‫ٱلرعد ِِب ْم ِده ِۦ وٱلملئِكة مِن خِيفتِهِۦ ويرسِل ٱلصوعِق في‬
ُ ْ
ِ
َ ْ ُ َ َ َُ َّ َ ُ َٰ َ ُ ْ َُ ُ ٓ ََ
.‫ٱل ِمحا ِل‬ ‫شدِيد‬ ‫وهو‬ ِ‫ٱَّلل‬ ‫ِِف‬ ‫يجدِلون‬ ‫وهم‬ ‫يشاء‬
َ َ َّ ْ َ ُ َ َ ُ َ ْ َ َ ُ َ ُ ْ َ َ َّ َ َ ْ ُ َ ْ َ ُ َ
ِ ‫جيبون لهم بَِش ٍء إَِل كبَٰس‬
‫ِط‬ ِ ‫َلۥ دعوة ٱْل ِق ۖ وٱِلِين يدعون مِن دونِهِۦ َل يست‬
َّ َ َ ْ َُٓ ُ ََ ُ َ َ ُ َ َ ُ ْ َ ِ ٓ َ ْ َ ْ َّ َ
َٰ‫ين إَِل ِِف َض َلل‬ َٰ َٰ َ َ
‫كفيهِ إَِل ٱلماء ِْلبلغ فاه وما هو بِبلِغِهِۦ وما دَعء ٱلكفِ ِر‬
ٍ
“Dan guruh itu bertasbih dengan memuji Allah, (demikian pula) para malaikat karena takut
kepada-Nya, dan Allah melepaskan halilintar, lalu menimpakannya kepada siapa yang Dia
kehendaki, dan mereka berbantah-bantahan tentang Allah, dan Dialah Tuhan Yang Maha keras
siksa-Nya. Hanya bagi Allah-lah (hak mengabulkan) doa yang benar. Dan berhala-berhala yang
mereka sembah selain Allah tidak dapat memperkenankan sesuatupun bagi mereka, melainkan
seperti orang yang membukakan kedua telapak tangannya ke dalam air supaya sampai air ke
mulutnya, padahal air itu tidak dapat sampai ke mulutnya. Dan doa (ibadat) orang-orang kafir itu,
hanyalah sia-sia belaka. (QS Ar Ra’du 13-14)

Anda mungkin juga menyukai