Ilmu kalam merupakan satu disiplin ilmu yang banyak istilah. Tapi, walaupun seperti itu,
objek kajian ilmu kalam memfokuskan pada satu aspek yaitu, tentang Ke-Esaan Tuhan
beserta segala sesuatu yang berkaitan denganNya atau menurut C. A Qodir dalam bukunya
Philosophy and Science in the Islamic World mengungkapkan bahwa objek kajian ilmu kalam
adalah eksistensi Tuhan beserta sifat-sifatNya dan segala sesuatu yang berhubungan
denganNya. Subernya diambil dari Al-Qur’an dan As-sunnah. Dari beberapa sumber dapat
simpulkan bahwa objek kajian ilmu kalam itu sendiri meliputi arkan al-Iman atau rukun
Iman yang enam, yaitu, Iman kepada Allah, Iman kepada Rosul, Iman kepada malaikat, Iman
kepada kitab, Iman kepada Qodo dan Qodar, dan Iman kepada Hari Akhir atau Kiamat.
Sebelum membahas secara terperinci ada baiknya diberikan pengertian dari Iman itu
sendiri. Iman berasal dari kata amana, yu’minu, imaanan artinya mengamankan atau asal kata
dari aamana bi yang berarti percaya. Iman menurut bahasa juga bisa berarti pembenaran hati
(sama dengan percaya). Sedangkan menurut istilah Iman berarti
وعمل باألركان, وإقرارباللسان, تصديق بالقلب
“Iman itu membenarkan dengan hati, mengucapkan dengan hati, dan mengamalkan
dengan anggota badan.”
Secara rinci dijelaskan:
Iman membenarkan dengan hati maksudnya membenrkan segala apa yang datang dari Al-
lah SWT yang dibawa oleh Rosulullah SAW dan menerimanya dengan ikhlas.
Iman adalah mengikrarkan dengan lisan maksudnya adalah mengucapkan dua kalimah
Syahadat “Laa ilaha illallah wa anna Muhammadarrasulullah” (Tidak ada Tuhan selain Al-
lah dan Muhammad adalah utusan Allah) serta mengamalkan konsekuensinya.
Iman adalah mengamalkan dengan seluruh anggota badan maksudnya hati mengamalkan
dalam bentuk keyakinan, lisan mengamalkan dalam bentuk perkataan, sedangkan dengan
anggota badan kita mengamalkannya dalam bentuk ibadah-ibadah sesuai dengan
fungsinya.
Dengan demikian dikatakan seorang mukmin (orang yang beriman) sempurna apabila
memenuhi ketiga unsur keimanan di atas. Apabila seseorang mengakui kebeadaan Allah SWT
tetapi tidak diikrarkan dengan lisan dan diamalkan dengan perbuatan maka orang tersebut
tidak bisa dikatakan sebagai muslim yang sempurna karena ketiga unsur tersebut merupakan
satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Beriman kepada Allah merupakan kebutuhan
dasar setiap manusia. Allah memerintahkan supaya ummat manusia beriman kepadaNya.
Selanjutnya untuk lebih jelas lagi mengenai objek kajian ilmu kalam yang meliputu arkan
al-iman berikut di bawah ini penjelasan secara rinci.
“Katakanlah: "Dia-lah Allah, yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung
kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada
seorangpun yang setara dengan Dia”.
Dari ayat di atas kita tahu bahwa Allah itu Esa dan tunggal. Tidak ada seorangpun yang
serupa dengan Dia. Allah merupakan dzat yang memiliki sfat-sifat yang mulia, Maha
Pencipta dan Maha Kuasa atas segala sesuatu. Iman kepada Allah juga percaya atau yakin
dengan sesungguhnya akan adanya Allah yang Maha Esa, baik dzatNya, perbuatanNya
maupun sifat-sifatNya. Dalam rukun Iman, hal ini merupakan pokok atau dasar dan sumber
segala kepercayaan dalam Islam serta menjiwai keimanan kepada malaikat-malaikatNya,
kitab-kitabNya, rasul-rasulNya, hari akhir, serta Qada dan Qadar. Disini kita sebagai umat
Muslim harus mengetahui sifat-sifat Allah itu dengan 99 Asmaul Husna (bisa dilihat di dalam
Al-ur’an) agar mempertebal keimanann kita kepada Allah SWT. kita juga harus mengetahui
Sifat wajib yang harus ada 20 dan sifat mustahil yang 20 juga, diantaranya:
Sifat Wajib sifat mustahil
1. Wujud 1. Adam
2. Qidam 2. Hudus
3. Baqa 3. fana
4. Makuhalafatuhu lilhawadisi 4.Mumassalatu lilhawadisi
5. Qiyamuhu binafsihi 5. Ihtiyaju bighairihi
6. Wahdaniyah 6. Ta’adud
7. Qudrat 7. Ajzu
8. Iradat 8. Karahah
9. Ilmu 9. Jahlun
10. Hayat 10. maut
11. Sama 11. Asammu
12. Bashar 12. A’ma
13. Kalam 13. Bukmun
14. Qodiron 14. Ajizan
15. muridan 15. Karihan
16. Aliman 16. Jahilan
17. Hayan 17. Mayyitan
18. Sami’an 18. Asomm
19. Bashiran 19. Ama
20. Mutakaliman 20. Abkama
“Dan kepunyaan-Nyalah segala yang di langit dan di bumi. dan malaikat-malaikat yang
di sisi-Nya, mereka tiada mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tiada (pula)
merasa letih. Mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada henti-hentinya.
Banyak bukti yang menunjukkan adanya malaikat misalnya malaikat penyampai wahyu
yang diterima oleh para Nabi dan Rasul. Sejak Nabi Adam a.s sampai pada Rasulullah SAW,
malaikat yang menyampaikan wahyu itu adalah Malaikat Jibril.
Malaikat itu disucikan dari naluri-naluri hewani dan terhindar sama sekali dari keinginan-
keinginan atau hawa nafsu serta dijauhkan dari perbuatan-perbuatan dosa dan salah, tidak
seperti manusia. Alqur’an menjelaskan bahwa manusia berasal dari tanah dan jin berasa dari
api neraka. Menurut hadis yang bersumber dari Siti Aisyah r.a yang diriwayatkan oleh Mus-
lim bahwa malaikat diciptakan dari cahaya. Jika manusia berasal dari zat (materi) padat dan
wujudnya nyata, maka malaikat tidak berasal dari zat padat dan wujudnya tidak kelihatan,
tidak nyata atau gaib.
“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada Para Malaikat: "Sujudlah kamu kepada
Adam, Maka sujudlah mereka kecuali iblis. Dia adalah dari golongan jin, Maka ia men-
durhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil Dia dan turanan-turunannya seba-
gai pemimpin selain daripada-Ku, sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah iblis itu
sebagai pengganti (dari Allah) bagi orang-orang yang zalim”.
Fungsi Malaikat
Fungsi Malaikat diantaranya adalah:
a. Malaikat sebagai perantara dalam menyampaikan wahyu Allah (Q.S. Al-Baqarah:27, dan
Q.S. Asy-Syura:27, dan QS. An-Nisa:163)
b. Malaikat sebagai perantara untuk menabahkan dan menguatkan hati orang-orang yang be-
riman (QS. Lukman:30)
c. Malaikat sebagai perantara dalam melaksanakan hukum Allah SWT (QS. Ali-Imran:41-
44)
d. Malaikat sebagai penolong dan mendo’akan manusia (QS. An-Najm:26, As-Syura:5, Al-
Mukmin:79, Ali-Imran:43)
e. Malaikat memberikan pertolongan kepada manusia dalam perkembangan rohaniahnya.
(QS. Al-Ahzab:43, Asy-Syura:5)
f. Malaikat mengiringi atau mengikuti manusia secara bergiliran (QS. Ar-Ra’du:11)
Nama-nama malaikat yang harus kita ketahui ada 10 malaikat tapi sebenarnya jumlah
malaikat sangat banyak dan memiliki tugas yang berbeda-beda. Wujud malaikat pun sudah
dijabarkan dalam Al-Qur’an surat Fathir ayat 1.
“Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, yang menjadikan Malaikat sebagai
utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-
masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang
dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu”.
Jadi, dari ayat tersebut bisa kita ketahui malaikat itu mempunyai sayap. Dan itulah salah
satu bentuk kekuasaan Allah SWT. kesepuluh malaikat yang wajib kita ketahui adalah:
1. Malaikat Jibril, adalah penghulu dari para malaikat yang bertugas sebagai perantara untuk
menyampaikan wahyu kepada para nabi atau rasul dengan kehendak Allah SWT.
2. Malaikat Mikail berfungsi sebagai utusan Allah yang bertugas memberi kemudahan atau
rezeki kepada seluruh makhluk Allah SWT, khususnya manusia.
3. Malaikat Izrail berfungsi sebagai utusan Allah yang bertugas mencabut nyawa semua
makhluk termasuk nyawa para malaikat, itu sendiri. malaikat Izrail disebut juga Malaikat
Maut.
4. Malaikat Israfil bertugas sebagai utusan Tuhan meniup sangkakala pada saat menjelang
hari kiamat dan menjelang manusia dibangkitkan.
5. Malaikat Raqib utusan Allah yang bertugas mencatat atau membukukan segala ucapan dan
amal perbuatan baik manusia sekecil apa pun.
6. Malaikat Atid sebagai utusan Allah mencatat atau membukukan segala ucapan dan amal
perbuatan jahat manusia sekecil apapun
7. Malaikat Munkar
8. Malaikat Nakir, kedua malaikat ini bertugas sebagai utusan Allah mengadili dan
menanyakan apa yang telah dilakukan atau diperbuat manusia pada masa hidup di dunia.
9. Malaikat Malik bertugas sebagai utusan Allah yang menjaga neraka.
10. Malaikat Ridwan adalah sebagai utusan Allah yang bertugas menjaga surge tempat
manusia menerima imbalan dari ketakwaan dan amal salehnya.
“Maka apabila sangkakala ditiup sekali tiup. Dan diangkatlah bumi dan gunung-gu-
nung, lalu dibenturkan keduanya sekali bentur. Maka pada hari itu terjadilah hari kiamat.
Dan terbelahlah langit, karena pada hari itu langit menjadi lemah”.
Kapankah terjadinya kiamat kubra ini hanya Allah yang tahu. Tidak ada satu makhluk
pun yanh tahu bahkan Nabi Muhammad SAW sebagai rasul terakhir dan kekasih Allah pun
tidak mengetahui perihal hari kiamat. Setelah terjadi kiamat kubra, Malaikat Israfil meniup
sangkakala untuk yang kedua kalinya. Disini Allah membangkitkan dan menghidupkan kem-
bali manusia yang pernah hidup di alam dunia dari kuburnya.
Berikut akan disebutkan lima tahapan pada saat Yaumul Hisab
1. Tahap bersoal jawab
“Pada hari kiamat seseorang tidak lepas dari 4 pertanyaan: tentang umurnya, untuk
apa saja umur itu digunakan, tentang ilmunya, apa yang dilakukannya dengan ilmu
itu, tentang hartanya, darimana didapatnya dan untuk apa dibelajakannya, tentang
tubuh (tenaga atau kekuatan tubuhnya), untuk apa dipakainya.” (H.R At-Tirmdzi).
2. Tahap membaca kitab catatan amal (QS. A-l-Infitar ayat 9-14)
3. Tahap mendengarkan rekaman amal manusia (QS. Al-Jasiyah ayat 29)
4. Tahap melihat gambar atau foto-foto perbuatan manusia ketika di dunia (QS. Az-za-
lzalah ayat 6-8)
5. Tahap timbangan amal (mizan) (QS. Al-Qari’ah ayat 6-11)
Begitulah lima tahapan perhitungan atau pengadilan Allah SWT. tidak aka nada seorang
pun yang dirugikan. Mereka yang berhak masuk surge kerena ketakwaannya dan sebaliknya
mereka yang masuk neraka karena kedurhakaannya terhadap Allah SWT.
Adanya Surga dan Neraka, termasuk dua hal yang harus kita imani. Surge merupakan
tempat yang penuh dengan berbagai kenikmatan, disediakan untuk orangorang yang bertakwa
dan neraka adalah tempat yang penuh dengan siksaan yang disediakan oleh Allah bagi orang-
orang yang durhaka. Allah berfirman:
Dan peliharalah dirimu dari api neraka, yang disediakan untuk orang-orang yang “
kafir. Dan taatilah Allah dan rasul, supaya kamu diberi rahmat. Dan bersegeralah kamu
kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang
.”disediakan untuk orang-orang yang bertakwa
Pengadilan Allah SWT di alam akhirat yang betul-betul adil merupakan sesuatu yang
diperlukan. Orang-orang tidak bersalah yang dijatuhi hukuman penajra di dunia, di akhirat
kelak akan menuntut kepada orang-orang yang memfitnahnya. Demikian juga bagi orang-
orang yang di dunia ini banyak melakukan kesalahan, tetapi belum dijatuhi hukuman, mereka
akan diadili seadil-adilnya dan dijatuhi hukuman sesuai dengan kesalahannya. Pengadilan
Allah SWT di alam akhirat pada hakikatnya merupakan penilaian yang seadil-adilnya
terhadap setiap amal perbuatan manusia ketika di dunia.
Hari kiamat menurut menurut kajian ilmu pengetahuan adalah sebagai berikut:
1. Sir James Jeinz, menggambarkan dalam bukunya “Bintang-bintang dalam perjalanan-
nya” bahwa bulan akan mendekati bumi sedikit demi sedikit hingga kedekatannya itu
mengancam keselamatan bumi.
2. Prof. Ahmad Baiquni, M. Sc. Ph. D (ketua pakar cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI)
dalam bukunya Al-Quran, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, mengemukakan bahwa ada
beberapa scenario tentang terjadinya kiamat menurut sains.