Anda di halaman 1dari 2

Nama : Dicky Prasetyo

Nim : 19.04.079
Kelas : D (IMPROVE)
Mata kuliah : Bahasa Indonesia
Prodi : Budidaya Tanaman Perkebunan DIII

PELARANGAN PEMBUKAAN LAHAN DENGAN CARA MEMBAKAR

Pembukaan lahan perkebunan dengan cara pembakaran akan menimbulkan dampak negative,
seperti:
1. Kerugian Ekonomi, kerugian ekonomi ekologis, dampak polusi, gangguan kesehatan,
musnahnya flora dan fauna serta berdampak pada kehidupan sosial yang berkelanjutan.
2. Kerusakan lingkungan dan pencemaran lingkungan menurut UU Nomor 18 tahun 2004 tentang
perkebunan pasal 25 ayat 1 yang berbunyi : “bahwa setiap pelaku usaha perkebunan wajib
memelihara kelestarian fungsi lingkungan hidup dan mencegah kerusakannya”. dan pasal 26
mengamanatkan bahwa : “setiap pelaku usaha perkebunan dilarang membuka dan atau mengolah
lahan dengan cara pembakaran yang berakibat terjadinya pencemaran dan kerusakan fungsi
lingkungan hidup.

Pelaku pembukaan lahan hutan atau kebun dengan cara membakar akan dikenakan sanksi
pidana sebagai mana diamanatkan dalam UU RI NO 23 Tahun 1997 tentang pengelolaan
lingkungan hidup.

Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur Nomor 05 Tahun 2009 tentang pengendalian
kebakaran hutan dan lahan, pasal 2 : “setiap orang dan atau penanggungjawab Usaha Pengelolaan
Hutan dan dilarang membakar hutan dan/atau lahan dan/atau melakukan tindakan yang dapat
menimbulkan kebakaran hutan dan/atau lahan.

Sanksi pidana dalam UU RI nomor 18 Tahun 2004 Tentang Perkebuna, Pasal 48 (1) setiap
orang yang dengan sengaja membuka dan/atau mengelola lahan dengan cara pembakaran yang
berakibat terjadinya pencemaran dan kerusakan fungsi lingkungan hidup sebagaimana dimaksud
dalam pasal 26, diancam dengan pidana penjara paling 10 (sepuluh) tahun dan denda paling banyak
10 (sepuluh) milyar rupiah ; (2) jika tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
mengakibatkan orang mati atau luka berat, pelaku diancam dengan pidana paling lama 15 (lima
belas) tahun dan denda paling banyak 15 (lima belas) milyar rupiah, pasal 49 (1) setiap orang yang
karena kelalaiannya membuka dan/atau mengelola lahan dengan cara pembakaran yang berakibat
terjadinya pencemaran dan kerusakan fungsi lingkungan hidup sebagaimana dimaksud dalam
pasal 26, diancam dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan denda paling banyak 3
(tiga) milyar rupiah;(2) jika tindak pidana sebagaimana dimaksud pada pasal 1 (satu)
mengakibatkan orang mati atau luka berat, pelaku diancam dengan pidana paling lama 5 (lima)
tahun dan denda paling banyak 5 (lima) milyar rupiah.

Sanksi pidana dalam pasal 78 (3) UU RI NO 41 Tahun 1999 tentang kehutanan ancaman
penjara 15 tahun dan denda 15 (lima belas) milyar rupiah.
Nama : Dicky Prasetyo
Nim : 19.04.079
Kelas : D (IMPROVE)
Mata kuliah : Bahasa Indonesia
Prodi : Budidaya Tanaman Perkebunan DIII

Sanksi pidana dalam pasal 41 (1) UU RI NO 23 Tahun 1997 tentang pengelolaan


lingkungan hidup ancaman penjara 10 tahun dan denda Rp.500.000.000,- (lima ratus juta rupiah).

Sanksi pidana PP No 4 Tahun 2001 tentang pengendalian kerusakan dan atau pencemaran
lingkungan (Pasal 52), diancam pidana penjara 10 tahun dan denda Rp. 10 Milyar.
Sanksi pidana dalam Pasal 187 KUHP diancam hukuman antara 12 s/d 20 tahun.

Anda mungkin juga menyukai