DISUSUN OLEH :
ARRAYAN TAJRIYAN
Bismillahirrahmanirrahim…
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, nikmat, serta hidayah-Nya kepada kita semua. Sholawat serta salam semoga
tetap tersanjungkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang sangat kita
harapkan syafa’atnya di hari kiamat nanti. Dengan terselesaikannya makalah ini tak
lupa kami sampaikan terimakasih kepada :
1. Bapak Aulia Ilham Iskandar, S. Th,M.Pd.I selaku dosen mata kuliah Ilmu Kalam.
2. Teman-teman dan semua pihak yang telah membantu terselesaikannya makalah
ini.
Sebagaimana pepatah yang menyatakan tak ada gading yang tak retak, maka
penulisan makalah inipun tentunya tiada terbebas dari kekurangan dan kelemahan di
dalamnya. Untuk itu kami mohon maaf yang sebesar-besarnya dan mengharap tegur
sapa serta saran-saran penyempurnaan agar kekurangan dan kelemahan yang ada tidak
sampai mengurangi nilai dan manfaatnya bagi pengembangan mutu pendidikan
umumnya.
Arrayan Tajriyan
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah....................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................................1
C. Tujuan...............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................2
A. Pengertian Fi’il Muta’addi ................................................................................2
B. Pembagian Fi’il Muta’addi................................................................................3
C. Jumlah Fi’il Muta’addi………………………………………………………...4
D. Kapan Fi’il disebut Muta’addi………………………………………………...5
BAB III PENUTUP...............................................................................................................7
A. Simpulan......................................................................................................7
B. Saran.............................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam pendidikan bahasa Arab, banyak ilmu-ilmu yang perlu diketahui, seperti:
ilmu Nahwu, ilmu Sharaf, dan ilmu-ilmu yang berkaitan dengan bahasa Arab. Dalam
ilmu nahwu banyak materi-materi yang disajikan. Oleh karena itu, penulis
mengangkat sebuah materi yang berjudul “FI’IL MUTA’ADDI”, yang mana materi
ini salah satu materi penting yang harus diketahui dalam Ilmu Sharaf. Materi ini juga
merupakan materi yang penting ketika kita ingin mempelajari ilmu tafsir, ilmu hadits
dan ilmu-ilmu yang berkaitan dengan ilmu islam yang lain. Makalah ini juga disusun
karena merupakan tugas individu yang diberikan oleh dosen yang bersangkutan
dalam mata kuliah ini.
Salah satu pembahasan yang dibahas dalam ilmu sharaf adalah fiil Muta’addi di
mana fiil muta’addi adalah fiil yang memerlukan maf’ul bih.
B. Rumusan Masalah
Melalui makalah ini kami akan membahas tentang :
1. Apa pengertian Fi’il Muta’addi?
2. Kapan fi’il itu disebut Muta’addi?
C. Tujuan
1. Mengetahui Pengertian Fi’il Muta’addi.
2. Mengetahui kapan fi’il itu disebut muta’addi.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
- Muhammad telah makan nasi َأَك َل ُمَحَّم ٌد الُّر َّز
- Najib sedang membaca majalah َيْقَر ُأ َنِج ْيٌب اْلَم َج َّلَة
- Koki sedang memasak makanan َي ْط َب ُخ الَّط َّباُخ الَّط َع اَم
- Polisi telah menangkap pencuri َقَبَض الُّش ْر ِط ُّي الَّساِر َق
- Muslim telah menyembelih kambing َذ َبَح اْلُم ْس ِلُم اْلَغَنَم
Muta’addi binafsihi adalah fi’il yang bisa mencapai kepada maf’ul bih-nya secara
langsung (tanpa perantara huruf jarr).
Muta’addi binafsihi adalah fi’il yang bisa mencapai kepada maf’ul bih-nya secara
langsung (tanpa perantara huruf jarr).
:نحو
Sedangkan muta’addi bighairihi adalah fi’il yang mencapai maf’ul bih-nya dengan
perantara huruf jarr.
:نحو
3
Aku membawa pergi dirimu
Terkadang muta’addi mempunyai dua maf’ul yang berbeda, yang satu sharih dan
yang satunya lagi ghairu sharih.
:نحو
اَأْلَم اَناِتadalah maf’ul bih sharih. Dan أهلadalah maf’ul bih ghairu sharih, secara
lafadh ia dibaca jarr sebab adanya huruf jarr, dan berhukum nashab secara mahall
dikarenakan ia menjadi maf’ul bih ghairu sharih.
1. Adapun fi’il muta’addi kepada satu maf’ul sangat banyak sekali jumlahnya,
contohnya seperti: َنَصَر, َأْك َر َم, َع َفَر, َأَخ َذ, َكَتَب
Muta’addi kepada dua maf’ul dibagi menjadi dua yakni Pertama, yang asal
maf’ul-nya bukan mubtada’ khabar, dan Kedua, yang asal maf’ul-nya dari
mubtada’ khabar.
نحو
4
َأْع َطْيُتَك ِكَتاًبا
ُيَح ِّد ُث, ُيَخِّبُر, ُيْخ ِبُر, ُيَنِّبُئ, ُيْنِبُئ, ُيْع ِلُم, ُيِر ي
5
Dia menurunkan Alkitab (Al-quran) kepadamu( . عليك نزل
الكتاب
(Aku bersaksi, bahwa tiada Tuhan , keuali Dia) شهدهللا انه الاله
االهو
(Dan apakah kamu (tidak percya) dan heran, bahwa datang kepada kamu
menjadi contoh شهد انdan عجب ان. Huruf jar yang gugur ب dari
6
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Setelah penulis berusaha menguraikan masalah dalam setiap babnya penulis dapat
mengambil kesimpulan bahwa, Fiil Mutaaddi ialah fiil yang memerlukan maf’ul
bih. misalnya : memukul, berarti ada yang dipukul: menolong berarti ada yang
ditolong itu di sebut objek atau penderita. Karena fiil muta’addi selalu selalu
memerlukan objek maka dinamakan جملة فعلية متعديةialah kalimat verbal yang
mempunyai maful bih.
B. Saran
Dalam makalah ini penulis berkeinginan memberikan saran kepada
pembaca. Dalam pembuatan makalah ini, penulis menyadari bahwa masih
banyak terdapat kekurangan–kekurangan baik dari bentuk maupun isinya.
Adapun saran yang ingin di sampaikan penulis yaitu, penulis menyarankan
kepada pembaca agar ikut peduli dalam mengetahui sejauh mana pembaca
mempelajari tentang menulis ilmiah. Semoga dengan karya tulis ini para
pembaca dapat menambah cakrawala ilmu pengetahuan.
7
DAFTAR PUSTAKA
Thalib, Muhammad. 2009. Sistem Cepat Belajar Bahasa Arab, Jakarta: Media
Hidayah.
Abu Razin & Ummu Razin. 2019. Ilmu Nahwu Untuk Pemula, Pustaka Bisa