Anda di halaman 1dari 8

Memahami Kitab Tafsir Al-Bahr Al-Muhit Karya Abu Hayyan Al-

Andalusy
Farikhatul Kamilah
07020320143@Student.Uinsby.ac.id
Fatma Adellia Putri
07020321045@Student.Uinsby.ac.id
Intan dinaulya
07020321051@Student.Uinsby.ac.id

Abstrak
Tafsir ialah pengetahuan agar dapat mempelajari kitab Allah yang datang kepada Rasulullah
SAW, tafsir al-Bah}r al-Muh}i>t ini karya dari Abu H{ayya>n yang sangat unik di dunia, dan
dalam cara penulisan kitabnya yang menjadikan semua orang tergiur, beliau juga mempelajari
dalam bidang agama, Fiqih, bahasa Arab, dan ilmu Qira’at. Di makalah ini menjelaskan tentang
biografi pengarang kitab tafsir al-Bah}r al-Muh}i>t, latar belakang kitab, metode penulisan
kitab tafsirnya, sumber-sumber penafsiran, sistematika penulisan kitab tafsirnya, mengfalidasi
kitab tafsir, dan yang terakhir penilaian ulama” terhadap kitab tafsir ini. Abu H{ayya>n al-
Andalusi ialah seorang penjelajah bidang ketrampilan, beliau menjelajah dari satu kota ke kota
yang lain dan menuntut ilmu ke para ulama’ yang terpandang.

Kata Kunci: Tafsir, Abu H{ayya>n al-Andalusi, al-Bah}r al-Muh}i>t

Pendahuluan

Semua para ulama’ yang menjelajah mempunyai sejarah masing-masing untuk


menguraikan kitab-kitab tafsir agar mempunyai kualitas yang bagus, dan juga tidak lepas dari
keadaan persoalan yang di alami oleh para ulama’, tafsir yang turun pada fase pertama
pertepatan dengan datangnya Islam yang bertentangan bersama corak tafsir yang berkembang
pada masa maju. Dan sanggup dipandang kontroversi oleh para ulama’ yang tinggal di kota
Baghdad, bertentangan motifnya dalam menafsirkan yang dilaksanakan oleh para ulama’ yang
tinggal di kota Mesir.

Kemudian masalah penting yang berkualitas untuk mengeluarkan manhaj, para mufasir
menerangkan Al-Quran tidak bisa dikeluarkan sejak komperehensif yang berhubungan dengan
ditulisnya kitab tafsir secara lengkap, sampai terlihat dengan jelas manhaj yang diterapkan.
Dilakukan dari bermacam-macam rencana, maka dari itu semua sudut pandang dari kitab tafsir
yang tercantum dan juga bisa dikeluarkan.

Pandangan yang berhubungan dengan Tafsir al-Bah}r al-Muh}i>t banyak ulama yang
meneliti dengan kaidah tafsir Abu H{ayya>n yang ada di dalam kitab tafsirnya, dan juga
banyak celahnya, maka dari itu makalah ini menjelaskan tentang penafsiran kitab al-Bah}r al-
Muh}i>t karya Abu H{ayya>n, dan juga penulis menerangkan tentang biografi, sejarah,
metode, cara-cara penulisan kitabnya, sumber dan penilaian para ulama’ terhadap kitab tafsir
ini.

A. Biografi Abu H{ayya>n al-Andalusi

Nama lengkap Abu H{ayya>n al-Andalusi ialah Asi}ruddin Abu Abdillah Muhammad
bin Yusuf bin Ali bin Yusuf bin H{ayya>n al-Andalusi al-Gharna>tiy> al-H}aya>ni. Beliau
lahir di desa Thamkharisy yang ada di kota Andalusia pada tahun 654 Hijriyah. Beliau juga
mencari ilmu di kota itu, setelah lulus beliau Hijrah ke desa Iskandari>yah yang ada di Mesir,
sejak di sana ia menimba ilmu Qiraat pada Ulama yang ada di sana. Ia tersohor dengan ke
ahliannya yaitu berbahasa Arab, beliau juga mengarang lagu-lagu yang ada di Ilmu Nahwu dan
sharaf. Beliau menimba Ilmu Qiraat di dua guru yaitu Ali Abd Nasir bin Ali al-Mar}yut>i dan
Ali Abi Tha>hi>r Ismail bin Abdillah al-Muli>ji>y.1

Beliau wafat pada tahun 745 Hijriyah di kota Mesir, ia juga mempunyai keahlian dalam
bidang hadis, tafsir, bahasa Arab, Qiraat, adab, sejarah dan riwayat hidup para ulama yang dari
Afrika utara dan nahwu shorof. Abu H{ayya>n ialah salah satu ulama yang bermazhab Syafi’i
pada perbincangan mushyabah, mempunyai hukum yang benar dan bebas penyebab bid’ah
filsafat, I’tizal, dan tajsim. Beliau ialah seorang ulama yang mempunyai berpengetahuan luas,
dan juga senang menjelajah demi mencari ilmu yang tentang keislaman, beliau hijrah asal satu
kota ke kota yang lain agar bisa menuntut ilmu ke ulama’- ulama’ besar. Beliau belajar ilmu
hadis di kota Andalusia dan Afrika.

Guru yang mengajar Abu H{ayya>n dari kota ke kota keseluruhannya ada 450 orang,
tetapi yang memberi penetapan ada 1000 orang. Beliau belajar di kota di antaranya ialah
Granada, Malaga, Balsy, Miryah, Bujaya, Tunisia, Mesir, Kairo, Dimyati dan al-Maha>l>lat.
Nama -Nama Guru yang pernah mengajar beliau ialah Abu Ali al-Husain bin Abd Al-Azizi bin
Abi al-Ahwa>sh, al-Quthub al-Asqallani, Abu Muhammad Abd al-Mu>min bin Khalf al-

1
Restu Ashari Putra and Andi Malaka, “Manhaj Tafsir Bahrul Muhith Abu Hayyan Al-Andalusiy” II (2022): 9.
Dimya>thi, dan yang terakhir Ibn Daqiq Al-‘id. Beliau serta mempunyai anak didik yaitu
bernama Syaikh Taqiyuddin Ali bin Abd Abd al-Kafi bin Tamam Al-Subki yang wafat pada
tahun 756 H, Ahmad bin Yusuf bin Abd Al-Daim al-Hala>biy yang wafat pada tahu 756
Hijriyah. 2

B. Latar Belakang Ditulisnya Kitab

Abu H{ayya>n mencantumkan salah satu kitab tafsir yang dikarangnya yaitu al-Bah}r
al-Muh}i>t dan mempunyai pengertian samudra yang sangat lebar, karena kitab tafsir al-Bah}r
al-Muh}i>t sangat banyak halamannya jadi orang yang mengkajinya tidak sampai selesai.
Beliau mempelajari bidang Al-Qur’an dan bidang bahasa selama 60 tahun dari umurnya. Di
awal kitab tafsir al-Bah}r al-Muh}i>t} beliau Bersabda: “Sebenarnya ilmu sains itu canggih
dan keseluruhannya sangat penting”, ada juga yang lebih mendasar yaitu orang yang merangkul
terhadap aktivitas teguh, ilmu kitab Allah adalah keberhasilan yang akan abadi, ilmu kitab
Allah lah yang didatangi daripada ilmu-ilmu lainnya hanya untuk tugas saja.

Beliau meminta kepada Allah agar dapat meninjau tafsir al-Quran, pada akhir 705 H
Allah menyetujui kehendak Abu H{ayya>n itu tadi, pada saat umur 57 tahun, beliau
berkeinginan mengurutkan buku tafsirnya. 3 Kitab Tafsir al-Bah}r al-Muh}i>t} ini ditulis pada
tahun 710 H saat beliau berumur 54 tahun, ketika beliau mengarang kitab ini bertepatan dengan
karir nya yaitu membimbing kitab tafsir di sekolah Madrasah Tafsir yang ada di Qubbah Al-
Malik al-Mansur kota kairo. Tafsir ini ada 8 Juz , tafsirannya memakai metode tahlili awal surat
al-Fatihah sampai al-Na>s, kitab ini banyak mempelajari tentang bahasa dan karya. 4

C. Metode Penafsiran

Dalam menafsirkan kitab al-Bah}r al-Muh}i>t}, Abu H{ayya>n al-Andalusi>


menggunakan metode pendekatan kebahasaan, terkhusus nahwu, masalah qira’at serta masalah
fiqh. Dalam pendekatan kebahasaan, banyak mencuplik dari penafsiran al-Zamakhshari> dan
Ibn 'At}iyyah. Dimana kedua mufassir tersebut penafsirannya lebih condong pada
kebahasaan. 5

2
Rusydi Khalid, “AL-BAHR AL-MUHITH: TAFSIR BERCORAK NAHWU KARYA ABU
HAYYAN AL-ANDALUSI” XV (2015): 177–178.
3
Fitriyah and Zidna Khoiro Amalia, “Mufassir Klasik Abu Hayyan Al-Andalusi” (December 25, 2014): 3–4.
4
Muhammad Barir, “Pengaruh Qira’at Dalam Bahrul Muthith Tinjauan Pengaruh Perbedaan Qira’at Terhadap
Konsekuwensi Hukum” (2015): 8.
5
Muhammad Hasdin Has, “Karakteristik Tafsir Al-Bahru al-Muhith (Telaah Metodologi Penafsiran Abu Hayyan
al-Andalusy),” IAIN Kendari 7, no. 2 (2014): 47.
Contoh pendekatan kebahasaan:
Q.S. al-Fa>tih}ah} [1] : 2
‫وحده باللسان غيرها أو نعمة من الجميل على الثناء الحمد‬، ‫الذم ونقيضه‬، ‫مدح مقلوب وليس‬
Pada surah al-Fa>tih}ah} ayat 2 ini, Abu H{ayya>n membaginya menjadi 3
penggalan yakni al-h}amd, lilla>hi, dan rabb al-‘a>lami>n. Beliau menafsirkan al-h}amd
dengan pujian pada apa yang indah baik berupa nikmat atau lainnya hanya melalui lisan.
Kebalikan al-H{amd yakni al-Z{am, celaan. Dan bukan kata yang terbalik dari madah}a.
‫الكالم هلل‬: ‫وشبهه للملك‬، ‫ولالستحقاق‬، ‫وللنسب‬، ‫وللتعليل‬، ‫والتبليغ‬، ‫وللتسن وللتعجب‬، ‫للصورة‬
‫بعد أو عند أو في بمعنى للظرفية‬، ‫وولالنتهاء‬، ‫ولالستعالء‬
‫ الرب العالمين رب‬: ‫ السيد‬، ‫والمالك‬، ‫والثابت‬، ‫والمعبود‬، ‫والمصلح‬، ‫بينهم وزاد‬، ‫بمعنى‬
‫ الصاحب‬6
Contoh pendekatan qiraat:
Pada Q.S. al-Kauthar [108]:1
7
‫ والحسن وطلحة وابن محيصن والزعفراني أنطيناك باانون‬،‫وقرأ الجمهور بالعين‬
Penggalan ‫ أعطيناك‬oleh jumhur dibaca a’t}ayna>ka, sedangkan menurut al-H{asan,
T{alh}ah, Ibn Muh}ais}i>n, dan al-Za’fara>ni> dibaca ant}ayna>k dengan nun.
Pada pendekatan fiqh, Abu H{ayya>n mengutip dari pendapat sahabat dan tabi’in dan
juga empat imam mazhab. Tetapi, dikarenakan di Andalusia saat itu banyak yang menganut
mazhab Maliki, maka pengistinbatan hukumnya juga banyak bersandar pada mazhab Maliki.
Setelah meninggalkan Andalusia beliau beralih ke mazhab al-Zahiriy. 8

D. Sumber Penafsiran

Pada sumber penafsiran ini paling banyak menggunakan metode riwayah yakni,
rujukan al-Qur’an dan hadis-hadis Nabi. Sehingga, kitab tafsir ini dapat dikategorikan tafsir bi
al-Ma’thu>r. Dalam menyebutkan hadis, Abu H{ayya>n memilih yang betul-betul dari Nabi
atau dari sahabat dan tabi’in yang tsiqqah. Akan tetapi, memiliki kekurangan yakni beliau tidak

6
Athi>r al-Di>n Muhammad b. Yu>suf b. ’Ali> b. Yu>suf ibn H{ibba>n al-Shahi>r Abu> H{ayya>n al-
Andalusi>, Tafsi>r Al-Bah}r al-Muh}i>t}, vol. 1 (Beirut-Lebanon: Da>r Ih}ya>’ al-Tura>th al-’Arabi>, n.d.), 30–
31.
7
Athi>r al-Di>n Muhammad b. Yu>suf b. ’Ali> b. Yu>suf ibn H{ibba>n al-Shahi>r Abi> H{ayya>n al-Andalusi>,
Tafsi>r Al-Bah}r al-Muh}i>t}, vol. 8 (Beirut-Lebanon: Da>r Ih}ya>’ al-Tura>th al-’Arabi>, n.d.), 740.
8
Has, “Karakteristik Tafsir Al-Bahru al-Muhith (Telaah Metodologi Penafsiran Abu Hayyan al-Andalusy),” 48.
menyebutkan keseluruhan sanad hadisnya, dan juga tidak menyebutkan sumber hadis tersebut
berasal. 9
Tafsir al-Bah}r al-Muh}i>t} dari segi rujukan dapat dikategorikan dalam tafsir bi al-
ra’y. Karena metode Abu H{ayya>n dalam menerangkan i’rab dari ayat ke ayat secara rinci,
sehingga ketika sekilas kita membuka tafsir ini seolah-olah yang kita buka adalah kitab I’rab.10
E. Sistematika Penulisan Kitab
Kitab ini ditulis dengan menggunakan metode tahlily, yakni diurutkan dari surah al-
Fa>tih}ah sampai pada surah al-Nas.
Sistematika dalam menafsirkan surah atau ayat yakni sebagai berikut:
a. Memuat keseluruhan ayat yang akan ditafsirkan
b. Membagi ayat menjadi beberapa bagian
c. Menjabarkan mufradat (kosa kata) per ayat secara bahasa, ilmu ma’ani, dan hukum-hukum
nahwu atau i’rabnya.
d. Memerinci pendapat dan perbedaan para ahli nahwu dalam i’rab kalimat al-Quran.
e. Menguraikan berbagai qiraat baik qiraat shadz atau qiraat musta’mal dengan tetap
mengarah secara nahwu.
f. Menjelaskan aspek balaghahnya yang meliputi bayan dan badi’.
g. Menyebutkan asbab al-nuzul, nasikh-mansukh, dan munasabah ayat.
h. Menerangkan ayat-ayat hukum fiqh dengan memuat pandangan empat imam mazhab dan
selain mereka.
i. Menayatakan qoul ulama mutaqaddimin (salaf maupun khalaf) dalam permasalan akidah.
j. Menyimpulkan kandungan ayat yang ditafsirkan sesuai makna yang dipilihnya. 11

F. Analisis Validitas Kitab Tafsir


Dalam literature keilmuan tafsir, Abu H{ayya>n al-Andalusi masyhur dengan
karya tafsirnya yang bernama Tafsir al-Bah}r al-Muh}i>t. Latar belakang keilmuan yang
dipandang cukup unik sebab Abu H{ayya>n terkenal menguasai berbagai macam ilmu,
beberapa diantaranya adalah ilmu Bahasa Arab, Fikih, Qiraat al-Quran dan sejarah. Dalam

9
Restu Ashari Putra and Andi Malaka, “Manhaj Tafsir Bahrul Muhith Abu Hayyan Al-Andalusiy,” Jurnal Iman
dan Spiritualitas 2, no. 1 (February 4, 2022): 93.
10
Elmia Zarchen and Khoirul Umami, “Telaah Kitab Tafsir Bercorak Lughawi di Abad Pertengahan (Studi
Komparasi antara tafsir Anwar at-Tanzil wa Asrar at-Ta’wil fi at-Tafsir dan al-Bahr al-Muhit),” Al Muhafidz:
Jurnal Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir 2, no. 1 (February 25, 2022): 65.
11
H M Rusydi Khalid, “Al-Bah}r al-Muh}i>t}: Tafsir Bercorak Nahwu Karya Abu> H{ayya>n al-Andalusi>,”
Jurnal Adabiyah 15, no. 2 (2015): 183–184.
menafsirkan al-Quran, Abu H{ayya>n menggunakan pendekatan multidipliner yang
didominasi aspek pendekatan kebahasaan. 12 Tafsir al-Bah}r al-Muh}i>t ini disusun secara
tahli>li ala habshy tartibi mushaf yang menafsirkan ayat-ayat al-Qur’an mulai dari al-Fatihah
sampai al-Na>s. 13
Menurut Manna al-Qat}t}an dan Habsy Ash-Shiddiq}iey, Tafsir al-Bah}r al-
Muh}i>t dikategorikan sebagai tafsir dengan corak bi Ra’yi. 14 Tafsir al-Bah}r al-Muh}i>t
merupakan kitab tafsir yang diklaim terpuji (al-mahmud). Corak penafsiran bil ra’yi Abu
H{ayya>n dipengaruhi oleh latar belakang keilmuannya dibidang Bahasa Arab. Hal tersebut
menjadi alasan banyaknya kajian Abu H{ayya>n yang berkaitan dengan kaidah bahasa.15
Kitab Tafsir ini disusun berdasarkan tiga motif yaitu, ia ingin selalu membaca
al-Qur’an, ia ingin memperbanyak amal kebajikan, dan yang terakhir adalah agar terjaganya
jiwa. Dalam menafsirkan kitab ini, Abu H{ayya>n banyak dipengaruhi oleh Zamaksari dan
Ibnu Attiyah, namun tidak melupakan asbabun nuzul, naskh mansukh, pendapat para ulama
dan aspek penting lainnya. Hal tersebut menjadikan tafsir ini mampu melambungkan nama dari
pengarangnya yaitu Abu H{ayya>n al-Andalusi.16
G. Penilaian Ulama terhadap Penulis Kitab Tafsir
Kemampuan wawasan dan keilmuan seorang ahli tafsir dapat dilihat dari
penilaian ulama yang semasa dengannya. Abu H{ayya>n memilki banyak kemampuan dalam
berbagai bidang keilmuan, beberapa diantaranya adalah pendapat dari Ibnu al Jazariy yang
mendeskripsikan Abu H{ayya>n sebagai seorang Imam al-Hafiz, Syekh al Arab yang
menguasai ilmu Qiraat secara thsiq}ah.17
Menurut Imam al Syaukaniy, Abu H{ayya>n adalah seorang yang tidak bisa
ditandingi pada masanya dalam penguasaan bahas Arab dan Tafsir. Hal tersebut sangat
sebanding dengan pendidikan yang telah ditempuh Abu H{ayya>n dengan guru-guru yang
sangat luar biasa. Selain dalam bidang bahasa Arab, Abu H{ayya>n juga mahir dalam bidang
nahwu seperti yang dijelaskan Ibnu Qad}i. 18

12
Muhammad Hasdin Has, “Karakteristik Tafsir al-Bahru al Muhith (telaah Metodologi Penafsiran Abu Hayyan
al-Andalusy),” Shautut Tarbiyah 18, no. 2 (November 1, 2012): 42.
13
Restu Ashari Putra and Andi Malaka, “Manhaj Tafsir Bahrul Muhith Abu Hayyan Al-Andalusiy,” Jurnal Iman
dan Spiritualitas 2, no. 1 (February 4, 2022): 92.
14
Ibid., 93.
15
01530732 Andik Setiyawan, “Aspek-aspek al-Ra’y dalam Kitab Tafsir al-Bahr al-Muhit Karya Abu Hayyan”
(skripsi, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2006), 2, accessed April 3, 2023, https://digilib.uin-
suka.ac.id/id/eprint/41766/.
16
Putra and Malaka, “Manhaj Tafsir Bahrul Muhith Abu Hayyan Al-Andalusiy,” 92.
17
Has, “Karakteristik Tafsir al-Bahru al Muhith (telaah Metodologi Penafsiran Abu Hayyan al-Andalusy),” 46.
18
Putra and Malaka, “Manhaj Tafsir Bahrul Muhith Abu Hayyan Al-Andalusiy,” 47.
Ibnu Qad}i mengatakan bahwa Abu H{ayya>n adalah seorang yang ahli
dibidang tafsir, nahwu, dan bahasa yang tiada tanding pada masanya. Banyak karangan dari
Abu H{ayya>n al-Andalusi terkenal di timur dan barat. Jalaludiin al-Suyu}ti berkata bahwa
Abu H{ayya>n tak hanya seorang yang ahli dalam tafsir, bahasa, dan hadis tetapi juga ahli
dalam bidang sejarah.19

Kesimpulan

Abu H{ayya>n al-Andalusi memiliki nama lengkap Asi}ruddin Abu Abdillah


Muhammad bin Yusuf bin Ali bin Yusuf bin H{ayya>n al-Andalusi al-Gharna>tiy> al-
H}aya>ni. Abu H{ayya>n ialah salah satu ulama yang bermazhab Syafi’i pada perbincangan
mushyabah, mempunyai hukum yang benar dan bebas penyebab bid’ah filsafat, I’tizal, dan
tajsim. Dalam menafsirkan kitab al-Bah}r al-Muh}i>t}, Abu H{ayya>n al-Andalusi>
menggunakan metode pendekatan kebahasaan, terkhusus nahwu, masalah qira’at serta masalah
fiqh. Dalam pendekatan kebahasaan, banyak mencuplik dari penafsiran al-Zamakhshari> dan
Ibn 'At}iyyah. Dimana kedua mufassir tersebut penafsirannya lebih condong pada
kebahasaan. 20
Pada sumber penafsiran ini paling banyak menggunakan metode riwayah yakni,
rujukan al-Qur’an dan hadis-hadis Nabi. Sehingga, kitab tafsir ini dapat dikategorikan tafsir bi
al-Ma’thu>r. Tafsir al-Bah}r al-Muh}i>t} dari segi rujukan dapat dikategorikan dalam tafsir bi
al-ra’y. Para ulama banyak memberikan penilaian positif terhadap Abu H{ayya>n yang
merupakan pengarang kitab al-Bah}r al-Muh}i>t}. Kitab ini menjadi jawaban dari
problematika pandangan ulama terkait dengan tafsir bil ra’yi. 21

19
Ibid.
20
Has, “Karakteristik Tafsir Al-Bahru al-Muhith (Telaah Metodologi Penafsiran Abu Hayyan al-Andalusy),” 47.
21
Andik Setiyawan, “Aspek-aspek al-Ra’y dalam Kitab Tafsir al-Bahr al-Muhit Karya Abu Hayyan.”
DAFTAR PUSTAKA

Abi> H{ayya>n al-Andalusi>, Athi>r al-Di>n Muhammad b. Yu>suf b. ’Ali> b. Yu>suf ibn H{ibba>n al-
Shahi>r. Tafsi>r Al-Bah}r al-Muh}i>t}. Vol. 8. Beirut-Lebanon: Da>r Ih}ya>’ al-Tura>th al-
’Arabi>, n.d.

Abu> H{ayya>n al-Andalusi>, Athi>r al-Di>n Muhammad b. Yu>suf b. ’Ali> b. Yu>suf ibn H{ibba>n al-
Shahi>r. Tafsi>r Al-Bah}r al-Muh}i>t}. Vol. 1. Beirut-Lebanon: Da>r Ih}ya>’ al-Tura>th al-
’Arabi>, n.d.

Andik Setiyawan, 01530732. “Aspek-aspek al-Ra’y dalam Kitab Tafsir al-Bahr al-Muhit Karya Abu
Hayyan.” Skripsi, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2006. Accessed April 3, 2023.
https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/41766/.

Fitriyah and Zidna Khoiro Amalia. “Mufassir Klasik Abu Hayyan Al-Andalusi” (December 25, 2014): 3–
4.

Has, Muhammad Hasdin. “Karakteristik Tafsir al-Bahru al Muhith (telaah Metodologi Penafsiran Abu
Hayyan al-Andalusy).” Shautut Tarbiyah 18, no. 2 (November 1, 2012): 42–52.

———. “Karakteristik Tafsir Al-Bahru al-Muhith (Telaah Metodologi Penafsiran Abu Hayyan al-
Andalusy).” IAIN Kendari 7, no. 2 (2014).

Khalid, H M Rusydi. “Al-Bah}r al-Muh}i>t}: Tafsir Bercorak Nahwu Karya Abu> H{ayya>n al-Andalusi>.”
Jurnal Adabiyah 15, no. 2 (2015).

Muhammad Barir. “Pengaruh Qira’at Dalam Bahrul Muthith Tinjauan Pengaruh Perbedaan Qira’at
Terhadap Konsekuwensi Hukum” (2015): 8.

Putra, Restu Ashari, and Andi Malaka. “Manhaj Tafsir Bahrul Muhith Abu Hayyan Al-Andalusiy.”
Jurnal Iman dan Spiritualitas 2, no. 1 (February 4, 2022): 91–96.

———. “Manhaj Tafsir Bahrul Muhith Abu Hayyan Al-Andalusiy.” Jurnal Iman dan Spiritualitas 2, no.
1 (February 4, 2022): 91–96.

Restu Ashari Putra and Andi Malaka. “Manhaj Tafsir Bahrul Muhith Abu Hayyan Al-Andalusiy” II
(2022): 9.

Rusydi Khalid. “AL-BAHR AL-MUHITH: TAFSIR BERCORAK NAHWU KARYA ABU HAYYAN AL-ANDALUSI”
XV (2015): 177–178.

Zarchen, Elmia, and Khoirul Umami. “Telaah Kitab Tafsir Bercorak Lughawi di Abad Pertengahan
(Studi Komparasi antara tafsir Anwar at-Tanzil wa Asrar at-Ta’wil fi at-Tafsir dan al-Bahr al-
Muhit).” Al Muhafidz: Jurnal Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir 2, no. 1 (February 25, 2022): 228–243.

Anda mungkin juga menyukai