PERKEMBANGAN HADITS
Create by :
Masa Khulafa’ al
Penyempurnaan
Rasydin
PRA KODIFIKASI
KODIFIKASI pembukuan : pengumpulan
Jadi, kodifikasi hadits dapat diartikan sebagai proses pengumpulan atau
pembukuan hadits, yang pada mulanya tidak diperbolehkan untuk ditulis dan
dibukukan.
Apabila membicarakan hadis pada masa Rasulullah SAW berarti membicarakan hadis pada awal
pertumbuhannya. Maka dalam uraiannya akan berkaitan langsung dengan pribadi Rasulullah SAW
sebagai narasumber hadis. Rasulullah SAW telah membina umatnya selama 23tahun. Masa ini
merupakan kurun waktu turunnya wahyu sekaligus di-wurud-kannya hadis. Keadaan ini sangat
menuntut keseriusan dan kehati hatian para sahabat sebagai ahli waris pertama ajaran Islam.
Lanjutan.......
Penyebaran Hadits pada masa ini sangat cepat, selain dari mulut ke mulut, para
sahabat, penyebaran juga dilakukan oleh para pedagang muslim ke belahan dunia.
Hal tersebut sesuai perintah Nabi untuk menyebarkan apapun yang mereka
ketahui, beliau bersabda :
Penyebaran pada masa Nabi dilakukan dari mulut ke mulut (lisan), dikarenakan banyaknya para
sahabat yang belum bisa menulis hadist. Selain itu ada beberapa faktor yang mempengaruhi
pelarangan penulisan dan pembukuan hadits, yaitu :
a. Khawatir terjadi kekaburan antara ayat al-Quran dan hadist Rasul.
b. Khawatir cenderung menulis hadits tanpa diucapkan dan di telaah maknanya.
c. Khawatir orang – orang awam hanya berpedoman pada hadist saja.
Izin menulis hadits secara khusus diberikan setelah fathu Makkah, hanya kepada sebagian sahabat
yang sudah dipercaya.
B. MASA KHULAFA’ AL-RASYIDIN
1. MASA PEMERINTAHAN ABU BAKAR & UMAR BIN KHATTAB
Banyak sahabat yang berpindah ke kota di luar Madinah, sehingga memudahkan
penyebarannya, sekaligus membahayakan bagi otentitas hadits tersebut. Sehingga
Abu Bakar dan Umar Bin Khattab menetapkan adanya aturan yang membatasi
periwayatan hadits.
2. MASA USMAN BIN AFFAN & ALI BIN ABI THALIB
Pada periode ketiga ini mulai muncul usaha pemalsuan oleh orang-orang yang tidak
bertanggung jawab. Hal ini terjadi setelah wafatnya Ali r.a. Pada masa ini, umat Islam mulai
terpecah-pecah menjadi beberapa golongan: Pertama, golongan ‘Ali Ibn Abi Thalib, yang
kemudian dinamakan golongan Syi'ah. Kedua, golongan khawarij, yang menentang ‘Ali, dan
golongan Mu'awiyah, dan ketiga; golongan jumhur (golongan pemerintah pada masa itu).
ERA KODIFIKASI
Proses kondifikasi hadith yang di maksud adalah proses pembukuan hadith secara
resmi dalam hal ini hal ini adalah khalifah Umar bin Abdul al-Aziz.Beliau merasakan
adanya kebutuhan yang sangat mendesak untuk memelihara perbendaraan sunah.
Abu Na’im menuliskan dalam bukunya Tarikh isbahan bahwa kalifa Umar bin Abdul
al-Aziz mengirimkan pesan :
Pada pertengahan abad ini, mulai muncul kitab-kitab hadits yang hanya
memuat hadits-hadits shahih, pada perkembangannya dikenal dengan
“kutubu al-sittah” yaitu:
1. Pada pertengahan abad ini, mulai muncul kitab-kitab hadits yang
hanya memuat hadits-hadits shahih, pada perkembangannya dikenal
dengan “kutubu al-sittah” yaitu:
2.Shahih al-Muslim, karya al-Imam Muslim bin Hajjaj bin Muslim al-
Qusyairy (204-261 H.)
3.Sunan Abu Dawud , karangan Abu Dawud Sulaiman bin al-Asy’as bin
Ishaq al-Sajastani (202-275 H.)
Lanjutan......
4. Sunan al-Tirmidzi, karangan Abu Isa Muhammad bin Isa bin Surah al-Tirmidzi (200-
279 H.)
5. Sunan al-Nasa’i, karangan Abu Abdu al-Rahman bin Suaid ibnu Bahr al-Nasa’iy (215-
302 H.)
6. Sunan Ibnu Majah, karangan Abu Abdillah ibnu Yazid ibnu Majah (207-273 H.) Pada
abad ke-3, yang berperan adalah generasi setelah tabi’in.
Telah diusahakan untuk memisahkan hadis yang shahih dari Al-Hadits yang
tidak shahih sehingga tersusun 3 macam kitab hadis, yaitu :
•Kitab Musnad - (Abu Ya'la, Al Humaidi, Ali Madaini, Al Bazar, Baqi bin
Mukhlad, Ibnu Rahawaih) - berisi berbagai macam hadis tanpa penelitian dan
penyaringan dan hanya digunakan para ahli hadis untuk bahan perbandingan
Kodifikasi Hadis pada Abad Keempat