Anda di halaman 1dari 21

TEORI AKUNTANSI ASET adalah manfaat ekonomik masa datang yang cukup pasti yang dipeoleh atau

dikuasai/dikendalikan oleh suatu entitas sebagai akibat transaksi atau kejadian masa lalu
Akuntansi merupakan kegiatan penyediaan jasa, fungsinya adalah memyediakan ( SFAC No 6, prg 25 )
informasi kuntitafif tentang unit-unit usaha ekonomik, terutama yang bersifat keuangan,
yang diperkirakan bermanfaat dalam pengambilan keputusan ekonomik. Prinsip-Prinsip Kos Aset yang diterima dalam barter atau pertukaran :
AKUNTANSI PERSEDIAAN ( PSAK NO 14 ) 1. Pertukaran tak sejenis dan pembayaran tombok
2. Pertukaran tak sejenis dengan pembayaran tombok
Persediaan adalah aset : 3. Pertukaran sejenis tanpa pembayaran tombok
4. Pertukaran sejenis dengan pembayaran tombok
a. tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal
5. Pertukaran sejenis dengan penerimaan tombok
b. Dalam proses produksi dan atau dalam perjalanan atau
c. Dalam bentuk bahan atau perlengkapan untuk digunakan dalam proses produksi dan ASUMSI DAN PRINSIP DASAR AKUNTANSI
pemberian jasa.
TUJUAN LAPORAN KEUANGAN
Keterangan :
Menurut SFAC No 1 dinyatakan bahwa pelaporan keuangan harus menyajikan
Persediaan merupakan barang yang dibeli dan disimpan untuk dijual kembali. informasi yang :
Pengukuran Persediaan : a. Berguna bagi Investor dan Kreditur yang ada dan yang potensial dan pemakai
lainnya dalam membuat keputusan untuk investasi, pemberian kredit dan keputusan
Persediaan harus diukur berdasarkan biaya atau nilai realisasi bersih, yang rendah ( the
lainnya.
lower of cost and net net realizable value )
b. Dapat membanti Investor dan Kreditor yang ada dan yang potensial dan pemakai
Nilai realisasi bersih adalah taksiran harga penjualan dalam kegiatan usaha normal dikurangi lainnya untuk menaksir jumlah, waktu dan ketidakpastian dari penerimaan uang
taksiran biaya penyelesaian dan taksiran biaya yang diperlukan untuk melaksanakan dimasa yang akan datang.
penjualan. c. Menunjukkan sumber ekonomi dari suatu perusahaan, klaim atas sumber-sumber
tersebut dan pengaruh dari transaksi-transaksi. Kejadian-kejadian dan keadaan yang
Metode penghitungan persediaan : mempengaruhi sumber-sumber dan klaim atas sumber-sumber tersebut.
1. FIFO ( first in first out )/ Masuk Pertama Keluar Pertama Tujuan akuntansi keuangan dan pelaporan keuangan :
2. LIFO ( Last In First Out ) / Masuk Terakhir Keluar Pertama
3. Avarage (rata-rata) Tujuan umum :

ASET TETAP ( PSAK NO 16 ) 1. Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai sumber-
sumber ekonomi, kewajiban serta modal suatu perusahaan.
2. Untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan dalam Asumsi ini menganngap bahwa perusahaan itu akan hidup terus, dalam arti tidak
sumber-sumber ekonomi netto suatu perusahaan yang timbul dari aktivitas usaha diharapkan terjadi likuidasi di masa yang akan datang.
dalam rangka memperoleh laba. 3. Satuan unit Moneter ( Moneter Unity)
3. Untuk memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai laporan Asumsi ini menganggap mata uang adalah alat ukur yang paling stabil
didalam mengestimasikan potensi perusahaan dalam menghasilkan laba, 4. Tepat waktu ( Time Periodity )
4. Untuk memberika informasi penting lainnya mengenai perubahan dalam sumber-
sumber ekonomi dan kewajiban seperti mengenai aktivitas pembelanjaan dan Prinsip Dasar Akuntansi
pendanaan.
1. Prinsip Biaya History ( Historical Cost Prinsiple )
5. Untuk mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang berhubungan laporan
Prinsip ini menghendaki digunakannya harga perolehan dalam mencatat aktiva,
keuangan yang relevan untuk kebutuhan pemakai laporan, seperti informasi
utang modal dan biaya
mengenai kebijaksanaan akuntansi yang dianut perusahaan,
2. Prinsip Pengakuan Pendapatan ( Revenue Recognize Principle )
Tujuan Kualitatif : Prinsip ini menyangkut cara pengakuan pendapatan berkala, yang dapat memnuhi
kebutuhan untuk penyusunan laporan keuangan yang tepat pada waktunya
1. Relevan, relevansi suatu informasi harus dihubungkan dengan maksud 3. Prinsip Mempertemukan ( Matching Principle)
penggunaannya Untuk menyusun laporan keuangan periodik pendapatan yang diperoleh atau terjadi
2. Dapat dimengerti, informasi harus dapat dimnegeti oleh pemakainya dan dinyatakan dalam periode akuntansi tertentu harus dipertemukan secara layak dengan biaya-
dalam bentuk dan istilah yang disesuaikan dengan batas pengertian dan pemakaia biaya yang terjadi dalam periode akuntansi yang sama
3. Daya Uji, informasi harus dapat di uji kebenarannya oleh para pengukur yang 4. Prinspi Konsistensi ( Consistency principle )
independent dengan menggunkan metode pengukuran yang sama. Agar laporan keuangan dapat dibandingka dengan tahun-tahun sebelumnya, maka
4. Netral, informasi harus diserahkan kepada kebutuhan umum pemakai dan tidak metode dan prosedur-prosedur yang dugunakan dalam proses akuntansi harus
bergantung kepada kebutuhan dan keinginan pihak-pihak tertentu diterapkan secara konsisten dari tahun ketahun
5. Tepat waktu, informasi harus disampaikan sesegera mungkin untuk dapat digunakan 5. Prinsip Pengungkapan Penuh ( Full Disclourse Principle )
sebagai dasar pengambil keputusan Yang dimaksud dalam prinsip ini adalah menyajikan informasi yang lengkap dalam
6. Daya banding, informasi dalam pelaporan keuangan akan lebih berguna bila dapt laporan keuangan.
dibandingkan dengan laporan keuangan sebelumnya.
7. Lengkap, informasi akuntansi yang lengkap meliputi semua data akuntansi keuangan SFAC NO 2 KARAKTRISTIK KUALITATIF LAPORAN KEUANGAN
yang dapat memenuhi secukupnya enam tujuan kuantitatif diatas.
1. Keterpahaman (Understandibility)
Asumsi Dasar Akuntansi Adalah kemampuan informasi untuk dapat dicerna maknanya oleh pemakai.
2. Keberpautan (Relevance)
1. Kesatuan Usaha (Economy Entity) Adalah kemampuan informasi untuk membantu pemakai dalam membedakan
Dalam konsep ini perusahaan dipandang sebagai suatu unit usaha yang berdiri beberapa alternatif keputusan sehingga pemakai dapat dengan mudah menentukan
sendiri, terpisah dari pemiliknya pilihan
2. Kontinuitas Usaha (Going Concern) Unsur-unsur keterpautan :
a. Nilai Prediktif ( Predictive Value ) 1. Kewajiban adalah pengorbanan manfaat ekonomik masa datang yang cukup pasti
Adalah kemampuan informasi untuk membantu pemakai dalam meningkatkan yang timbul dari keharusan sekarang suatu entitas untuk mentransfer aset atau
probabilitas bahwa harapan-harapan pemakai akan terjadi. menyerahkan jasa kepada entitas lain dimasa datang sebagai akibat transaksi atau
b. Nilai Balikan ( Feedback Value ) kejadian masa lalu
Adalah kemampuan informasi untuk membantu pemakai dalam mengkonfirmasi 2. Ekuitas atau aset bersih adalah hak residual terhadap aset suatu entitas yang masih
dan mengoreksi harapan-harapan pemakai dimasa lalu. tersisa setelah mengurangi aset dengan kewajibannya.
c. Ketepatwaktuan ( Timeliness ) 3. Investasi Oleh Pemilik adalah kenaikan dalam ekuitas suatu badan usaha sebagai
Adalah tersedianya informasi bagi pembuat keputusan pada saat dibutuhkan akibat dari transfer ke tia dari entitas lain sesuatu yang bernilai untuk mendapatkan
sebelum informasi kehilangan kekuatan untuk mempengaruhi keputusan. atau menaikkan hak kepemilikan di dalamnya.
3. Keterandalan ( Reliability ) 4. Distribusi ke Pemilik adalah perubahan dalam ekuitas suatu badan usaha sebagai
Adalah kemampuan informasi uttuk memberi keyakinan bahwabinformasi tersebut akibat pentransferan aset, penyerahan jasa, dan penimbulan kewajiba oleh badan
benar dan valid. usaha tersebut kepada pemilik.
Unsur-Unsur keterandalan : 5. Laba komprehensif adalah perubahan dalam ekuitas suatu badan usaha selama suatu
a. Ketepat Penyimbolan ( Representational Faithfulness ) periode yang berasal dar transaksi dan kejadian lain dan kondisi dari sumber-sumber
Adalah kesesuaian atau kecocokan antara pengukur atau deskripsi dan fenomena non pemilik.
yang diukur atau di diskripsi 6. Pendapatan adalah aliran masuk aset atau kenaikan aset lainnya pada suatu entitas
b. Keterujian ( Verivability ) atau penyelesaian/pelunasan kewajiban entitas tersebut dari penyerahan atau
Adalah kemampuan informasi untuk memberi keyakinan yang tinggi kepada para produksi barang, pemberian/penyerahan jasa, atau kegiatan lain yang membentuk
pemakai karena tersedianya sarana bagi para pemakai untuk menguji secara operasi sentral atau utama berlanjut dari entitas tersebut.
independen ketepatan penyimbolan. 7. Biaya adalah aliran kas keluar aset atau penyerapan aset lainnya pada suatu entitas
c. Kenetralan ( Neutrality ) tersebut( atau kombinasi keduanya ) dari penyerahan atau produksi barang,
Adalah ketidakberpihakan pada grup tertentu atau ketalberbiasan dalam penmberian/penyerahan jasa, atau kegiatan lain yang membentuk operasi sentral atau
perlakuan akuntansi. utama berlanjut dari entitas tersebut.
4. Keterbandingan ( Comparability ) 8. Untung adalah kenaikan dalam ekuitas (aset bersih) yang berassala dari transaksi
Adalah kemampuan informasi untuk membantu para pemakai mengidentifikasi periferal (ikutan) atau insidental (kala-kala) suatu entitas dan dari semua transaksi
persamaan dan perbedaan antara dua perangkat fenomena ekonomik. Misalnya atau kejadian atau keadaan lain yang mempengaruhi entitas tersebut kecuali
laporan keuangan perusahaan A dengan B kenaikan sebagai akibat dari pendapatan atau investasi oleh pemilik.
9. Rugi adalah penurunan dalan ekuitas (aset bersih) yang berasal dari transaksi
SFAC No 3 Elemen-Elemen Statemen Keuangan / sekarang SFAC No 6 ya periferal dan insidental suatu entitas dan dari semua transaksi yang mempengaruhi
entitas tersebut kecuali penurunan sebagai akibat dari biaya atau distribusi ke
Aset adalah manfaat ekonomik masa datang yang cukup pasti yang dipeoleh atau dikuasai
pemilik.
oleh suatu entitas sebagai hasil transaksi atau kejadian masa lalu
SFAC NO 4 TUJUAN PELAPORAN KEUANGAN ORGANISASI NON BISNIS KONSEP KOS
Tujuan Utama A. Pengertian
Merupakan pengukur pengorbanan sumber daya ekonomis untuk melakukan
1. Pelaporan keuangan organisasi non bisnis harus menyediakan informasi yang kegiatan tertentu.
bermanfaat bagi para penyedia dana dan pemakai lain, baik berjalan maupun B. Jenis-Jenis Kos
potensia, dalam membuat keputusan-keputusan rasional tentang alokasi dana ke 1. Kos berdasarkan Fungsi Perusahaan
organisasi tersebut. - Fungsi Produksi, kos bahan baku, kos TK, kos overhead pabrik
Tujuan-Tujuan Spesifik : - Fungsi Non-Produksi, Kos Penjualan dan Kos Administrasi
2. Kos Berdasarkan Periode Penandingan
2. Pelaporan keuangan harus menyediakan informassi untuk membantu para penyedia - Kos Produk, kos yang dikelarkan untuk memperoleh atau memproduksi
dana dan pemakai lain, baik berjlan maupun potensial, dalam menilai (assesing) jasa- barang/jasa.
jasa yang disediakan organisasi dan kemampuannya untuk terus menyediakan jasa- - Kos Perioda, kos yang diidentifikasi dengan interval waktu tertentu karena
jasa tersebut tidak diperlukan untuk mendapatkan barang/jasa yang akan dijual.
3. Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi yang bermanfaat bagi para 3. Kos Berdasarkan Objek Kos
penyedia dana pemakai lain, baik berjalan maupun potensial, dalam menilai - Kos Langsung
bagaimana para manajer organisasi non bisnis telah melaksanakan tanggung jawab - Kos Tidak Langsung
kepengurusannya dan aspek-aspek lain kinerjanya. 4. Kos Berdasarkan Perubahan Volume Kegiatan
4. Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi tentang sumber daya, kewajiban - Kos Tetap, kos yang jumlahnya tetap, tidak berubah untuk suatu periode
dan sumberdaya (aset) bersih organisasi, dan akibat-akibat dari transaksi, kejadian, tertentu.
dan keadaan yang mengubah sumber daya dan hak atas sumber daya tersebut. - Kos Variabel, kos yang jumlah totalnya bervariasi secara proporsioanal
5. Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi tentang kinerja organisasi selama dengan variasi volume kegiatan.
suatu periode. Pengukuran periodik perubahan-peruabahan jumlah dan sifat aset 5. Kos Berdasarkan Kemampuan Manajer Mengendalikan
bersih organisasi non bisnis dan informassi tentang upaya-upaya dan hasil jasa - Kos terkendali, kos yang secara signifikan dapat dikendalikan dan
organisasi secara bersama menunjukka informasi yang paling bermfaat dalam dipengaruhi oleh manajer pada periode tertentu.
menilai kinerja organisasi. - Kos tak terkendali, Kos yg scr signifikan tidak dapat dikendalikan dan
6. Pelaporan keuanagn harus menyediakan informasi tentang bagaiman organisasi dipengaruhi oleh manajer pada periode tertentu
mendapatkan dan membelanjakan kas atau sumber likuid lain, tetnatang pinjaman 6. Kos Berdasarkan Pengambilan Keputusan
dan pelunasannya, dan tentang faktor lain yang dapat mempengaruhi likuiditas - Kos Relevan (Relevant cost):Kos yg terjadi di masa datang dan berbeda
organisasi. diantara berbagai alternatif pengambilan keputusan
7. Pelaporan keuangan harus mencakupi penjelasan-penjelasan dan interprestasi- - Kos tak relevan (Irrelevant cost): kos yg tdk memenuhi kriteria salah satu
interprestasi untuk membantu para pemakai memahami informasi keuangan yang atau kedua-duanya dari kriteria kos relevan
disediakan.
- Kos Terhidarkan (voidable cost): Kos yg dapat dihindarkan jika satu 1. Keterukuran nilai aset
alternatif keputusan diambil 2. Adanya suatu transaksi
- Kos Tak terhindarkan (unvoidable cost):Kos yg tdk dapat dihindarkan jika 3. Proses penghimpuna secara subtansial telah selesai
satu alternatif keputusan diambil jika satu alternatif keputusan diambil
7. Kos Berdasarkan Dampak Keputusan Terhadap Kas Luar Pengakuan Pendapatan :
- Kos tunai (out of pocket cost):kos yg membutuhkan pengeluaran kas di masa 1. Pada saat kontrak penjualan ( pendapatan belum bisa diakui karena belum terbentuk)
datang akibat keputusan sekarang atau yg akan datang 2. Selama proses produksi secara bertahap
- Kos tenggelam (sunk cost): kos yg telah dikeluarkan dan tidak bisa diubah 3. Pada saat produksi selesai
oleh keptusan sekarang 4. Pada saat penjualan
PENDAPATAN 5. Pada saat kas terkumpul

Pengakuan Pendapatan : BEBAN

Pengakuan adalah pencatatan jumlah rupiah secara resmi ke dalam sistem akuntansi Adalah penurunan manfaat ekonomik selama suatu periode akuntansi dalam bentuk arus kas
sehingga jumlah tersebut terefleksi dalam statemen keuangan. keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan
ekuitas yang tidak menyagkut penbagian kepada penanam modal.
Kriteria Pengakuan Pendapatan :
Kriteria pengankuan :
1. Terealisasi atau cukup terealisai ( realized or realizable )
- Pendapatan dikatakan terealisasi jika produk (barang atau jasa), barang dagangan 1. Konsumsi manfaat
atau aset lain telah terjual atau ditukarkan dengan kas atau setara kas. Biaya tau rugi diakui bilamana manfaat ekonomik yang dikuasai suatu entitas telah
- Pendapatan dikatakan cukup terealisasi jika aset yang berkaitan yang diteima dimanfaatkanatau dikonsumsi dalam pengiriman atau pembuatan barang, penyerahan
atau ditahan mudah dikonversi menjadi kas atau klaim atas kas yang cukup pasti atau pelaksanaan jasa, atau kegiatan lain yang merepresentasi operasi utama atau
jumlahnya. sentral entitas tersebut
- Aset dikatakan mudah dikonversi jika mempunyai harga satuan yang tetap 2. Lenyapnya atau berkurangnya manfaat masa datang
bergantung bentuk dan penyajian barang, daftar harga barang tersedia di suatu Biaya atau rugi diakui bilamana aset yang telah diakaui sebelumnya diperkirakan
pasar aktif yang mampu menyerap seluruh kuantitas barang (aset) yang tersedia telah berkurang manfaat ekonomiknya atau tidak lagi mempunyai manfaat
diperusahaan tanpa mempengaruhi harga pasar cukup berarti ekonomik.
2. Terbentuk/terhak ( earned ) PENGUKURAN UNSUR LAPORAN KEUANGAN
- Terbentuk jika perusahaan telah melakukan secara substansial kegiatan yang
harus dilakukan untuk dapat menghaki manfaat atau nilai yang melekat pada Dasar Pengukuruannya adalah :
pendapatan.
1. Biaya Historis ( Historical Cost )
Syarat-Syarat pendapatan diakui :
- Aset dicatat sebesar pengeluaran kas atau setara kas yang dibayar atau sebesar A. Pengertian :
nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset tersebut pada saat
diperoleh SPM adalah sistem yang digunakan oleh manajemen untuk mempengaruhi anggota
- Kewajiaban dicatat sebesar jumlah yang diterima sebagai penukar dari kewajiban organisasinya agar melaksanakan strategi dan kebijakan organisasi secara efisien dan
atau dalam keadaan tertentu ( misalnya pph ), dalam jumlah kas atau setara kas efektif dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
yang diharapka akan dibayarkan untuk memperoleh kewajiban dalam
B. Pengendalian Manajemen
pelaksanaan usaha yang normal
1. Lingkup Pengendalian Manajemen
2. Biaya Kini ( Curent Cost )
a. Pengendalian manajemen merupakan bagian dari proses perencanaan dan
- Asset dinilai dalam jumlah kas atau setara kas yang seharusnya dibayar bila aset
pengendalian.
yang sama atau setara aset diperoleh sekarang.
b. Pengendalian manajemen merupakan salah satu fungsi manajemen
- Kewajiaban dinyatakan dalam jumlah kas atau setara kas yang tidak
c. Pengendalian menajemen mencakup pengendalian strategi dan pengendalian
didiskontokan yang mungkin akan diperlukan untuk untuk menyelesaikan
operasional.
kewajiban sekarang.
2. Konsep-Konsep Pokok Pengendalian Manajemen
3. Nilai Realisasi/Penyelesaian ( realizable/settlement value )
a. Sistem
- Aset dinyatakan dalam jumlah kas atau setara kas yang dapat diperoleh sekarang
Adalah penentuan cara melaksanakan aktivitas atau seperangkat aktivitas
dengan menjual aset dalam pelepasan normal
yang biasanya berulang-ulang.
- Kewajiaban dinyatakan sebesar nilai penyelesaian yaitu jumlah kas atau setara
b. Pengendalian
kas yang tidak didiskontokan ke nilai sekarang yang diharapkan akan dibayarkan
Adalah proses untuk mengarahkan seperangkat variabel (ex mesin, manusia)
untuk memenuhi kewajiban dalam pelaksanaan usaha normal.
kearah tercapainya tujuan dan sasaran.
4. Nilai Sekarang ( Present Value )
Komponen sistem Pengendalian:
- Aset dinyatakan sebesar arus kas masuk bersih dimasa depan yang didiskontokan
- Detektor ( sensor/observator) adalah alat pengukur yang mendeteksi
ke nilai sekarang dari pos yang diharapkan dapat memberika hasil dalam
mengenai apa yang sesungguhnya yang terjadi pada parameter yang
melaksanakan usaha normal.
dikendalikan.
- Kewajiban dinyatakan sebesar arus kas bersih dimasa depan yang didiskontokan
- Selektor ( evaluator/asesor ) adalah alat untuk menilai apa yang
kenilai sekarang yang diharapkan akan diperlukan untuk menyelesaikan
sesungguhnya terjadi dan membandingkannya dengan standar atau apa
kewajiban dalam pelaksanaan usaha normal.
yang diharapkan atau yang seharusnya terjadi.
- Efektor ( direktor/modifier ) adalah alat untuk mengubah prilaku jika
diperlukan agar pelaksanaan atau proses sesuai yang diharapkan.
- Jaringan komunikasi (comunication network) adalah alat untuk
menyebarluaskan informasi dari satu alat ke alat yang lainnya.
SPM C. Elemen-Elemen SPM
1. Struktur Pengendalin Manajemen
Sistem Pengendalian Manajemen
Adalah elemen-elemen yang membentuk SPM. Struktur Pengendalian Merupakan kondisi peluang berkembang di masa datang yang terjadi. Kondisi yang
manajemen berisi: terjadi merupakan peluang dari luar organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
a. Struktur organisasi Misalnya kompetitor, kebijakan pemerintah, kondisi lingkungan sekitar.
b. Otonomi yang didelegasikan pada para manajer 4. Threats (ancaman)
c. Pembentukan pusat-pusat pertanggungjawaban Merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman ini dapat mengganggu
d. Pengukuran kinerja dan balas jasa organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
e. Sistem informasi yang mengalir diantara bagian-bagian dalam organisasi.
2. Proses Pengendalian Manajemen. ANGGARAN
Adalah cara-cara bekerjanya SPM. Proses pengendalian manajemen berisi :
a. Penentuan sasaran dan tujuan A. Pengertian Anggran
b. Pengevaluasian prestasi Adalah suatu rencana terinci yang disusun secara sitematis dan dinyatakan dalam
c. Pembuatan keputusan agar organisasi tetap berada di jalurnya ukuran kuantitatif, biasanya dalam satuan uang.
d. Pengimpelementasian keputusan melalui manusia B. Karaktristik Anggaran
e. Penggunaan umpan balik hasil-hasil keputusan 1. Anggaran mengestimasi profit potensial dari unit perusahaan
2. Dinyatakan dalam istilah moneter, walaupun jumlah moneter di dukung oleh
Analisis SWOT jumlah non moneter
Analisis SWOT merupakan salah satu metode untuk menggambarkan kondisi dan 3. Meliputi waktu 1 tahun
mengevaluasi suatu masalah, proyek atau konsep bisnis yang berdasarkan faktor 4. Merupakan komitmen manajemen, manajer bertanggungjawab atas pencapaian
internal (dalam) dan factor eksternal (luar) yaitu Strengths, Weakness, 5. Usulan anggaran direview dan disetujui oleh otoritas yang lebih tinggi dari
Opportunities dan Threats. Metode ini paling sering digunakan dalam metode pembuatan anggaran.
evaluasi bisnis untuk mencari strategi yang akan dilakukan. Analisis SWOT hanya 6. Sekali disetujui anggaran hanya dapat diubah oleh kondisi tertentu
menggambarkan situasi yang terjadi bukan sebagai pemecah masalah. 7. Secara periodik kinerja keungan aktual
C. Hubungan Anggaran Dengan Perencanaan Stratejik
Analisis SWOT terdiri dari empat faktor, yaitu: 1. Perencanaan staratejik dan anggaran melibatkan perencanaan
1. Strengths (kekuatan) 2. Perencanaan stretejik mendahului pembuatan anggaran dan menyediakan
Merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau kerangka kerja dimana anggran tahunan dikembangkan.
konsepbisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat D. Kegunaan anggaran
dalam  tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri. 1. Menyelaraskan dengan tujuan stratejik
2. Weakness (kelemahan) 2. Koordinasi
Merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep 3. Penetapan tanggungjawab
bisnis yang ada. Kelemahan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam  4. Dasar evaluasi kinerja
tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri. E. Jenis-Jenis Anggaran
3. Opportunities (peluang) 1. Anggaran Operasi, terdiri dari :
- Anggaran Pendapatan
Berisi proyeksi per unit dijumlahkan dengan harga jual yang diharapkan a. Anggran top down adalah anggaran yang disusun oleh manajemen puncak untuk
- Anggaran Biaya Produksi dan Biaya Operasi manajemen dibawahnya.
Berisi BBB dan TK untuk level volume yang direncanakan dari bauran
produksi standar dalam anggaran. Kelemahannya :
- Beban Anggaran, beban yang dikleuarkan untuk memperoleh penjualan - Kurangnya komitmen bawahan
- Beban Umum dan Administrasi - Seringkali tidak dapar dilaksanakan
- Beban Penelitian dan Pengembangan - Sulit berjasil mencapai tujuan
- Pph b. Anggaran Bottum up adalah anggran yang disusun sendiri oleh manajemen level
2. Anggran Lain bawah dan selanjutnya diserahkan ke manajemen atas
- Anggaran Modal Kelemahannya :
Pada anggran ini menyatakan modal proyek yang telah di setujui ditambah - Seringkali tidak mempertimbangkan keselarasan tujuan
jumlah lump-sum dari proyek-proyek kecil yang tidak memerlukan - Kurang terkendali
persetujuan pada level yang lebih tinggi.
- Tujuan yang ingin dicapai terlalu mudah.
- Anggran Neraca
Menunjukkan implikasi keputusan-keputusan yang tercakup dalam anggaran BALANCED SCORCARD (BSC)
operasi, maupun anggran modal terhadap neraca
- Anggaran Kas A. Pengertian
Adalah anggaran yang menunjukkan elemen-elemen dan jumlah kebutuhan Balanced Scorecard ( BSC ) merupakan salah satu metode pengukuran kinerja
kas dan sumber-sumber kas suatu organisasi atau unit bisnis tahun yang akan perusahaan secara keseluruhan yang menjabarkan visi dan strategi perusahaan
datang. kedalam empat perspective, yaitu Financial perspective, Customer perspective,
F. Keterbatasan Anggaran Internal Business Process dan perspective dan Learning and Growth perspective.
- Estimasi dan proyeksi tidak tepat
Konsep BSC pertama kali dikembangkan oleh Robert S. Kaplan dan David P.
- Kondisi dan asumsi berubah
Norton (1996) dalam bukunya yang berjudul Translating Strategy Into Action: The
- Tidak ada kerja sama dan kooerdinasi
BalancedScorecard. Balanced Scorecard (BSC), merupakan salah satu metode
- Dipandang sebagai pengganti perimbangan manajemen
pengukuran dan manajemen performance untuk faktor internal dan eksternal dari
G. Perbedaan Anggran dengan Perencanaan stratejik
suatu perusahaan. Saat ini, kebanyakan perusahaan masih menggunakan pengukuran
1. Perencanaan stratejik biasanya berjangka panjang sedangkan anggran
financial sebagai acuan pengukuran kinerja perusahaan, sehingga manajer tidak
menitikberatkan 1 tahun
mengetahui sampai seberapa jauh pengaruh yang ditimbulkan akibat strategi yang
2. Perencanaan strategis mendahului penganggaran
mereka terapkan.
3. Perencanaan strategis menjadi pedoman penganggaran
4. Perencanaan strategis terstruktur menurut lini produk atau program sedangkan B. Persepective BSC
anggaran terstuktur menurut pusat pertanggungjawaban. 1. Perspektif Keuangan (Financial Perspective)
Dapat diukur dengan menggunakan :
- Return On Invesntmen (ROI) Harga transfer adalah penentuan harga barang atau jasa yang ditransfer antara pusat
- Bauran Pendapatan (Revenue Remix) pertanggungjawaban dalam organisasi tanpa memandang bentuk pusat
- Pemanfaatan Aktiva (diukur dengan aset turnover) pertanggungjawaban ( secara luas )
- Berkurangnya biaya secara signifikan Harga transfer adalah harga perpindahan antara dua pusat laba atau lebih.
Contoh data dalam perspektif ini adalah Neraca, Laporan Laba Rugi dll B. Tujuan Harga Transfer
1. Memberikan informasi yang relevan kepada masing-masing unit usaha dalam
2. Persepektif Pelanggan (costumer Persepective) penentuan transfer yang optimum antara pendapatan dan biaya.
Dapat diukur dengan menggunakan : 2. Menghasilkan keputusan yang selaras (goal congruence), karena sistem yang
- Jumlah costumer baru digunakan untuk keputusan dapat meningkatkan laba usaha yang akan
- Jumlah costumer yang menjadi non costumer meningkatkan laba perusahaan.
- Ketepatan waktu layanan costumer. 3. Membantu pengukuran kinerja unit usaha
Contoh data dalam persepektif ini adalah data pengiriman tepat waktu, data sales 4. Sitem yang mudah dimngerti dan dikelola
return, data jumlah pelanggan baru, dan data jumlah costumer loyal. C. Metode Penentuan Harga Transfer
1. Metode Variabel cost adalah penetapan harga transfer yang sama dengan biaya
3. Persepektif Proses Bisnis Internal (Internal Business proses Perspective)
variabel unit penjualan.
Dapat diukur dengan menggunkan :
2. Metode Full Cost adalah penetapan harga transfer nerdasarkan pembebanan
- Cyle time
penuh, dan yang paling umum digunakan karena dapat dipahami dengan baik
- On time delivery
dan informasinya siap tersedia pada catatan akuntansi.
- Effectiviness
3. Metode Market Price adalah penetapan harga transfer berdasarkan harga pasar
Contoh data dalam persepektif ini adalah data jumlah produk baru, data
dan metode ini paling disukai. Keuntungannya bahwa harga transfer cukup
penyelesaian order tepat waktu, jumlah kerusakan mesin, data jumlah kunjungan
obyektif sedangkan kelemahannya bahwa harga produk/jasa tetentu tidak
rutin dll.
tersedia.
4. Persepektif Pembelajaran dan Perkembangan ( Learning and Growth 4. Metode Negosiasi adalah penetapan harga transfer berdasarkan negosiasi antara
Persepective) dua pusat pertanggungjawaban. Metode ini dilaksanakan jika terdapat suatu
Dapat diukur dengan menggunakan : pertentangan yang signifikan antara kedua belah pihak.
- Skill covarage D. Prinsip Dasar Harga Transfer
- Quality work life Prinsip yang menyatakan bahwa harga transfer harus serupa dengan harga yang
Contoh data dalam persepektif ini adalah data jenis dan jumlah training yang dibebankan jika produk dijual kepada pihak luar atau jika produk dibeli dari pihak
diberikan, data % rata-rata pemenuhan target produksi, data absensi karyawan luar.
dan jumlah tenaga kerja masuk dan keluar.
PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN
HARGA TRANSFER
A. Pengertian
A. Pengertian
Adalah suatu unit yang dipimpin seseorang yang bertanggungjawab terhadap 2. Pusat Pertanggungjawaban Biaya
aktifitas yang dilakukan dalam unit yang dilakukannya. Merupakan pusat pertanggunjawaban yang memiliki ciri :
Tujuan pusat pertanggungjawaban adalah untuk mengukur dan mendorong kinerja - Melaksanakan tugas/pekerjaan yang tidak terkait dengan perolehan
unti organisasi dan manajer unit yang bersangkutan. Kinerjanya diukur berdasar atas pendapatan atau laba
pengelolaan manajer. - Diberi wewenang untuk mengulur biaya dalam rangka melaksanakan
B. Jenis-Jenis Pusat Pertanggunjawaban pekerjaan yang menjadi tugasnya.
1. Pusat Pertanggungjawaban Pendapatan - Prestasinya diukur berdasarkan perbandingan biaya yang dianggarkan dengan
Adalah suatu pusat pertanggungjawaban dalam suatu organisasi yang kinerja realisasniya.
manajernya dinilai atas penapatan pusat pertanggunjawaban tersebut. - Tujuannya untuk mengalokasikan biaya ke objek biaya-biaya masing-masing.
Pusat Pendapatan merupakan pusat pertanggunjawaban yang bertugas - Biaya pada pusat biaya diukur dalam unti moneter tetapi outputnya tidak
menciptakan pendapatan, diberi wewenang mengatur pendapatan. selalu diukur dalam unti moneter.
- Prestasinya diukur berdasarkan perbandingan antara pendapatan yang Pusat beban dapat digolgjan menjadi :
dianggarkan dengan realisasinya. a. Pusat beban Tekhnis
- Kinerjanya diukur berdasarkan pendapatan yang dicapai oleh unit organisasi Adalah pusat beban yang sebagian besar biayannya adalah biaya tekhnis
yang dipimpinnya dibandingkan dengan anggarannnya. sehingga biaya yang harus terjadi dapat ditentukan dimuka secara teliti
- Selisih yang timbula antara antara pendapatan sesungguhnya dengan (relatif tepat dan wajar) dalam ukruan biay standar. Ex departemen
anggarannya dianalisis ke dalam : produksi.
a. Selisih Harga Jual Karakteristik pusat beban tekhnis :
Adalah selisih yang timbul karena departemen pemasaran telah menjual - Masukan dapat diukur dengan ukuran biaya
dengan harga jual yang sesungguhnya per unit lebih tinggi atau lebih - Keluran dapat diukur dengan ukuran fisik
rendah dibandingkan dengan harga jual per unit yang dianggarkan. - Biaya standar (menunjukkan jumlah optimal biaya yang diperlukan untuk
b. Selisih Volume Penjualan menghasilkan satu unit keluaran) dapat ditentukan.
Adalah selisih yang timbul karena kuantitas produk yang dijual - Efisiensi dan efektivitasnnya dapat diukur
sesungguhnya menyimpang dari kuantitas penjualan yang dianggarkan. b. Pusat Beban Kebijakan
c. Selisih Komposisi Adalah biaya yang terjadi dan variabelitisnya ditentukan berdasar
Adalah selisih antara hasil penjualan pada komposisi sesungguhnya kebijakan manjemen. Prosesnya dimulai dari penyusunan anggaran biaya
dengan hasil penjualan pada komposisi yang dianggarkan. oleh manjer pusat beban kebijakan yang bersangkutan.
d. Selisih pasar industri terhadap Penjualan Karakteristiknya :
Adalah selisih yang disebabkan oleh perbedaan antara penjualan - Anggran tersebut bukan merupakan pengukur efisiensi
perusahaan pada anggran penjualan industri dibandingkan dengan - Anggaran tersebut merupakan batas atas pengeluaran biaya yang dapat
penjualan perusahaan pada penjualan industri yang sesungguhnya jika dilakukan oleh manajer pusat beban yang bersangkutan, dan biaya
pangsa pasar atau bagian bagian pasar perusahaan besarnya sama. sesungguhnya tidak boleh melampui anggaran.
e. Selisih pangsa pasar terhadap penjualan
- Anggaran tersebut merupakan kesanggupan manajer pusat beab yang PSAK No 2 laporan Arus Kas
bersangkutan untuk melaksanakan semua kegiatan yang direncankan dengan
biaya yang dianggarkan. PSAK No 3 Laporan Keuangan Interim
3. Pusat Pertanggungjawaban Investasi
Adalah pusat pertanggunjawaban dalam suatu organisasi yang manjernya dinilai PSAK No 4 Laporan Keuangan Konsolidasi
kinerjanya atas dasar laba yang dipeoleh dihubungkan dengan investasinya.
PSAK No 5 Pelaporan Segmen
Tujuan Penilaian pusat Invesatsi :
- Menyediakan alat evaluasi proyek investasi masa lalu dan masa yang kan PSAK No 6 Akuntansi dan Pelaporan bagi Perusahaan Dalam Tahap Pengembangan
datang baik secara individual maupun secara keseluruhan
- Menyediakan informasi yang bermanfaat bagi manejer devisi dan manjer PSAK No 7 Pengungkapan Pihak-Pihak Yang mempunyai Hubungan Istimewa
kantor pusat untuk membuat keputusan investasi yang tepat bagi divisi dan
perusahaan secara keseluruhan PSAK No 8 Peristiwa Setelah Tanggal Neraca
- Memotivasi manajer divisi agar selau memonitor aktiva, iuatng, dan modal
devisi yang digunakan sebagai dasar penentuan besarnya investasi. PSAK No 9 Penyajian Aktiva Lancar dan Kewajiban Jangka Pendek
- Mengukur kinerja pusat investasi dan mengukur kinerja devisi sebagai suatu
PSAK No 10 Transaksi Dalam Mata Uang Asing
kesauan ekonomi
- Sebagai dasar pemberian intensif pada setiap manajer pusat investasi sesaui PSAK No 11 Penjabaran Laporan Keuangan Dalam Mata Uang Asing
dengan kinerjanya masing-masing.
PSAK No 12 Pelaporan Keuangan Mengenai Bagian Partisipasi Dalam Pengendalian
Alat ukur manajer Investasi : Bersama Operasi dan Aset
a. Return On Investmen (ROI) merupakan salah satu alat ukur kinerja pusat
PSAK No 13 Properti Investasi
investadi dengan cara menentukan besarnya rasio laba dengan investasinya.
Rumusnya : laba / investaasi x 100% PSAK No 14 Persediaan
b. Residual Income/ Economic value Addet (EVA)
Laba yang dihitung dari selisih laba sebelum pajak dikurangi biaya modal yang PSAK No 15 Akuntansi Untuk Invesatsi Dalam Perusahaan Asosiasi
diperhitungkan atas investasi.
4. Pusat Pertanggungjawaban Laba PSAK No 16 Aset Tetap
Manfaat Pusat laba
- Kualitas keputusan dapat meningkat karena PSAK No 17 Akuntasni Penyusutan

PSAK PSAK No 18 Akuntansi Dana Pensuin

PSAK No 1. Penyajian Laporan Keuangan PSAK No 19 Aset Tidak Berwujud


PSAK No 20 Biaya Riset dan Pengembangan PSAK No 38 Akuntansi Restrukturisasi Ekuitas Pengendali

PSAK No 21 Akuntansi Ekuitas PSAK No 39 Akuntansi Kerja Sama Operasi

PSAK No 22 Akuntansi Penggabungan Usaha PSAK No 40 Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi

PSAK No 23 Pendapatan PSAK No 41 Akuntansi Waran

PSAK No 24 Imbalan Kerja PSAK No 42 Akuntansi Perusahaan EFek

PSAK No 25 Laba atau Rugi Bersih Untuk Periode Berjalan, Kesalahan Mendasar, dan PSAK No 43 Akuntansi Anjak Piutang

Perubahan Kebijakan Akuntansi PSAK No 44 Akuntansi Aktivitas Pengembangan Riel Estat

PSAK No 26 Biaya Pinjaman PSAK No 45 Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba

PSAK No 27 Akuntansi Perkoperasian PSAK No 46 Akuntansi Pajak Penghasilan

PSAK No 28 Akuntansi Asuransi Kerugian PSAK No 47 Akuntansi Tanah

PSAK No 29 Akuntansi Minyak dan Gas Bumi PSAK No 48 Penurunan Nilai Aset

PSAK No 30 Sewa PSAK No 49 Akuntansi Reksadana

PSAK No 31 Akuntansi Perbankan PSAK No 50 Akuntansi Investasi efek Tertentu

PSAK No 32 Akuntansi Kehutanan PSAK No 51 Akuntansi Kuasi- Reorganisasi

PSAK No 33 Akuntansi Pertambangan Umum PSAK No 52 Mata Uanga Pelaporan

PSAK No 34 Akuntansi Kontrak Konstruksi PSAK No 53 Akuntansi Kompensasi Berbasis Saham

PSAK No 35 Akuntansi Pendapatan Jasa Telekomunikasi PSAK No 54 Akuntansi Rekstrukturisasi Utang-Piutang Bermasalah

PSAK No 36 Akuntansi Asuransi Jiwa PSAK No 55 Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai

PSAK No 37 Akuntansi Penyelenggaraan Jalan Tol PSAK No 55 Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
PSAK No 56 Laba Per saham STANDAR AUDITING YANG BERLAKU UMUM

PSAK No 57 Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi 1. Standar Umum
- Keahlian dan Pelatihan teknis yang memadai
PSAK No 58 Operasi dalam Penghentian - Independensi dalam sikap mental
- Penggunaan kemahiran profesional
PSAK No 59 Akuntansi Perbankan Syariah 2. Standar Pekerjaan Lapangan
- Perencanaan dan supervusu yang Memadai
- Pemahaman atas struktur Pengendalian Intern
AUDIT - Mendpatkan Bukti audit kompeten Yang Cukup
3. Standar Pelaporan
AUDIT LAPORAN KEUANGAN DAN TANGGUNG JAWAB AUDITOR - Laporan keuangan disajikan sesuai dengan GAAP
KEBUTUHAN AKAN AUDIT LAPORAN KEUANGAN - Konsistensi dalam penerapan GAAP
- Pengungkapan Informatif yang Memadai
1. Pertentangan Kepentingan ( conflict of Interest 0 - Pernyataan Pendapat
2. Konsekuensi ( consequency )
3. Kompleksitas LAPORAN AUDITOR
4. Keterpencilan ( Remoteness ) LAPORAN STANDAR
MANFAAT EKONOMI SUATU AUDIT 1. Paragraf pendahuluan, memuat tiga pernyataan faktual yaitu :
1. Akses ke pasar Modal - Membedakan tanggung jawab manajemen dan auditor
2. Biaya Modal yang Lebih Rendah, perusahaan kecil minta diaudit agar dapat - Auditor berperan untuk melaksanakan audit
memperoleh pinjaman dari bank atau agar dapat memperoleh persyaratan pinjaman - Menyatakan pendapat berdasarkan temuan-temuan.
yang lebih baik 2. Paragraf Ruang Lingkup
3. Penangguhan Efisiensi dan Kecuranagan Menguraikan sifat dan lingkup audit, berisi tentang :
4. Peningkatan Pengendalian dan Operasional - Auditnya dilaksanakan sesuai dengan standar auditing yang berlaku umum, yang
menghendaki :
KETERBATASAN AUDIT LAPORAN KEUANAGAN a. Perencanaan dan pelaksanaan audit untuk memperoleh jaminan yang
memadai bahwa laporan keuangan sdslsh bebas dari kesalahan penyajian
1. Biaya yang memadai material
2. Jumlah waktu yang memadai b. Pemeriksaan bukti berdasarkan pengujian
3. Prinsip akuntasni alternatif c. Penilain terhadap prinsip akuntansi yang digunakan dan penafsiran-
4. Estimasi Akuntansi penafsiran penting yang dibuat manajemen
d. Evaluasi secara menyeluruh terhadap laporan keuangan
- Auditor percaya bahwa hasil auditnya memberikan dasar yang memadai terhadap 4. Penilaian atau Alokasi ( valution and alocation )
pendapatnya Berkaitan dengan apakah komponen aktiva, kewajiban, pendapatan, dan beban telah
3. Paragraf Pendapat dicantumkan dalam laporan keuangan dengan jumlah yang semestinya.
- Menyajikan secara wajar dalam semua aspek yang material 5. Penyajian dan Pengungkapan ( prensentation and disclourse )
- Posisi keuangan perusahaan pada tanggal neraca Berkaitan dengan apakah komponen tertentu dalam laporan keuangan telah
- Hasil operasi dan aliran kas pada periode tertentu digolongkan, diuraikan,diungkapkan sebagaimana mestinya.
- Kesesuaiannya dengan PABU
RISIKO AUDIT
GAMBARAN UMUM PROSES AUDIT
Adalah risiko auditor tanpa sadar tidak melakukan modifikasi pendapat sebagaimana
Langkah yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan audit laporan keuangan : mestinya atas laporan keuangan yang mengandung salah saji material.
1. Memperoleh pemahaman tentang bisnis dan industri Komponen Risiko Audit
2. Mengidentifikasi asersi laporan keuangan yang relevan
3. Membuat keputusan tentang jumlah yang material bagi para pengguna laporan 1. Risiko Bawaan ( inherent risk )
keuangan Adalah ketentuan suatu asersi terhadap kemungkinan salah saji yang material,
4. Membuat keputusan tentang komponen resiko audit dengan asumsi tidak ada pengendalian internal yang terkait.
5. Memperoleh bukti melalui prosedur audit, termasuk prosedur untuk memahami 2. Risiko Pengendalian ( internal control )
pengendalian intern, melaksanakan pengujian pengendalian dan pengujian subtantif Adalah risiko salah saji material dalam sutau aserisi yang tidak akan dapat dicegah
6. Menetapkan bagaiman menggunakn bukti untuk mendukung suatu pendapat audit, atau dideteksi secara tepat waktu oleh struktur pengendalian intern entitas.
komunikasi kepada klien, serta jasa bernilai tambah. 3. Risiko Deteksi ( detection risk )
7. Mengkomunikasikan temua-temuan. Adalah risiko yang timbul karena auditor tidak dapat mendeteksi salah saji material
yang terdapat dalam suatu asersi.
ASERSI MANAJEMEN
BUKTI AUDIT ( EVIDENTIAL MATTER )
1. Keberadaan atau Keterjadian ( existence or occurrence )
Berkaitan dengan apakag aktiva atau kewajiba entitas benar-benar ada pada tanggal Adalah kompeten yang mencukupi dapat diproleh meelaluo inspeksi, pengamatan,
tertentu dan apakah transaksi yang dicatat benar-benar sudah terjadi selama periode permintaan keterangan, dan konfirmasi yang digunakan sebagai dasar yang layak untuk
tersebut. menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang diaudit.
2. Kelengkapan ( completness )
Kecukupan Bukti audit :
Berkaitan dengan semua transaksi dan akun yang harus disajikan dalam laporan
keuangan benar-benar telah dicantunkan. 1. Materialitas dan risiko ( semakin tinggi materialitas akun maka semakin banyak
3. Hak dan Kewajiban ( right and obligations ) bukti yang diperlukan )
Berkaitan dengan apakah aktiva telah menjadi hak entitas dan hutang telah menjadi 2. Faktor-faktor ekonomi ( ex waktu dan biaya yg memadai )
kewajiban entitas pada suatu tanggal tertentu,
3. Ukuran dan karaktristik populasi ( berkaitan dengan jumlah yang terdapat dalam 4. Daftar utama/Skedul Utama (Lead schedule atau top schedule).  Adalah kertas kerja
populasi tersebut, ex jumlah transaksi penjualan dalam jurnal penjualan ) yang digunakan untuk meringkas informasi yang dicatat dalam skedul pendukung
untuk akun-akun yang berhubungan.
Kompetensi Bukti Audit 5. Daftar pendukung/Skedul pendukung (Supporting schedule)
1. Relevansi Susunan Kertas Kerja :
2. Sumber
3. Ketepatan waktu 1. Draft Laporan pemeriksaan/Audit report
4. objektivitas 2. Laporan Keuangan auditan yg telah diperiksa.
3. Ringkasan informasi bagi penelaah/reviewer.
KERTAS KERJA ( WORKING PAPER )
4. Program pemeriksaan/program audit.
adalah kertas-kertas yg dikumpulkan atau dibuat selama proses pemeriksaan yg meliputi 5. LK atau Neraca lajur (worksheet) yang dibuat klien.
semua bukti pemeriksaan yg telah dikumpulkan oleh auditor untuk memperlihatkan 6. Ringkasan jurnal adjusment.
pekerjaan yang telah dilaksanakan, metode & prosedur pemeriksaan yg diikutinya serta 7. WTB ( Working Trial Balance ).
kesimpulan yang dibuatnya. 8. Daftar utama/Skedul utama.
9. Daftar pendukung/skedul pendukung.
Tujuan Kertas Kerja :
1. Mengkoordinasi dan mengorganisasi semua tahap audit
2. Pedoman audit/pemeriksaan selanjutnya. OPINI AUDITOR
3. Menguatkan kesimpulan auditor dan kompetensi auditnya
4. Pendukung pendapat auditor atas LK yang diperiksanya. 1. Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian (unqualified Opinion) Akan diberikan oleh
akuntan publik jika auditor telah melaksanakan pemeriksaan sesuai dengan standar
Jenis Kertas Kerja : auditing yang ditetapkan oleh IAI (Standar Profesional Akuntan Publik), dan telah
mengumpulkan bahan-bahan pembuktian yang cukup untuk mendukung opininya,
1. Program Audit (Audit program). Merupakan daftar prosedur audit untuk seluruh serta tidak menemukan adanya kesalahan material atau penyimpangan dari prinsip
audit unsur tertentu. Sedangkan prosedur audit adalah instruksi rinci untuk akuntansi yang berlaku umum (SAK).
mengumpulkan tipe bukti tertentu dalam audit. 2. Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian dengan bahasa penjelasan (Unqulified Opinion
2. WTB (Working Trial Balance). Adalah suatu daftar yang berisi saldo-saldo akun with explanatory language) Akan diberikan oleh akuntan publik jika terdapat
buku besar pada akhir tahun yang diaudit dan pada akhir tahun sebelumnya, kolom- keadaan tetentu yang mengharuskan auditor menambahkan paragraf penjelasan
kolom untuk adjustment/penyesuaian dan penggolongan kembali yang diusulkan dalam laporan audit, meskipun tidak mempengaruhi pendapat wajar tanpa
oleh auditor, serta saldo-saldo setelah koreksi auditor yang akan tampak dalam pengecualian yg dinyatakan oleh auditor. Misal :
laporan auditan (audited financial statements). a. pendapat sebagian didasarkan atas laporanauditor independen lain.
3. Ringkasan jurnal adjusment & klasifikasi. b. Adanya keadaan-keadaan yg luar biasa.
c. Di antara dua periode akuntansi terdapat suatu perubahan material dalam a. Auditor tidak dapat merumuskan atau tidak merumuskan suatu pendapat tentang
penggunaan prinsip akuntansi atau dalam metode penerapannya. kewajaran laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi berlaku umum di
d. Keadaan tertent yg berhubungan denganlaporan audit atas laporan keuangan Indonesia.
komparatif. b. Jika auditor tidak melaksanakan audit yang lingkupnya memadai untuk
e. Data keuangan kuartalan tertent yang diharuskan oleh BAPEPAM, namun tidak memungkinkannya memberikan pendapat atas laporan keuangan.
disajikan atau tidak review.
3. Pendapat Wajar Dengan Pengecualian (Qualified Opinion) Laporan keuangan PENGERTIAN AUDIT
menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil
usaha, perubahan ekuitas, dan arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku Auditing adalah proses sistematis untuk memperoleh serta mengevaluasi bukti secara
umum di Indonesia, kecuali untuk dampak hal yang berkaitan dengan yang objektif mengenai asersi-asersi kegiatan dan peristiwa ekonomi, dengan tujuan menetapkan
dikecualikan. Pendapat ini diberikan bilamana: derajat kesesuain antara asersi-asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan
a. Ketiadaan bukti kompeten yang cukup atau adanya pembatasan terhadap lingkup sebelumnya serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
audit, dan ia berkesimpulan bahwa ia tidak dapat menyatakan pendapat wajar
Ciri-Ciri penting yang ada dalam definisi tersebut :
tanpa pengecualian, dan ia berkesimpulan tidak menyatakan tidak memberikan
pendapat. 1. Suatu proses sistematis, berupa serangkaian langkah atau prosedur yang logis, dan
b. Auditor yakin, atas dasar auditnya, bahwa laporan keuangan berisi terorganisisr
penyimpangan dari SAK, yang berdampak material, dan ia berkesimpulan untuk 2. Memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif, memeriksa dasar asersi serta
tidak menyatakan pendapat tidak wajar. mengevaluasi hasil pemeriksaan tersebut tanpa memihak dan berprasangka, baik
4. Pendapat Tidak Wajar (Adverse Opinion) Laporan keuangan menyajikan secara untuk terhadap untuk perorangan atau entitas yang membuat asersi tersebut.
tidak wajar posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas, dan arus kas sesuai 3. Asersi tentang kegiatan dan peristiwa ekonomi, merupakan representasi yang dibuat
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Pendapat ini diberikan oleh perorangan atau entitas.
bila menurut pertimbangan auditor: 4. Derajat kesesuaian menunjuk pada kedekatan dimana asersi dapat diidentifikasi dan
a. laporan keuangan secara keseluruhan tidak disajikan secara wajar sesuai dengan dibandingkan dengan kriteria yang ditetapkan.
prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. 5. Kriteria yang ditetapkan adalah standat-standar yang digunakan sebagai dasar untuk
b. Auditor harus menjelaskan dalam paragraf terpisah sebelum paragram pendapat menilai asersi atau pernyataan.
dalam laporannya 6. Penyampaian hasil, dipeoleh melalui laporan tertulis yang menunjukkan derajat
c. semua alasan yg mendukung pendapat tidak wajar - dampak utama hal yang kesesuai antara asersi dan kriteia yang ditetapkan.
menyebabkan pemberian pendapat tidak wajar, terhadap posisi keuangan, hasil 7. Pihak-pihak yang berkepentingan, adalah mereka yang menggunakan temuan-
usaha, perubahan ekuitas, dan arus kas. temuan auditor.
5. Pernyataan Tidak Memberikan Pendapat (Disclaimer Opinion) - Suatu pernyataan
tidak . memberikan pendapat menyatakan bahwa auditor tidak menyatakan pendapat JENIS-JENIS AUDIT
atas laporan keuangan.Auditor dpt tidak menyatakan suatu pendapat bilamana :
1. Audit Laporan Keuangan ( financial statemen audit )
Berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan mengevaluasi bukti tentang laporan- - menyiapkan dan menyusun laporan keuangan
laporan entitas dengan maksud agar dapat memberikan pendapat apakah laporan 3. Jasa Atestasi
keuangan tersebut telah disajikan secara wajar sesuai dengan GAAP Merupakan salah satu jasa dimana CPA mengeluarkan komunikasi tertulis yang
2. Audit Kepatuhan ( complience audit ) menyatakan suatu kesimpulan tentang keandalan asersi tertulis yang menjadi
Berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan memeriksa bukti-bukti untuk tanggungjawab pihak lain.
menetapkan apakah kegiatan keuangan atau operasi suatu entitas telah sesuai dengan Ex :
persyaratan, ketentuan atau peraturan tertentu. - Audit
3. Audit Operasional ( operational audit ) - Pemeriksaan
Berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan mengevaluasi bukti-bukti tentang - Review
efisiensi dan efektivitas kegiatan operasi entitas dalam hubungannya dengan 4. Jasa-Jasa Lain
pencapaian tujuan tertentu. Ex :
- Jasa Tekhnologi
JENIS-JENIS AUDITOR - Konsultasi Manajemen
- Perencanaan Keuangan
1. Auditor Independen
Adalah KAP yang bertindak sebagai praktisi perorangan maupun anggota kantor PENGUJIAN AUDIT
akuntan publik yang memberikan jasa auditing profesional kepada klien.
2. Auditor Internal 1. Pengujian Analitik ( analitycal test ) merupakan pengujianyangi dilakukan oleh
Adalah pegawai dari organisasi yang diaudit. auditor pada tahap awal proses auditnya dan pada tahap review menyeluruh terhadap
3. Auditor Pemerintah hasil audit. Pengujian ini dilakukan oleh auditor dengan cara mempelajari
perbandingan dan hubungan antara data yang satu dengan data yang lain.
JASA YANG DILAKSANAKAN KAP 2. Pengujian Subtantif ( subtantive test ) merupakan pengujian untuk menentukan
apakah ada salah saji angka yang material atau pengungkapan dalam laporan
1. Assurance Services
keuangan.
Adalah jasa profesional independen yang mampu meningkatkan mutu informasi atau
3. Pengujian Pengendalian ( test of control ) merupakan prosedur audit yang dirancang
konteksya untuk kepentingan para pengambil keputusan.
untuk memverifikasi efektivitas pengendalian intern klien.
Contohnya :
Pengujian pengendalian terutama ditujukan untuk mendapatkan informsi mengenai:
- Jasa penilaian resiko
1) frekuensi pelaksanaan aktivitas pengendalian yang ditetapkan
- Jasa penialain kerja
2) mutu pelaksanaan aktivitas pengendalian tersebut
- Assurance perawatan lansia
3) karyawan yang melaksanakan aktivitas pengendalian tersebut
2. Jasa Akuntansi dan Kompilasi
Ex :
- Menyusun pembukuan manual ataupun yang diotomatisasi
- membuat Jurnal PENYELESAIAN AUDIT/TANGGUNG JAWAB SESUDAH AUDIT
- membukukan ayat jurnal penyesuaian
MELAKUKAN REVIEW ATAS PERISTIWA KEMUDIAN 3. Konfirmasi ( confirming )
Adalah bentuk permintaan keterangan yang memungkinkan auditor memperoleh
Peristiwa kemudian ( subsequent events ) adalah peristiwa yang terjadi sesudah tanggal informasi secara langsung dari sumber independen di luar organisasi klien.
neraca tetapi sebelum penerbitan laporan keungan serta laporan auditor. 4. Permintaan keterangan ( inquering )
Meliputi perrmintaan keteranagan secara lisan atau tertulis oleh auditor.
Periode peristiwa kemudian , yang berlangsung dari tanggal neraca sampai akhir pekerjaan
5. Penghitungan ( counting )
lapangan.
Meliputi penghitungan fisik sumberdaya berwujud seperti jumlah kas dan persediaan
Jenis peristiwa kemudian : dan akuntansi seluruh dokumen dengan nomor urut yang tela dicetak.
6. Penelusuran ( tracing )
1. Peristiwa kemudian jenis 1 memberikan bukti tambahan berkenaan dengan kondisi Meliputi auditor memilih dokumen yang dibuat pada saat transaksi dilaksanakan dan
yang ada pada tanggal neraca dan mempengaruhi estimasi yang inheren dalam proses menentukan bahwa informasi yang diberikan oleh dokumen tersebut telah dicatat
penyusunan laporan keuangan penyesuaian dengan benar dalam catatan akuntansi.
2. Peristiwa jenis kemudian 2 memberikan bukti berkenaan dengan kondisi yang tidak 7. Pemeriksaan Bukti Pendukung ( vouching )
ada pada tanggal neraca tetapi muncul setelah tanggal itu pengungkapan Meliputi : pemilihan ayat jurnal dalam catatan akuntansi dan mendapatkan serta
memeriksa dokumentasi yang digunakan sebagai dasar ayat jurnal tersebut untuk
SURAT REPRESENTASI menentukan validitas dan ketelitian pencatatan akuntansi.
Isinya : 8. Pengamatan ( observing )
Berkaitan dengan memperhatikandan menyaksikan pelaksanaan beberapa kegiatan
1. Laporan keuangan atau proses.
2. Kelengkapan informasi 9. Pelaksanaan Ulang ( reformating )
3. Pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan Yang penting adalah perhitungan dan rekonsiliasi yang diuat oleh klien misalnya
4. Peristiwa kemudian menghitung ulang total jurnal, beban penyusutan dll
10. Teknik audit berbantuan komputer
Tanggal ganda ( dual dating ) memberi tanggal kembali atas keseluruhan laporan dan akan
memperluas tanggungjawab auditor secara keseluruhan di luar pekerjaan lapangan. SAMPLING AUDIT DALAM PENGUJIAN PENGENDALIAN
RISIKO SAMPLING DAN RISIKO NON SAMPLING
PROSEDUR AUDIT RISIKO SAMPLING
1. Prosedur Analitis ( analyitical procedures ) Adalah berkaitan dengan kemungkinan bahwa sampel yang diambil tidak menggambarkan
Terdiri dari peneltian dan perbandingan hubungan antara data. secara benar populasi tersebut.
2. Inspeksi ( Inpecting )
Meliputi pemeriksaan rinci terhadap dokumen dan catatan, serta pemeriksaan RISIKO NONSAMPLING
sumberdaya berwujud.
Menunjukkan bagian risiko audit yang tidak disebabkan oleh pengujian hanya pada sebagian Di Amerika Serikat, standar auditing semacam ini disebut Generally Accepted Auditing
data. Standards (GAAS) yang dikeluarkan oleh the American Institute of Certified Public
Accountants(AICPA).
Sumber-sumber risiko nonsampling meliputi:
Pernyataan Standar Auditing (PSA)
1. Kesalahan manusia
2. Penerapan prosedur audit yang tidak sesuai dengan tujuan audit PSA merupakan penjabaran lebih lanjut dari masing-masing standar yang tercantum didalam
3. Salah menginterprestasikan sampel standar auditing. PSA berisi ketentuan-ketentuan dan pedoman utama yang harus diikuti
4. Kepercayaan pada informasi yang salah yang diteima dari pihak lain, seperti jawaban oleh Akuntan Publik dalam melaksanakan penugasan audit. Kepatuhan terhadap PSA yang
konfirmasi yang salah. diterbitkan oleh IAPI ini bersifat wajib bagi seluruh anggota IAPI. Termasuk didalam PSA
adalah Interpretasi Pernyataan Standar Auditng (IPSA), yang merupakan interpretasi resmi
Sampling statsitik: yang dikeluarkan oleh IAPI terhadap ketentuan-ketentuan yang diterbitkan oleh IAPI dalam
PSA. Dengan demikian, IPSA memberikan jawaban atas pernyataan atau keraguan dalam
1. Menentukan ukuran sampel dari model yang mengakui faktor-faktor relevan eksplisit penafsiran ketentuan-ketentuan yang dimuat dalam PSA sehingga merupakan perlausan
2. Memilih sampel yang representatif secara random lebih lanjut berbagai ketentuan dalam PSA. Tafsiran resmi ini bersifat mengikat bagi seluruh
3. Menerapkan prosedur audit anggota IAPI, sehingga pelaksanaannya bersifat wajib.
4. Mengevaluasi hasil secara statistik dan pertimbangan
Standar umum
Samplin Nonstatistik
1. Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian dan
1. Memakai pertimbangan untuk menentukan ukuran sampel yang secara implisit
pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor.
mengakui faktor-faktor yang relevan
2. Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan, independensi dalam sikap
2. Memilih sampel yang representatif dengan pertimbangan
mental harus dipertahankan oleh auditor.
3. Menerapkan prosedur audit
4. Mengevaluasi hasil menurut pertimbangan 3. Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib menggunakan
kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama.
Standar Auditing Standar pekerjaan lapangan
Standar Auditing adalah sepuluh standar yang ditetapkan dan disahkan oleh Institut
Akuntan Publik Indonesia (IAPI), yang terdiri dari standar umum, standar pekerjaan 1. Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten harus
lapangan, dan standar pelaporan beserta interpretasinya. Standar auditing merupakan disupervisi dengan semestinya.
pedoman audit atas laporan keuangan historis. Standar auditing terdiri atas sepuluh standar 2. Pemahaman memadai atas pengendalian intern harus diperoleh unutk merencanakan
dan dirinci dalam bentuk Pernyataan Standar Auditing (PSA). Dengan demikian PSA audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkup pengujian yang akan dilakukan.
merupakan penjabaran lebih lanjut masing-masing standar yang tercantum di dalam standar 3. Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan,
auditing. permintaan keterangan, dan konfirmasi sebagai dasar memadai untuk menyatakan
pendapat atas laporan keungan yang diaudit.
umum. Banyak perusahaan mempekerjakan auditor internal yang berfokus pada
Standar pelaporan pengawasan pelaksanaan dan operasi perusahaan untuk memastikan kesesuaiannya
dengan kebijakan organisasi
1. Laporan auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disusun sesuai 2. Audit Operasional
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
2. Laporan auditor harus menunjukkan atau menyatakan, jika ada, ketidakkonsistenan Audit Operasional adalah pengkajian atas setiap bagian organisasi
penerapan prinsip akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan periode berjalan terhadap prosedur operasi standar dan metoda yang diterapkan suatu organisasi
dibandingkan dengan penerapan prinsip akuntansi tersebut dalam periode dengan tujuan untuk mengevaluasi efisiensi, efektivitas, dan keekonomisan (3E)
sebelumnya. 3. Audit Ketaatan
3. Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang memadai,
kecuali dinyatakan lain dalam laporan auditor. Audit Ketaatan adalah proses kerja yang menentukan apakah pihak yang diaudit
4. Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai laporan telah mengikuti prosedur, standar, dan aturan tertentu yang ditetapkan oleh pihak
keuangan secara keseluruhan atau suatu asersi bahwa pernyataan demikian tidak yang berwenang
dapat diberikan. Jika pendapat secara keseluruhan tidak dapat diberikan, maka 4. Audit Investigasf
alasannya harus dinyatakan. Dalam hal nama auditor dikaitkan dengan laporan
keuangan, maka laporan auditor harus memuat petunjuk yang jelas mengenai sifat Audit Investigatif adalah: 1. “Serangkaian kegiatan mengenali (recognize),
pekerjaan audit yang dilaksanakan, jika ada, dan tingkat tanggung jawab yang mengidentifikasi (identify), dan menguji (examine) secara detail informasi dan fakta-
dipikul oleh auditor. fakta yang ada untuk mengungkap kejadian yang sebenarnya dalam rangka
pembuktian untuk mendukung proses hukum atas dugaan penyimpangan yang dapat
Jenis-Jenis Audit merugikan keuangan suatu entitas (perusahaan/organisasi/negara/daerah).” 2. “a
Audit atau pemeriksaan dalam arti luas bermakna evaluasi terhadap suatu search for the truth, in the interest of justice and in accordance with specification of
organisasi, sistem, proses, atau produk. Audit dilaksanakan oleh pihak yang kompeten, law” (di negara common law)
objektif, dan tidak memihak, yang disebut auditor. Tujuannya adalah untuk melakukan Jadi, audit itu adalah suatu rangkaian kegiatan yang menyangkut:
verifikasi bahwa subjek dari audit telah diselesaikan atau berjalan sesuai dengan standar,
regulasi, dan praktik yang telah disetujui dan diterima 1. Proses pengumpulan dan evaluasi bahan bukti
2. Informasi yang dapat diukur. Informasi yang dievaluasi adalah informasi yang dapat
1. Audit Keuangan diukur. Hal-hal yang bersifat kualitatif harus dikelompokkan dalam kelompok yang terukur,
Audit keuangan adalah audit terhadap laporan keuangan perusahaan atau organisasi sehingga dapat dinilai menurut ukuran yang jelas, seumpamanya Baik Sekali, Baik, Cukup,
yang akan menghasilkan opini pihak ketiga mengenai relevansi, akurasi, dan Kurang Baik, dan Tidak Baik dengan ukuran yang jelas kriterianya.
kelengkapan laporan-laporan tersebut. 3. Entitas ekonomi. Untuk menegaskan bahwa yang diaudit itu adalah kesatuan, baik
berupa Perusahaan, Divisi, atau yang lain.
Audit keuangan umumnya dilaksanakan oleh perusahaan atau akuntan 4. Dilakukan oleh seseorang (atau sejumlah orang) yang kompeten dan independen
publikindependen yang harus mengikuti prinsip-prinsip akuntansi yang diterima yang disebut sebagai Auditor.
5. Menentukan kesesuaian informasi dengan kriteria penyimpangan yang ditemukan.
Penentuan itu harus berdasarkan ukuran yang jelas. Artinya, dengan kriteria apa hal tersebut
dikatakan menyimpang.
6. Melaporkan hasilnya. Laporan berisi informasi tentang kesesuaian antara informasi
yang diuji dan kriterianya, atau ketidaksesuaian informasi yang diuji dengan kriterianya
serta menunjukkan fakta atas ketidaksesuaian tersebut.

Anda mungkin juga menyukai