Anda di halaman 1dari 10

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pada zaman sekarang banyak sekali orang yang salah kaprah dalam
mengartikan tasawuf. Bahkan ada yang mendoktrin bahwa tasawuf adalah ilmu sesat
dan sebagainya. Melihat dari latar belakang masalah itu, penulis akan memaparkan
sedikit tentang dunia tasawuf. Agar pemahaman sesat atas ilmu tasawuf dapat sedikit
mendapat pencerahan dan pemahaman.
1.2 BATASAN MASALAH
Dikhawatirkan akan melebarnya pembahasan dari judul yang penulis buat,
maka penulis akan membatasi penyajian ini hanya sebatas pengetahuan dasar tentang
dunia tasawuf. Yang meliputi pengertian, hukum, hakekat, tujuan, fungsi, landasan
hukum, tahap perkembangan dan pembagian tasawuf.
1.3 RUMUSAN MASALAH
Sebelum penulis paparkan makalah dunia tasawuf, maka penulis akan
merumuskan apa saja yang akan jadi pembahasan dalam makalah ini :
1. Apa pengertian, hakekat, landasan hukum, shukum mempelajari tasawuf?
2. Apa landasan hukum, sumber, tujuan dan fungsi mempelajari tasawuf?
3. Bagaimana sistem pembinaan dan ajaran-ajaran tasawuf akhlaqi?
4. Bagaimana pembagian ilmu tasawuf dan penjabarannya?
5. Bagaimana tahap pertumbuhan dan perkembangan tasawuf dalam dunia islam?
1.4 TUJUAN PENULISAN
Tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu :
1. Apa pengertian, hakekat dan hukum mempelajari tasawuf?
2. Apa landasan hukum, sumber, tujuan dan fungsi mempelajari tasawuf?
3. Bagaimana sistem pembinaan dan ajaran-ajaran tasawuf akhlaqi?
4. Bagaimana pembagian ilmu tasawuf dan penjabarannya?
5. Bagaimana tahap pertumbuhan dan perkembangan tasawuf dalam dunia islam?

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 PENGERTIAN TASAWUF


1. Tasawuf Menurut Etimologi
Tasawuf berasal dari kata Shafa berarti kemurnian (suci bersih ibarat kaca).
Shuf berarti pakaian dari bulu domba (wol). Sophos (Yunani) bearti hikmah.
Page | 1

Shaufanah berarti sebangsa buah-buahan yang berbulu-bulu. Shaf berarti paling


depan. Dan kata Ashshifatu karena para sufi sangat mementingkan sifat-sifat
terpuji.
Lima Rujukan Istilah Tasawuf menurut Syech Ahmad bin Muhammad bin
Ajibah Al Hasani yaitu:
Tassawuf dari kata SHUFAH ( sehelai bulu ) karena seorang sufi bersama
Allah adalah seperti sehelai bulu yang terlempar yang tidak mempunyai

rencana apa - apa.


Tasawuf berasal daru shufa AL Qafa ( sehelai bulu dipunggung), karena

kelembutanya, seorang sufi itu ringan dan lembut seperti bulu.


Tassawuf berasal dari kata SIFAH ( ke indahan ).seorang sufi tersifati

sifat sifat terpuji dan meninggalkan sifat sifat tercela.


Tassafuf berasal dari kata SHAFAH ,bersih atau jernih.
Tassawuf berasal dari kata SHUFFAH ( koridor) Masjid Nabawi yang

menjadi tempat para ahli shuffah


2. Tasawuf Menurut Terminologi
Secara bahasa tasawuf diartikan sebagai Sufisme adalah ilmu untuk
mengetahui bagaimana cara menyucikan jiwa, menjernihan akhlaq, membangun
dhahir dan batin, untuk memporoleh kebahagian yang abadi. Define tasawuf
menurut para ahli yaitu:
(Harun Nasution, 1992: 58) : Ilmu tasawuf adalah ilmu yang
mempelajari usaha membersihkan diri, berjuang memerangi hawa nafsu,
mencari jalan kesucian dengan marifat menuju keabadian, saling
mengingatkan antara manusia, serta berpegang teguh pada janji Allah dan
mengikuti syariat Rasulullah dalam mendekatkan diri dan mencapai

keridhaan-Nya.
An-Nuri : Tasawuf bukanlah lukisan atau ilmu, tetapi akhlak. Bila
merupakan

lukisan,

tasawuf

akan

dapat

dicapai

dengan

dasar

kesungguhan. Bila merupakan ilmu, tasawuf akan dapat dicapai dengan


belajar. Akan tetapi, tasawuf hanya akan dapat dicapai melalui akhlak,
yaitu akhlak Allah. Pada diri seseoarang tidak akan dapat diterima akhlak

yang bersifat ketuhanan bila melalui ilmu dan lukisan.


Dr. Ibrahim Hilal : Tasawuf adalah memilih jalan hidup zuhud,
menjauhkan diri dari perhiasan hidup dalam segala bentuknya. Seperti
ibadat, wirid dan lapar, berjaga diwaktu malam dengan memperbanyak
sholat dan wirid, sehingga lemahlah unsur jasmani dalam diri seorang dan
semakin kuatlah unsur kerohaniannya.
Page | 2

Jadi tasawuf adalah sikap mental yang selalu memelihara kesucian diri,
beribadah, hidup sederhana, rela berkorban untuk kebaikan umat manusia dan
selalu bersikap bijak sana. Dengan cara ini akan mudah bagi manusia menghiasi
jiwanya dengan sifat-sifat yang mulia, ber-taqarrub dan ber-musyahadah dengan
Allah SWT.
3. Klasifikasi Definisi Tasawuf
Definsi tasawuf diklasifikasikan ke dalam tiga carian yang menunjukkan
elemen-elemen. Yakni: Al-bidayah, Al-Mujahadah, Al-Mazaqat.
Elemen pertama Al-bidayah : Sebagai unsur dasar. Secara fitri manusia
sadar dan mengakui bahwa semua yang ada ini tidak dapat menguasai
dirinya sendiri. Di balik yang ada terdapat realitas mutlak. Elemen ini
disebut sebagai tahap kesadaran tasawuf. Contoh: Definisi yang
dikemukakan oleh Maruf al-Karkhi: Tasawuf adalah mencari hakikat,

dan memutuskan apa yang ada pada tangan makhluk.


Elemen kedua Al-Mujahadah : Sebagai unsur perjuangan keras. Jarak
manusia dan realitas mutlak adalah untuk mengatasi semua yang ada.
Bukan jarak fisik dan penuh rintangan serta hambatan. Adalah
kesungguhan dan perjuangan keras untuk dapat menempuh jalan dan
jarak tersebut dengan cara menciptakan kondisi tertentu untuk dapat

mendekatkan diri kepada Realitas Mutlak.


Elemen ketiga Al-Mazaqat : Tahap Akhir. Dia

akan

dapat

berkomunikasi dan berada sedekat mungkin di hadirat-Nya serta akan


merasakan kelezatan spiritual yang didambakan.
2.2 HAKIKAT DAN HUKUM MEMPELAJARI TASAWUF
a) Hakikat Tasawuf
Hakikat tasawuf menurut Haidah Bagir, ( 1999: 7) yaitu Upaya para
ahlinya untuk mengembangkan semacam disiplin (riyadhah), spiritual,
psikologis, keilmuan, dan jasmaniah yang dipercayai mampu mendukung
proses penyucian jiwa atau hati sebagaimana diperintahkan dalam kitab suci.
b) Hukum Mempelajari Tasawuf
Hukum mempelajari tasawuf menurut para ahli dan ulama, Yaitu:
Imam al-Ghazali berkata : "Hukum mempelajari tasawuf adalah fardu
ain kerana manusia tidak sunyi dari pada aib atau kekurangan kecuali

para anbia.
Syeikh Al-Syazili berkata : "Siapa tidak mempelajari ilmu ini, nescaya
dia mati dalam dosa besar yang tidak disadarinya.
Page | 3

Syeikh Dahlan al-Kadiri ( Kitab : Siraj al-Talibin ) menyatakan


bahawa : Hukum belajar tasawuf adalah wajib 'ain pada setiap orang
mukalaf. Ini kerana sebagaimana wajib islah yang zahir, begitu juga
islah yang batin.
Imam Malik mengungkap "Siapa mempelajari tasawuf tanpa fiqah, dia
kafir zindik. Siapa mempelajari fiqah tanpa tasawuf, dia fasiq. Siapa

mempelajari kedua-duanya nescaya dia tahkik (benar)."


Ibn 'Ajibah berkata : "Orang yang mempelajari tasawuf tanpa fiqah
menjadi kafir zindik kerana dia mengucap dengan cara terpaksa tanpa
mengetahui hikmah dan hukum-hukumnya. Manakala orang yang
belajar fiqah saja tanpa tasawuf menjadi fasiq kerana dia beramal tanpa
memberikan sepenuh tumpuan, hati dan perasaannya kepada Allah. Ini
menyebabkan amalannya tidak ikhlas.

2.3 LANDASAN HUKUM DAN SUMBER TASAWUF


a. Ayat Al -Quran Sebagi Landasan Tassawuf .
AL-Quran Surat Al Imron [3] : 31
AL-Quran Surat Al - Ahzab [33] : 41 42
AL-Quran Surat Al Baqoroh [2] : 115 dan 186
ALQuran Surat Qof [50]:16
b. Sumber Tasawuf.
Prof. DR. HAMKA menyimpulkan:Tassawuf islam tumbuh sejak
tumbuhnya agama islam itu sendiri. Bertumbuh didalam jiwa pendiri
islam itu sendiri, Yaitu nabi Muhammad Saw.
Syekh Ahmad bin Muhammad bin Ajibah

al

Hasani

mengatakan:Ilmu Tassawuf bersumber dari Al Quran, Sunnah, Ilham


orang orang salih dan riwayat dari para arif.

2.4 TUJUAN DAN FUNGSI ILMU TASAWUF


1) Tujuan Mempelajari Tasawuf
Untuk memperoleh suatu hubungan khusus langsung dari Tuhan.
Menyucikan jiwa demi tercapainya kesempurnaan dan kebahagian
hidup.
Untuk membolehkan seorang hamba mengenali-Nya berdasarkan ayatayat (bukti-bukti) yang ditunjukkan-Nya.
Page | 4

Untuk mendidik hati dan untuk mengenali (makrifat) Allah Yang Maha
Mengetahui.
2) Fungsi Ilmu Tasawuf
Menguatkan kesucikan batin bermusyahadah dengan Allah.
Penghubung antara ilmu tasawuf dengan aspek batin manusia seperti
hubungan Fiqh dengan aspek lahiriyah manusia.
Sebagai pembersih dan pensuci hati dan jiwa.

2.5 SEJARAH DAN PERKEMBANGAN TASAWUF


Sejarah tasawuf dimulai dengan Imam Jafar Al Shadiq ibn Muhamad Bagir
ibn Ali Zainal Abidin ibn Husain ibn Ali ibn Abi Thalib. Imam Jafar juga dianggap
sebagai guru dari keempat imam Ahlul Sunah yaitu Imam Abu Hanifah, Maliki,
Syafii dan Ibn Hanbal. Menurut HM. Amin Syukur, (1999 : 30-41) periodesasi
perkembangan tasawuf dibagi dalam beberapa Periodesasi Perkembangan. Yaitu :
Masa Pembentukan : Masa abad ke- I Hijriyah bagian kedua dibentuk
oleh Hasan Basri. Beliau membawa ajaran kahuf danraja; tasawuf

awal ini memiliki karakter tersendiri.


Masa Pengembangan : Pada abad ke- III dan IV H. Tasawuf ini
bercorak kefanaan (ekstase) yang menjerumus ke persatuan hamba

dengan Khalik.
Masa Konsolidasi : Terjadi pada abad ke-5H. Masa ini ditandai
dengan kompetisi dan pertarungan antara tasawuf semi Falsafi dengan

tasawuf Sunni.
Masa Falsafi : Setelah tasawuf falsafi mendapat halaman dari tasawuf

Sunni, maka pada abad ke- 6H, tampillah tasawuf falsafi.


Masa Pemurnian : Setelah tasawuf dianggap sudah menyeleweng dari
ajaran islam dan terjadi pengkultusan terhadap wali - wali.

2.6 SISTEM PEMBINAAN DAN AJARAN - AJARAN TASAWUF AKHLAQI


Sistem Pembinaan Tasawuf dan ajaran-ajaran tasawuf akhlaqi menurut HM.
Amin Syukur, ( 2002 : 166-186 ) melalui tiga jenjang yaitu :
Takhalli : Usaha mengosongkan dan membersihkan diri dari prilaku, akhlak
dan sifat tercela juga dari kotoran dan penyakit hati yang berhubungan dengan
kenikmatan duniawi. Seperti: Hirshu (keinginan yang berlebih-lebihan
terharap

masalah

keduniawiaan),

hasud

(iri

dan

dengki),

takabbur

(keseombongan), ghadhab (marah), riya dan sumah, ujub dan syirik.

Page | 5

Tahalli : Upaya mengisi dan menghias diri sekaligus membiasakan diri


dengan akhlak, sifat dan sikap perbuatan yang baik, berusaha agar dalam
setiap gerak dan perilaku selalu berjalan di atas ketentuan agama. Seperti:
Tauhid, taubah, zuhud, cinta (hubb), Cemas dan harap (khauf dan raja),
wara, sabar, faqr, syukur, muraqabah dan muhasabah, ridha, tawakkal.
Tajalli : Lenyap atau hilangnya hijab dari sifat kemanusiaan (basyariyah) atau
terangnya nur yang selama itu bersembunyi (ghaib), atau fana segala sesuatu
(selain Allah) ketika nampak wajah Allah. Pencapaaian tajalli melalui
pendekatan rasa atau dzauq dengan alat qalb (hati nurani). Qalb menurut sufi
mempunyai kemampuan lebih apabila dibandingkan dengan kemampuan akal.
Jadi Menurut HM. Amin Syukur, (2002 : 165) Inti dari ajaran tasawuf adalah
pencapaian kesempurnaan serta kesucian jiwa. kebersihan jiwa yang dimaksud adalah
merupakan hasil perjuangan (mujahadah) yang tak henti-hentinya, sebagai cara
perilaku perorangan yang terbaik dalam mengontrol diri pribadi, setia dan senantiasa
merasa di hadapan Allah SWT.
Imam al-Ghazali mengibaratkan hati atau jiwa manusia itu sebagai cermin yang
mengkilap. dan dapat saja menjadi hitam pekat. Jika tertutup oleh noda hitam maksiat
dan dosa yang diperbuat manusia. Jika manusia mampu menghilangkan titik-titik
noda dan menjaga kebersihannya, cermin akan mudah menerima apa-apa yang
bersifat suci dari pancaran Nur illahi, dan bahkan lebih dari itu. Ia akan memiliki
kekuatan yang besar dan luar biasa. Dan cara pencapaian dengan latihan - latihan
mental yang diformulasikan dalam bentuk pengaturan sikap mental yang benar dan
disiplin serta tingkah laku yang ketat. (HM. Amin Syukur, 2002:166).
2.7 PEMBAGIAN ILMU TASAWUF DAN PENJABARAN TASAWUF
Dalam buku Pengantar Studi Islam, HM Amin Syukur (2000: 164). Tasawuf
dikelompokkan menjadi tiga. Pembagi tasawuf menjadi tiga hanya dalam kajian
akademik. Secara dikotomik maupun dalam prakteknya ketiganya tidak bisa
dipisahkan. Diantaranya yaitu :
Tasawuf Akhlaqi: Kesempurnaan dan kesucian jiwa yang diformulasikan
pada pengaturan sikap mental dan pendisiplinan tingkah laku yang ketat. Guna
mencapai kebahagaiaan yang optimal, manusia harus lebih dahulu
mengidentifikasikan eksistensi dirinya. Ciri-cirinya : Kebutuhan pensucian
jiwa raga bermula dari pembentukan pribadi yang bermoral paripurna dan
Page | 6

berakhlak mulia, yang dalam ilmu tasawuf biasa dikenal dengan takhalli
(pengosongan).
Tasawuf amali:bagaimana cara mendekatkan diri kepada Allah.Tasawuf amali
berkonotasi thariqah, dimana dalam thariqah dibedakan antara kemampuan
sufi yang satu dari pada yang lain.
Tasawuf falsafi: memadukan antara visi mistis dan visi rasional
penggagasnya. Terminologi filosofis yang digunakan berasal dari bermacammacam ajaran filsafat yang telah mempengaruhi para tokohnya, namun
orisinalitasnya sebagai tasawuf tetap tidak hilang.

2.8 TAHAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TASAWUF DALAM


DUNIA ISLAM
A. Tahap Zuhud (Asketisme)
Tahap awal perkembangan tasawuf dimulai pada akhir abad ke-1H
sampai kurang lebih abad ke-2H. Gerakan zuhud pertama kali muncul di
Madinah, Kufah dan Basrah kemudian menyebar ke Khurasan dan Mesir.
Awalnya merupakan respon terhadap gaya hidup mewah para pembesar negara
akibat dari perolehan kekayaan melimpah setelah Islam mengalami perluasan
wilayah ke Suriah, Mesir, Mesopotamia dan Persia.
B. Tahap Tasawuf ( Abad ke 3 dan 4 H )
Pada paruh pertama abad ke- 3H Zuhud diganti dengan tasawuf.
Ajaran para sufi tidak lagi terbatas pada amaliyah (aspek praktis), berupa
penanaman akhlak, tetapi sudah masuk ke aspek teoritis (nazhari) dengan
memperkenalkan konsep-konsep dan terminologi baru yang sebelumnya tidak
dikenal. Seperti: Maqam, Hal, Marifah, Tauhid (dalam makna tasawuf yang
khas), Fana, Hulul dan lain- lain.
C. Tahap Tasawuf Falsafi ( Abad ke - 6 H )
Tasawuf Falsafi Merupakan perpaduan antara pencapaian pencerahan
mistikal dan pemaparan secara rasional filosofis. Ibn Arabi merupakan tokoh
utama aliran ini, disamping juga Al Qunawi, muridnya. Sebagian ahli juga
memasukan Al Hallaj dan Abu (Ba) Yazid Al Busthami dalam aliran ini.
Aliran Tasawuf Falsafi kadang disebut juga dengan Irfan(Gnostisisme).
Karena orientasinya pada pengetahuan (marifah atau genosis) tentang Tuhan
dan hakikat segala sesuatu. Para pengkaji tasawuf filosofis berpendapat
bahwa:Perhatian para penganut tasawuf filosofis terutama diarahkan untuk

Page | 7

menyusun teori - teori wujud dengan berlandaskan rasa (dzauq), yang


merupakan titik tolak tasawuf ini.
D. Tahap Tasawuf Moderat ( Sunni )
Tasawuf Sunni tumbuh dan berkembang pada Abad ke- 5H. sedangkan
aliran yang kedua ( semi-filosofis ) mulai tenggelam. Hal itu disebahkan oleh
berjayanya aliran Ahli sunnah Wal-Jamaah. Tasawuf pada era ini cenderung
mengadakan pembaharuan dengan mengembalikannya ke landasan Al-Quran
dan As-Sunnah.
E. Tahap Tarekat ( Abad ke- 7H dan seterusnya )
Tarekat telah dikenal sejak dulu. Seperti tarekat Junaidiyyah yang
didirikan oleh

Abu Al Qasim Al Juanid Al Baghdadi (w. 297 H) atau

Nuriyyah yang didirikan oleh Abu Hasan Ibn Muhammad Nuri (w. 295 H).
Baru pada masa-masa ini tarekat berkembang dengan pesat.

Page | 8

BAB 3
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Berdasarkan pemaparan makalah ini maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Tasawuf yaitu sikap mental yang selalu memelihara kesucian diri, beribadah, hidup
sederhana, rela berkorban untuk kebaikan umat manusia dan selalu bersikap bijak
sana. Dengan cara ini akan mudah bagi manusia menghiasi jiwanya dengan sifat-sifat
yang mulia, ber-taqarrub dan ber-musyahadah dengan Allah SWT.
2. Hakekat tasawuf yaitu Upaya para ahlinya untuk mengembangkan semacam
disiplin (riyadhah), spiritual, psikologis, keilmuan, dan jasmaniah yang dipercayai
mampu mendukung proses penyucian jiwa atau hati sebagaimana diperintahkan
dalam kitab suci.
3. Hukum mempelajari tasawuf menurut para ulama adalah fardu Ain selama tidak
keluar dari koridor landasan hukum Al-Quran dan Al - Hadits.
4. Pembagian ilmu tasawuf ada tiga yaitu : Tasawuf Akhlaqi, Tasawuf Amali, dan
Tasawuf Falsafi.
5. Tahap perkembangan tasawuf ada lima yaitu : Tahap Zuhud, Tahap Tasawuf, Tahap
Tasawuf Falsafi, Tahap tasawuf moderat ( Sunni ), dan tahap Tarekat.
3.2 SARAN
Setelah penulis simpulkan, penulis berharap kita semua tidak salah kaprah lagi
tentang pembahasan ilmu tasawuf. Karena tentu akan sangat berbahaya jika kita
masih mendoktrin ilmu tasawuf sebagai ilmu sesat.

DAFTAR PUSTAKA

1. http://guzzaairulhaq.wordpress.com/samudera-tasawuf/arti-asal-usul-dan-manfaat-tasawufdalam-islam/
Page | 9

2. http://masterianhidayat.blogspot.com/2013/05/pengertian-tasawuf.html
3. http://fatkhurrohman.weebly.com/pengertian-tentang-tasawuf.html
4. http://rasyba.blogspot.com/2010/07/makalah-tasawuf-pengertian-tasawuf.html
5. http://www.tintaguru.com/2013/05/hakikat-sejarah-ajaran-tokoh-dan-aliran.html
6. http://www.tintaguru.com/2013/05/hakikat-sejarah-ajaran-tokoh-dan-aliran.html
7. http://rokimgd.wordpress.com/2011/05/19/pengertian-tasawuf-menurut-tokoh-islam/
8. http://sholikhatun29.blogspot.com/2012/12/ilmu-tasawuf.html
9. http://sholikhatun29.blogspot.com/2012_12_01_archive.html
=> Browsing pada hari Senin, 19 Oktober 2015.

Page | 10

Anda mungkin juga menyukai