Anda di halaman 1dari 15

INFEKSI BATERI

Infeksi bakteri pada kulit adalah pioderma.


Manifestasi klinis tergantung dari bakteri penyebab
,bagaian tubuh yang terkena dan keadaan
imunologi penderita.
Bakteri penyebab :
streptococcus grup A

Stapilococus

aeros

atau

Bentuk infeksi kulit ada dua : Infeksi kulit Primer


dan sekunder
Infeksi kulit primer adalah Infeksi yang terjadi pada
kulit sehat dengan manifestasi kas biasanya
disebabkan satu bakteri
Infeksi kulit sekunder adalah infeksi yang yang
terjadi karena kelainan kulit sebelumnya (erosi,
luka bakar, luka sayat, dermatosis, infeksi virus,
infeksi jamur). Ditemukan bermacam-macam
bakteri
Infeksi bakteri primer yang paling sering ditemukan
adalah impetigo dan selulitis . dan yang menyerang
folikel rambut adalah folikulitis bisa mengenai
banyak folikel : furuncel dan karbunkel.
A . Askep dengan Impetigo
Impetigo adalah Infeksi piogenik superficial Dan
mudah menular yang terdapat dipermukaan kulit.
Ada dua macam impetigo : impetigo kontangiosa dan
impetigo bulosa
Impetigo kontangiosa : bakteri stapilococus aerus
atau streptococcus dan impetigo bulosa : stapilokok
Daerah yang terkena : wajah, tangan leher
ekstremitas yang terbuka . dan sangat mudah
menyebar ke angota yang lain atau orang lain.

Bisa terjadi pada semua usia paling sering pada anakanak sering terjadi akibat sekunder dari pedikulitis
capitis, scabies, poison ivy, didukung dengan
kesehatan buruk, hygiene jelek, malnutrisi.
Manifestasi klinis
Impetigo kontangiosa
Lesi dimulai dari macula kemudian menjadi vesikel
kecil yang berdinding tipis dan eritematus. Vesikel ini
berubah menjadi pustula dan mudah pecah, secret
purulen keluar kemudian mengeras menjadi krusta
yang lengket, berwarna kuning, lunak tebal.
Pelepasan krusta disusul dengan pembentukan krusta
yang baru.
Biasanya lesi tidak nyeri tapi kadangkala gatal dan
seperti terbakar.
Impetigo bulosa
Hampir sama, hanya vesikel akan berubah menjadi
bula.
Penatalaksanaan
Umum
Memperbaiki hygiene penderita dan lingkungan
Khusus
a. Topikal
Membersihkan lesi dengan antiseptik seperti povidiniodin(betadine) atau klorheksidin (hibiklens)
Bila
lesi
basah,
dikompres
dengan
larutan
permanganas kalikus 1/10.000. Bila lesi kering lesi
diolesi dengan salep mupirosin 25 , atau asam fusidat
atau gentamicin
b. Sistemik
Obat oral Untuk Impetigo kontangiosa : penisilin
dapat juga eritromisisn, amoksilin,atau sefalosforin
Untuk yang Ibulosa ; klosasilin 50-100 mg/kgBB /hari
2-4 dosis, Dikloksasilin 25-50 mg/BB/hari , floksasilin

Pendidikan pasien dan pertimbangan perawatan


dirumah
1. Dimeritahu untuk mandi sekali dengan bakterisidal
2. Menjaga kebersihan
3. Mempunyai handuk sendiri
4. menjauhkan anak kecil dari penderita
Pengkajian
Riwayat kesehatan(fisik, emosional, persepsi
kesehatan, penyebab, gejala dll)
Pemeriksaan fisik (inspeksi ,palpasi)
Pemeriksaan lab(leukositosis, pewarnaan gram
terdapat kokus posif untuk I kontangiosa,dll
Diagnosa keperawatan yang muncul
1. Resiko terhadap kerusakan integritas kulit b/d
perubahan pada fungsi barier kulit
2. Nyeri dan rasa gatal b/d lesi kulit
3. Gangguan bodi image b/d penampilan kulit tidak
bagus
4. kurang pengetahuan progaram terapi
B. Askep dengan
KARBUNKEL)

(FOLIKULITIS

FURUNCEL

DAN

1. FOLIKULITIS
Folikulitis adalah Infeksi stafilokokus yang terjadi
pada folikel rambut, lesi bisa bersifal superficial atau
dalam.
Papula atau pustula yang tunggal dan multiple
muncul didekat folikel rambut,.
Terlihat pada daerah dagu , aksila, batang tubuh dan
bokong.
Manifestasi klinis :terlihat folikuler kecil dan
berbentuk kubah, sering ditembus rambut halus .
krusta tipis dapat menutupi muara folikel yang
menyembul, lesi tunggal, banyak dan terpisah tanpa
ada kecenderungan bergabung.
Pengobatan : Umum :memperbaiki KU

Khusus : Topikal ; membersihkan lesi


dengan air dan desinfektan ,
mengoleskan antibiotik
Sistemik
:
antibiotik
oral
;
eritromisin,klindamisin,
sefalosporin
2. Furuncel
Furunkel adalah suatu infeksi nekrotik akut folikel
rambut yang dalam
Furunkel dapat terjadi sekunder dari dermatosis yang
lain, sering terjadi pada anak-anak yang merupakan
komplikasi dari pedikulosis, scabies.
Furunkesl sering terjadi akibat gesekan, tekanan
,iritasi local seperti garukan
Furunkel dapat juga terjadi pada DM, dermatitis
seboroe, imunodesfisiensi, kurang gizi.
Penyebab Furunkel adalah Stapilokokus auerus
Manifestasi Klinis
Gejala pada permulaan penderita merasa gatal, lesi
menjadi nyeri jika diusap/ditekan, jika terjadi
disaluran hidung dan telinga sakit sekali, gejala
sistemik jarang, kalau ada ringan.
Tanda-tanda timbul peradangan folikuler kecil merah
yang cepat bertambah besar dan membentuk
tonjolan seperti kerucut dan teraba keras dikelilingi
halo merah.timbul pustula dan nodula, kemudian
pecah keluarlah pus dengan inti nekrotik, edema
mereda kemudian meninggalkan macula keunguan
dan sembuh denan parut.lesi bisa tunggal, jamak dan
berkelompok.
Lokasi
Muka (bibir atas, hidung, telinga), kuduk,pangkal
ketiak,badan, paha.
Pengobatan

Tergantung lokasi dan kematangan furunkel


Lesi yang belum bermata dikompres panas dan diber
antibiotik oral . antibiotik yang tepat adalah penisilin
yang
resisten
terhadap
penisilin
kloksasilin,dikloksasilin atau floksasilin, sefalosforin,
eritromisin .
Jika lesi telah matang dilakukan insisi dan drainase,
insisi tidak boleh dilakukan didaerah auditorius
eksternal,bibir atas, hidung dan pertengahan dahi
(segitiga berbahaya)
Karena
bisa
menyebabkan
trombosis
sinus
kavernikus.
Antibiotik
topical
yang
diberkan
ialah
basitrasin,neomisin, asam fusidat atau mupirosin.
3. Karbunkel
Karbunkel adalah infeksi bakteri dalam yang
mengenai beberapa folikel rambut disertai reaksi
inflamai berat disekitarnya.
Faktor presdiposisi adalah DM, malnutrisi gagal
jantung,
dermatosis
generalisata,
terapi
kortikosteroid yang panjang
Penyebab : stapilokokus auerus
Manifesasi klinis
Keluhan ; bila diraba terasa sakit gejala sistemik
demam tinggi, malaise, gejala ini mendahului lesi
Tanda-tanda : timbul mendadak , biasanya muncul
satu nodul merah, keras dan cepat membesar
menjadi lesi yang besar terasa sakit denga Dm 4-12
cm . dalam satu minggu menjadi sapurasi dan pus
keluar dari beberapa muara folikel , muara-muara
bersatu menjadi nekrosis denganjaringan mati
berwarna kuning , jika dibuang menjadi kawah,
sembuh dengan parut.
Lokasi ; kuduk, bahu,paha, dan tungkai bawah.
Pengobatan
Sama dengan furunkel

C. ASKEP DENGAN SELULITIS DAN ERISEPELAS


1. SELULITIS
Selulitis adalah peradangan menjalar dan akut pada
kulit terutama mengena subkutan yang dalam.
Penyebab : stapilokokus Auerus, streptokok grup A,
yang lain pnemokok
Pengkajian
Riwayat penyakit ; sebelumnya pernah lesi, seperti
ulkus statis, luka tusuk sesudah satu atau dua hari
timbul eritema dan sakit
Keluhan : malaise, demam menggigil , eritem pada
tempat infeksi cepat bertambah merah dan menjalar.
Dan terasa sakit
Pemeriksaan kulit
Daerah kulit yang terkena edema terasa panas
,merah dan luas
Pinggir
lesi
tidak
berbats
tegas,
terdapat
limfadenopati setempat yang disertai limfangitis yang
menjalar daerah proksimal
Vesikel dapat terjadi dan mudah pecah,
Abses local dapat terbentuk dengan nekrosis kulit
diatasnya
Kalau dikepala berupa nodul kecil dan abses
Pada anak dapat terjadi dianus
Dewasa muda sering disertai jerawat.
Pemeriksaan lab
Terdapat leukositosis (15.000 40.000)
Diagnosa keperawatan
1. Resiko terhadap kerusakan integritas kulit b/d
perubahan pada fungsi barier kulit
2. Nyeri dan rasa gatal b/d lesi kulit
3. Gangguan bodi image b/d penampilan kulit tidak
bagus
4. kurang pengetahuan progaram terapi
5. Gangguan pola tidur b/d nyeri kulit

Penatalaksanaan
Umum
Penderita sebaiknya dirawat untuk istirahat baring
dengan tungkai tang terkena
Memperbaiki Ku

Khusus
Sistemik : antibiotik oral
Topikal : jika lei basah kompres dengan permanganas
kalikus jika kering olesi dengan antibiotik krim
2. ERISEPELAS ( St Antonys fire, ignis sacer)
Erisepelas adalah adalah bentuk khas dari selulitis
superficial kuli nyang disebabkan streptokok grup A
dengan saluran limfatik, streptokok grup B
menyebabkan erisepelas pada bayi
Sering terjadi pada bayi, anak orang tua terutama
yang kurang gizi, juga sering terjadi komplikasi luka
bedah dan luka kecelakaan
Pengkajian
Riwayat Penyakit; Pernah ada luka, mengeluh malaise
dan mialgia, sebelumnya
Keluan : Pada daerah yang terkena terasa panas
,sakit, bengkak, kadang-kadang terdapat indurasi,
dan sewaktu-waktu timbul bula.
Keluhan tambahan ; menggigil, demam tinggi, sakit
kepala, atralgia, mialgia, nausea, muntah dan lemah.
Pemeriksaan kulit
Pada bayi terdapat umbilicus, pada orang dewasa
muka dan ekstremitas inferior
Lesi merupakan bercak merah yang dalam dan
berbatas tegas , sedikit menimbul dan pinggir cepat
meluas.
Pemeriksaan lab
leukositosis,
peninggian
antistreptosino

titer

streptozin,

titer

Komplikasi
Bila erisepelas terjadi, bisa terjadi kekambuhan tiap
kambuh merusak sal linfatik dan terjadi edema.
Komplikasi bisa terjadi glomerulonefritis,erisepelas
yang berulang menimbulkan pembengkakan sisa
(elephantiasis) daerah yang terkena.
Penatalaksanaan
Diberi obat Penisilin peroral , sefalosforin, atau
eritromisin, erisepelas yang luas membutuhkan
antibiotik iv
Bed res total dengan tungkai ditinggikan
Kompres
panas
menambah
kenyamanan,
memperlancar
vaskularisasi
dan
mempercepat
penyembuhan
Penisilin dan eritromisis peroral jangka panjang
mencegah kekambuan
INFEKSI VIRUS
VARISELA( Chiken pox, cacar air)
Varisela adalah penyakit infeksi virus akut dan cepat
menular disertai dengan kelainan kulit polimorf
terutama bagaian sentral tubuh
Patogenesis
INFEKSI

VIRUS

Fase multiplikasi
pertama

Straktus Respiratorus bag atas

Viremia primer

Multiplikasi virus setempat

Fase multiplikasi II

Viremia sekunder

Pembuluh darah /sal limfe

Virus dimakan sel


retikuloendotalia (replikasi lebih
banyak)

Aliran darah

Demam,
malaise

Kulit , membran mukosa , seluruh tubuh


Penyebab ; Varizela zoster
Banyak
menyerang
anak-anak
namun
bisa
menyerang orang dewasa. Masa penularan kurang
lebih 7 hari disaat timbulnya erupsi pada kulit .
Diagnosis
Varisela khas ditandai dengan :
Erupsi paulavesikuler setelah fase prodomal
bahkan fase prodomal disertai panas
Gambaran lesi bergelombang , polimorf dan
sentrifugal
Sering ditemukan lesi pada membran mukosa
Penularan cepat
Komplikasi
Pada anak jarang terjadi
Orang dewasa ; ensepalitis, pnemonia, karditis,
glomerulonefritis, hepatitis, konjungtifitis, otitis
arteritis
Pada ibu hamil pada tri semester pertama
menimbulkan kelainan congenital, sedang infeksi
yang terjadi beberapa hari menjelang kelahiran
menimbulkan verisela congenital.
Pengkajian
Riwayat penyakit :didahului dengan keluhan demam,
malaise, sakit kepala, anoreksia, sakit punggung,
kadang kadang batuk kering berlangsung 1-3 hari.
Kemudian muncul erupsi yang ditandai dengan
terbentuknya vesikula yang khas seperti tetesan

embun, vesikula berubah menjadi pustula kemudian


pecah menjadi krusta (peraliahanya memakan waktu
8- 12 jam)
Vesikel baru akan muncul kembali disekitar vesikel
yang lama , muncul ruam kulit polimorf.
Tempat lesi : menyebar daerah badan kemudian
menyebar
secara
sentrifugal
kemuka
dan
ekstremitas.

Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan sedian hapus secara Tzanck ,
pemeriksaan mikroskopis elekton cairan fesikel,
material biopsy dan tes serologis.
Diagnosa keperawatan
1. Resiko terhadap kerusakan integritas kulit b/d
perubahan pada fungsi barier kulit
2. Nyeri dan rasa gatal b/d lesi kulit
3. Gangguan bodi image b/d penampilan kulit tidak
bagus
4. kurang pengetahuan progaram terapi
5. Gangguan pola tidur b/d nyeri kulit
6. Peningkatan suhu tubuh
Penatalaksanaan
Sesuai dengan diagnosa yang muncul
Secara umum
Tidak ada terapi spesifik terhadap varisela
Penurunan panas
Antihistamin oral untuk gatal
Topikal diberi bedak atau losio kelamin
Bila terjadi infeksi skunder diberi antibiotik
Yang penting adalah bedrest total

ASKEP KLIEN DENGAN PENYAKIT KUSTA


DEFINISI
Penyakit kusta adalah penyakit kronis yang
disebabkan oleh kuman mycobacterium leprae ,yang
pertama kali menyerang susunan saraf tepi,
selanjutnya kulit, mukosa (mulut), sal pernafasan
atas, system retikuloendotelia , mata,otot ,tulang dan
testis.
Manifestasi klinis
Gejala dan manifestasi klinis tergantung :
Multiplikasi dan diseminasi kuman m.leprae
Respon imun px terhadap kuman m. leprae
Komplikasi yang diakibatkan oleh kerusakan
saraf perifer
Ada tiga tanda kardinal (kalau salah satunya ada
tanda tsb cukup untuk menandakan p.kusta :
Lesi kulit yang anastesi
Penebalan saraf perifer
Ditemukan m. leprae (bakteriologis positif)
Pengkajian
1.1 ANAMNESE
a. Identitas : menyerang semua umur, laki-laki lebih banyak,
pekerjaan (status ekonomi), demografi (panas, lembab)
b. Keluhan utama : bercak-bercak dikulit dan mati rasa

c. Riwayat penyakit sekarang : Berkembang lambat dengan


masa tunas 3 tahun,, mula-mula ada bercak-bercak dikulit
(
bisa
keputihan,kemerahan,tembaga,dapat
datar,
menebal,tidak
gatal)
,berkurang
rasa
panas
,raba,nyeri,dan timbul disemua tempat dimana saja
d. Riwayat penyakit dahulu
e. Riwayat penyakit keluarga
Adanya penyakit keturunan metabolik ; DM,dan penyakit
menular (kusta)

1.2 PEMERIKSAAN FISIK


a. Keadaan umum : lesi pada kulit, kecacatan
b. kulit
lesi kulit mengenai bagaian tubuh yang relatif lebih dingin
missal muka, hidung (mukosa,telinga,anggota tubuh dan
bagaian tubuh terbuka
bercak berwarna keputihan,kemerahan,tembaga,dapt
datar atau menebal, tidak gatal
c. Saraf tepi
M.Leprae sering menyerang saraf tepi yang superficial
yang suhunya dingin
1. Nervus auricularis magnus
2. Nervus ulnaris : anestesi dan paresis /paralysis otot
tangan jari V dan sebagaian jari IV
3. nervus peroneus komunis :kaki semper (drop foot)
4. Nervus medianus : anestesi dan paresis /paralysis
otot tangan jari I,II,III dan sebagaian IV .Kerusakan N.
ulnaris dan N, medianus menyebabkan jari tangan
kiting (claw finger ,tangan cakar (claw hand)
5. nervus radialis : tangan lunglai (drop wrist)
6. Nervus tibialis posterior : mati rasa telapak kai, jari
kaki kiting (claw toes)
7. nervus fasialis : lagoftalmus,mulut mencong

8. nervus trigenimus : anestesi konea


d. Manifestasi organ lain

mata : iritis,
samapai kebutaan

iridosiklitis,gangguan

visus

Tulang rawan : epiktaksis, hidung pelana

Tulang dan sendi : absorbsi, mutilasi, arthritis

Lidah : ulkus, nudus

Laring : suara parau

Testis : epididimis akut,atropi

Kelenjar limpe : limfadenitis

Rambut : alopesia madarosis

Ginjal : glomerulonefritis, pielonefritis, nefritis

1.3 PEMERIKSAAN PENUNJANG


Bakteriologik
Histopatologik
Imunologik
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.
Resiko terhadap kerusakan integritas
kulit b/d perubahan pada fungsi barier kulit
2.
Gangguan bodi image b/d penampilan
kulit tidak bagus
3.
kurang pengetahuan progaram terapi
4.
Gangguan persepsi sensoris
5.
Resiko terjadi trauma
TINDAKAN UNTUK MENCEGAH KECACATAN

Penderita dengan tangan dan kaki yang mati rasa


tanpa disadari bisa melukai dirinya sendiri . Luka ini
bisa
menjadi
infeksi
dan
lama
kelamaan
menimbulkan kecacatan .
1. Merawat kaki
Kaki
kering
dan Anjurkan
setiap
hari
pecah dan terbelah merendam dalam air selama
20 menit dan diolesi dengan
minyak makan/vaselin secara
teratur. Anjurkan untuk pakai
sepatu atau sandal untuk
melindungi kaki dari luka
Melepuh pada telapak Balut bagaian yang melepuh
kaki atau diantara jari dengan kain bersih, gunakan
kaki
kain kasa dan perban
Kaki
dengan
tidak berair

luka Bersihkan luka dengan sabun


dan air ,balut dengan kain
bersih, anjurkan istirahat

Kaki
dengan
berair

luka Bersihkan luka . Gunakan


pembalut dengan antiseptik
.Istirahatkan kaki.bila tidak
ada perbaikan 4 minggu rujuk
ke RS

2. Merawat tangan
Luka pada tangan Bersihkan luka dan gunakan
ketika
kain yang bersih .istirahatkan
bekerja/memasak
tangan yang luka, anjurkan
untuk
menggunakan
kain
ketika memegang panas atau
tajam
Tangan kering dengan Nasehati untuk merendam
pecah dan terbelah
tangan selama 20 menit
dengan air dan olesi vaselin
setiap hari

3. Merawat Mata
Penderita
dengan
mata
merah,nyeri,penglihat
an yang kabur dan
berair

Beri aspirin atau parasetamol .


jika ada gunakan atopin 1%
tetes dan salep steroid
Tutup mata dengan kain kasa
Bila perlu anjurkan ke RS

Penderita dengan luka Gunakan salep antibiotika


pada kornea (ulkus Tutup mata dengan kain kasa
kornea)
Anjurkan ke RS

Anda mungkin juga menyukai

  • 7a. Pengelolaan Jalan Nafas Dan Intubasi1
    7a. Pengelolaan Jalan Nafas Dan Intubasi1
    Dokumen16 halaman
    7a. Pengelolaan Jalan Nafas Dan Intubasi1
    Yenny Blazzt Loverrania
    Belum ada peringkat
  • Proposal Kegiatan
    Proposal Kegiatan
    Dokumen23 halaman
    Proposal Kegiatan
    Yenny Blazzt Loverrania
    Belum ada peringkat
  • KP Ski 5
    KP Ski 5
    Dokumen2 halaman
    KP Ski 5
    Yenny Blazzt Loverrania
    Belum ada peringkat
  • 7a. Pengelolaan Jalan Nafas Dan Intubasi1
    7a. Pengelolaan Jalan Nafas Dan Intubasi1
    Dokumen122 halaman
    7a. Pengelolaan Jalan Nafas Dan Intubasi1
    Riyadhi Pasca Syahputra
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen3 halaman
    Kata Pengantar
    Yenny Blazzt Loverrania
    Belum ada peringkat
  • Pathway
    Pathway
    Dokumen2 halaman
    Pathway
    Yenny Blazzt Loverrania
    Belum ada peringkat
  • COVER
    COVER
    Dokumen1 halaman
    COVER
    Yenny Blazzt Loverrania
    Belum ada peringkat
  • U
    U
    Dokumen4 halaman
    U
    Yenny Blazzt Loverrania
    Belum ada peringkat
  • B. Gangguan Berpikir
    B. Gangguan Berpikir
    Dokumen2 halaman
    B. Gangguan Berpikir
    Yenny Blazzt Loverrania
    Belum ada peringkat
  • Askep Isolasi Sosial Kel. 5
    Askep Isolasi Sosial Kel. 5
    Dokumen40 halaman
    Askep Isolasi Sosial Kel. 5
    Yenny Blazzt Loverrania
    Belum ada peringkat
  • Askep Isolasi Sosial Kel. 5
    Askep Isolasi Sosial Kel. 5
    Dokumen40 halaman
    Askep Isolasi Sosial Kel. 5
    Yenny Blazzt Loverrania
    Belum ada peringkat
  • Askep Isolasi Sosial Kel. 5
    Askep Isolasi Sosial Kel. 5
    Dokumen40 halaman
    Askep Isolasi Sosial Kel. 5
    Yenny Blazzt Loverrania
    Belum ada peringkat
  • H
    H
    Dokumen1 halaman
    H
    Yenny Blazzt Loverrania
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen1 halaman
    Kata Pengantar
    Yenny Blazzt Loverrania
    Belum ada peringkat
  • COVER
    COVER
    Dokumen1 halaman
    COVER
    Yenny Blazzt Loverrania
    Belum ada peringkat
  • Makalah Pembagian Ilmu Tassawuf
    Makalah Pembagian Ilmu Tassawuf
    Dokumen10 halaman
    Makalah Pembagian Ilmu Tassawuf
    Yenny Blazzt Loverrania
    Belum ada peringkat
  • B. Gangguan Berpikir
    B. Gangguan Berpikir
    Dokumen2 halaman
    B. Gangguan Berpikir
    Yenny Blazzt Loverrania
    Belum ada peringkat
  • KP Ski 5
    KP Ski 5
    Dokumen2 halaman
    KP Ski 5
    Yenny Blazzt Loverrania
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Yenny Blazzt Loverrania
    Belum ada peringkat
  • Penyakit Gudik
    Penyakit Gudik
    Dokumen14 halaman
    Penyakit Gudik
    Yenny Blazzt Loverrania
    Belum ada peringkat
  • DISCHARGE
    DISCHARGE
    Dokumen7 halaman
    DISCHARGE
    Yenny Rusdiana Sari
    67% (3)
  • Sap Reproduksi
    Sap Reproduksi
    Dokumen13 halaman
    Sap Reproduksi
    Yenny Blazzt Loverrania
    Belum ada peringkat
  • Orientasi
    Orientasi
    Dokumen3 halaman
    Orientasi
    Yenny Blazzt Loverrania
    Belum ada peringkat
  • Disminore PDF
    Disminore PDF
    Dokumen114 halaman
    Disminore PDF
    Ignagus L
    Belum ada peringkat
  • Disminore PDF
    Disminore PDF
    Dokumen114 halaman
    Disminore PDF
    Ignagus L
    Belum ada peringkat