Anda di halaman 1dari 12

TUGAS MAKALAH Double degree

Kandungan Al-Qur`an dan Hadist serta Azbabun Nuzul


Mata kuliah:
Materi PAI MTs/SMP
Dosen pembimbing:
Syaifuddin Zuhri, M.Pd.I

Disusun oleh:
Ahmad Khoyum
Muhammad Qosim
DOUBLE DEGREE PROGAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI AL-QOLAM)
GONDANGLEGI MALANG
2014
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.

Segala puji senantiasa kita lantunkan kepada sang pencipta alam semesta, yang telah
memberikan ridlo_Nya, sehingga kita masih diberi kesempatan menghirup udara_Nya, diberi
akal fikir sehingga memilih dan memilah nilai-nilai perbutaran dunia negative dan positive
sehingga nantinya kita tidak melupakan tanggung jawab sebagai hamba_Nya.
Assolatuwassalam semoga selalu senantiasa terlimpahkan kepada sang pembawa
rohmatan lil alamin, pemilik syafa`at untuk umatnya menuju surga ilahi robby. Semoga kita
terpilih sebagai ummat yang mendapatkan syafa`at beliau kelak di akhirat nanti.
Kami sebagai mahasiswa STKIP Al-Qolam menyusun sebuah makalah dengan judul
Kandungan Al-Qur`an dan Hadist serta Asbabun Nuzul.
Demikian kata pengantar kami, saran dan kritikan yang konstruktif selalu kami harap
demi kesempurnaan makalah ini dan makalah berikutnya.
Tiada kata yang kami lantunkan dari alat ucap kami selain Jazakumulloh Ahssanal
jaza`.
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Malang, 23 Febrari 2013

Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..........................................................................................................

DAFTAR ISI ........................................................................................................................


BAB I

.............................................................................................................................

PENDAHULUAN ................................................................................................................
A.
Latar Belakang Masalah .....................................................................................
B. Rumusan Masalah ...........................................................................................................
C. Tujuan Penulisan ..............................................................................................................
D. Tujuan Penulisan ..............................................................................................................
E. Metode Penulisan .............................................................................................................
BAB II

.............................................................................................................................

PEMBAHASAN ...................................................................................................................
A. Kandungan Al-Qur`an ......................................................................................................
B. Kandungan Hadist ............................................................................................................
C. Asbabul Nuzul ..................................................................................................................
BAB III

.............................................................................................................................

PENUTUP .............................................................................................................................
1. Kesimpulan ......................................................................................................................
2. Saran..................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Al-Qur`an dan Hadist ukum dalam adalah pedoman hukum dalam islam, orang islam
kalu tidak mengetahui Al-Qur`an dan Hadist itu dikatakan belum sempurna isalmnya, semua
orang islam itu harus tahu apa itu Al-Qur`an dan Hadist. Akan tetapi orang islam mengetahui
Al-Qur`an dan Hadist hanya sebatas definisinya saja, kebenyakan orang islam tidak tahu
kandungannya atau azbabul nuzul Al-Qur`an. Untuk itu kami akan membahas kandungan AlQur`an Hadist serta Azbabun Nuzul.
B. Rumusan Masalah
Setelah memaparkan latar belakang masalah pengkajian makalah sejarah singkat
drama atau teater di atas, selanjutnya kami akan mencoba untuk merumuskan masalahmasalah apa saja yang akan dibahas dalam makalah ini. Agar pembahasan lebih terfokus pada
permasalahan, maka kami membatasi pokok kajian dengan beberapa pertanyaan berikut ini:
1. Apa saja kandungan Al-Qur`an dan Hadist?
2. Bagaimana Azbabun Nuzul Al-Qur`an?
C. Tujuan Penulisan
Adapun yang menjadi tujuan penulisan makalah ini, yaitu:
1. Mengatahui kandungan Al-Qur`an dan Hadist
2. Memahami asbabun nuzul
D. Metode Penulisan
Metode yang kami gunakan dalam penyusunan makalah ini yaitu dengan pengkajian
literatur baik dari buku, internet, dan berbagai sumber lainnya yang relevan dengan topic
kajian yang kami bahas, sehingga diharapkan bisa memperkaya isi makalah ini.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Kandungan Alquran
Al-Quran adalah kitab suci agama islam untuk seluruh umat muslim di seluruh dunia
dari awal diturunkan hingga waktu penghabisan spesies manusia di dunia baik di bumi
maupun di luar angkasa akibat kiamat besar.
Di dalam surat-surat dan ayat-ayat alquran terkandung kandungan yang secara garis
besar dapat kita bagi menjadi beberapa hal pokok atau hal utama beserta pengertian atau arti
definisi dari masing-masing kandungan inti sarinya, yaitu sebagaimana berikut ini :
1. Aqidah / Akidah
Aqidah adalah ilmu yang mengajarkan manusia mengenai kepercayaan yang pasti
wajib dimiliki oleh setiap orang di dunia. Alquran mengajarkan akidah tauhid kepada kita
yaitu menanamkan keyakinan terhadap Allah SWT yang satu yang tidak pernah tidur dan
tidak beranak-pinak. Percaya kepada Allah SWT adalah salah satu butir rukun iman yang
pertama. Orang yang tidak percaya terhadap rukun iman disebut sebagai orang-orang kafir.
Salah satu ayat yang menerangkan tetang tauhid adalah surat Al-Ikhlas:


4

Artinyta: Katakanlah: Dia-lah Allah, Yang Maha Esa (1). Allah adalah Tuhan yang
bergantung kepada-Nya segala sesuatu (2). Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan (3).
Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia (4)
2. Ibadah
Ibadah adalah taat, tunduk, ikut atau nurut dari segi bahasa. Dari pengertian fuqaha
ibadah adalah segala bentuk ketaatan yang dijalankan atau dikerjakan untuk mendapatkan
ridho dari Allah SWT. Bentuk ibadah dasar dalam ajaran agama islam yakni seperti yang
tercantum dalam lima butir rukum islam. Mengucapkan dua kalimah syahadat, sholat lima
waktu, membayar zakat, puasa di bulan suci ramadhan dan beribadah pergi haji bagi yang
telah mampu menjalankannya. Salah satu ayat yang menerangkan tetang tauhid adalah surat
Al-Baqarah ayat 43:

(43 - )

Artinya: Dan dirikanlah shalat dan berikanlah zakat, dan ruku'lah bersama orang-orang yang
ruku'. (Al-Baqarah, 43).
3. Akhlaq / Akhlak

Akhlak adalah perilaku yang dimiliki oleh manusia, baik akhlak yang terpuji atau
akhlakul karimah maupun yang tercela atau akhlakul madzmumah. Allah SWT mengutus
Nabi Muhammd SAW tidak lain dan tidak bukan adalah untuk memperbaiki akhlaq. Setiap
manusia harus mengikuti apa yang diperintahkanNya dan menjauhi laranganNya. Salah satu
ayat yang menerangkan tetang Akhlak adalah surat Al-Furqon ayat 43:

(63 - )

Artinya: Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang
berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka,
mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan (Al-Furqon : 63)
4. Hukum-Hukum
Hukum yang ada di Al-quran adalah memberi suruhan atau perintah kepada orang yang
beriman untuk mengadili dan memberikan penjatuhan hukuman hukum pada sesama manusia
yang terbukti bersalah. Hukum dalam islam berdasarkan Alquran ada beberapa jenis atau
macam seperti jinayat, muamalat, munakahat, faraidh dan jihad. Salah satu ayat yang
menerangkan tetang hukum adalah surat Al-Isra` ayat 32:
(161 - )

Artinya: Dan disebabkan karena mereka memakan riba, padahal sesungguhnya mereka telah
dilarang daripadanya, dan karena mereka memakan harta orang dengan jalan yang batil. Kami
telah menyediakan untuk orang-orang kafir di antara mereka itu siksa yang pedih. (Q.S. AnNisa: 161)
5. Peringatan / Tadzkir
Tadzkir atau peringatan adalah sesuatu yang memberi peringatan kepada manusia akan
ancaman Allah SWT berupa siksa neraka atau waaid. Tadzkir juga bisa berupa kabar gembira
bagi orang-orang yang beriman kepadaNya dengan balasan berupa nikmat surga jannah atau
waaad. Di samping itu ada pula gambaran yang menyenangkan di dalam alquran atau disebut
juga targhib dan kebalikannya gambarang yang menakutkan dengan istilah lainnya tarhib.
(96 - )

Artinya: Jika sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan
melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayatayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya(QS. Al-A`raaf: 96).
6. Sejarah-Sejarah atau Kisah-Kisah

Sejarah atau kisah adalah cerita mengenai orang-orang yang terdahulu baik yang
mendapatkan kejayaan akibat taat kepada Allah SWT serta ada juga yang mengalami
kebinasaan akibat tidak taat atau ingkar terhadap Allah SWT. Dalam menjalankan kehidupan
sehari-hari sebaiknya kita mengambil pelajaran yang baik-baik dari sejarah masa lalu atau
dengan istilah lain ikibar. Seperti suarat Yusuf yang menerangkan cerita nabi Yusuf dan suart
Kahfi yang menceritakan ashabul kahfi.
7. Dorongan Untuk Berpikir

Di dalam al-quran banyak ayat-ayat yang mengulas suatu bahasan yang memerlukan
pemikiran menusia untuk mendapatkan manfaat dan juga membuktikan kebenarannya,
terutama mengenai alam semesta.



(46 - )
Artinya: Maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang
dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat
mendengar? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta ialah hati
yang ada di dalam dada.(Qs. al-Hajj: 46).
B. Kandungan Hadist
Berbagai macam kandungan hadis Rasulullah saw diantaranya:
1. Aqidah
Rasul saw telah bersabda:




Setiap bayi itu dilahirkan atas dasar fitrah. Maka kedua orang tuanyalah yg membuatnya
menjadi Yahudi Nashrani atau Majuzi. ( HR. Bukhari ).
Akidah seseorang tergantung terlahir dari siapa orang tuanya. Jadi orangtua
mempunyai peranan besar dalam meluruskan jalan hidup anak-anaknya. Hadis ini bersifat
universal sebab tempat dan waktunya tidak menunjukkan adanya tendensitas.
Dalam menjelaskan definisi akidah ada disebut perkataan kepercayaan atau keimanan.
Ini disebabkan Iman merupakan unsur utama kepada akidah. Iman ialah perkataan Arab yang
berarti percaya yang merangkumi ikrar (pengakuan) dengan lidah, membenarkan dengan hati
dan mempraktikkan dengan perbuatan. Ini adalah berdasarkan kandungan sebuah hadis:
Iman itu ialah mengaku dengan lidah, membenarkan di dalam hati dan beramal dengan
anggota.
Walaupun iman itu merupakan peranan hati yang tidak diketahui oleh orang lain selain
dari dirinya sendiri dan Allah swt namun dapat diketahui oleh orang melalui bukti-bukti
amalan. Iman tidak pernah berkompromi atau bersekongkol dengan kejahatan dan maksiat.
Sebaliknya iman yang mantap di dada merupakan pendorong ke arah kerja-kerja yang sesuai
dan secucuk dengan kehendak dan tuntutan iman itu sendiri.
2. Ibadah
Diriwayatkan dari Abu Dzar, Rasulullah saw bersabda:



Dan pada kemaluan (persetubuhan) kalian terdapat sedekah. Mereka (para sahabat)
bertanya, Ya Rasulullah, apakah salah seorang dari kami yang menyalurkan syahwatnya
lalu dia mendapatkan pahala? Beliau bersabda, Bagaimana pendapat kalian seandainya

hal tersebut disalurkan pada tempat yang haram, bukankah baginya dosa? Demikianlah
halnya jika hal tersebut diletakkan pada tempat yang halal, maka dia mendapatkan pahala.
(HR. Muslim)
Dalam hadits di atas disebutkan bahwa seks atau hubungan badan di jalan yang benar
akan mendatangkan pahala besar (ibadah).
Diriwayatkan dalam shahihain, dari Anas bin Malik pernah menceritakan, ada tiga
orang yang datang ke rumah istri-istri Nabi shallallahu alaihi wasallam untuk menanyakan
tentang ibadah beliau. Ketika diberitahukan, seolah-olah mereka saling bertukar pikiran dan
saling bercakap bahwa mereka tidak bisa menyamai Nabi shallallahu alaihi wasallam karena
dosa beliau yang lalu dan akan datang sudah diampuni. Lalu salah seorang mereka bertekad
akan terus-menerus shalat malam tanpa tidur, yang satunya bertekad akan terus berpuasa
setahun penuh tanpa bolong, dan satunya lagi bertekad akan menjauhi wanita dengan tidak
akan menikah untuk selama-lamanya. Kabar ini pun sampai ke telinga baginda Nabi
shallallahu alaihi wasallam, lantas beliau bersabda kepada mereka, Apakah kalian yang
mengatakan begini dan begitu? Adapun saya, Demi Allah, adalah orang yang paling takut dan
paling takwa kepada Allah di bandingkan kalian, tapi saya berpuasa dan juga berbuka, saya
shalat (malam) dan juga tidur, serta menikahi beberapa wanita. Siapa yang membenci
sunnahku bukan bagian dari umatku. (Muttafaq alaih)
3. Ketetapan Hukum







Seorang lelaki mendatangi Rasul lalu berkata, ya Rasul saya telah berzina , tapi Rasul
tidak menghiraukan dan memalingkan muka, sehingga lelaki itu mengulang sampai empat
kali, dan pergi mencari 4 saksi, setelah menghadap Rasul, dengan saksi-saksinya, baru Rasul
bertanya, apa kamu tidak gila ?. Di jawab tidak . Kemudian Rasul bertanya lagi, apa
kamu sudah pernah nikah ?. Dijawab ya, Kalau begitu, bawalah orang ini dan rajamlah
( HR. Bukhari ).
Mengapa Nabi membuat hukum aturan pidana yang tidak ada nash dalam Alquran?
Mengapa Nabi Muhammad melanggar ketentuan Alquran?
Jawabnya adalah segala aturan (yang disertai ketentuan hukuman badan) yang tidak
diatur dalam Alquran merupakan Hak seorang Pemimpin Negara (Amir/Khalifah/Presiden)
dengan tujuan supaya jika aturan itu diberlakukan maka keadaan masyarakat menjadi aman
sejahtera. Para bajingan akan berpikir 1,000,000 kali (bukan cuma seribu kali) sebelum
melakukan kejahatan. jadi Islam bermaksud membasmi Niat. Asalkan tiada Niat maka
meskipun ada Kesempatan tidak akan ada orang yang berani berbuat jahat.
Horor dari Hukuman Badan semisal Rajam, Potong Tangan, rupanya dipertimbangkan
para pemimpin (dan psikolog) zaman Nabi dahulu bakalan memberikan efek jera, efek cegah
atas segala jenis kejahatan. Dan hasilnya sepanjang pengetahuan kami kejadian kejahatan
semasa Nabi Muhammad dan 4 khalifah bisa dikatakan ZERO CRIME.

Kalau protes ini dan itu bahwa hukum rajam atau hukum badan lainnya tidak
manusiawi, itu karena asumsi berpikir layaknya seorang calon penjahat yang merasa bahwa
suatu saat dapat saja anda atau anggota keluarga anda dapat saja menjadi obyek hukuman
badan. Berpikir sebagai layaknya seorang penguasa negeri, bagaimana supaya negara bersatu
aman tenteram sehingga pembangunan akan lancar dilakukan. contoh, di abad pertengahan
kebiasaan kepala penjahat atau pemberontak digantung di tengah kota, di pinggir alun-alun
atau di pintu gerbang kota, Supaya mengingatkan masyarakat akibat berbuat jahat.
Yang perlu diperhatikan adalah mekanisme sistem hukum rajam ini seperti penetapan
saksi mata, pengakuan dan tata tertib lainnya.
Adanya hukum badan seperti rajam, potong tangan dalam Negara Islam ala Madinah Nabi
Muhammad, maka tidak dikenal adanya penjara sekian tahun, penjara seumur hidup.
4. Al-Targhib Wa Al-Tarhib
Hadis Targhib adalah hadis yang isinya mengenai janji-janji yang menggemarkan.
Hadis Tarhib adalah hadis yang isinya mengenai ancaman yang menakutkan.
Hadis al-Targhib wa al-Tarhib, yaitu hadis-hadis yang tujuannya ialah memberi
anjuran akan sesuatu kebaikan dan memberi peringatan akan sesuatu keburukan. Hadis-hadis
seperti ini tidak sepatutnya difahami secara zahir atau face value tetapi hendaklah dari sudut
anjuran atau peringatannya.
Adapun hadis yang mengandung anjuran, sebagai berikut :
- 1049





Rasulullah saw bersabda :Baramg siapa shalat Isya dengan berjamaah, maka ia seakanakan bangun shalat pada tengah malam. Dan barang siapa salat subuh dengan berjamaah,
maka ia seakan-akan shalat malam seluruhnya.(H.R. Muslim)
Dua rakaat solat Fajar adalah lebih baik daripada dunia dan segala isinya. [Sahih:
Dikeluarkan oleh Muslim, al-Tirmizi, al-Nasai dan lain-lain, dinukil oleh al-Suyuti dalam alJami al-Saghir no: 4465]
Hadis ini hanya sekadar menerangkan besarnya keutamaan dan fadhilat solat sunat 2
rakaat sebelum solat fardhu Subuh, ia tidaklah pula berarti bahwa orang yang
melaksanakannya di pagi hari telah melakukan sesuatu yang paling baik sehingga dia tidak
perlu lagi bangun untuk mengusahakan harinya tersebut.
Sedangkan hadis yang mengandung sebuah peringatan :

2580

Rasulullah saw bersabda :Takutlah kalian pada tiga tempat yang biasa menimbulkan
laknat, ditanyakan,Apakah tiga tempat yang bisa menimbulkan laknat itu, wahai rasulullah?
Beliau bersabda :Yaitu salah satu dari kalian kencing di bawah tempat duduk yang teduh,
yang biasa digunakan berteduh, di jalan, atau tempat air.(HR AHMAD)
C. Asbbun Nuzl
Asbbun Nuzl (Arab: , Sebab-sebab Turunnya (suatu ayat)) adalah ilmu
Al-Qur'an yang membahas mengenai latar belakang atau sebab-sebab suatu atau beberapa
ayat al-Qur'an diturunkan. Pada umumnya, Asbabun Nuzul memudahkan para Mufassir untuk
menemukan tafsir dan pemahaman suatu ayat dari balik kisah diturunkannya ayat itu. Selain
itu, ada juga yang memahami ilmu ini untuk menetapkan hukum dari hikmah dibalik kisah
diturunkannya suatu ayat. Ibnu Taimiyyah mengemukakan bahwa mengetahui Asbabun Nuzul
suatu ayat dapat membantu Mufassir memahami makna ayat. Pengetahuan tentang Asbabun
Nuzul suatu ayat dapat memberikan dasar yang kokoh untuk menyelami makna suatu ayat AlQuran. Contoh asbabun nuzul surat-surat Al-Qur`an serpeti surat Al-Kafirun
1. Sebab Turunnya Surah al-Kafirun

Seperti diakui oleh ulama, al-Quran diturunkan pada dua bagian. Pertama: Bagian
yang diturunkan secara spontan (tanpa sebab tertentu), ia adalah mayoritas isi al-Quran.
Kedua: Diturunkan setelah adanya kejadian tertentu atau adanya pertanyaan. Pada sepanjang
masa turunnya wahyu, yaitu dua puluh tiga tahun.
Surah al-Kafirun termasuk surah Makiyyah yang kandungan pokoknya menegaskan
bahwa sesembahan yang disembah orang-orang kafir sangat berlainan dengan sesembahan
yang disembah Rasul saw beserta para pengikutnya yang mereka sembah adalah berhala,
sementara yang disembah Rasul saw dan para pengikutnya adalah Allah swt.
Oleh sebab itu kaum kafir Quraisy berusaha keras membujuk dan mempengaruhi
Rasulullah saw, agar bersedia mengikuti ajaran mereka. Mereka menawarkan harta kekayaan
yang sangat banyak, agar menjadi milioner terkaya di kota Makkah, kepada beliau dijanjikan
akan dikawinkan dengan wanita yang paling cantik, baik gadis maupun janda yang beliau
kehendaki. Mereka membujuk Rasulullah saw., seraya mengatakan: inilah wahai
Muhammad yang kami sediakan buatmu agar kamu tidak memaki dan menghina Tuhan kami
selama satu tahun, jawab Rasulullah saw: saat ini aku belum bisa menjawab, aku akan
menunggu wahyu dari Allah swt, menurunkan wahyu kepada Rasulullah saw berupa surah alKafirun, yakni sebagai jawaban penolakan terhadap tawaran kaum kafir.
Adapun menurut riwayat lain bahwa beberapa orang kaum musyrik, termasuk alWalid bin Mughiroh dan al-Ash bin Wail, al-Aswad bin al-Muthallib dan Umayyah bin
Khalaf datang menemui Rasulullah saw menawarkan harta kekayaan dan gadis tercantik
kepadanya, dengan syarat beliau bersedia meninggalkan kecaman terhadap Tuhan-Tuhan
mereka, ketika Nabi menolak tawaran tersebut, mereka menawarkan, Bagaimana jika anda
menyembah Tuhan-Tuhan kami sehari, dan kami menyembah Tuhanmu sehari (bergantian)?.
Tetapi tawaran itu juga ditolak oleh Nabi saw, dan turunlah surah al-Kafirun (sebagai
penegasan bahwa tidak ada toleransi di dalam peribadatan). Mengetahui surat ini turun untuk

memberitahu pada umat manusia terutama umat Muhammad saw. bahwa Islam tidak
mengenal toleransi dalam hal keimanan dan peribadatan.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kandungan Al-Qur`an antara lain adalah Aqidah / Akidah, Sejarah-Sejarah atau KisahKisah Ibadah, Akhlaq / Akhlak, Hukum-Hukum, dan Dorongan Untuk Berpikir Peringatan
/ Tadzkir . Sedangkan kandungan hadist-hadist Nabi antara lain adalah aqidah ibadah, altarghib wa al-tarhib, dan ketetapan hukum.
Asbbun Nuzl (Arab: , Sebab-sebab Turunnya (suatu ayat)) adalah ilmu
Al-Qur'an yang membahas mengenai latar belakang atau sebab-sebab suatu atau beberapa
ayat al-Qur'an diturunkan
B. Saran
Makalah yang kami buat tentunya masih jauh dari yang namanya sempurna. Ini
disebabkan oleh keterbatasan kami, baik dalam hal pengetahuan dan pengalaman. Setelah
membaca makalah ini, diharapkan pembaca mencari sumber-sumber lain yang berkaitan
dengan teater atau drama khusunya tentang sejarah teater atau drama sehingga dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki. Karena ada pepatah yang
mengatakan, Semakin ilmu itu digali, maka semakin banyak yang tidak kita ketahui.
Jadikan hal tersebut sebagai pemacu Anda untuk terus maju dan meraih sukses.

DAFTAR PUSTAKA
Sholeh dkk, Asbabun-Nuzul Latar Belakang Historis Turunnya Ayat-Ayat Al-Quran, (Penerbit
Diponegoro, Bandung, 2000).
Syaikh Muhammad Abduh, Tafsir Al-Quran Al-Karim (Juz Amma), (Mizan, Bandung, 1998).
Teungku Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy, Tafsir Al-Quranul Majid An-Nur, (Pustaka Rizki
Putra, Semarang, 2000). Yusuf Qardhawi, Bagaimana Berinteraksi Dengan Al-Quran, Tarj
Abdul Hayyie Al-Kattani (Gema Insani Press, Jakarta, 1999).
Hamzah, Muchotob (2003). Studi Al-Qur'an Komprehensif. Yogyakarta: Gama
Hudzaifah.org - Asbabun Nuzul (Sebab-Sebab Turunnya Ayat) Surat Al Kafirun
Fatchur Rahman, Ikhtisar Mushthalahul Hadis, (Cet. I; Bandung: PT. Almaarif, 1974),
http://satiafauziah.blogspot.com/2009/10/ilmu-maani-al-hadis.html
http://www.hafizfirdaus.com/ebook/HadisCanggah/cth_18d.htm

http://roelwie.wordpress.com/isi-kandungan-alquran/

Anda mungkin juga menyukai