Anda di halaman 1dari 9

ASPEK SAMIYAT DALAM ILMU TAUHID

MACAM-MACAM DAN DALIL-DALILNYA

MAKALAH

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Tauhid

Dosen Pengampu Lizamah Qayyum, M. Th. I

Oleh :

Ahmat Sukron Jazilan Al Hamidi

21384011039

PROGRAM STUDI ILMU QUR’AN


DAN TAFSIR

FAKULTAS USHULUDDIN & DAKWAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MADURA

2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum.wr.wb

Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karna berkat taufik serta
hidayahnya saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini, Serta tak lupa sholawat salam selalu
mengalir pada sang Revolusioner akbar Muhammad Ibni Abdillah yang telah membawa kita
dari hedonis kapitalis menuju revolusi harmonis, seperti yang dapat kita rasakan saat ini.

Makalah ini saya susun dengan semaksimal mungkin. Terlepas dari semua itu, penulis
menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dalam penulisan maupun susunan
kalimat. Oleh karna itu dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik yang
bersifat membangun untuk menuju pada kesempurnaan makalah ini kedepannya.

Semoga tugas makalah disini dapat memberi manfaat sebagaimana yang di harapkan
bersama Amin.

Waalaikumussalam. wr.wb.

Pamekasan,13 November 2021

Penulis
DAFTAR ISI

JUDUL .....................................................................................................................

KATA PENGANTAR..............................................................................................

DAFTAR ISI.............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................

A. Latar belakang................................................................................................
B. Rumusan masalah...........................................................................................
C. Tujuan masalah..............................................................................................

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................

A. Pengertian tasawwuf......................................................................................
B. Asal-usul istilah dalam tasawwuf...................................................................
C. Pro dan kontra dalam tasawwuf.....................................................................

BAB III PENUTUP..................................................................................................

A. Kesimpulan....................................................................................................

DAFTAR ISI.............................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sam’iyyat adalah kaidah yang menerangkan tentang segala sesuatu yang
ghaib, Oleh sebab itu kita sebagai manusia harus lebih giat untuk mempelajari
tentang sam’iyyat disini, Karna ilmu yang jelas adanya kita belum tentu
percaya apalagi yang ghaib. Dalam sam’iyyat disini kita dapat mengetahui
dengan dalil aqli Al-Qur’an dan as-sunnah, Seperti alam barzah, akhirat,
neraka, surga, jin, dan lain sebagainya.
Oleh sebab itu semua masalah yang berkaitan dengan kehidupan setelah
mati harus kita pelajari dan kita cari di dalam Al-Qur’an, bukan melalui cerita
yang belum kita ketahui sumber yang jelas dari cerita tersebut. Karna ketika
kita percaya kepada mitos dapat membawa kita menuju kesesatan dari jalan
Allah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian sam’iyyat?
2. Apa saja aspek-aspek sam’iyyat?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian sam’iyyat
2. Untuk mengetahui apa saja aspek-aspek sam’iyyat
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sam’iyyat

Sam’iyyat menurut bahasa diambil dari kata ‘‫ ’س==مع‬dan kata sam’iyyat


merupakan jama’ kepada kata ‘‫ ’سمعية‬yang membawa maksud pendengaran manakala
sam’iyyat pada istilah bermaksud perkara-perkara yang dapat diketahuinya adalah
dengan melalui pendengaran seseorang. Dalam hal ini perkara sam’iyyat merupakan
perkara yang tidak dapat dilihat oleh manusia dan manusia boleh mengetahui perkara
tersebut melalui pendengaran dari al-Qur’an dan as-Sunnah.

Dengan meyakini hal ghaib insyaa Allah iman kita akan semakin bertambah.
Kita harus ingat bahwa bukan hanya manusia saja makhluk yang diciptakan oleh
Allah, tetapi juga malaikat, jin dan syaitan yang wujudnya tidak dapat kita lihat secara
kasat mata.

Perkara sam’iyyat ini juga termasuk juga dalam perkara-perkara aqidah dan
sam’iyyat juga merupakan salah satu daripada bahagian-bahagian tauhid. Selain itu
juga, perkara sam’iyyat juga dikenali dengan perkara ghaib. Hanya Allah s.w.t sahaja
yang mengetahui segala yang berkaitan dengan alam ini sebagaimana firman Allah
s.w.t di dalam surah al-Baqarah: ayat 33 iaitu: Allah berfirman: "Hai Adam,
beritahukanlah kepada mereka Nama-nama benda ini." Maka setelah
diberitahukannya kepada mereka Nama-nama benda itu, Allah berfirman: "Bukankah
sudah Ku katakan kepadamu, bahwa Sesungguhnya aku mengetahui rahasia langit
dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu
sembunyikan?"

Merujuk kepada perkara ghaib, ialah bermaksud sesuatu yang tiada dari
pandangan mata ataupun panca indera. Menurut Abdullah bin Abdul Rahman al-
Jarbu’, beriman kepada perkara ghaib merupakan salah satu hakikat kepada beriman
kepada Allah s.w.t dan membenarkan dalam hati para pesuruh-pesuruhNya sekalian.
B. Aspek-Aspek Sam’iyyat

Seterusnya kita akan membahas Aspek-aspek atau perkara-perkara sam’iyyat


yang telah diceritakan oleh Allah di dalam al-quran dan sunnah nabi serta dalil-dalil
yang menunjukkan kebenaran tentang perkara tersebut. Antara lain aspek-aspek
sam’iyyat yaitu:

1. Malaikat
Malaikat merupakan hamba Allah dan mereka diciptakan dari cahaya untuk
beribadah kepadanya(Ahmad al-Hakimi, 1418h). Seseorang muslim hendaklah
beriman dengan adanya malaikat dan ianya juga termasuk dalam rukun iman
derdasarkan dalil dari surah al-Baqarah ayat 285 yang bermaksud: “Rasul telah
beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula
orang-orang yang beriman. semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya,
kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-
bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya", dan mereka
mengatakan: "Kami dengar dan Kami taat." (mereka berdoa): "Ampunilah Kami Ya
Tuhan Kami dan kepada Engkaulah tempat kembali.".
2. Hari kiamat
Allah s.w.t tidak memberi pengetahuan kepada umatnya tentang bilakah
berlakunya hari kiamat bahkan hanya Allah sahajalah yang tahu tentang hari tersebut
berdasarkan firman Allah s.w.t didalam surah al-A’raf ayat 187 yang bermaksud :
“Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: "Bilakah terjadinya?" Katakanlah:
"Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak
seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. kiamat itu
Amat berat (huru haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. kiamat itu tidak
akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba". mereka bertanya kepadamu
seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: "Sesungguhnya
pengetahuan tentang bari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia
tidak Mengetahui"”(Ramyan ar-ramyan, 1467h).
Walaupun Allah s.w.t tidak memberitahu kepada kita tentang hari kiamat ini,
tetapi Allah s.w.t telah menerangkan kepada kita didalam al-quran dan sunnah tetang
tanda-tanda akan berlakunya hari tersebut. Al-qurtubi memberitahu bahawa tanda-
tanda berlakunya kiamat terbahagi kepada dua iaitu tanda-tanda kecil dan tanda-tanda
besar dan melalui tanda-tanda tersebut membuatkan manusia beriman kepada Allah
swt.
3. Jin dan Syaitan
Jin dan syaitan menurut qortubi membawa maksud yang sama. Mereka
diciptakan daripada api yang bernyala sebagaimana firman allah s.w.t di dalam surah
al-Rahman ayat 15 yang bermaksud : “Dan Dia menciptakan jin dari nyala api.” .
Tujuan mereka diciptakan oleh Allah s.w.t adalah untuk beribadah kepadaNya
berdasarkan firman Allah dalam surah az-zariyat ayat 56 yang bermaksud : “Dan aku
tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.”.
4. Syurga dan Neraka
Syurga merupakan satu tempat yang penuh nikmat yang telah diciptakan oleh
Allah s.w.t kepada makhluknya yang beriman yang patuh kepada suruhan Allah dan
meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah s.w.t. Allah telah menyediakan tempat
yang penuh nikmat ini tanpa diketahui oleh manusia tentang nikmat tersebut kecuali
Allah sahaja berdasarkan firman Allah dalam surah ad-dukhon ayat 51 – 57 yang
bermaksud: “Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada dalam tempat yang
aman. (yaitu) di dalam taman-taman dan mata-air-mata-air; Mereka memakai sutera
yang Halus dan sutera yang tebal, (duduk) berhadap-hadapan; Demikianlah. dan Kami
berikan kepada mereka bidadari; Di dalamnya mereka meminta segala macam buah-
buahan dengan aman (dari segala kekhawatiran); Mereka tidak akan merasakan mati
di dalamnya kecuali mati di dunia. dan Allah memelihara mereka dari azab neraka;
Sebagai karunia dari Tuhanmu. yang demikian itu adalah keberuntungan yang besar.”
(Ramyan ar-ramyan, 1467h).
Neraka pula merupakan satu tempat yang telah disediakan oleh Allah s.w.t
kepada umatnya yang melakukan maksiat kepadaNya dengan meninggalkan apa yang
di suruh oleh Allah s.w.t. Neraka dikenali dengan tempat untuk mengazab atau
menghukum hamba allah yang melakukan maksiat sebagaimana firman allah s.w.t
dalam surah at-Tahrim ayat 6 yang bermaksud: “ Hai orang-orang yang beriman,
peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah
manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak
mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu
mengerjakan apa yang diperintahkan.”. (Ramyan ar-ramyan, 1467h).
5. Mukjizat

Menurut bahasa kata Mukjizat diambil dari kata i’jaz diambil dari kata kerja
a’jaza yang berarti melemahkan atau menjadikan tidak mampu. Pelakunya (yang
melemahkan) dinamai mu’jiz. Bila kemampuannya melemahkan pihak lain amat
menonjol sehingga mampu membungkam lawan, ia dinamai mu’jizat.

Menurut istilah mukjizat adalah peristiwa luar biasa yang terjadi melalui
seseorang yang mengaku nabi, sebagai bukti kenabiannya, dengan redaksi yang
berbeda, mukjizat didefinisikan pula sebagai suatu yang luar biasa yang diperlihatkan
Allah Swt. melalui para Nabi dan Rasul-Nya, sebagai bukti atas kebenaran pengakuan
kenabian dan kerasulannya.
Kata I’jaz dalam bahasa arab berarti menganggap lemah kepada orang lain.
Sebagaimana Allah berfirman yang artinya: “...Mengapa aku tidak mampu berbuat
seperti burung gagak ini, lalu aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini” (QS.Al-
Maidah(5): 31).
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Sam’iyyat adalah suatu perkara yang ghaib yang hanya bisa diketahui dengan
berita dan didengar, yakni apa yang diberitakan oleh Allah dan Rasulnya dalam Al-
Qur’an dan As-Sunnnah. Namun kita harus meyakini terhadap sam’iyyat atau hal-hal
yang ghaib, karna perlu kita ketahui Allah juga menciptakan mahluk bukan hanya
manusia melainkan Allah juga mencipitakan jin dan syaitan yang wujudnya tidak
dapat kita lihat secara kasat mata.

Dan Aspek-aspek sam;iyyat di antaranya adalah:

1. Malaikat
2. Hari kiamat
3. Jin dan Syaitan
4. Syurga dan Neraka
5. Mukjizat
Namun semua perkara tentang sam’iyyat walaupun tidak bisa kita lihat dengan
jelas kita harus tetap meyakininya karna semua itu termasuk bentuk kepercayaan kita
terhadap Allah.

Anda mungkin juga menyukai