Anda di halaman 1dari 3

4.

Upaya Pemurnian Tauhid

Iman itu mengalami pasang surut adakalanya bertambah dan adakalanya


berkurang. Ia ibarat grafik yang dapat naik dan turun sesuai dengan situasi dan kondisi
yang mempengaruhinya. Jadi, iman itu ibarat tanaman yang harus dijaga dan dipelihara
agar ia tetap subur. Tanaman yang subur tentu akan menghasilkan buah yang bagus dan
berkualitas, sebaliknya tanaman yang gersang akan menghasilkan buah yang kerdil dan
tidak berkualiatas. Iman yang subur akan melahirkan amal-amal kebajikan (amal saleh),
sebaliknya iman yang gersang, bukan saja tidak membuahkan amal shaleh bahkan akan
menggiring terhadap perbuatan- perbuatan maksiat. Kegersangan iman akan membuat
orang mudah tergoda berbagai macam rayuan sehingga mendorongnya kepada perbuatan-
perbuatan keji dan mungkar. Didalam surat Ibrahim ayat 24-26 Allah SWT
menggambarkan perumpaan akidah yang kuat dan maanfaatnya bagi diri dan orang lain,
terjemahannya :
“tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpaan kalimat yang
baik seperti pohon yang baik,akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) kelangit, pohon
itu memberikan buahnya pada setipa musim dengan seizin tuhannya. Allah membuat
perumpaan-perumpaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat. Dan perumpaan
kalimat yang buruk seperti pohon yang buruk, yang telah dicabut dan akar- akarnya dari
permukaan bumi ; tidak dapat tetap ( tegak) sedikitpun".

Kiat- kiat pemeliharaan iman itu seperti di kemukakan oleh Zakiyah Daradjat (
1986:157-162 ) adalah sebagai berikut :

1. Menambah atau memperdalam ilmu


Firman Allah dalam surat Fatir ayat 28 yang terjemahannya :
“...sesungguhnya yang takut kepada Allah diantara hamba-hambanya , hanyalah ulama
(orang-orang berilmu). Sesungguhnya Allah maha perkasa lagi maha
pengampun “.

Menambah dan memperdalam ilmu adalah ilmu tauhid (akidah) secara


keseluruhan. Bila telah menguasai ilmu akidah secara benar,maka akan menjadikan kita
orang yang jujur,disiplin,dan sopan. Secara umum akan menjadikan kita berkepribadian
baik.

2. Membiasakan amal shahih


Firman Allah dalm surat An-Nur ayat 55 ,terjemahannya :
“dan Allah telah berjanji kepada orang -orang beriman diantara kamu dan mengerjakan
amal-amal yang shalih bahwa dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa
di bumi sebagaimana dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa,
dan sungguh dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah di ridhai nya untuk
mereka , sesudah mereak berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap
menyembahku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun denngan aku. dan barang
siapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu , maka mereka itulah orang- orang yang
fasik”.

Ilmu aqidah yang telah dikuasai itu wujudkanlah dalam bentuk tindakan nyata
dalam kehiduopan sehari-hari yang dalam kacamata islam disebut amal shalih, baik amal
shalih yang berbentu ibadah mahdhah maupun amal shalih dalam bentuk ibadah ghairu
mahdhah.

3. Membiasakan jihad
Firman Allah dalam surat Ash- Shafaat ayat 10-11 , terjemahannya :
“ hai orang -orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu perniagaan yang
dapat menyelamtkan kamu dari azab yang pedih? ( yaitu ) kamu beriman kepada Allah
dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwa mu. Itulah yang lebih
baik bagi kamu jika kamu mengetahuinya”.

Melawan godaan hawa nafsu metupakan jihad yang paling berat dalam sejarah
umat manusia di muka bumi ini. Bila seseorang telah mampu menundukkan bisikkan
haawa nafsu sendiri maka kita telah melakukan jihad dalam hidup kita. Selalulah
berjihad agar kita berhasil mengarungi lautan kehidupan yang banyak gelombang dan
badainya.

4. Berserah diri kepada Allah


Firman Allah dalam Surat Al-Baqarah ayat 112 , terjemahannya :
“ ( tidak demikian ) , bahkan barang siapa yang menyerahkan diri kepada Allah ,
sedang ia berbuat kebajikan, maka baginya pahala pada sisi Tuhannya dan tidak ada
kekhawaatiran terhadap mereka dan tidak ( pula ) mereka bersedih hati “.

Meskipun kita telah berjihad sepanjang hari dalam kehidupan ini , ada lagi
langkah yang kita haru tempuh , yaitu jangan lupa berserah diri bkepada Allah , sebab
tidak akan terjadi sesuatu di muka bumi kecuali atas izin Allah. Hal ini akan menjadikan
kita selalu menjalani hidup ini dengan penuh kreatif yang berlandaskan tauhid.

5. Selau mencari keridhaan Allah


Firman Allah dalam surat Al-maidah ayat 16 yang artinya :
“ dengan kitab itulah Allah menunjuki orang -orang yang mengikuti keridhaannya ke
jalan keselamatan , dan ( dengan kitab itu pula ) Allah mengeluarkan orang-orang itu
dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seisinya , dan menunjuki
mereka ke jalan yang lurus “.

Bila kita ingin meraih ridha Allah dalam hidup ini maka lakukan semua aktivitas
yang sesuai denngan koridor yang ditetapkan Allah, yang dijelaskan dan dicontohka oleh
Rasul-Nya. Tidak ada artinya kekayaan kalau diraih dengan cara yang tidak diridhai
Allah.

6. Memakmurkan mesjid
Firman Allah dalam Surat At-Taubah ayat 18 , terjemahannya :
“ hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman
kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan
tidak takut ( pada siapapun ) selain kepada Allah , maka merekalah orang-orang yang
diharapkan termasuk golongan orang- orang yang mendapat petunjuk “.

Akhlak mulia, kepribadian yang baik itu perlu tetapi dimana diajarkan atau
dimana lembaga pendidikannya itu juga penting. Dalam pandangan islam selah satu
lembaga pembinaan akhlak mulia itu adalah di masjid. Masjid adalah lembaga
pendidikan pertama di zaman Rasulullah. Diharapkan kita meramaikan masjid untuk
mendidik jiwa kita disamping untuk menunaikan ibadah. Dari jiwa yang suci akan lahir
kepribadian yang baik.

7. Membiasakan zikir dan membaca serta mendengarkan Al-Quran


Firman Allah dalam surat Al-Anfal ayat 2, terjemahannya :
“ sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila
disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-
ayatNya bertambahlah iman mereka ( karenanya ) dan kepada Tuhanlah mereka
bertawakal “.

Berdzikir dapat menumbuhkembangkan potensi hati yang kita miliki. Dzikir


meliputi seluruh potensi yang dimiliki manusia, sehinnga disebut dzikir lidah, dzikir hati,
dzikir otak dan dzikir anggota tubuh. Materi dzikir yang paling utama adalah Al- Qur’an,
seringlah kita membaca Al-Qur’an dan pahami maknanya lalu amalkan agar kita menjadi
pribadi yang baik dan berhasil dalam segala hal

Anda mungkin juga menyukai