KELOMPOK 4 :
HANA
DIARA
FITRIANI
LISNAWATI
M. NURSYIFA
ABDUL ROJAK
ACEP MAULANA
2016/2017
KATA PENGANTAR
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar. i
Daftar Isi .. ii
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang . 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan .. 2
Bab II Pembahasan
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
Pengertian Aqiqah
Hukum Aqiqah .
Syarat Syarat Aqiqah
Syarat Menyembelih Hewan ..
Hikmah Aqiqah ..
Pengertian Qurban ..
Hukum Berqurban ..
Jenis dan syarat Qurban .
Waktu Pelaksanaan Qurban
3
11
12
13
15
16
16
17
19
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Kata kurban atau korban, berasal dari bahasa Arab qurban, diambil
dari kata : qaruba (fiil madhi) yaqrabu (fiil mudhari) qurban wa
qurbaanan
(mashdar).Artinya,
mendekati
atau
menghampiri
(Matdawam, 1984).
Menurut istilah, qurban adalah segala sesuatu yang digunakan untuk
mendekatkan diri kepada Allah baik berupa hewan sembelihan
maupun
yang
lainnya
(Ibrahim
Anis
et.al,
1972).
Dalam bahasa Arab, hewan kurban disebut juga dengan istilah udhhiyah atau adh-dhahiyah , dengan bentuk jamaknya al adhaahi. Kata
ini diambil dari kata dhuha, yaitu waktu matahari mulai tegak yang
disyariatkan untuk melakukan penyembelihan kurban, yakni kira-kira
pukul
07.00
10.00
(Ash
Shanani,
Subulus
Salam
IV/89).
yang di
kepada anak yang masih suci. Dengan aqiqah di harapkan sang bayi
memperoleh kekuatan, kesehatan lahir dan batin. Di tumbuhkan dan
di kembangkan lahir dan batinnya dengan nilai-nilai ilahiyah.
Aqiqah juga salah satu upaya kita untuk menebus anak kita yang
tergadai. Aqiqah juga merupakan realisasi rasa syukur kita atas
anugerah, sekaligus amanah yang di berikan allah SWT terhadap kita.
Aqiqah juga sebagai upaya kita menghidupkan sunnah rasul SAW,
PEMBAHASAN MASALAH
Dalam makalah ini kami membahas tentang Aqiqah dan Kurban.
C.
TUJUAN
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memberi gambaran tentang
aqiqah dan qurban secara umum, terutama berkaitan dengan hal-hal
yang umum dilakukan dalam melakukan aqiqah dan qurban.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN AQIQOH
Aqiqah berasal dari kata aqqu ( )yang mempunyai arti potong.
Ibnul-Qayyim
menukil
perkataan
Abu
Ubaid
bahwasannya
Al-
Pada asalnya makna aqiqah itu adalah rambut bawaan yang ada di
kepala bayi ketika lahir. Hanya saja, istilah ini disebutkan untuk
kambing yang disembelih ketika aqiqah karena rambut bayi dicukur
ketika kambing tersebut disembelih. Oleh karena itu, disebutkan
dalam hadits : Bersihkanlah dia dari kotoran. Kotoran yang
dimaksud adalah rambut bayi (yang dicukur ketika itu).
Al-Jauhari mengatakan : Aqiqah adalah menyembelih hewan pada
hari ketujuhnya, dan mencukur rambutnya.
Selanjutnya Ibnul-
alaihi
wasallam
membenci
istilah
aqiqah
karena
mengganti
istilah
aqiqah
dengan
istilah
an-
tersebut)
shallallaahu
bahwa
alaihi
wa
hal
itu
aalihi
merupakan
wasallam
penjelasan
yang
beliau
membolehkan
Untuk satu orang anak adalah satu aqiqah. Tumpahkanlah darah
untuknya dan bersihkanlah dia dari kotoran.
2.
Setiap anak tergadai dengan aqiqahnya yang disembelih pada hari
ketujuh dari kelahirannya, dicukur (rambutnya), dan diberi nama.
3.
Untuk seorang anak laki-laki adalah dua ekor kambing yang
setara/sama, dan untuk anak perempuan adalah seekor kambing.
4.
Disyariatkannya
kecuali
aqiqah
ashhaabur-rayi
merupakan
madzhab
(Hanafiyyah).
jumhur
Mereka
ulamaa,
mengingkari
Aku tidak menyukai al-uquuq.
Dalam riwayat lain :
Allah azza wa jalla tidak menyukai al-uquuq
Tentu saja pendalilan mereka tidak dapat kita terima, karena yang
dimaksudkan dalam hadits tersebut adalah dibencinya istilah aqiqah
yang bersamaan dengan itu di-masyru-kan menggantinya dengan
istilah an-nasikah. Hal itu telah disinggung dalam pembahasan
sebelumnya sehingga tidak perlu untuk diulang.
Selain
itu
mereka
juga
berdalil
dengan
hadits
Abdullah
bin
Muhammad bin Aqiil, dari Ali bin Al-Husain dari Abi Raafi maula
Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam :
Bahwasannya
Al-Hasan
bin
Ali
alaihimas-salaam
ketika
ia
Dalil paling kuat yang mereka bawakan adalah hadits Amr bin
Syuaib, dari
Barangsiapa yang ingin menyembelih karena kelahiran anaknya,
maka hendaklah ia menyembelih untuk laki-laki dua kambing yang
sama/setara dan untuk perempuan satu kambing.
Asy-Syaukani berkata :
.........
" :"
Jumhur ulama berpendapat bahwasannya atirah dan yang lainnya
(termasuk aqiqah Abul-Jauzaa) hukumnya adalah sunnah.......
Jumhur berhujjah dengan sabda Nabi shallallaahu alaihi wa aalihi
wasallam : Barangsiapa yang ingin menyembelih karena kelahiran
anaknya, maka hendaklah ia lakukan.[15][15]
2.
Setiap anak tergadai dengan aqiqahnya.
Untuk satu orang anak adalah satu aqiqah.
Ibnu Abdil-Barr berkata :
Telah berkata Asy-Syafii, Ahmad, Ishaq, Abu Tsaur, dan Ath-Thabariy
bahwa aqiqah itu merupakan sunnah yang wajib dilakukan dan tidak
sepantasnya
untuk
ditinggalkan
bagi
mereka
yang
memiliki
kesanggupan.
Dan ini juga merupakan pendapat Ibnu Hazm dan Dhahiriyyah pada
umumnya.
Yang rajih menurut kami dalam masalah ini adalah pendapat yang
mengatakan bahwa aqiqah itu hukumnya wajib bagi mereka yang
memiliki
kesanggupan.
Perkataan
beliau
shallallaahu
alaihi
sunnahnya
(bukan
wajib)
pelaksanaan
aqiqah.
(Yaitu)
bagi
siapa
di
antara
kamu
yang
ingin
Apabila salah seorang diantara kalian ingin mengerjakan shalat
Jumat, hendaklah ia mandi.
Tentu saja kita tidak akan memahami bahwa perintah untuk
istiqamah/menempuh lurus dan shalat Jumat itu hukumnya sekedar
sunnah (bukan wajib).
Dari segi bahasa:
Berarti pertolongan
dilahirkan
aqiqoh
Aqiqah dalam istilah agama adalah sembelihan untuk anak yang
baru lahir sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT dengan niat
dan syarat-syarat tertentu. Oleh sebagian ulama ia disebut dengan
nasikah
atau
dzabihah
sendiri
disimpulkan
bahwa
jika
seseorang
berkemampuan
untuk
yang
mengatakan
wajib,
dengan
menyatakan
bahwa
hemat
menyembelih
penulis,
akikah
jika
pada
seorang
hari
ayah
ketujuh,
mampu
maka
untuk
sebaiknya
ia
telah
kami
sampaikan
di
atas.
Sedangkan
Imam
Malik
yaitu
sama-sama
ekor
kambing.
Pendapat
ini
disimpulkan
bahwa
jika
seseorang
berkemampuan
untuk
akan
timbul
pertanyaan,
mengapa
agama
Islam
adalah
bahwa
seorang
muslim,
ia
berserah
diri
laki-laki
dari
segi
kekuatan
jasmani,
juga
dari
segi
tersebut,
dengan
hikmah
tafa'ul
(berharap)
akan
HUKUM AQIQOH
Hukum aqiqah adalah sunnah muakkad. Aqiqah bagi anak laki-laki
dengan dua ekor kambing, sedangkan bagi wanita dengan seekor
kambing. Apabila mencukupkan diri dengan seekor kambing bagi
anak laki-laki, itu juga diperbolehkan. Anjuran aqiqah ini menjadi
kewajiban ayah (yang menanggung nafkah anak, pen). Apabila ketika
waktu dianjurkannya aqiqah (misalnya tujuh hari kelahiran, pen),
orang tua dalam keadaan faqir (tidak mampu), maka ia tidak
diperintahkan untuk aqiqah. Karena Allah Taala berfirman (yang
artinya), Bertakwalah kepada Allah semampu kalian (QS. At
Taghobun: 16)
Namun apabila ketika waktu dianjurkannya aqiqah, orang tua dalam
keadaan berkecukupan, maka aqiqah masih tetap jadi kewajiban
ayah, bukan ibu dan bukan pula anaknya.
C.
SYARAT-SYARAT AQIQAH
Jenis hewan yang disembelih Rasulullah saw dalam aqiah saat itu bukanlah inti
drii aqiqah itu sendiri, sehingga andaikan diubah dengan seekor burung kecil bahkan
tidak menyembelih hewan melainkan sekedar nasi dan lauk pauk pun selama berniat
mensyukuri nikmat lahirnya putra sah disebut aqiqah.
Ada dua hadis yang menerangkan tentang jumlah binatang aqiqah yang
disembelih untuk seorang anak. Hadist yang pertama, menerangkan bahwa Rasulullah
saw mengaqiqahkan cucu laki-laki beliau, masing-masing dengan seekor kambing.
(
)
Artinya: Dari Ibnu Abbas, bahwasannya Rasulullah SAW mengaqiqahi untuk hasan
dan Husain dengan masing-masing satu kambing (HR Abu Daud dengan riwayat yang
shahih).
Sedangkan hadis yang kedua menerangkan bahwa seorang anak laki-laki
diaqiqahkan dengan dua ekor kambing, sedang anak perempuan diaqiqahkan dengan
seekor kambing. Sabda Rasulullah SAW:
:
:
( ) .
Artinya: Telah berkata Rasulullah SAW : Barang siapa diantara kamu yang ingin
beribadat tentang anaknya hendaklah dilakukannya, untuk anak laki-laki dua ekor
kambing yang sama umumnya dan untuk anak perempuan seekor kambing.
(HR. Ahmad, Abu Daud dan Nasai).
Sunnah untuk mengaqiqahi anak laki-laki dengan dua ekor kambing ini hanya
berlaku untuk orang yang mampu melaksanakannya, karena tidak semua orang untuk
mengaqiqahi bayi laki-laki dengan dua kambing. Ini termasuk pendapat yang wasath
(tengah-tengah) yang menghimpun berbagai dalil.
2. Waktu Pelaksanaan Aqiqah
Aqiqah disunnahkan dilaksanakan pada hari ketujuh. Hal ini berdasarkan
hadits:
- -
Dari Samuroh bin Jundub, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Setiap
anak tergadaikan dengan aqiqahnya, disembelihkan untuknya pada hari ketujuh,
digundul rambutnya dan diberi nama. (HR. Abu Daud no. 2838, An Nasai no. 4220,
Ibnu Majah nol. 3165, Ahmad 5/12. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits
ini shahih)
Dari waktu kapan dihitung hari ketujuh?
Disebutkan dalam Al Mawsuah Al Fiqhiyah,
Mayoritas ulama pakar fiqih berpandangan bahwa waktu siang pada hari
kelahiran adalah awal hitungan tujuh hari. Sedangkan waktu malam tidaklah jadi
hitungan jika bayi tersebut dilahirkan malam, namun yang jadi hitungan hari
berikutnya. Barangkali yang dijadikan dalil adalah hadits berikut ini,
Disembelih baginya pada hari ketujuh. Hari yang dimaksudkan adalah siang
hari.
Misalnya ada bayi yang lahir pada hari Senin (21/06), pukul enam pagi, maka
hitungan hari ketujuh sudah mulai dihitung pada hari Senin. Sehingga aqiqah bayi
tersebut dilaksanakan pada hari Ahad (27/06).
Jika bayi tersebut lahir pada hari Senin (21/06), pukul enam sore, maka hitungan
awalnya tidak dimulai dari hari Senin, namun dari hari Selasa keesokan harinya.
Sehingga aqiqah bayi tersebut pada hari Senin (28/06). Semoga bisa memahami contoh
yang diberikan ini.
sempat lagi pada hari tersebut, boleh dilaksanakan pada hari keduapuluh satu.
Sebagaimana hal ini diriwayatkan dari Aisyah radhiyallahu anha.
Adapun ulama Syafiiyah berpendapat bahwa aqiqah tidaklah dianggap luput
jika diakhirkan waktunya. Akan tetapi, dianjurkan aqiqah tidaklah diakhirkan hingga
usia baligh. Jika telah baligh belum juga diaqiqahi, maka aqiqahnya itu gugur dan si
anak boleh memilih untuk mengaqiqahi dirinya sendiri.
Dari perselisihan di atas, penulis sarankan agar aqiqah dilaksanakan pada
hari ketujuh, tidak sebelum atau sesudahnya. Lebih baik berpegang dengan waktu
yang disepakati oleh para ulama.
Adapun menyatakan dialihkan pada hari ke-14, 21 dan seterusnya, maka
penentuan tanggal semacam ini harus butuh dalil.
Sedangkan menyatakan bahwa aqiqah boleh dilakukan oleh anak itu sendiri
ketika ia sudah dewasa sedang ia belum diaqiqahi, maka jika ini berdalil dengan
perbuatan Nabi shallallahu alaihi wa sallam yang dikatakan mengaqiqahi dirinya
ketika dewasa, tidaklah tepat. Alasannya, karena riwayat yang menyebutkan semacam
ini lemah dari setiap jalan. Imam Asy Syafii sendiri menyatakan
bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallamtidaklah mengaqiqahi dirinya sendiri (ketika
dewasa) sebagaimana disebutkan dalam salah satu kitab fiqih Syafiiyah Kifayatul
Akhyar[6]. Wallahu alam.
3. Cara Pembagian Daging Aqiqah
memakannya,
Syaikh Utsaimin berkata: Dan tidak apa-apa dia mensedekahkan darinya dan
mengumpulkan kerabat dan tetangga untuk menyantap makanan daging aqiqah yang
sudah matang.
Syaikh Jibrin berkata: Sunnahnya dia memakan sepertiganya, menghadiahkan
sepertiganya kepada sahabat-sahabatnya, dan mensedekahkan sepertiga lagi kepada
kaum muslimin, dan boleh mengundang teman-teman dan kerabat untuk menyantapnya,
atau boleh juga dia mensedekahkan semuanya.
Syaikh Ibnu Bazz berkata: Dan engkau bebas memilih antara mensedekahkan
seluruhnya atau sebagiannya dan memasaknya kemudian mengundang orang yang
engkau lihat pantas diundang dari kalangan kerabat, tetangga, teman-teman seiman dan
sebagian orang faqir untuk menyantapnya, dan hal serupa dikatakan oleh Ulama-ulama
yang terhimpun di dalam Al lajnah Ad Daimah.
Ada perbedaan lain antara 'Aqiqah dengan Qurban, kalau daging Qurban dibagibagikan dalam keadaan mentah, sedangkan 'Aqiqah dibagi-bagikan dalam keadaan
matang.
Kita dapat mengambil hikmah syariat 'Aqiqah. Yakni, dengan 'Aqiqah, timbullah
rasa kasih sayang di masyarakat karena mereka berkumpul dalam satu walimah sebagai
tanda rasa syukur kepada Allah swt. Dengan 'Aqiqah pula, berarti bebaslah tali belenggu
yang menghalangi seorang anak untuk memberikan syafaat pada orang tuanya. Dan
lebih dari itu semua, bahwasanya 'Aqiqah adalah menjalankan syiar Islam
D.
E.
HIKMAH AQIQOH
Sejak seorang suami memancarkan sperma kepada istrinya, lalu
sperma itu berlomba-lomba mendatangi panggilan indung telur
melalui signyal kimiawi yang dipancarkan darinya, sejak itu tanpa
banyak disadari oleh manusia, sesungguhnya setan jin sudah
mengadakan penyerangan kepada calon anak mereka. Hal tersebut
dilakukan oleh jin dalam rangka membangun pondasi di dalam janin
yang masih sangat lemah itu, supaya kelak di saat anak manusia
tersebut menjadi dewasa dan kuat, setan jin tetap dapat menguasai
target sasarannya itu. Maka sejak itu pula Rasulullah saw. telah
mengajarkan kepada umatnya cara menangkal serangan yang sangat
membahayakan itu sebagaimana yang disampaikan Beliau saw.
melalui sabdanya berikut ini :
:
*
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a berkata: Rasulullah s.a.w pernah
bersabda: apabila seseorang diantara kamu ingin bersetubuh dengan
isterinya hendaklah dia membaca:
Yang artinya: Dengan nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha
Penyayang.
Wahai
Tuhanku!
Jauhkanlah
kami
dari
setan
dan
PENGERTIAN KURBAN
Kurban dalam bahasa Arab disebut udhiyah, yang berarti
menyembelih hewan pada pagi hari. Sedangkan menurut istilah,
kurban adalah beribadah kepada Allah dengan cara menyembelih
hewan tertentu pada hari raya Idul Adha dan hari tasyrik (tanggal
11,12 dan 13 Zulhijah)
Perintah menyembelih Kurban Firman Allah SWT:
G.
Sunnah
Sunnah Muakkad
Berdasarkan hadist riwayat Daruqutni menjelaskan:
1.
Domba
berganti gigi.
2.
3.
4.
Unta
"Hari ini adalah hari makan dan minum dan dzikir kepada Allah Azza
wa Jalla.
Allah Ta'ala berfirman:
( )
) (
Artinya : Dan telah Kami jadikan untuk kamu unta-unta itu
sebahagian dari syiar Allah, kamu memperoleh kebaikan yang
banyak padanya, maka sebutlah olehmu nama Allah ketika kamu
menyembelihnya ... (Q.S. Al-Hajj: 36).
Yang dimaksud dengan kata nahar di sini adalah penyembelihan
binatang qurban. Dan di dalam Al-Hadits, bahwa Nabi saw. melakukan
ibadah qurban dan kaum muslimin ikut berqurban. Mereka berijma'
untuk hal itu.
At-Tirmidzi meriwayatkan dari 'Aisyah r.a. bahwa Nabi saw. bersabda:
.
"Tidak ada suatu amalan pun yang dilakukan oleh manusia pada hari
Raya Qurban, lebih dicintai Allah selain dari menyembelih hewan
qurban. Sesungguhnya hewan qurban itu kelak di hari Kiamat akan
datang beserta tanduk-tanduknya, bulu-bulunya dan kuku-kukunya,
dan sesungguhnya sebelum darah qurban itu menyentuh tanah, ia
(pahalanya) telah diterima di sisi Allah, maka beruntunglah kalian
semua dengan (pahala) qurban itu."
I.
1.
J.
Cara
menyembelih
sama
dengan
penyembelihan
yang
5.
6.
Artinya: Dengan
nama
Allah
Yang
Maha
Pengasih
lagi
Maha
Penyayang.
-
Shalawat:
Artinya: Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami
Muhammad dan kepada keluarga junjungan kami Muhammad.
Takbir
Do`a:
Artinya: Ya Allah, kurban ini adalah nikmat dari Engkau dan aku
berdekat diri kepada Engkau. Oleh karena itu, terimalah kurbanku!
Wahai Zat Yang Maha Pemurah. Engkau Maha Pengasih dan Maha
Penyayang.
K.
a.
b.
c.
{
}
Maksudnya:
Dengan yang demikian makanlah kamu dari (daging) binatang-binatang qurban itu
dan berilah makan kepada orang yang susah, yang fakir miskin.
(SurahAl-Hajj,22:28)
Hadith yang diriwayatkan oleh Al-Bayhaqi pula ada menyebut bahawa
Rasulullah sallallahu alayhi wasallam telah memakan sebahagian daripada hati
binatang qurbannya. Hukum memakan daging qurban pula tidak wajib, ini berdasarkan
firman Allah subhanahu wataala:
{
}
Maksudnya:
Dan Kami jadikan unta (yang dihadiahkan kepada fakir miskin Makkah itu)
sebahagian dari syiar agama Allah untuk kamu; pada menyembelih unta yang tersebut
adakebaikanbagikamu. (Surah Al-Hajj, 22:36)
Dalam ayat ini Allah menjelaskan bahawa ia dijadikan untuk kita. Setiap perkara
yang dijadikan untuk manusia, maka dia diberi pilihan sama ada mahu memakannya
atautidak.
Orang yang berqurban juga boleh menjamu kepada kalangan yang kaya, tetapi
tidak boleh diberi milik kepada mereka. Yang boleh cuma dihantar kepada mereka
sebagai hadiah yang mana mereka tidak akan menjualnya atau sebagainya
Mengikut pendapat dalam qawl jadid, orang yang berqurban boleh memakan
sebahagian daripada qurbannya. Mengikut qawl qadim pula harus memakan sebanyak
separuh,
manakala
bakinya
hendaklah
disedekahkan.
jamuan
dan
1/3
daging
dimakan
oleh
orang
yang
berqurban.
Pendapat yang asah pula, adalah wajib bersedekah dengan sebahagian daripada
daging qurban walaupun sedikit kepada orang Islam yang fakir walaupun seorang.
Walau bagaimanapun, yang lebih afdhal hendaklah disedekahkan kesemuanya kecuali
memakannya beberapa suap untuk mengambil keberkatan seperti yang telah dijelaskan.
Bagi qurban sunat pula, orang yang berqurban boleh sama ada bersedekah
dengan kulit binatang tersebut atau menggunakan sendiri, seperti mana dia harus
mengambil faedah daripada binatang itu semasa hidupnya. Tetapi bersedekah adalah
lebih afdhal. Bagi qurban yang wajib pula, kulit binatang itu wajib disedekahkan.
Qurban juga tidak harus dibawa keluar dari negeri asalnya sebagaimana yang
ditetapkan dalam masalah membawa keluar zakat.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa hukum qurban dan
aqiqah ini sunah, tetapi sunah muakadah (sunah yang amat dianjurkan untuk
dilaksanakan) bagi orang-orang yang mampu. Ibadah qurban dan aqiqah ini selain besar
pahalanya di sisi Allah Swt. Juga sangat erat kaitannya dengan aspek kemanusiaan
Khusus untuk akikah hanya dianjurkan satu kali seumur hidup.
Qurban berarti menyembelih hewan pada hari raya idul Adha dan hari tasyrik,
yaitu tanggal 11,12 dan 13 Zulhijjah dengan maksud beribadah kepada Allah Swt.
akikah adalah menyembelih hewan sebagai rasa syukur kepada Allah atas kelahiran
anak. Penyembelihan hewan aqiqah ini disertai dengan pencukuran rambut anak dan
pemberian nama jika dilaksanakan sebelum diberikan nama.
B. SARAN
Terimakasih atas keritik dan saranya, karena dengan bersama-sama dalam
mendiskusikan makalah ini kami dapat mengetahui kekurangan yang terdapat dalam
makalah ini baik dalam bahasa maupun bentuk tulisannya.
DAFTAR PUSTAKA
http://aguslezz.wordpress.com/2010/12/06/makalah-qurban/
http://anahrahmat44artikle.blogspot.com/2011/12/makalahaqiqah.html
http://aqiqahdidepok.com /