Anda di halaman 1dari 5

KHUTBAH IDUL ADHA MENGGALI HIKMAH IBADAH HAJI DAN QURBAN

Kaumuslimin dan muslimat jemaah Idul Adha yang berbahagia Sedalam-dalamnya puji marilah kita aturkan kepada Allah SWT. Karena pada saat ini masih diberikan kesehatan dan kesempatan untuk menikmati kecerian dan kegembiraan Idul Adha tahun 1433 H ini yang penuh rahmat dari Allah SWT. Nikmat yang kita rasakan merupakan bukti bahwa Allah tidak pernah melupakan kita sebagai makhluk ciptaannya. Sedangkan kita sebagai makhluk ciptaanya ialah dengan tiada lupa mengucapkan rasa syukur dan berbudiyah kepada Allah sebagai tanda bahwa kita adalah makhluk yang lemah dan sangat menyadari betapa butuhnya kita akan perhatian dan kasih saying Allah SWT. Shalawat beriring salam mari kita persembahkan keharibaan junjungan alam, Nabi Muhammad SAW yang telah membawa umat manusia dari alam kegelapan menuju alam yang terang benderang yang kita rasakan pada saat ini. Dengan selalu bershalawat kepada beliu semoga dapat menjadikan kita sebagai insan yang selalu menjadikan beliau sebagai tauladan dan uswatun hasanah dalam mengarungi kehidupan didunia yang fana ini.

Pada hari ini jutaan manusia dari berbagai etnik, suku dan bangsa diseluruh penjuru dunia, mengumandangkan takbir, tahmid, dan tahlil. Sebagai refleksi rasa syukur dan sikap kehambaan mereka kepada Allah SWT, sementara itu jutaan yang lainnya sedang membentuk lautan manusia ditanah suci mekkah, menjadi sebuah pemandangan yang menakjubkan yang menggambarkan fungsi dihadapan Allah, mereka sempat menyatakan kesediannya untuk memenuhi panggilan Allah SWT.

Inilah kami ya Allah, ya Tuhan kami. Inilah kami datang memenuhi panggilanmMU, ya Allah, Kami datang hanya memenuhi panggilan-MU, tiada sekutu bagi-MU. Sesungguhnya segala puji dan nikmat adalah bagimu dan engkaulah penguasa sesuatu, tiada sekutu bagim-MU.

Kaumuslimin dan muslimat jemaah Idul Adha yang berbahagia. Pemandangan tersebut sesungguhnya merupakan apa yang telah dipancangkan oleh Nabi Ibrahim As yang menjadi sebuah momentum sejarah dalam menentukan perjalanan hidup sampai saat ini. Ia menghendaki sebuah masyarakat yang ideal dengan sistem kepercayaan nilai-nilai luhur, dan tata aturan (Sariat) yang telah menjadi dasar kehidupan bersama. Karena keidealan sebuah masyarakat hanya mungkin terjadi jika terdapat kesesuaian antara realitas aktual dengan keyakinan, nilai-nilai luhur, dan tata aturan yang diyakini. Berbicara kita tentang ibadah haji, merupakan ibadah fisik salah satunya dari rukun Islam ke lima dan itu diwajibkan pula bagi setiap muslim yang mampu. Baik secarah jasmani, rohani, dan harta yang ia miliki. Adanya kewajiban yang mengikat atas haji tersebut, membuat umat Islam berusaha untuk dapat melakukan ibadah haji dengan segenap kemampuan yang mereka miliki. Usaha yang cukup kuat tersebut dilakukan hanya semata-mata untuk mencari ridho Allah SWT. Dan sebagai kepatuhan dan ketaatan kepada perintah Allah SWT. Jadi jika menggali hikmah dari rukun haji tersebut maka terbukalah rahasia yang Maha Agung diblik perintah Haji tersebut. 1. Ihram dengan niat menunaikan ibadah Haji dan meninggalkan larangan yang berkaitan dengan ihram tersebut. Setalah memakai pakaian ihram tersebut. Jadi hikmahnya ialah orang yang datang menghayut penggilan Allah, yang harus dilakukan dengan khusuk dan tawaduk serta menyerahkan diri kepada Allah seperti halnya mayat yang dikafani dengan kain putih. Menyadari hakikat tersebut, manusia sebenarnya sama dihadapan Allah SWT. Dan nilai yang dipandang oleh Allah bukan hanya harta atau perhiasan zahirnya melainkan kebersihan hati dan taqwa. 2. Wuquf yakni diam dipadang arafa pada tanggal 9 Zulhijjah, yaitu perkumpulan manusia kepadang yang satu. Dibawa terik matahari tiada daya dan upaya melainkan mengharapkan ridho Allah SWT. Perkumpulan tersebut adalah gambaran tentang hal yang akan kita hadapi dipadang maksyar kelak. Oleh sebab itulah marilah hitung amalan kita sebelum Allah yang menghitung dan mengazab kita yang akan kita hadapi.

3. Tawaf dalam sebuah riwayat menyebutkan bahwa para malaikat melakukan tawaf dilangit mengelilingi sebuah binaan yang dinamakan Baitul Makmur maka Allah perintahkan Nabi Ibrahim mendirikan sebuah bangunan yang sama fungsinya dan sejajar dengan Baitul Makmur di langit sebagai tempat tawaf para malaikat menurut perhitungannya. Kabah laksana matahari maka manusia yang mengelilinginya sama seperti planet mengelilingi matahari. Hal ini tentu mempunyai hikmah yang maha agung. 4. Sai yaitu berjalan atau berlari kecil antara bukit safa dan marwa. Hal ini adalah imbasan peristiwa Siti Hajar yang sedang kehausan dan mencari air untuk anaknya Nabi Ismail yang masih kecil. Bayangkan betapa cemasnya seorang ibu yang ditinggal berseorang dengan bayinya dalam keadaan tidak mempunyai apa-apa ditengah padang pasir. Pada hari SaI tersebut, manusia berjalan di antara safa dan marwah diatas rasa yang sama yaitu mengharapkan hanya Allah lah tempat mengadu dan bersabar di atas penderitaan yang menjadi ujian kepada kita didalam kehidupan ini.

Namun kesatuan dan persatuan itulah hikmah yang terbesar dalam pelaksanaan ibadah tersebut. Ajaran ini tercermin sejak orang yang melaksanakan ibadah Haji memasuki miqat. Disini mereka harus mengganti pakaian, karena pakaian melambangkan pola, status dan perbedaan-perbedaan tertentu. Pakaian menciptakan batas palsu yang tidak jarang menyebabkan Perpecahan diantara manusia. Selanjutnya dari perpecahan tersebut timbullah konsep AKU sehingga yang menonjol adalah kelompokku, kedudukanku, golonganku, sukuku, bangsaku dan sebagainya yang mengakibatkan munculnya sifat individualism. Penonjolan Keakuan adalah perilaku orang musrik yang di larang oleh Allah SWT. Kaummuslimin dan muslimat yang berbahagia Saat ini kita berjamaah melaksanakan sholat Idul Adha dengan syaf yang teratur mempersembahkan jiwa yang ikhlas dan khusuk kehadirat Allah SWT. Sebagaimana kita ketahui ibadah kurban bermuala dari perintah Allah kepada Nabi Ibrahim agar menyembelih putranya yang semata wayang, yaitu Nabi Ismail AS. Diriwatkan bahwa kehidupan Nabi Ibrahim merupakan kehidupan yang penuh perjuangan pengorbanan dan perang melawan kebodohan kaumnya. Yang menyembah berhala termasuk ayahnya sendiri dan begitu pula kekerasan Raja Namrudz pada saat itu. Pengorbanan tersebut seakan-akan tiada henti-hentinya diterima oleh Nabi Ibrahim dan kemudian Allah memerintahkan Nabi Ibrahim untuk menyembelih putranya yang semata wayang, yaitu Nabi Ismail. Harapan dan dambaan yang paling dicintai itu. Betapa goncangannya Nabi Ibrahim pada saat itu ketika menerima perintah tersebut. Akhirnya kedua hamba Allah tersebut pasrah melaksanakan perintah tersebut, Firman Allah :

Artinya

: Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Nabi Ibrahim, Ibrahim berkata; Hai Anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu ! Nabi Ismail menjawab Hai Bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; Insyhaallah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.

Kemudian dengan kebesaran Allah Nabi Ismail ditebus dengan seekor sembelihan yang besar dan inilah yang diabadikan dengan syariat qurban saat ini singkat uraian.

Kaumuslimin dan muslimat jemaah Idul Adha yang berbahagia Keteladanan bagi kita pengorbanan yang telah dilakukan oleh Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail akan mewujutkan ketaatan dan kecintaan kepada Allah SWT. Daging kurban dan darahnya tidak akan bisa memberikan kita keberkahan melainkan ketulusan dan niat yang suci itulah yang akan member keberkahan kepada kita. Kemudian setelah daging kurban kita makan sebagian setelah itu marilah kita arahkan pula kepada fakir dan miskin yang membutuhkan daging itu. Karena yang tidak merasakan orang lain sebagai saudaranya. Disisi ia akan menjadi srigala terhadap sesama manusia. Yang akhinrnya nanti, menimbulkan kisah

tragis, pembunuhan, perampokan, penganiayaan, penindasan manusia terhadap manusia, akan terjadi manusia menjual manusia, akan makan manusia. Sebagai orang yang beriman kita menyadari bahwa disekitar kita, didekat rumah kita masih ada anak yatim piatu yang harus kita santuni, masih banyak fakir miskin yang harus kita beri daging kurban tersebut. Demikianlah saudara-saudara kita yang hidup miskin bukan karena badan tidak berusaha sekuat tenaga, takdir Allah SWT jualah yang menentukan, ditengah deru takbir dan bahkan beberapa hari raya tiba pikiran risau dan gunda gulana. Hati sedih tiada terkira, air mata mulai menetes tidak terasa beban berat mesti dibawa, nasib kemana nak diadukan, anak yatim piatu berjalan lemah pandangan layu dilihat teman sebaya beriring gembira bersama ayah dan bunda tercinta. Duduk adik beradik ingatan tertuju kembali kepada ayah bunda yang sudah tiada direnggut tali takdir Allah yang Maha Kuasa. Bagi yang miskin dan hidup papa duduk digubuk anak beranak perasaan sedih bercampur pilu nasi yang dimakan sering berkuah air mata, hidup diselimuti ketiadaan sepanjang hari. Kaummuslimin yang berbahagia.. Umur kian semakin bertambah namun terkandang kita tidak menyadari sibuk berpacu setiap hari lebih melebihi, kadang kala tidak dapat melipatkan betis dalam berusaha sampai-sampai Agama terlalaikan. Sholat ditinggalkan urusan kampung tidak diperdulikan orang bergotong-royong awak tidak juga, sibuk semata urusan sendiri disangka hidup bertambah cerah, rupanya melarat dan susah jua yang bersua. Orang lewat awak tinggal juga bahagia terasa setarik nafas susah terasa sepanjang umur karena tidak mau bersyukur atas Nikmat Allah SWT. Setiap hari pikiran berkisar antara gulai, nasi, kopi, dan rokok semata dalam pada itu ubanpun terjuntai dikening. Malaikat Ismail datang menjemput berdesir air pemandian, berderai cabikan bunyi kain kafan, berdengung tanah perkuburan 3,5 atau 7 lapis kafan dibawa jasad berpindah keliang lahat. Tinggallah anak, tinggalah harta. Badan terbanting ditempat yang gelap sebelum itu terjadi pada diri kita marilah kita tanamkan dalam hati untuk selalu berusaha beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT. Ada rezeki yang kita milik berlebih marilah kita fikirkan untuk menunaikan ibadah haji panggilan Allah SWT. Sebagai rasa bahwa kita peduli pentingnya dan wajib perintah Allah tersebut.

KHUTBAH KEDUA

Ya Allah ya Rahman kuatkalan iman kami kepadamu. Dalam menempuh hidup dan kehidupan ini, jadikanlah kami umat yang kokoh dengan akidah, kokoh imamah, dan kokoh jamaah. Ya Allah ya Rahim selamatkanlah hidup dan kehidupan kami, hindarkanlah kami dari berbagai marabahaya dan terimalah amalan ibadah kami ini. Tempatkanlah arwah orang tua kami dan jadikan kami ya Allah hamba yang selalu mensyukuri nikmat dan karunia-MU.

Anda mungkin juga menyukai