Anda di halaman 1dari 9

MANUSIA TERSIBUK DI AKHIRAT, RASULULLAH SAW

Mengapa kita harus mencintai Rasulullah? Mengapa


kita harus bersholawat kepadanya?
Maukah kuceritakan bagaimana Rasulullah mencintai
kita?

Besok, di hari kiamat, semua orang sibuk mengurusi


dirinya sendiri. Kecuali satu orang, Rasulullah Muhammad
SAW.
َ َ َ َ َ ََ َ َ ۡ َ ۡ ُّ َ َ ۡ َ
َ٣٦َِ‫حبتِ َهِۦ َوبنِيه‬ َٰ
ِ ‫ََوص‬٣٥َِ‫ََوأ ِم َهِۦَوأبِيه‬٣٤َِ‫خيه‬ ۡ
ِ ‫يو َمَيفِرَٱلمرءََمِنَأ‬
ۡ ٞ ۡ َ ََۡ ۡ ۡ ۡ َ‫ِك‬
َ َ٣٧َِ‫ٱم ِريََمِنهمَيومئ ِ ٖذَشأنَيَغنِيه‬ َِ ‫ل‬
Artinya: (34) pada hari ketika manusia lari dari saudaranya. (35) dari ibu
dan bapaknya. (36) dari istri dan anak-anaknya. (37) Setiap orang dari mereka
pada hari itu mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya

Yaitu hari dimana seorang suami lari dari istrinya, istri


akan pergi dari suaminya, orangtua lari dari anaknya,
pasangan lari dari pasangannya, sahabat lari dari
sahabatnya. Setiap orang pada hari itu sibuk pada dirinya
sendiri. Waktu itu yang dipikir orang hanyalah dirinya
sendiri, tentang dosanya, tentang amalannya, Yang
penting dia selamat dulu-tak peduli masalah oranglain,
meski itu keluarganya selama di dunianya. Termasuk
golongan Para Nabi juga tidak dapat menyelamatkan kita
dan memperdulikan kita, kecuali satu manusia. Rasulullah
Muhammad SAW.

1
Apakah kita bisa membantu orang lain saat itu? Tidak.
Apakah kita bisa mencegah orang lain untuk
disiksa? Tidak. Kita tidak akan sempat peduli sebelah
kanan ataupun sebelah kiri kita.
Pada hari itu, hanya ada satu manusia yang paling
sibuk mondar-mandir mondar-mandir. Hanya ada satu
manusia yang sangat memperdulikan orang lain. Manusia
itu tidak lain dan tidak bukan adalah Nabi kita, Nabi
seluruh umat, Rasulullah, Nabi Muhammad SAW.
Ketika di padang mahsyar, Nabi Muhammad SAW
langsung mencari dimana umatnya berada.
"Mana umatku? Apakah kau umatku?" (beliau
menanyakan semua orang yang ditemuinya)
"Ya, saya umatmu."
"Sini, sini, sini, ke sampingku..."
Satu per satu Nabi Muhammad SAW mengumpulkan
umatnya sampai jutaan manusia berkumpul dengan
beliau. Kemudian Nabi Muhammad SAW sujud di hadapan
Allah SWT dengan sujud yang sangat lama, sampai Allah
SWT berkata: "Ya Muhammad, bangkitlah dari
sujudmu. Minta, akan Ku beri. Bangkitlah dari sujudmu."

"Ya Allah, aku tidak akan bangkit dari sujudku sebelum


aku mendapatkan apa yang Engkau janjikan."
"Ya Muhammad, mintalah kepadaKu."
"Ya Allah, berikan kesempatan kepadaku untuk
memberikan minuman kepada umatku. Mereka kehausan
ya Allah. Kasihan mereka, Mereka kepanasan."
“Ya Muhammad, ini telaga Al-Kautsar, berilah minum
kepada umatmu."

2
Beliau memanggil umatnya untuk memberi minum
kepada mereka satu per satu. Sekali tegukan tidak akan
pernah merasakan dahaga lagi.
Betapa luar biasanya kepedulian Rasulullah
Muhammad SAW terhadap umatnya. Sampai Rasulullah,
yang sudah dijanjikan Surga Firdaus (surga terbaik), sudah
ditunjukkan kepadanya betapa nikmatnya Surga Firdaus,
"Ini Surga untukmu ya Muhammad", tapi Beliau tidak
senyum sedikit pun. Nabi Muhammad SAW tidak tega
melihat kita, umatnya yang masih dalam kesusahan yang
luar biasa. Nabi Muhammad SAW ingin umatnya ikut
bersamanya masuk ke dalam surga. Nabi Muhammad SAW
terus menerus bertanya, "Umatku dimana ya Allah?"
"Ini Firdaus."
"Umatku dimana ya Allah?"
"Umatmu ada di padang mahsyar."
Lantas, apa yang dilakukan oleh Nabi kita?

Nabi Muhammad SAW kembali pergi ke padang


mahsyar untuk bertemu dengan umatnya. Beliau berikan
lagi minuman kepada umatnya yang belum mendapat
minum dan kehausan. Karena sesungguhnya, setelah
meminum satu teguk dari telaga kautsar saat itu, maka
kita tidak akan merasakan haus untuk selama-lamanya.

Nabi Muhammad SAW begitu bahagia bisa bertemu


dengan umatnya, bisa memberikan minum kepada
umatnya, seakan-akan Nabi Muhammad SAW sedang
bertemu kekasih lamanya.

3
Ketika seorang ayah, seorang ibu, seorang kekasih
meninggalkan kita, Nabi Muhammad SAW tidak akan
pernah meninggalkan, Beliau justru sibuk mencari-cari
kita.

"Dimana Fulan, dimana Fulan.."


Setelah memberikan minum, Nabi Muhammad
SAW kembali sujud kepada Allah SWT dalam waktu yang
sangat lama, seraya menangis di hadapan Allah SWT.
"Ya Muhammad, kenapa engkau sujud lagi?"
"Ya Rabbi..Ya Rabbi..Ya Rabbi"
"Bangunlah Muhammad. Katakan apa yang kau minta,
akan aku kabulkan."
"Ya Allah, selamatkanlah umatku dari sirat."
Kata Allah SWT, "Tunggulah mereka di ujung sirat."
Rasulullah pun menunggu di ujung sirat seraya
mengatakan:

"Allahuma sallim sallim, Allahuma sallim sallim."


"Ya Allah, selamatkanlah, selamatkanlah."
Maka, manusia yang amalnya banyak akan
melewatinya. Namun, ada juga manusia yang jatuh ke
dalam neraka. Ketika tahu masih banyak umatnya yang
terjatuh dalam neraka, Nabi Muhammad SAW kembali
sujud yang begitu lama di hadapan Allah SWT sambil
menangis,
Allah SWT mengatakan, "Ya Muhammad, bangkitlah
dari sujudmu. Apa yang engkau inginkan?"

4
"Ya Allah, selamatkanlah umatku dari api neraka,
yang di dalam hatinya terdapat iman, walaupun hanya
sekecil biji jagung."

Allah SWT berkata, "Selamatkanlah mereka yang ada iman


sekecil biji jagung di neraka."
Nabi Muhammad SAW kemudian langsung pergi ke
pintu neraka, untuk mencari umatnya. Nabi Muhammad
SAW berkata, "Wahai Malaikat, carilah umatku yang di
dalam hatinya terdapat iman, walau sekecil biji jagung dan
selamatkan mereka."
Malaikat pun mengeluarkan dan menyelamatkan
manusia-manusia tersebut. Ketika bertemu dengan
Rasulullah SAW, keadaan mereka seperti habis di siksa luar
biasa. Wajah dan tubuh mereka rusak parah. Nabi
Muhammad SAW melihat mereka dengan penuh air mata.
Nabi Muhammad SAW merasa kasihan, kemudian
memeluk mereka dan mempersilahkan mereka memasuki
surga. Setelah selesai, Nabi Muhammad
SAW bertanya, "Udah gak ada lagi Malaikat?"
"Tidak."
Nabi Muhammad SAW kembali lagi ke hadapan arasy
Allah SWT. Di bawah arasy Allah SWT, Nabi Muhammad
SAW kembali bersujud dan menangis.
Allah SWT bertanya, "Ya Muhammad, kenapa kau
menangis?"
"Ya Allah, selamatkanlah umatku dari api neraka, di
dalam hatinya terdapat iman, walau hanya sekecil biji
kurma"
Allah SWT pun mengijinkan.

5
Nabi Muhammad SAW kemudian berlari kembali lagi ke
neraka. "Wahai Malaikat, keluarkan dan selamatkanlah
manusia yang terdapat iman, walau sekecil biji kurma"
Sekian ribu, sekian juta umat Nabi Muhammad SAW pun
terselamatkan dan keluar dari neraka menuju surga-Nya.
Ketika selesai semua, Nabi Muhammad SAW kembali
lagi ke hadapan arasy Allah SWT. Bersujud kembali dalam
waktu yang lama di hadapan Allah SWT. Menangis kembali
dalam waktu yang cukup lama sampai Allah SWT berkata,
"Ya Muhammad, bangkit bangkit. Apa yang kau inginkan?"
"Keluarkanlah umatku yang ada di dalam neraka, yang di
dalam hatinya terdapat iman, walau sekecil biji sawi
(zarrah)."
"Aku izinkan.."
Nabi Muhammad SAW kembali berlari ke neraka untuk
menyelamatkan umat-umatnya yang di dalam hatinya
terdapat iman, walau sekecil biji sawi (zarrah) dalam
hatinya.
Setelah itu, kembali lagi ke arasy Allah SWT. Nabi
Muhammad SAW kembali sujud, "Ya Allah..."
"Ya Muhammad, apalagi ya Muhammad? Bukankah Aku
sudah menyelamatkan banyak dari umatmu?"
"Ya Allah, demi kasih sayang yang Engkau miliki,
selamatkanlah umatku yang mereka tidak punya amal,
kecuali hanya mengatakan :
La Illaha Illallah...."
"Aku izinkan.."

6
Nabi Muhammad SAW kemudian berlari kembali ke
neraka, menyelamatkan kita, umatnya atas izin dari Allah
SWT.
Apakah orang tua kita bisa melakukan itu di akhirat?
Tidak.
Cinta yang paling besar dari Nabi Muhamamd SAW.
Beliau tidak pernah melupakan kita, padahal kenal kita saja
tidak. Jangankan kenal, bertemu saja belum pernah. Beliau
tidak menyelamatkan yang banyak sholawat kepada
beliau, yang tidak sholawat lantas tidak diselamatkan,
Rasulullah tidak seperti itu. Namun justru beliau
menyelamatkan kita yang hanya memiliki iman sekecil biji
jagung, sekecil biji kurma, sekecil biji sawi (zarrah).
Bagi Nabi kita, Nabi Muhammad SAW, yang terpenting
hanyalah umatnya, umatnya, dan umatnya.
"Umatku ya Allah, Umatku. Selamatkanlah mereka ya
Allah.."

***

Tahukah kamu, umat yang dirindukan Rasulullah?


Dalam sebuah riwayat hadist dikisahkan. Ketika itu
baginda Rasulullah SAW tengah duduk berkumpul
bersama sahabat-sahabatnya. Di situ ada saidina Ali,
Uthman, Abu Bakar, Umar dan lainnya. Lalu kemudian
baginda bertanya: "Wahai sahabatku, tahukah kalian siapa
hamba Allah yang mulia di sisi Allah?"
Para sahabat terdiam. Lalu ada seorang sahabat
berkata: "Para malaikat, Rasulullah, merekalah yang
mulia."

7
Rasulullah menjawab: "Ya, para malaikat itu mulia,
mereka dekat dengan Allah dan mereka sentiasa bertasbih
dan beribadah kepada Allah, tentulah merekalah mulia tapi
bukan itu yang aku maksudkan."
Lalu para sahabat kembali terdiam, tiba-tiba seorang
sahabat kembali berkata: "Ya Rasulullah, kalau begitu
tentu para nabi, merekalah yang mulia itu."
Nabi Muhammad SAW tersenyum. Baginda berkata:
"Ya, para nabi itu mulia, mereka adalah utusan Allah di
muka bumi, mereka mendapatkan wahyu, bagaimana
mungkin mereka tidak mulia, mereka mulia. Tapi ada lagi
yang lain."
Para sahabat terdiam, Lalu salah seorang sahabat
berkata: "Apakah kami sahabatmu, ya Rasulullah? Apakah
kami yang mulia itu?"
Baginda memandang wajah mereka semua satu
persatu, Baginda tersenyum melihat para sahabat. Baginda
berkata: "Tentulah kalian mulia, kalian dekat denganku,
kalian membantu perjuanganku, mana mungkin kalian
tidak mulia, Tentulah kalian mulia, tetapi ada yang lain
yang mulia."
Para sahabat terdiam kesemuanya, mereka tidak
mampu berkata apa-apa lagi. Lalu Baginda Nabi
Muhammad SAW menundukkan wajahnya. Tiba-tiba
Baginda Mulia menangis di hadapan sahabat-sahabat.
Para sahabat tertanya: "Mengapa engkau menangis ya
Rasulullah?"
Lalu Rasulullah mengangkat wajahnya, terlihat
bagaimana air mata berlinang membasahi pipi dan
janggutnya.

8
Lalu baginda berkata,: "Wahai sahabatku, tahukah
kalian siapa yang mulia itu. Mereka adalah umat yang
hidup jauh setelah kalian. Mereka begitu mencintai Allah,
dan tahukah kalian, mereka tak pernah melihatku. Mereka
tidak pernah melihat wajahku. Mereka hidup tidak dekat
dengan aku seperti kalian. Tapi mereka begitu rindu
kepadaku, menjalankan sunnahku. Dan saksikanlah wahai
sahabatku semuanya, aku pun rindu kepada kepada
mereka, merekalah yang mulia itu, mereka itulah
Saudaraku."

MasyaAllah, Subhanallah, Allahu Akbar...


Aku rindu padamu ya Muhammad, Aku rindu padamu ya
Muhammad, Aku rindu padamu..
َ َ َ َ َٰ َ َ
َ
ِ‫آلَِوصحب ِ َه‬ َ
َِ ‫َعَسي ِ ِدَناَُممَدََو‬
َ ََ‫س َل ِم‬ َِ ‫اللَهمََ َص‬
ََ ‫لَ ََو‬

Anda mungkin juga menyukai