Anda di halaman 1dari 3

ADAB PERGAULAN BAGI WANITA

Tak dipungkiri, bersamaan dengan kemajuan zaman dan teknologi pergaulan wanitapun semakin
kompleks. Saat ini boleh jadi seorang wanita berdiam diri di rumah, namun ia bergaul melalui jejaring
sosial di dunia maya.
Adab pergaulan sama sekali bukan dalam rangka membatasi ekspresi kebebasan wanita, akan
tetapi sebaliknya yaitu menjaga dan melindungi wanita dari berbagai macam keburukan dan kejahatan di
masyarakat. Diantara adab tersebut adalah:
1. Tidak bertabaruj dalam pergaulan.
Makna Tabarruj secara ringkas adalah memamerkan dan mempertontonkan aurat serta
perhiasan lainnya kepada orang yang tidak halal baginya sehingga orang tersebut tertarik atau
tergoda olehnya.
Di zaman ini banyak sekali wanita yang tidak mengindahkan aturan ini. Mayoritas kaum wanita
bertabaruj ketika berinteraksi dengan masyarakat. Mulai dari model baju dan celana yang sempit
dan pendek sampai make up yang seronok dan berlebihan. Budaya inilah budaya jahiliyyah yang
dilarang Allah Swt. dalam firman-Nya :
        
“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti
orang-orang Jahiliyah yang dahulu.”. (QS. Al-Ahzab/33: 33)
Termasuk bagian dari Tabaruj adalah
a. Memakai wangi-wangian di muka umum sehingga membuat orang yang dilewatinya mencium
baunya dan berhasrat padanya.
b. Berpakaian tapi pada hakikatnya telanjang karena menampakkan aurot.
c. Memakai hijab akan tetapi tipis dan penuh dengan hiasan, tulisan serta motif bordiran yang
membuat orang lain tertarik walaupun derajatnya tidak seperti orang yang membuka aurot.

2. Menjaga Pandangan dan kemaluan.


‫صننععوُنن‬ ‫ك أنصزنكىى لنهعصم ْ إبان ا‬
‫ان نخببيِرر ببنماَ ين ص‬ ‫ظوُا فععروُنجهعصم ْ ىنذلب ن‬ ‫ضوُا بمصن أنصب ن‬
‫صاَبربهصم نوُينصحفن ع‬ ُ‫قعصل لبصلعمصؤبمبنيِنن ينعغ ض‬
‫ظنن فععروُنجهعان‬ ‫صاَبربهان نوُينصحفن ص‬‫ضنن بمصن أنصب ن‬ ‫ض ص‬‫ت ينصغ ع‬‫ نوُقعصل لبصلعمصؤبمنناَ ب‬.
“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: ‘Hendaklah mereka menahan pandangannya,
dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya
Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.’ Katakanlah kepada wanita yang beriman:
“Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya. (QS. An-Nuur/26: 30-31)
Namun Jika secara tidak sengaja melihat sesuatu yang haram, hendaknya segera memalingkan
pandangannya. Hal Sebagaimana yang dirangkan dalam sebuah hadits dari Ibnu Abbas bahwasanya dia
telah berkata: “Fadhl pernah dibonceng oleh Rosululloh. Kemudian ada seorang wanita Khots’am yang
lewat, lantas Fadhl melihat wanita itu, dan wanita itu pun melihat Fadhl. Melihat kejadian tersbut,
dengan segera Nabi memalingkan wajah Fadhl ke arah yang lain.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Menjaga pandangan merupakan sarana terbesar dalam menjaga kemaluan sebagaimana penjelasan Ibnul
Qoyyim rohimahulloh dalam kitab beliau Al-Jawabul Kafi: “Pandangan adalah asal seluruh bencana
yang menimpa manusia. Bermula dari pandangan akan lahirlah keinginan, dan keinginan akan
melahirkan pemikiran. Dari pemikiran akan lahirlah syahwat (hawa nafsu) yang pada akhirnya syahwat
itu akan mendorong menjadi keinginan yang sangat kuat hingga terjadi apa yang ia inginkan.”
Sayangnya hari ini banyak sekali wanita yang tidak mengamalkan nasihat ini kecuali yang dirahmati
Alloh.
3. Berbicara terhadap lawan Jenis dengan Tegas.
Dalam bergaul di masyarakat dianjurkan bagi seorang wanita muslimah berbicara dengan tegas dan tidak
mendayu-dayu sehingga membuat lawan bicaranya terfitnah dengan suaranya. Baik berbicara langsung
maupun lewat telefon. Alloh subhanahu wa ta’ala berfirman:
َ‫ض نوُقعصلنن قنصوُفل نمصععروُففا‬ ‫ضصعنن بباَصلقنصوُبل فنيِن ص‬
‫طنمنع الابذيِ بفيِ قنصلبببه نمنر ر‬ ‫نياَ نبنساَنء الناببنيِ لنصستعان نكأ ننحدد بمنن النننساَبء ْ إببن اتاقنصيِتعان فننل تنصخ ن‬
“Hai isteri-isteri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu bertakwa. Maka
janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam
hatinya dan ucapkanlah Perkataan yang baik.” (QS. al-Ahzab [33]: 32)
Suara wanita yang mendayu-dayu dan merayu lewat pembicaraan ataupun nyanyian jelas diharamkan.
Dalam hal ini Syakh Al-Fauzan pernah ditanya tentang hukum wanita yang melembutkan suara maka
beliau menjawab dengan dua jawaban.
Pertama: Seorang wanita tidak boleh berbicara dengan lelaki yang bukan mahramnya (ajnabi)
kecuali bila dibutuhkan dan dengan suara yang tidak membangkitkan syahwat lelaki. Juga si wanita
tidak boleh memperluas pembicaraan dengan lelaki ajnabi melebihi kebutuhan.
Kedua: Melembutkan suara yang dilarang dalam Al-Qur’an adalah melunakkan suara dan
membaguskannya sehingga dapat membangkitkan fitnah. Oleh karena itu, seorang wanita tidak
boleh mengajak bicara lelaki ajnabi dengan suara yang lembut. Ia tidak boleh pula berbicara dengan
lelaki ajnabi sebagaimana berbicara dengan suaminya, karena hal tersebut dapat menggoda,
menggerakkan syahwat, dan terkadang menyeret kepada perbuatan keji. Sementara itu, telah dimaklumi
bahwa syariat yang penuh hikmah ini datang untuk menutup segala jalan/perantara yang mengantarkan
kepada hal yang dilarang. Adapun perubahan suara si wanita karena malu tidaklah termasuk
melembutkan suara. Wallahu a’lam.”(Jaridah al-Muslimun no. 68, sebagaimana dinukil dalam Fatawa
al-Mar’ah al-Muslimah, hal. 689—690)
4. Menghindari berkholwat/bersepi-sepian.
Berkholwat adalah berduan dan bersepi-sepi dengan laki-laki asing yang bukan mahromnya. Mahrom
adalah seseorang yang haram dinikahi karena sebab tertentu baik selamanya maupun sementara seperti
nasab atau sebab lainnya. Nabi sholallohu alaihi wasallam bersabda:
“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka janganlah ia berkhalwat dengan seorang
wanita tanpa ada mahrom wanita tersebut, karena syaitan menjadi orang ketiga diantara mereka
berdua.” (HR. Ahmad dari hadits Jabir 3/339. Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Irwaul
Gholil jilid 6 no. 1813)
Sedangkan ikhtilat adalah campur baur antara laki-laki dan perempuan tanpa ada pembatas. Sungguh
betapa kholwat dan ikhtilath ini telah menjadi biasa di masyarakat kita. Di bus, angkot, kereta, sekolah,
tempat kerja penuh dengan kholwat dan ikhtilat. Bahkan di dalam masjid sekalipun banyak orang-orang
yang berkholwat dan ikhtilath. Allohu musta’an.
5. Menghindari berjabat tangan atau berpelukan dan berciuman kepada orang yang tidak halal
dengannya.
Salah satu kesalahan dalam pergaulan wanita yang harus di koreksi adalah sembarangan berjabat tangan
dengan lawan jenis. Hal ini sangat marak terutama menjelang momen Idul Fitri atau di acara
perkumpulan lainnya. Rasanya hambar kalau tidak berjabat tangan. Bahkan kebanyakan orang
menganggap orang yang tidak mau berjabat tangan dengan orang yang bukan mahromnya dianggap “sok
suci”. Padahal inilah ajaran islam yang di bawa nabisholallohu alaihi wasallam. Memang terdapat hadits
“Sesungguhnya seorang mukmin apabila bertemu dengan mukmin yang lain, lalu ia mengucapkan salam
dan mengambil tangannya untuk menjabatnya, maka akan berguguran kesalahan-kesalahan keduanya
sebagaimana bergugurannya daun-daun pepohonan.” (HR. Al-Mundziri dalam At-Targhib 3/270, Al-
Haitsami dalam Al-Majma’ 8/36, lihat Ash-Shahihah no. 526)
Namun hadits tersebut tidak bisa kita plintir sesuai kemauan kita. Hadit tersebut merupakan keutamaan
berjabat tangan dengan sesama jenis. Kalau tidak tentu akan bertentangan dengan hadits ini.
“Kepala salah seorang ditusuk dengan jarum dari besi itu lebih baik baginya daripada menyentuh wanita
yang tidak halal baginya.” (HR. Ath-Thabarani dalam Al-Kabir 20/210 dari Ma’qil bin Yasar
radhiyallahu ‘anhu, lihat Ash-Shahihah no. 226(
Ketika menjelaskan hadist tentang tata cara Rasulullah Sawmembaiat wanita Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-
Asqalani rohimahulloh berkata, “Rasulullah Sawmembaiat mereka hanya dengan mengucapkan
“Sungguh aku telah membaiatmu”, tanpa beliau menjabat tangan wanita tersebut sebagaimana kebiasaan
yang berlangsung pada pembaiatan kaum lelaki dengan menjabat tangan mereka.” (Fathul Bari, 8/811(
Jika kepala seorang ditusuk dengan besi lebih baik dari pada dosa jabat tangan dengan orang yang tak
halal dengannya. Lantas bagaimana orang yang berpelukan dan berciuman? Tentu orang yang beriman
lebih tahu jawabannya.
6. Berinteraksi seperlunya
Hari ini banyak sekali di dunia maya seperti FB, Twiter, YM, dan jejaring lainnya penuh dengan status
wanita sekaligus nomer telpon dan foto-foto pribadinya. Yang lebih miris banyak wanita yang sengaja
menyebar foto tabarruj atau komentar genit yang bernada merayu tanpa raya malu.
Sebagai seorang muslimah hendaknya menjaga harga diri ketika harus mengunakan internet untuk satu
keperluan. Begitu juga tidak berlebihan sehingga bagaikan suami istri ngobrol di dunia maya. Sungguh
pergaulan dunia maya ini sekarang banyak menjebak wanita bahkan dari kalangan aktivis sehingga sering
di dapati ungkapan-ungkapan lebay dari mereka kepada orang yang tidak halal untuknya. Yang jelas
harus benar-benar hati-hati dalam pergaulan di dunia maya. Jangan berlebihan. Berinteraksilah
seperlunya saja untuk keperluan yang benar-benar urgen. Hati-hati setan sangat gampang menjerumuskan
kita dalam pergaulan di dunia maya. Sipapun dan sekuat apapun iman kita. Marilah kita berhias dengan
rasa malu!
7. Menjauhi tempat-tempat maksiat.
Dalam pergaulan secara umum hendaknya muslimah menghindari tempat-tempat atau acara maksiat
karena disitulah setan bermain merekrut mangsanya. Seperti pertunjukkan dangdut, band dan acara
sihir/sulap, klub malam, diskotik, bioskop, serta tempat-tempat yang banyak maksiat lainnya.
Mendatangi tempat-tempat tersebut sangat rawan melemahkan keimanan seseorang kecuali untuk
beramar ma’ruf dan nahi munkar. Sebab kebanyakan yang datang ketempat-tempat tersebut adalah
orang-orang yang fajir (suka berbuat maksiat).
Jangan Sampai Kita Menyesal di Akhirat Nanti
Saudariku Para muslimah yang dirahmati Alloh… Renungkanlah firman Alloh berikut :
‫( لنقنصد أن ن‬28) ‫( نياَ نوُصيلنتنىى لنصيِتنبنيِ لنصم أنتابخصذ فعنلفناَ نخبليِفل‬27) ‫ت نمنع الارعسوُبل نسببيِفل‬
‫ضلابنيِ نعبن النذصكبر‬ ‫ظاَلبعم نعلنىى ينندصيبه ينعقوُعل نياَ لنصيِتنبنيِ اتانخصذ ع‬
‫ض ال ا‬
ُ‫نوُينصوُنم يننع ض‬
(29) ‫لصننساَبن نخعذوُفل‬ ‫بنصعند إبصذ نجاَنءبنيِ ْ نوُنكاَنن الاشصيِ ن‬
‫طاَعن لب بص‬
“Dan ingatlah ketika orang-orang zalim menggigit kedua tanganya seraya berkata : “Aduhai kiranya
aku dulu mengambil jalan bersama Rasul. Kecelakaan besar bagiku. Kiranya dulu aku tidak mengambil
fulan sebagai teman akrabku. Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al Qur’an sesudah Al
Qur’an itu datang kepadaku. Dan setan itu tidak mau menolong manusia”(QS. Al-Furqon [25]: 27-29)
Jangan sampai kelak kita menyesal di hari di mana rasa sesal tidak lagi berguna dan bermanfaat karena
salah pergaulan. Insya Alloh jika ketika seorang muslimah memahami dan melaksanakan adab-adab
tersebut akan beruntung di dunia dan akhirat ketika menjalin pergaulan.
Sebarkan dan Raup Pahalanya!
Terkait
 Adab Pergaulan Bagi Wanita
 Masjid Gratiss
 Metode Setan Dalam Menyesatkan Manusia
Komentar

Anda mungkin juga menyukai