0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
20 tayangan2 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang adab pergaulan bagi wanita muslimah. Beberapa poin penting yang disebutkan antara lain menghindari bertabaruj atau mempertontonkan aurat, menjaga pandangan dan kemaluan, berbicara dengan tegas kepada lawan jenis, menghindari berkholwat atau berduaan dengan laki-laki bukan mahram, menghindari berjabat tangan dan berpelukan dengan laki-laki bukan mahram, serta menjau
Dokumen tersebut membahas tentang adab pergaulan bagi wanita muslimah. Beberapa poin penting yang disebutkan antara lain menghindari bertabaruj atau mempertontonkan aurat, menjaga pandangan dan kemaluan, berbicara dengan tegas kepada lawan jenis, menghindari berkholwat atau berduaan dengan laki-laki bukan mahram, menghindari berjabat tangan dan berpelukan dengan laki-laki bukan mahram, serta menjau
Dokumen tersebut membahas tentang adab pergaulan bagi wanita muslimah. Beberapa poin penting yang disebutkan antara lain menghindari bertabaruj atau mempertontonkan aurat, menjaga pandangan dan kemaluan, berbicara dengan tegas kepada lawan jenis, menghindari berkholwat atau berduaan dengan laki-laki bukan mahram, menghindari berjabat tangan dan berpelukan dengan laki-laki bukan mahram, serta menjau
Tak dipungkiri, bersamaan dengan kemajuan zaman dan
teknologi pergaulan wanitapun semakin kompleks. Saat ini boleh jadi seorang wanita berdiam diri di rumah, namun ia bergaul melalui jejaring sosial di dunia maya. Adab pergaulan sama sekali bukan dalam rangka membatasi ekspresi kebebasan wanita, akan tetapi sebaliknya yaitu menjaga dan melindungi wanita dari berbagai macam keburukan dan kejahatan di masyarakat. Diantara adab tersebut adalah: 1. Tidak bertabaruj dalam pergaulan. Makna Tabarruj secara ringkas adalah memamerkan dan mempertontonkan aurat serta perhiasan lainnya kepada orang yang tidak halal baginya sehingga orang tersebut tertarik atau tergoda olehnya. Firman Allah Swt. : “Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu.”. (QS. Al-Ahzab/33: 33) Termasuk bagian dari Tabaruj adalah a. Memakai wangi-wangian di muka umum sehingga membuat orang yang dilewatinya mencium baunya dan berhasrat padanya. b. Berpakaian tapi pada hakikatnya telanjang karena menampakkan aurot. c. Memakai hijab akan tetapi tipis dan penuh dengan hiasan, tulisan serta motif bordiran yang membuat orang lain tertarik walaupun derajatnya tidak seperti orang yang membuka aurot. 2. Menjaga Pandangan dan kemaluan. Ibnul Qoyyim rohimahulloh dalam kitab beliau Al-Jawabul Kafi: “Pandangan adalah asal seluruh bencana yang menimpa manusia. Bermula dari pandangan akan lahirlah keinginan, dan keinginan akan melahirkan pemikiran. Dari pemikiran akan lahirlah syahwat (hawa nafsu) yang pada akhirnya syahwat itu akan mendorong menjadi keinginan yang sangat kuat hingga terjadi apa yang ia inginkan.” Sayangnya banyak sekali wanita yang tidak mengamalkan nasihat ini kecuali yang dirahmati Allah. 3. Berbicara terhadap lawan Jenis dengan Tegas. Dalam bergaul dianjurkan bagi seorang wanita muslimah berbicara dengan tegas dan tidak mendayu- dayu sehingga membuat lawan bicaranya terfitnah dengan suaranya. Baik berbicara langsung maupun lewat telefon. Suara wanita yang mendayu-dayu dan merayu lewat pembicaraan ataupun nyanyian jelas diharamkan. hukum wanita yang melembutkan suara, maka beliau menjawab dengan dua jawaban. a. Seorang wanita tidak boleh berbicara dengan lelaki yang bukan mahramnya (ajnabi) kecuali bila dibutuhkan dan dengan suara yang tidak membangkitkan syahwat lelaki. b. Melembutkan suara yang dilarang dalam Al-Qur’an adalah melunakkan suara dan membaguskannya sehingga dapat membangkitkan fitnah. Oleh karena itu, seorang wanita tidak boleh mengajak bicara lelaki ajnabi dengan suara yang lembut. Ia tidak boleh pula berbicara dengan lelaki ajnabi sebagaimana berbicara dengan suaminya, karena hal tersebut dapat menggoda, menggerakkan syahwat, dan terkadang menyeret kepada perbuatan keji. 4. Menghindari berkholwat/bersepi-sepian. Berkholwat adalah berduan dan bersepi-sepi dengan laki-laki yang bukan mahromnya. Mahrom adalah seseorang yang haram dinikahi karena sebab tertentu baik selamanya maupun sementara seperti nasab atau sebab lainnya. Sedangkan ikhtilat adalah campur baur antara laki-laki dan perempuan tanpa ada pembatas. Sungguh betapa kholwat dan ikhtilath ini telah menjadi biasa, di bus, angkot, kereta, SEKOLAH, tempat kerja penuh dengan kholwat dan ikhtilat. 5. Menghindari berjabat tangan atau berpelukan dan berciuman kepada orang yang tidak halal dengannya. Salah satu kesalahan dalam pergaulan wanita yang harus dikoreksi adalah sembarangan berjabat tangan dengan lawan jenis.
6. Menjauhi tempat-tempat maksiat.
Dalam pergaulan secara umum hendaknya muslimah menghindari tempat-tempat atau acara maksiat karena disitulah setan bermain merekrut mangsanya. Seperti pertunjukkan dangdut, band dan acara sihir/sulap, klub malam, diskotik, bioskop, serta tempat-tempat yang banyak maksiat lainnya. Mendatangi tempat-tempat tersebut sangat rawan melemahkan keimanan seseorang kecuali untuk beramar ma’ruf dan nahi munkar. Sebab kebanyakan yang datang ketempat-tempat tersebut adalah orang-orang yang fajir (suka berbuat maksiat).