Anda di halaman 1dari 1

Drs. H. Setu, M.

Si Pokjawas yang dipimpinnya kini sudah memiliki produk buku


panduan kerja tiap tahun. “Kami juga telah memiliki format
Bangun Kebersamaan atau perangkat kegiatan kepengawasan, serta memiliki format
Kerabat Kerja Pokjawas bimbingan dan penilaian guru PAI,” tutur ayah empat anak ini
bersyukur.
Selasa, 17 Agustus 2010 lalu, merupakan moment penting Karena itu, mantan
dalam garis karir Drs. H. Setu, M.Si. Pada upacara HUT RI Kasi Mapenda Kandepag
ke-65 di halaman Kantor Kemenag RI, Ketua Kelompok Kerja Kab. Kediri ini tak
Pengawas (Pokjawas) PAI MTs/MA dan SMP/SMA/SMK mengalami kesulitan ketika
Kab. Kediri ini menerima piagam penghargaan dari Menteri harus mengisi Intrumen
Agama RI Drs. H. Suryadharma Ali, M.Si. Sementara penye- Penjaringan Data (IPD)
rahan tropi & hadiah uang pembinaan dari direktur PAIS, dite- awal yang meliputi 29 butir
rimanya di ruang sidang Ditjen Pendis Kemenag RI. data yang dikirim oleh
Semua penghargaan itu diterimanya setelah berhasil di- direktorat PAIS Dirjen
nobatkan sebagai Juara I Pokjawas PAI Tingkat Nasional 2010. Pendis Kemenag RI. Dia
Lomba ini dilaksanakan oleh Kementerian Agama RI untuk me- pun langsung mengirim IPD
ningkatkan kualitas Pendidikan Agama Islam di sekolah. Selain berikut bukti fisik dalam
lomba Pokjawas PAI, Kemenag RI juga menyelenggarakan lomba bentuk portofolio kepada
Penulisan Cerita Islami siswa SMA/SMK dan lomba apresiasi panitia di Kemenag Pusat
KKG tingkat SD, MGMP SMP/SMA/SMK. surat Kemenag RI tahap III
Kemenangan Pokjawas PAI MTs/MA dan SMP/SMA/ pada 9-10 Agusutus untuk
SMK Kab. Kediri dalam menggapai juara, memang tak bisa diverifikasi bukti fisik oleh
dilepaskan dari sosok lelaki kelahiran Madiun, 17 April 1954 panitia.
ini. Alumnus S-2 Universitas Muhammadiyah Malang jurusan Puncaknya, pada 15
Sosiologi ini berhasil menciptakan budaya kerja yang apik. Agustus pukul 16.30, di
Setiap Senin, dirinya biasa memimpin anggotanya untuk hotel Grand Cempaka Putih
koordinasi. Dia juga berhasil mendokumentasikan semua hasil Jakarta, Pak Setu –
supervisi untuk bahan tindak lanjut. Dia pula yang sanggup demikian dia karib disapa – mempresentasikannya di hadapan
membangun komunikasi lintas sektoral lintas teknis, melakukan dewan juri. Dirinya pun tak mampu menyembunyikan
kerjasama dengan pihak terkait, menyusun program dan kebahagiaan ketika panitia memilih lembaga yang dipimpinnya
mengevaluasi pelaksanaan program secara kontinyu setiap tahun sebagai Juara pertama pada hari Senin, 16 Agustus pukul 18.30.
pelajaran. Dan yang pasti, dirinya sukses membangun “Alhamdulillah. Semoga prestasi ini dapat menjadikan kami
kebersamaan di antara kerabat kerja pengawas. lebih bersemangat dalam mengabdi,” ucap mantan Kepala MAN
Dari kerja yang professional tersebut, suami Marwiji Siti Kediri I ini haru. Fie
Nihayah, S.Pd ini akhirnya mampu menciptakan keunggulan.

Edy Prayitno, S.Ag, MM karakter pendidik yang memiliki mentalitas pengabdian tinggi.
Dari mental mengejar gaji, menjadi mental pengabdian. Seorang
Tiga Ribu Sebulan pendidik, baginya, harus dapat menunjukkan karya-karya yang
kreatif. “Di sinilah perlunya membangun karakter. Kalau guru
Edy Prayitno, S.Ag, MM selalu meyakini, bahwa profesi hanya mengejar gaji, bagaimana nasib anak didik kita,” terang
guru adalah tugas yang sangat mulia. Banyak berkah di dalamnya. Kepala Sekolah SDI Plus Al-Azhar Kota Mojokerto ini dengan
“Dengan menyampaikan ilmu, kita mengajarkan kebaikan. Dan nada geram.
itu adalah berkah yang tidak ternilai,” Oleh sebab itulah, dirinya sangat
papar alumnus Universitas Darul Ulum menyambut baik lomba Guru RA/
Lamongan ini. Madrasah & Guru PAI berprestasi
Karena itulah, sejak mengabdi Tingkat Jatim Tahun 2010. Dirinya
sebagai guru, pria asli Mojokerto ini tidak mengaku sudah lama menunggu
pernah mengeluh, apalagi menyerah. kesempatan seperti ini. “Ini adalah saat
Bahkan gaji pertamanya sebagai guru yang tepat untuk membuktikan kualitas
yang cuma tiga ribu rupiah perbulan, tak guru,” tukasnya yakin.
membuat dirinya mundur. Malah dirinya Menurutnya, guru tidak saja
merasa tertantang. “Di sinilah pengabdian dituntut untuk terus meningkatkan
kita diuji. Pada saat kondisi sangat sulit, kemampuan sebagai pengajar di sekolah.
kita harus bertahan,” tukas alumnus S-2 Tapi dia juga harus siap berkompetisi
STIE Mahardika Surabaya ini dengan untuk meningkatkan prestasi. “Jangan
penuh semangat. sampai hanya berani tampil di
Sebab baginya – walau harus lingkungan sendiri, tapi kalau tampil di
mengajar dalam keterbatasan – setiap luar tidak berani,” ucapnya.
guru harus siap berkompetisi dan berani Dirinya menilai, dengan adanya
berkarya. “Setiap hari perkembangan lomba ini, maka seluruh unsur
IPTEK sangat pesat. Jangan hanya kompetensi guru benar-benar diuji. “Kita
datang, mengajar lalu pulang dan tiap semua mengharapkan guru bisa menjadi
bulan tunggu gaji,” ujarnya dengan mimik contoh bagi sesama guru dan muridnya,
yang serius. “Itu akan menurunkan untuk selalu meningkatkan kompetensi
kualitas pendidikan kita,” tambahnya menandaskan. dan prestasinya,” tutur Juara 1 Lomba Guru PAI Berprestasi
Karena itulah, dirinya memandang perlu untuk membangun Tingkat SD se-Jawa Timur Tahun 2010 itu. FM

26 MPA 290 / November 2010

Anda mungkin juga menyukai